Biosurfaktan dari mikroorganisme mempunyai sifat fisika kimia yang stabil, tidak mencemari lingkungan, mudah terurai, dapat diperbaharui, lebih murah dan memiliki toksisitas rendah sehingga dapat digunakan dalam industri farmasi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas emulsifikasi dan karakterisasi biosurfaktan dari Bacillus cereus. Uji hemolisis dan oli spreading dilakukan sebagai penapisan awal. Produksi biosurfaktan menggunakan sistem bacth yang dishaker selama 7 hari. Supernatan diuji aktivitas biosurfaktan melalui indeks emulsifikasi dan dikarakterisasi menggunakan kromatografi lapis tipis serta pengujian kualitatif antibakteri. Bacillus cereus dapat menghidrolisis darah dan menyebarkan lapisan minyak Hasil indeks emulsifikasi pada hari ke 0, 1, 3, 5, dan 7 secara berurutan 44,83%, 48,28%, 51,72%, 46,43%, dan 51,50%. Hasil KLT yang ditandai noda merah dengan penampak ninhidrin menunjukkan golongan lipopeptida. Pengujian antibakteri menggunakan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus menunjukkan terbentuknya zona bening di sekitar kertas cakram. Bacillus cereus dapat menghasilkan biosurfaktan golongan lipopeptida dengan indeks emulsifikasi terbesar 51.72% pada hari ketiga dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap gram positif maupun gram negatif.
Amla plant (Phyllanthus emblica L) has been empirically used to treat diabetes. The aim of this study was to determine the most potential part of amla plant that can be used as α-glucosidase and α-amylase inhibitors. The fruit was subjected to cold extraction method, while the stem underwent soxhlet extraction process. Ethanol was used as solvent for both extracts. In-vitro inhibiton against α-glucosidase and α-amylase enzyme was measured by calculating IC 50 of water fractions of stem and fruits. Fruit fraction exhibited the highest percentage of inhibitory activity on α-amylase (IC 50 =5.68% w/v), while the strongest inhibition against α-glucosidase was shown by leaves fraction (IC 50 =0.87% w/v). In conclusion, the stem of P. emblica L was potential inhibitor of α-amylase , while the leaves was potential α-glucosidase inhibitor.
Zinc Pyrithione (ZnPT) dapat dianalisis kadarnya dengan berbagai metode, salah satunya dengan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Peneliti terdahulu telah mengembangkan metode analisis ZnPT dengan KCKT fase terbalik sebagai kompleks copper pyrithione (CuPT), tetapi setelah diaplikasikan di laboratorium, metode ini tidak memenuhi syarat kesesuaian sistem karena koefisien variasi area lebih dari 2%. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum untuk menentukan kadar ZnPT dalam sediaan sampo dengan metode KCKT melalui variasi perbandingan komposisi dan pH fase gerak, variasi laju alir, dan variasi suhu kolom. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kondisi optimum untuk analisis ZnPT dilakukan pada panjang gelombang 240 nm, menggunakan kolom Licrocart Lichrospher RP-18, fase gerak campuran larutan dapar fosfat 0,2 M pH 6,0 : asetonitril (60 : 40), laju alir 1,0 mL/menit, suhu kolom 25°C dan volume injeksi 10 µL. Hasil validasi metode analisis pada kondisi optimum mempunyai selektivitas yang baik dan menunjukkan hubungan yang linear antara luas area dibawah kurva dengan konsentrasi pada rentang 3,08-24,62 µg/mL dan koefisien korelasi (r 2 ) sebesar 0,995. Perolehan kembali hasil uji akurasi sebesar 99-101% pada konsentrasi CuPT diatas 12,31 µg/mL dan simpangan baku relatif hasil uji presisi sebesar 0,65%. Kondisi optimum ini efektif digunakan untuk analisis ZnPT dalam sediaan sampo dengan konsentrasi diatas 12,31 µg/mL..
AbstrakIbuprofen dikenal sebagai obat antiinflamasi nonsteroid yang digunakan untuk analgetik dan antipiretik dan termasuk obat dengan kelarutan rendah, tetapi memiliki permeabilitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan ibuprofen dengan kelarutan dan disolusi yang lebih tinggi dengan membentuk mikropartikel menggunakan metode emulsification-ionic gelation. Partikel ibuprofen dikarakterisasi menggunakan Scanning Elektron Microscopy dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Kemudian dilakukan uji kelarutan dan uji disolusi ibuprofen. Pengujian karakteristik menggunakan SE, mikropartikel pH 2, pH4, pH 6 mengalami penurunan ukuran partikel berturut-turut sebesar 97,48%, 84%, dan 72% dari ukuran ibuprofen. Kelarutan ibuprofen setelah proses emulsification-ionic-gelation dalam air pada pH 6 meningkat delapan kali, sedangkan disolusi ibuprofen tertinggi ditunjukkan oleh partikel ibuprofen pada formula 3 yang dapat mendisolusi ibuprofen lebih dari 44% dalam 30 menit pada media dapar HCl 0,1N dibandingkan dengan formula yang lain. Kesimpulan yang diperoleh adalah partikel ibuprofen setelah proses emulsification-ionicgelation dapat memperkecil ukuran partikel dan meningkatkan kelarutan tetapi tidak dengan disolusinya.Kata kunci: Ibuprofen, emulsification-ionic-gelation, polivinil alkohol, kelarutan, disolusi
Increasing Solubility and Dissolution of Ibuprofen through the Formation of Microparticles Emulsification-Ionic-Gelation Method using Polyvinyl Alcohol (PVA) as Polymer and Tripolyphosphate (TPP) as Crosslink Agent AbstractIbuprofen is known as a nonsteroidal anti-inflammatory drug used for analgesics and antipyretics. It is classified as a drug with low solubility, but high permeability. The aim of this research was to produce higher solubility and dissolution of ibuprofen by forming microparticle which used emulsification ionic gelation method and the influence microparticle formed to penetration of ibuprofen. Ibuprofen particles were characterized by Scanning Electron Microscopy and Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Then solubility test and ibuprofen dissolution test were carried out. Characteristic test using SEM ibuprofen with pH 2, pH4, pH 6 have decreased in particle size of 97.48%, 84%, and 72% of ibuprofen size, respectively. The solubility of ibuprofen after the emulsification-ionic-gelation process in water at pH 6 increased eight times, and the highest dispersion of ibuprofen was demonstrated by the ibuprofen particles of formula 3 which could disintegrate ibuprofen by more than 44% in 30 min in 0.1N HCl buffer media compared with other formulas. It can be concluded that ibuprofen particles after the emulsification-ionic-gelation process can decrease particle size and increase solubility but not by its disolutions.
Likopen adalah senyawa karotenoid yang mempunyai khasiat sebagai antioksidan dan memberikan warna merah pada beberapa buah dan sayuran, diantaranya tomat, semangka dan jambu biji merah. Likopen diduga terdapat pada buah lain yang berwarna merah seperti arben. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kadar likopen dalam buah semangka, jambu biji merah dan arben dengan metode spektrofotometri visible. Analisis kualitatif dilakukan dengan membandingkan spektrum sampel dengan standar. Kadar likopen diukur pada panjang gelombang 472 nm dengan metode pengukuran adisi standar. Dari hasil penelitian ini diperoleh kadar likopen dalam buah semangka adalah 33 mg/100 g, jambu biji adalah 7,5 mg/100 g dan buah arben adalah 9 mg/100 g.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.