Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan soal <em>open-ended</em> pada materi lingkaran ditinjau dari minat belajar. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIIE SMP Negeri 3 Singkawang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berdasarkan angket minat belajar, tes kemampuan pemecahan masalah matematis dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah Model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan soal <em>open-ended</em> pada materi lingkaran ditinjau dari minat belajar tinggi mempunyai rata-rata sebesar 52,34 yang berada pada kategori sedang, 2) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan soal <em>open-ended</em> pada materi lingkaran ditinjau dari minat belajar sedang mempunyai rata-rata sebesar 37,08 yang berada pada kategori sedang, dan 3) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan soal <em>open-ended</em> pada materi lingkaran ditinjau dari minat belajar rendah mempunyai rata-rata sebesar 45,23 yang berada pada kategori sedang.
This study aims to: 1) describe students' mathematical literacy skills in algebraic material in terms of learning independence. 2) to describe the factors that affect students' mathematical literacy skills in algebraic material in terms of learning independence. This research method is qualitative. The subjects in this study were students of class VIII-A at SMP Negeri 1 Singkawang. The data collection instruments used a learning independence questionnaire, a mathematical literacy test, and an interview sheet. Data analysis techniques used the Miles and Huberman Model, namely, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that 1) The students' mathematical literacy ability in terms of their high learning independence character had an average of 69.44 (high category). Most of the students were unable to do the reasoning and argumentation stages. 2) The students' mathematical literacy skills in terms of their moderate learning independence character had an average of 57.41 (moderate category). Most of them were unable to develop strategies for solving problems. 3) The students' mathematical literacy ability in terms of their low learning independence character has an average of 46.11 (moderate category). Most of them are not capable at the mathemathising stage. 4) factors that affect mathematical literacy skills in terms of the character of independent learning in algebra material are generally influenced by internal factors, namely factors from the students themselves, students are less able to understand, accept, or digest subject matter, students have difficulty planning strategies in problem solving both in using the formula to be used, the rules in operation, do not provide the right steps in answering the questions.Keywords: mathematical literacy skills, learning independence
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model Learning Cycle 7E terhadap kemampuan literasi matematis siswa, motivasi belajar siswa, dan keterlaksanaan model Learning Cycle 7E pada materi prisma kelas VIII SMP Negeri 8 Singkawang. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas VIII SMP Negeri 8 Singkawang yang terdiri dari lima kelas yang berjumlah 141 siswa. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Adapun sampelnya terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji-t Independen, dan persentase rata-rata indikator motivasi dan keterlaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan:1) Adanya perbedaan peningkatan kemampuan literasi matematis siswa pada kelas yang diterapkannya model Learning Cycle 7E dengan kelas yang diterapkan model pembelajaran langsung. 2) Motivasi belajar siswa dikategorikan tinggi. 3) Keterlaksanaan model Learning Cycle 7E dikategorikan baik.Kata Kunci : Model Learning Cycle 7E, Motivasi Belajar, Literasi Matematis.
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui pengaruh model Role Playing terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. 2) mengetahui aktivitas belajar siswa terhadap model Role Playing. 3) mengetahui motivasi belajar siswa terhadap model Role Playing. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Singkawang.Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh kelas XI yang terdiri dari XI IPA, XI IPS 1 dan XI IPS 2.Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 1 sebagai kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain only control group design. Soal yang diberikan berupa essay terdiri dari 3 soal yang memuat indikator kemampuan komunikasi matematis siswa yang telah diuji cobakan terlebih dahulu dengan validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran.Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh model Role Playing terhadap kemampuan komunikasi menggunakan rumus Effect Size, untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menghitung persentase indikator aktivitas belajar siswa dan untuk mengetahui motivasi belajar siswa menggunakan rumus rata-rata indikator motivasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pengaruh model Role Playing terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa didapatkan hasil yaitu 0,29% dengan kategori sedang. 2) aktivitas belajar siswa dengan diterapkan model Role Playing mencapai 77,91% dengan kategori aktivitas belajar siswa tinggi. 3) motivasi belajar siswa diperoleh 3,98 dengan kategori motivasi belajar siswa tinggi.Kata Kunci: Model Role Playing, Kemampuan Komunikasi Matematis I. PENDAHULUAN Matematika merupakan mata pelajaran pokok yang dipelajari pada tingkat dasar, menengah, atas bahkan perguruan tinggi. Lima alasan perlu belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangakan kreativitas dan (5) National Council of Teacher of Mathematics (NCTM) menyatakan bahwa pembelajaran matematika di sekolah dari jenjang pendidikan dasar hingga kelas XII memerlukan standar pembelajaran yang berfungsi untuk menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan berfikir, kemampuan penalaran matematis, memiliki pengetahuan serta keterampilan dasar yang bermanfaat. Satu diantara standar pembelajaran tersebut yaitu standar proses yang meliputi: pemecahan masalah, penalaran, komunikasi, penelusuran pola atau hubungan, dan representasi [3].Kemampuan berkomunikasi merupakan penunjang keberhasilan siswa dalam mempelajari semua bidang studi yang terdapat di sekolah.Komunikasi matematis merupakan salah satu kemampuan yang harus dibekalkan kepada
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kelancaran prosedural matematis siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Singkawang. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif, bentuk penelitian yang digunakan deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa kelas Xa SMA Negeri 2 Singkawang. Pengambilan data menggunakan instrumen berupa tes essay yang disesuaikan dengan karekteristik kelancaran prosedural matematis dan telah diujikan dengan validasi isi, validasi konstruk, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Hasil penelitian menunjunkan kelancaran prosedural matematis siswa; (1) kelompok atas yaitu 64% dengan kategori rendah, khususnya pada indikator fleksibel yaitu 74% dengan kategori sedang, indikator efisien yaitu 78% dengan kategori sedang dan indikator efektif yaitu 41% dengan kategori sangat rendah; (2) kelompok tengah yaitu 53% dengan kategori sangat rendah, khususnya pada indikator fleksibel yaitu 90% dengan ketegori sangat tinggi, indikator efisien yaitu 36% dengan kategori sangat rendah dan pada indikator efektif yaitu 33% dengan kategori sangat rendah; (3) kelompok bawah yaitu 34% dengan kategori sangat rendah, khususnya pada indikator fleksibel yaitu 48% dengan kategori sangat rendah, indikator efisien yaitu 33% dengan kategori sangat rendah dan pada indikator efektif yaitu 22% dengan kategori sangat rendah
The purpose of this study is to describe the ability to understand mathematical concepts based on gender after participating in Realistic Mathematics Education learning with the props, "Papan Pecahan dan Sudut" (PANDU). This research method was qualitative with quantitative descriptive research. The subjects in this study were fourth-grade elementary school students in Singkawang city. Data collection instruments were the researcher and the documentation of the results of the students' mathematical concept understanding ability tests. Data analysis techniques were scoring, assessment, categorization, description, and conclusion. The results showed; 1) the ability of male students to understand mathematical concepts after participating in RME learning with PANDU teaching aids had an average score of 80.35, which was in the high category; and 2) the ability of female students to understand mathematical concepts after participating in RME learning with PANDU teaching aids had an average of 78.52, which was in the high category. Based on the results of this study, it can be concluded that there is no difference in the ability to understand mathematical concepts between male students and female students after participating in RME learning assisted with PANDU teaching aids.
<em>Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan, bentuk kesalahan, dan factor penyebab kompetensi strategis matematis siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 3 Singkawang dengan jumlah 30 siswa. Pengambilan data menggunakan instrumen berupa tes uraian yang disesuaikan dengan kemampuan kompetensi strategis matematis dan telah diuji menggunakan validasi isi, validasi konstruk, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Teknik analisis data yang digunakan adalah penskoran, pedeskripsian data, dan wawancara. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tingkat kemampuan strategis matematis siswa kelas X SMK Negeri 3 Singkawang pada materi Sistem persamaan linier tiga variabel secara keseluruhan berada pada kategori sedang dengan rata-rata persentase nilai sebesar 52,84%. Bentuk kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linier tiga variabel kelas X SMK Negeri 3 Singkawang yaitu kesalahan konsep (salah memahami dan menerjemahkan soal dalam kalimat matematika), kesalahan prinsip (Salah dalam memilih rumus dan jawaban akhir), dan kesalahan operasi (salah melakukan operasi hitung). Faktor yang mempengaruhi kemampuan kompetensi strategis matematis siswa pada materi sistem persamaan linier tiga variabel kelas X SMK Negeri 3 Singkawang berasal dari faktor kognitif yaitu kesalahan konsep (tidak memahami perintah soal), kesalahan prinsip (tidak mampu mengembangkan ide), dan kesalahan operasi (ketelitian).</em>
The aim of this research is to gain the validity, practicality, and effectiveness of developing instructional sets of mathematics through PjBL learning with realistic saintific approach and PISA-based measurements and to describe students' mathematical literacy skills in terms of KAM aspects and PISA measurement process. The development research using modified Plomp model. The tools developed include RPP, LAS, and TKLMBP. Data processed by -test, the proportion of -test, and gain test. The results showed: (1) The instructional sets PjBL model with realistic scientific approaches and PISA-based measurements to develop students' mathematical literacy skills is validity, practicality, and effectiveness; (2) The ability of students' mathematical literacy to based on the KAM aspects obtained in the three KAM groups is statistically significantly increased; and (3) students' mathematical literacy skills to based on aspects of PISA measurement, most students can solve problems that are in accordance with aspects of PISA measurement.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.