Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menguji pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kreatif. 2) mengidentifikasi aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model Creative Problem Solving. 3) mengidentifikasi motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model Creative Problem Solvin. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri Monterado. Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu kelas XI Pemasaran 22 siswa, XI Akuntansi 28 siswa, XI Administrasi Perkantoran 28 siswa dan XI Teknik Komputer dan Jaringan 28 siswa. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas XI Administrasi perkantoran sebagai kelas eksperimen dan kelas XI Akuntansi sebagai kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain True Eksperimental Design. Soal yang diberikan berupa essay terdiri 4 soal dengan indikator berpikir lancar, berpikir luwes, berpikir orisinal, dan berpikir terperinci yang telah diuji cobakan terlebih dahulu dengan validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran. Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kreatif menggunakan uji t, untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menghitung persentase indikator aktivitas belajar siswa dan untuk mengetahui motivasi belajar siswa menggunakan rumus rata-rata indikator motivasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Terdapat pengaruh model Creative Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi program linier kelas XI SMK Negeri 1 Monterado tahun ajaran 2016 - 2017. 2) Aktivitas belajar siswa baik pada model Creative Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi program linier kelas XI SMK Negeri 1 Monterado tahun ajaran 2016 – 2017. 3) Motivasi belajar siswa tinggi pada model Creative Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi program linier kelas XI SMK Negeri 1 Monterado tahun ajaran 2016 – 2017. Kata Kunci : Model Pembelajaran Creative Problem Solving, Kemampuan Berpikir Kreatif
Natural Science is an elementary school subject that requires students to organize ideas and concepts about the natural world gained from experiences through a series of scientific processes such as investigating, composing, and presenting ideas. The high complexity causes many cases of learning difficulties. This study aims to diagnose the learning difficulties that occur on 5th-grade elementary school students. The research was conducted in Muhammadiyah Pakem Elementary School, Sleman, Yogyakarta Special Regency. The subjects were 29 of 5th-grade elementary students. Data collection techniques were interviews, tests, and documentation. Data analysis techniques were descriptive statistic as a quantitative analysis and interactive model as a qualitative analysis. The learning difficulties were diagnosed by describing the students who were identified having learning difficulties; localizing the difficulties; and determining the factors that cause learning difficulties. The results showed that the difficulties experienced by students were in basic competence 1.1-1.5 (human blood circulation organs). The average percentage of students' learning difficulties in Basic Competence 1.1 was 48%; Basic Competence 1.2 was 51.1%; Basic Competence 1.3 was 57.6%; Basic Competence. 1.4 is 64.7%; and Basic Competence 1.5 is 53.7%. The highest percentage of learning difficulties was in Basic Competence 1.4 (identifying human circulatory organs). It was caused by the students' low attention and motivation to learn natural science, the imprecise teaching methods, the parents' attention, and the negative influence of mass media.
The aims of this study is to investigate what are the influence factors of consumer behavioral intention toward online food delivery services (OFD). 200 valid questionnaires were collected to empirically test the research model using partial least square (PLS) path modelling approach. The result imply that proposed hypotheses were supported except for the relationship between prior saving orientation and convenience motivation.
Dikirim: 31 Agustus 2020 Tourism is important sector of economy in Indonesia, because including the top 10 contributors of foreign exchange. Indonesia's marine tourism is one of Indonesia's charm that attracts much attention for Indonesian visitors and also International visitors. The purpose of this research is to find out how the aesthetic experiential qualities and perceived value by tourist visitors in influencing the satisfaction and loyalty of marine tourism visitors in Lampung Province. Sample of this research is 100 visitors Pahawang Island in Lampung Province. This research use data analysis method uses smartPLS. The result of this research shows that aesthetic experiential qualities and perceived value have effect on visitor's satisfaction, and visitor's satisfaction has effect on visitor's loyalty.
The research aimed at evaluating four biochar types which have the most adequate characteristics as inoculant carrier of indigenous Phosphate Solubilizing Microorganism (PSM) from acid sulphate soil. The observed biochar characteristics consist of the bulk density, total pore space, water holding capacity, C organic, N, pH, EC, charcoal percentage, and ash content. The pore diameters and photomicrograph of biochar were observed by using SEM. The viability test was conducted in order to determine the appropriateness of biochar as PSM inoculant through inoculation on four biochar types made of rice husk, coconut shell, corncob, and oil palm empty bunch, followed by six months storage period. Monthly observation was conducted related to the PSM population, pH, and moisture content. The results show that interaction of biochar types and storage periods has no significant effect on the PSM viability, pH, and moisture content. The PSM viability of four biochars after six months storage period is relatively stable in the range of log 7.07 cfu.g-1 to log 9.18 cfu.g-1. The highest PSM viability was found on coconut shell biochar with the magnitude of log 9.18 cfu.g-1 and pH of 7.01 as well as moisture content of 26.86% after six months storage period. This research offers the advantage of using agricultural waste substance as biochar that capable to maintain microbial viability with six months storage period.
<em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model discovery learning pada materi persamaan lingkaran di kelas XI IPA SMA Negeri 5 Singkawang. Penelitian ini menggunakan desain Pre-Eksperimental dengan bentuk One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas kelas XI IPA SMA Negeri 5 Singkawang yang berjumlah 20 orang siswa. Adapun teknik pengambilan sampelnya dengan Non probability Sampling yaitu sampling jenuh. Karena kelas XI IPA hanya ada satu kelas di SMA Negeri 5, maka sampelnya juga seluruh siswa kelas XI IPA yang berjumlah 20 orang siswa. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model discovery learning terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan uji statistik yaitu sampel paired test. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh model discovery learning terhadap pemahaman konsep matematis siswa sebesar 2,36%. Lembar observasi aktivitas belajar siswa dengan model discovery learning menggunakan perhitungan persentase frekuensi aktivitas. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa, dimana pada pertemuan pertama diperoleh persentasenya sebesar 76,88% dan pertemuan kedua sebesar 79,37% dengan kriteria sangat aktif. Analisis lembar observasi keterlaksanaan model discovery learning menggunakan perhitungan persentase frekuensi keterlaksanaan. Hasil analisis lembar observasi keterlaksanaan model discovery learning diperoleh persentasenya sebesar 82,63% dengan kriteria sangat baik.</em>
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui pengaruh model Role Playing terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. 2) mengetahui aktivitas belajar siswa terhadap model Role Playing. 3) mengetahui motivasi belajar siswa terhadap model Role Playing. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Singkawang.Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh kelas XI yang terdiri dari XI IPA, XI IPS 1 dan XI IPS 2.Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 1 sebagai kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain only control group design. Soal yang diberikan berupa essay terdiri dari 3 soal yang memuat indikator kemampuan komunikasi matematis siswa yang telah diuji cobakan terlebih dahulu dengan validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran.Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh model Role Playing terhadap kemampuan komunikasi menggunakan rumus Effect Size, untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menghitung persentase indikator aktivitas belajar siswa dan untuk mengetahui motivasi belajar siswa menggunakan rumus rata-rata indikator motivasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pengaruh model Role Playing terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa didapatkan hasil yaitu 0,29% dengan kategori sedang. 2) aktivitas belajar siswa dengan diterapkan model Role Playing mencapai 77,91% dengan kategori aktivitas belajar siswa tinggi. 3) motivasi belajar siswa diperoleh 3,98 dengan kategori motivasi belajar siswa tinggi.Kata Kunci: Model Role Playing, Kemampuan Komunikasi Matematis I. PENDAHULUAN Matematika merupakan mata pelajaran pokok yang dipelajari pada tingkat dasar, menengah, atas bahkan perguruan tinggi. Lima alasan perlu belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangakan kreativitas dan (5) National Council of Teacher of Mathematics (NCTM) menyatakan bahwa pembelajaran matematika di sekolah dari jenjang pendidikan dasar hingga kelas XII memerlukan standar pembelajaran yang berfungsi untuk menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan berfikir, kemampuan penalaran matematis, memiliki pengetahuan serta keterampilan dasar yang bermanfaat. Satu diantara standar pembelajaran tersebut yaitu standar proses yang meliputi: pemecahan masalah, penalaran, komunikasi, penelusuran pola atau hubungan, dan representasi [3].Kemampuan berkomunikasi merupakan penunjang keberhasilan siswa dalam mempelajari semua bidang studi yang terdapat di sekolah.Komunikasi matematis merupakan salah satu kemampuan yang harus dibekalkan kepada
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.