Pengaruh Model Discovery Learning terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa pada Materi Persamaan Lingkaran di Kelas XI IPA

Abstract

<em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model discovery learning pada materi persamaan lingkaran di kelas XI IPA SMA Negeri 5 Singkawang. Penelitian ini menggunakan desain Pre-Eksperimental dengan bentuk One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas kelas XI IPA SMA Negeri 5 Singkawang yang berjumlah 20 orang siswa. Adapun teknik pengambilan sampelnya dengan Non probability Sampling yaitu sampling jenuh. Karena kelas XI IPA hanya ada satu kelas di SMA Negeri 5, maka sampelnya juga seluruh siswa kelas XI IPA yang berjumlah 20 orang siswa. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model discovery learning terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan uji statistik yaitu sampel paired test. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh model discovery learning terhadap pemahaman konsep matematis siswa sebesar 2,36%. Lembar observasi aktivitas belajar siswa dengan model discovery learning menggunakan perhitungan persentase frekuensi aktivitas. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa, dimana pada pertemuan pertama diperoleh persentasenya sebesar 76,88% dan pertemuan kedua sebesar 79,37% dengan kriteria sangat aktif. Analisis lembar observasi keterlaksanaan model discovery learning menggunakan perhitungan persentase frekuensi keterlaksanaan. Hasil analisis lembar observasi keterlaksanaan model discovery learning diperoleh persentasenya sebesar 82,63% dengan kriteria sangat baik.</em>

Analisis Model Discovery Learning Sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Tata Ruang Kantor

“…Pemahaman konsep yang terjadi saat KBM termasuk dalam kategori yang memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan, pencarian solusi, sekaligus cara bersikap peserta didik. Didasari penelitian yang sudah dilaksanakan oleh Trianingsih, Husna, & Prihatiningtyas (2019), Indikator pada upaya kemampuan pemahaman konsep adalah: 1) pernyataan mengulang dari sebuah teori, 2) penggolongan objek yang disesuaikan pada kegunaan serta sifatnya, 3) pemberian contoh nyata yang disesuaikan dengan teorinya, 4) penyajian teori yang menarik dalam proses presentasi, 5) penggunaan, pemanfaatan sekaligus pemilihan prosedur atau operasi yang sesuai, 6) pengaplikasian sekaligus pencarian solusi dari sebuah masalah yang sesuai (Trianingsih, Husna, & Prihatiningtyas, 2019). Sehingga saat KBM berlangsung penulis menggunakan materi tata ruang kantor diaplikasikan dengan penerapan model discovery learning sebagai upaya agar peserta didik tidak hanya menerapkan teknik hafalan dalam pemahaman teorinya, melainkan diharapkan dengan begitu peserta didik juga menggunakan teknik penalaran untuk pengaplikasian materinya di dunia nyata.…”

“…Model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan keahlian peserta didik sekaligus mempermudah peserta didik dalam penangkapan materi yang disampaikan. (Trianingsih, Husna, & Prihatiningtyas, 2019).…”

“…Indikator dari pemahaman konsep pada penelitian pernah dilakukan, yaitu: 1) mampu menyatakan ulang sebuah konsep penataan ruangan, 2) bisa memberikan contoh dan non contoh dari suatu konsep yang telah diperoleh, 3) mampu mengaplikasikan konsep sebagai upaya memecahkan masalah dari yang ditemui pada saat observasi penataan ruangan di lingkungan sekolah (Trianingsih et al, 2019). Peserta didik dapat dikatakan paham suatu konsep lama maupun konsep baru mengenai tata ruang kantor dapat dilihat dari bagaimana mereka menyampaikan kembali konsep dasar yang didapatkan sampai dengan menemukan konsep baru yang sudah ditemukan dalam memecahkan masalah tata ruang kantor yang sudah ditemui.…”

“…Model discovery learning merupakan proses pembelajaran yang ditekankan pada peserta didik dalam upaya menemukan konsep sehingga peserta didik mampu menemukan konsep secara mandiri akan berdampak positif terhadap kemampuan pemahaman konsep tata ruang kantor (Trianingsih et al, 2019). Seorang individu atau peserta didik dalam meningkatkan pemahaman konsep dapat melakukannya melalui proses berinteraksi sosial dengan terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan informasi, menemukan masalah bahkan sampai dengan tahap memecahkan masalah.…”

“…Seorang individu atau peserta didik dalam meningkatkan pemahaman konsep dapat melakukannya melalui proses berinteraksi sosial dengan terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan informasi, menemukan masalah bahkan sampai dengan tahap memecahkan masalah. Pemahaman konsep dalam pembelajaran diharapkan dapat mempengaruhi cara peserta didik dalam memecahkan masalah (Trianingsih, Husna, & Prihatiningtyas, 2019). Pemahaman konsep akan lebih mudah diperoleh peserta didik dengan model discovery learning, karena model discovery learning mampu mengajarkan bagaimana cara peserta didik dapat berinteraksi dengan individu lainnya untuk dapat menghasilkan informasi sesuai yang dibutuhkan untuk dapat memudahkan mereka dalam memahami konsep dasar maupun konsep baru.…”