Extraction and Identification of Secondary Metabolites from AL6 Isolates and Its Potential as Antibacterial against Escherichia coliABSTRACTSecondary metabolites in the form of antibiotics can be produced by rhizospheric bacteria. AL6 bacterial isolate, which is one of the bacterial isolates from the rhosphere of Saccarum officinarum L., is known to produce antibiotic compounds. This study aims to determine the activity of antibiotics from AL6 ethyl acetate extracts produced by AL6 bacterial isolates, to analyze the minimum inhibitory concentration (MIC) and the similarity of the active substances using GCMS. The ethyl acetate extract obtained was tested for MIC at 1.25%, 2.5%, 5.0%, 10.0%, 20%, and 40% concentrations. Detection of potential antibiotic spots was carried out using bioautographic thin layer chromatography (TLC). Compounds responsible for antibiotic activity were analyzed using GCMS. Minimum inhibitory levels obtained reached 2.5%. The active spots responsible for antibiotic activity against Escherichia coli at Rf 0.94. Components detected using GCMS and suspected to be antibiotics include chloroform; ethane, 1,1-dimethoxy-(CAS) dimethyl acetal; dan 1,3-dioxolane, 2-methoxymethyl-2,4,5-trimethyl.Keywords: AL6 bacterial isolate; antibiotic; Escherichia coli; GCMS; MICABSTRAKMetabolit sekunder berupa antibiotik dapat diproduksi oleh bakteri rizosfer. Isolat bakteri AL6, salah satu isolat bakteri dari rizosfer Saccarum officinarum L., diketahui dapat menghasilkan senyawa antibiotik. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antibiotik dari ekstrak etil asetat antibiotik AL6 yang dihasilkan isolat bakteri AL6, menganalisis kadar hambat minimum (KHM), serta kemiripan zat aktif menggunakan GCMS. Ekstrak etil asetat yang diperoleh diuji KHM-nya pada konsentrasi 1,25%, 2,5%, 5,0%, 10,0%, 20%, dan 40%. Deteksi bercak yang berpotensi sebagai antibiotik dilakukan menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) bioautografi. Senyawa yang berperan dalam aktivitas antibiotik dianalisis menggunakan GCMS. Kadar hambat minimal yang diperoleh mencapai 2,5%. Hasil uji KLT bioautografi memperlihatkan bercak aktif sebagai antibiotik terhadap Escherichia coli pada Rf 0,94. Komponen senyawa yang terdeteksi menggunakan GCMS dan diduga sebagai antibiotik antara lain chloroform; ethane, 1,1-dimethoxy-(CAS) dimethyl acetal; dan 1,3-dioxolane, 2-methoxymethyl-2,4,5-trimethyl.
Cakupan pelayanan kesehatan lansia di Kota Magelang belum mencapai 100%. Kelurahan Gelangan merupakan daerah dengan masyarakat rata-rata berpenghasilan rendah, bahkan beberapa sudah tidak produktif. Sehingga perlu dilakukan peningkatan ketrampilan masyarakat melalui gerakan masyarakat hidup sehat melalui posyandu. Akan tetapi kegiatan posyandu yang cenderung monoton dan makin menurunnya jumlah anggota posyandu atau warga binaan dan peningkatan penyakit degenerative dan penyakit kronis seperti diabetes melitus dan hipertensi, maka perlu adanya upaya promotif dan preventif dengan meningkatkan perilaku hidup sehat bagi masyarakat. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan keterampilan masyarakat lanjut usia dalam mengelola kesehatan dirinya sesuai dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, perubahan perilaku hidup sehat lansia dalam Paguyuban Bina Lansia Ngudi Rahayu. Metode yang digunakan adalah Participatory Rural Appraisal (PRA). Tahapan kegiatan meliputi sosialisasi program, penyuluhan tentang pola hidup sehat untuk usia lanjut, pelatihan untuk mengolah tubuh bagi lansia dan pengelolaan nutrisi pada lansia. Pendampingan dalam penerapan pola hidup sehat berupa olah tubuh dan olah nutrisi bagi lansia. Program dilaksanakan selama empat bulan di RW 8, Kelurahan Gelangan. Hasil pelaksanaan kegiatan adalah terbentuknya kader kesehatan posyandu lansia yang terampil dalam kemampuan pemberian edukasi pada keluarga lansia dan dalam menyusun menu sehat untuk lasnia dengan diabetes melitus. Serta terlaksananya program kegiatan senam lansia secara rutin 2 kali dalam seminggu dan pemeriksaan kesehatan rutin sebulan 1 kali. Terdeteksi jumlah lansia sebanyak 215 orang dan 78 lansia aktif kunjungan ke posyandu.
Several plant species have been used for the treatment of diabetes. Research on plants that can be used to treat diabetes such as Cinnamomum cassia and Cinnamomum zeylanicum, Piper sarmentosum Roxb, Nelumbo nucifera, Ceiba petandra, Memecylon malabaricum. Broccoli (Brassica oleracea L var italics) is a flower of vegetables like cabbage plants. Broccoli juice is made capable of direct and indirect effects on the reduction of blood LDL; the indirect effect is by repairing pancreatic beta cells and increasing insulin sensitivity. The purpose of this study was to determine whether broccoli has activity as antidiabetic. The subjects consisted of 15 mice induced with nicotinamide 70 mg/kg BW and Stz 150 mg/kg BW. Diabetic mice were divided into the positive control group (glibenclamide), negative control group (CMC Na) and three treatment groups. The test material is broccoli extract dose 75 mg/kg BW, 150 mg /kg BW and 300 mg/kg BW given peroral for 14 days. Anova test results showed that there was a significant difference in the average percentage of decreased blood glucose levels in all treatments. The result of Post Hock Tukey HSD test with a 95% confidence level showed a significant difference in the negative control group compared with positive control group and extract 300 mg/kg BW. This result shows that positive control group and extracts 300 mg/kg body weight have an activity to decrease blood glucose level.
Appropriate diabetes mellitus (DM) wound care requires safe and comfortable space and facilities for patients and nurses. However, the existing hospital bed for DM has not supported the safety and comfort for nurses to serve patients, including the problem of liquid waste and some DM wounds emit a foul smell. Therefore, a hospital bed for DM wound care was designed in this research to support professional, efficient, ergonomic, and safe nursing practice. Multidisciplinary collaboration by engineers, wound nursing practitioners, and industry is carried out in this project. The level of risk of work disturbances was evaluated using a rapid entire body assessment (REBA), the level of risk of contamination was evaluated by a qualitative exposure assessment, and the level of comfort was measured using the visual analog method. Trials on 30 respondents consisting of 28 nurses and 2 doctors indicated that they were comfortable working with the new design of this prototype with lower risk.
Latar Belakang: Diabetes Melitus adalah penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Faktor resiko dari Diabetes Melitus adalah pola makan, obesitas, faktor genetik, jenis kelamin, riwayat merokok. Komplikasi Diabetes Melitus yaitu kerusakan otak, retinopati, neuropati, nefropati, gagal ginjal,gagal jantung, luka kronis. Faktor yang mempengaruhi kejadian luka adalah aktivitas fisik, dukungan keluarga, sosial ekonomi, prolanis, usia, lama sakit. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan lama sakit dengan kejadian luka pada penderita Diabetes Melitus di Kabupaten Magelang. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah croos sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 6.483 responden. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 120 responden dengan menggunakan teknik accidental sampling. Lama sakit dan kejadian luka diukur menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Spearman-Rank. Hasil: Terdapat hubungan antara lama sakit dengan kejadian luka pada penderita Diabetes Melitus di Kabupaten Magelang (p < 0,05; r = 0,331). Kesimpulan: Terdapat hubungan lama sakit dengan kejadian luka pada penderita Diabetes Melitus di Kabupaten Magelang.
Latar Belakang: Diabetes Mellitus adalah penyakit tidak menular yang terjadi pada organ tubuh pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat menghasilkan insulin secara efektif. Faktor yang mempengaruhi ialah genetik, usia, serta pola hidup. Pola hidup yang tidak teratur dapat mempengaruhi kadar gula dalam tubuh, untuk mengurangi resiko ketidakstabilan gula darah salah satu penatalaksanaannya ialah pengobatan non farmakologi melalui Aplikasi Terapi Jalan Santai. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan Diabetes Tipe 2 dan menerapkan Terapi Jalan Santai 30 menit. Metode: desain penelitian ini menggunakan studi kasus, dengan menggunakan teknik sampling yaitu purposive sampling. Sample yang diambil ialah seorang responden penderita Diabetes Mellitus yang berusia 58 tahun, penelitian ini dilakukan selama 4 kali Intervensi. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi Jalan Santai 30 Menit pada responden dapat menurunkan kadar gula darah. Kesimpulan: setelah dilakukan asuhan keperawatan dan Apikasi Terapi Jalan Santai 30 menit terdapat pengaruh bagi kadar gula darah
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.