Ampas kecap merupakan sisa pembuatan kecap dengan bahan dasar kedelai yang memiliki kandungan protein cukup tinggi. Proses pembuatan ampas kecap melalui beberapa tahap sebelum diperoleh hasil utama kecap dan hasil samping berupa ampas kecap yang berwarna coklat kehitaman. Untuk menambah jenis olahan pangan berbahan ampas kecap ini dilakukan pembuatan tortilla chips. Ampas kecap dapat dijadikan tepung untuk ditambahkan kedalam bahan tortilla chips. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan persentase masa jagung dengan tepung ampas kecap pada pembuatan tortilla chips dengan perbandingan persentase A1 (44,4% : 10%), A2 (36,4% : 18,2%), A3 (33,3% : 25%) dengan dua kali ulangan. Analisis yang digunakan meliputi organoleptik (uji mutu sensori dan skala hedonik), uji kadar protein, dan untuk tortilla chips terpilih yaitu nilai gizi dan uji serat pangan. Perbandingan persentase masa jagung dengan tepung ampas kecap pada tortilla chips berpengaruh terhadap sifat organoleptik tortilla chips. Tortilla chips dengan penambahan tepung ampas kecap yang terpilih adalah tortilla chips dengan formulasi A2 (36,4% : 18,2%) memiliki kadar air 2.35%, abu 5.78%, lemak 19.94%, protein 14.76%, karbohidrat 57.17%, nilai energi 467.18 kkal/100gr, dan serat pangan 6.22%.
Smoothies merupakan produk yang berbahan dasar buah dan atau sayuran yang menonjolkan parameter kelembutan pada produknya. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari pengaruh dari perbandingan buah pisang ambon dan naga merah serta penambahan konsentrasi CMC (Carboxymethyl Cellulose) terhadap karakteristikred smoothies. Metode penelitian dilakukan dengan formulasi perbandingan dari buah pisang ambon dan buah naga dengan rasio perbandingan 75:25, 50:50, dan 25:75 serta dilakukan penambahan CMC dengan konsentrasi sebesar 0%, 0,05% dan 0,1%. Analisis produk yang dilakukan meliputi uji organoleptik, uji pH, uji viskositas dan uji TPT (Total Padatan Terlarut) dari red smoothies dengan dua kali ulangan. Selanjutnya, red smoothies yang terpilih berdasarkan analisis produk dilakukan uji proksimat/analisis kimia. Hasil analisis menunjukkan bahwa perbandingan buah berpengaruh terhadap rasa, warna, aroma, dan kelembutan red smoothies. Sedangkan, penambahan CMC berpengaruhterhadap viskositas dan TPT tetapi tidak berpengaruh terhadap pH, rasa dan aroma. Red smoothies yang terpilih adalah red smoothies dengan perbandingan buah pisang dan naga merah 75:25 dan penambahan CMC 0,05%. Hasil analisis proksimat menunjukkan red smoothies mengandung kadar air 85,49%, abu 0,33%, protein 2,06%, lemak 0,87%, kabohidrat 11,25%, dan nilai energi 61 Kkal/100g bahan.
The modification process in starch can improve starch characteristics and expand its application into food products. The objective of this research was to study the effect of heat moisture treatment (HMT) modification on the properties of new canistel starch and study their potential application to food products. The research methods were isolating the native starch and modifying it using HMT modification. Pasting profile, moisture content, starch and amylose content, yield, color, granule morphology, and crystallinity properties of native and HMT canistel starches were analyzed. Statistical analysis showed that HMT modification increased the initial and peak temperatures of gelatinization, peak time, trough viscosity, final viscosity, and setback value. However, it decreased peak viscosity and breakdown levels. In addition, this modification significantly reduced the yield, brightness, and amylose content of canistel starch. HMT modification made a more tenuous structure than native starch, however it did not change spherical shape and small size of the granules. Also, HMT-modified canistel starch had higher crystallinity degree than native starch. Based on these obtained properties, native canistel starch was suitable for frozen food, whereas HMT starch can be applied in noodle processing and as a thickener.
Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) berkhasiat untuk mengobati beberapa penyakit degeneratif seperti kanker, tumor, dan diabetes.Pada umumnya pemanfaatan mengkudu baru terbatas pada sari buahnya saja sedangkan bagian yang lain belum dimanfaatkan secara optimal. Tujuan penelitianini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi madu terhadap sifat organoleptik sirup limbah sari mengkudu, mengetahui formulasi sirup limbah sari mengkudu, dan mengetahui kandungan vitamin C, kadar antioksidan, dan mikroba pada sirup limbah sari mengkudu yang sudah terpilih. Sirup limbah sari mengkudu dibuat dengan tiga perbandingan madu dan air yaitu 50%:50%, 60%:40%, dan 70%:30%dengan dua kali ulangan. Analisis yang dilakukan meliputi organoleptik (uji mutu sensori dan uji hedonik), fisik (kekentalan), dananalisis kimia (antioksidan dan vitamin C), uji mikroba (Total Plate Count) untuk sirup yang paling disukai. Sirup limbah sari mengkudu yang disukai adalah sirup dengan perbandingan madu 70% dan air 30%, memiliki nilai antioksidan 859 IC50(rpm), kadar vitamin C sebesar 15,53%, dan Total Plate Count (TPC) sebesar 175 CFU/mL.KATA KUNCI: mengkudu, sirup, vitamin C, antioksidan, Total Plate Count (TPC). BEVERAGES WASTE EXTRACT OF MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) ABSTRACTMengkudu (Morinda citrifolia L.) efficacious to treat some degenerative diseases such as cancer, tumors, and diabetes. In general, the utilization of mengkuduis limited only for juice, while the other parts have not been optimally utilized. The purpose of this research is to know the effect of honey concentration on organoleptic characteristic of mengkudu juice syrup, to find out the formulation of mengkudu juice syrup, and to know the content of vitamin C, antioxidant and microbial levels of selected mengkudu juice syrup. mengkudu juice syrup is made with three kinds of comparison from honey and water,with different ratio which are; 50%: 50%, 60%: 40%, and 70%: 30% with two replications. The analysis included organoleptic (sensory quality test and hedonic test), physical (viscosity), and chemical analysis (antioxidant and vitamin C), microbial (Total Plate Count) test for the most preferred syrup. The most preferred noni syrup is the syrup with 70% honey and 30% water, which has an antioxidant level of 859 IC50 (rpm), vitamin C level of 15,53%, and Total Plate Count (TPC) of 175 CFU / mL.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk minuman sereal instan dari sorgum dan tepung tempe serta untuk mengetahui dan mempelajari tentang karakteristik fisikokimia dan sensori produk minuman sereal instan dari sorgum dan tepung tempe. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor dan tiga taraf perlakuan. Faktor perlakuannya adalah perbandingan sorgum dan tepung tempe dengan tiga taraf perlakuan , yaitu (25%:10%), (20%:10%), (15%:15%). Analisis yang dilakukan meliputi uji fisik (daya serap air, waktu rehidrasi, dan viskositas), uji kimia (kadar air, abu, protein, lemak, serat kasar, dan karbohidrat), uji sensori (hedonik). Produk terpilih akan dihitung nilai energi. Berdasarkan hasil data penelitian minuman sereal instan terpilih yaitu perlakuan perbandingan sorgum dan tepung tempe (20%:10%) mengandung daya serap air 269,03 %, waktu rehidrasi 269,50 seconds, viskositas 6,09 cp , kadar air 4,60 %, kadar abu 3,28 %, kadar protein14,81 %, kadar lemak 14,80 %, kadar serat kasar 2,09 %, karbohidrat 62,85 % , total kalori 444 Kkal.
Adsorben dari kulit pisang kepok dapat memperbaiki sifat fisikokimia minyak jelantah. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari pengaruh penambahan jumlah bubuk kulit pisang dan lama perendaman terhadap kecerahan, viskositas dan bilangan peroksida minyak jelantah. Penelitian ini terdiri dari 2 tahap yaitu pembuatan bubuk kulit pisang dan pengujian sifat fisikokimia minyak jelantah dengan menggunakan bubuk kulit pisang kepok sebanyak 5 g, 7,5 g dan 10 g, serta perendaman selama 24 jam, 36 jam dan 48 jam dengan 2 kali ulangan. Hasil menunjukkan bahwa rendemen bubuk kulit pisang sebesar 37,38% dengan kandungan IC50 sebesar 228,07 ppm. Minyak segar memiliki nilai kecerahan sebesar 0,591 Abs, viskositas sebesar 26,60 cpoise dan bilangan peroksida sebesar 0,75 mek O2/Kg. Sedangkan minyak jelantah memiliki nilai kecerahan 3,566 Abs, viskositas 63,30 cpoise dan bilangan peroksida 12,65 mek O2/Kg. Penelitian utama menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi bubuk kulit pisang dan semakin lama perendaman yang diterapkan mengakibatkan tingkat kecerahan semakin meningkat, viskositas yang semakin rendah dan bilangan peroksida yang semakin menurun.
Velva merupakan produk beku yang berbahan dasar buah. Pada penelitian ini jagung digunakan dalam pembuatan velva untuk menambah nilai kergaman jagung sebagai pangan lokal. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan perbandingan jagung manis dan air serta pengaruh konsentrasi cmc terhadap velva jagung manis, mengetahui formulasi yang mengahsilkan velva jagung manis yang paling disukai, dan mengetahui kandungan serat pangan serta kandungan gizi velva yang paling disukai. Metode penelitian menggunakan Rancngan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yaitu perbandingan jagung dan air ( 1:2 dan 2:1) dan konsentrasi cmc (0,25%, 0,5%, 0.75%). Tiap perlakuan dilakukan 2 kali ulangan. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa perbandingan jagung dan air 1:2 dengan penambahan cmc 0,75% memiliki tingkat kesukaan lebih tinggi. Sifat fisika pada velva jagung manis terpilih untuk overrun 9,45%, viskositas 1,17 cP dan daya leleh 12,20 menit. Kandungan Kinia pada velva jagung manis untuk kadar air 5,47%, abu 29,70%, lemak 3,00%, protein 0,20%, karbohidrat 61,63%, serat pangan 7,62% dan nilai energi 274,32%.Kata kunci: jagung manis, velva, cmc. FORMULATION OF SWEET CORN VELVA ADDING CMC ABSTRACTVelva is a frozen product made from fruit. In experimen, maize is used in making velva to increase the value of corn as the local food. This study aims to influence the differences in the ratio of sweet corn and water as well as the effect of cmc concentration on sweet corn velva, knowing which formulation yields the most favorable sweet corn velva, and to know the most preferred fiber content and nutrient content of velvet. The research method used Rancngan Random (RAL) with two factors: corn and water ratio (1: 2 and 2: 1) and concentration of cmc (0,25%, 0,5%, 0,75%). Each treatment performed 2 replications. The results of the organoleptic test showed that the ratio of corn and water 1: 2 with the addition of 0.75% cmc had higher preferences. The physical properties of sweet corn velva were selected for 9.45% overrun, 1.17 cP viscosity and 12.20 min. Kinia content in sweet corn velva for 5.47% moisture content, 29.70% ash, 3.00% fat, 0.20% protein, 61.63% carbohydrate, 7.62% dietary fiber and 274,32 energy value %.
Cookies merupakan produk patiseri yang terbuat dari bahan tepung terigu, gula, Lemak dan telur. Bedasarkan penelitian Rohmawati (2019) mengenai pembuatan cookies berbahan tepung kulit buah naga dan tepung terigu perlakuan terbaik yaitu dengan perbandingan 90:10 dengan suhu pemanggangan 150°C selama 20 menit, dan diketahui hasil uji yang dilakukan yaitu dengan kadar air 8.06%, kadar abu 6,81%, kadar protein 5.63%, kadar lemak 27,03%, kadar serat kasar 31,26% dan kadar karbohidrat 52,47%. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu perbandingan tepung kulit buah naga merah dan tepung kacang hijau (90% : 10%), (80% : 20%), (70% : 30%), (60% : 40%). Analisis data yang digunakan adalah ANOVA dan uji lanjut Duncan dengan selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cookies terpilih adalah perlakuan A4 (tepung kulit buah naga merah 60% dan tepung kacang hijau 40%). Cookies terpilih memiliki kadar air 4,91%, abu 2,36%, protein 29,57% lemak 21,55%, serat kasar 31,40%, karbohidrat 40,6% dan kalori 474,63 Kkal. Produk terpilih dilakukan uji rating menunjukkan hasil dengan parameter warna, rasa, aroma dan overall panelis agak menyukai produk cookies terpilih, namun tidak menyukai tekstur dari cookies terpilih.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.