The study aimed to determine the effect of storage temperature and ozone<br />red chillies freshness Kencana. The study was conducted from October-De<br />Lembang. The study was conducted using a randomized block design with a s<br />main plot which consists of: 1) 10° C and 2) ambient temperature. As a sub-<br />without immersion, 2) control with immersion (0 ppm), 3) 0.5 ppm and 4) 1 p<br />color, freshness, and appearance of red chili with treatment storage tempera<br />treatment in terms of color, freshness and appearance and panelists preferred.<br /><br />
Kulit buah manggis (KBM) merupakan bagian terbesar dari buah manggis (Garcinia mangostana L.) yang dikategorikan sebagai limbah. Studi fitokimia menunjukkan bahwa senyawa antioksidan dalam KBM, terutama xanthone, antosianin dan kelompok senyawa fenoliklainnya memiliki sifat fungsional dan manfaat untuk kesehatan seperti antidiabetes, antikanker, antiinflamasi, meningkatkan kekebalan tubuh, antibakteri, antifungi, antiplasmodial, dan sebagainya. Berbagai produk olahan berbasis KBM segar sudah berkembangkan di pasaran, seperti jus, konsentrat dan produk lainnya. Pada tahun 2009 telah dihasilkan produk bubuk KBM instan dari ekstrak tepung KBM dengan dengan teknologi enkapsulasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sifat antioksidan dari produk bubuk KBM instan dan mengaplikasikannya pada pembuatan minuman fungsional berkarbonasi. Parameter sifat antioksidan yang dianalisismeliputi senyawa alfa-mangostin (xanthone), antosianin dan total fenolik serta kapasitas antioksidan dengan metode DPPH. Aplikasi bubuk KBM instan untuk minuman instan berkarbonasi pada konsentrasi penambahan bubuk KBM instan 10% (Formula A), 15% (Formula B), dan 20% (Formula C) dengan ingridien aspartam, sorbitol, asam sitrat, asam malat, natrium bikarbonat dan flavor. Uji organoleptiktingkat kesukaan produk menggunakan metode uji skalardari 0 sampai 10 cm dengan 30 orang panelis. Datadianalisissecara statistik dengan uji ANOVA dan uji lanjut Duncan's (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bubuk KBM instan mengandung kadar alfa-mangostin sebesar 0,59 mg/g, antosianin sebanyak 1,13mg/g, dan kadar fenolik sebesar 8,49 mg/g per satuan bobot sampel kering,sedangkan kapasitas antioksidannya sebesar 19,72 mg/g AEAC. Formula minuman KBM instan yang lebih disukai panelis adalah Formula A dan B dibandingkan Formula C yangsecara statistik berbeda nyatapada semua parameter uji. Berdasarkan efisiensi biaya produksi maka formula terpilih adalah Formula A dengan komposisi bubuk KBM instan 10%, aspartam 0,06%, natrium bikarbonat 40%, asam sitrat 30%, asam malat 8,6%, PEG 0,03%, dan sorbitol 11,31%. Pericarp is the largest part of the mangosteen fruit (Garcinia mangostana L.) that is usually unutilised. Phytochemical studies showed that antioxidants in mangosteen pericarp, particularly xanthone, anthocyanin and other phenolic compounds have functional properties and benefits for health such as antidiabetic, anticancer, antiinflammatory, hepatoprotective, immuno-modulation, antibacterial, antifungal, antiplasmodial, etc. Many products of fresh mangosteen pericarp have been developed and availabe in the market such as juice, concentrate, etc. Mangosteen pericarp instant powder has been developed from extract of mangosteen pericarp powder using encapsulation technology. The aims of this study were to investigate the antioxidant properties of mangosteen pericarp instant powder and to study its application for carbonated functional beverages. The analysis of antioxidant properties were focused on xanthone, anthocyanin,and phenolic content using a spectr...
Kondisi penyimpanan menjadi kata kunci untuk meningkatkan daya simpan umbi kentang GM-05 dengan mutu segar yang terjaga.<br />Kentang segar GM-05 dalam penelitian ini diperoleh dari Kebun Percobaan Balai Penelitian Sayuran, Lembang dan dipanen pada umur<br />90 Hari Setelah Tanam (HST). Umbi kentang dengan bobot masing-masing 30 kg dikemas dalam karung rajut, disimpan pada kondisi<br />(1) ruangan gelap, (2) ruangan dengan pencahayaan 100-500 lux/lilin, dan (3) dihamparkan sebagai kontrol. Penyimpanan dilakukan<br />pada suhu ambient, 20, dan 10oC. Pengamatan dilakukan setiap 2 (dua) minggu sekali selama 3 bulan penyimpanan. Parameter yang<br />diamati meliputi: susut bobot, kadar air, kadar protein, kadar karbohidrat, kadar lemak, kadar amilosa, kadar abu, dan tekstur. Rancangan<br />percobaan menggunakan rancangan acak lengkap tersarang dengan ulangan tiga kali dan signifikansi beda nyata terkecil pada taraf<br />5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan dalam ruang gelap maupun yang dengan pencahayaan 100-500 lux/lilin suhu<br />10 oC memberikan susut bobot dan laju penurunan kadar air terendah dibandingkan perlakuan lainnya. Kadar karbohidrat, kadar abu,<br />dan tekstur tidak terpengaruh dengan semua perlakuan penyimpanan. Penurunan kadar lemak dan amilosa umbi kentang melambat<br />hingga masing-masing sebesar 0,14% dan 4,42% terjadi pada penyimpanan dalam ruang gelap maupun yang dengan pencahayaan pada<br />suhu 10 oC. Kadar protein meningkat hingga pada kisaran 1,51%. Penyimpanan suhu 10oC dengan kondisi gelap ataupun pencahayaan<br />100-500 lux/lilin merupakan metode penyimpanan kentang GM-05 terbaik karena mampu mempertahankan mutu dan kesegarannya.
Chili (Capsicum annum L.) is perishable horticultural commodity with short shelf life. Environmental factors such as: temperature, diseases, and humidity, influence the quality of chili, hence the shelf life becomes shorter. One of the long life-saving technologies for chili freshness is by using a controlled atmosphere storage (CAS) technique. This study aimed to prolong the shelf life of chili up to two weeks by CAS method. CAS is a method of storing agricultural products where the concentrations of oxygen, carbon dioxide, nitrogen, and temperature, and the humidity of the storage space are carefully arranged. Storage typically uses low temperatures, and high RH. Storage with this controlled atmosphere has been applied to fresh fruits, vegetables, and dried commodities. For chilies with CAS, a showcase refrigerator was flowed with nitrogen gas (N2) to suppress oxygen gas concentration (O2) in storage space to close to 7%. Carbon dioxide (CO2) gas was added to a concentration of 2.5%. The conditions of oxygen and carbon dioxide gas in the showcase were maintained by continuously flowing N2 gas at a rate of 1 ml / min. The temperature and humidity of storage chambers was maintained at a temperature of 10 - 14 0C and RH in the range 90 - 95%. Observation parameters include, freshness (moisture content, texture, and color), and weight loss. CAS technology was able to maintained freshness of chili for up to 5 weeks with water content characteristics of 82 - 84%, ash content of 0.80 to 0.95%, vitamin C 237.4 - 267.16 mg / 100 g, with the texture easily broken and orange color yellowish, and weight loss reached 12.8%.
ABSTRAKTujuan penelitian memberikan informasi karakteristik fisiko-kimia buah manggis pada tiga tingkat ketuaan panen dalam penyimpanan pada suhu rendah dan ruang. Buah manggis diperoleh dari sentra produksi di desa Puspahiang, Kecamatan Puspahiang, Tasikmalaya dan Wanayasa, Purwakarta, Jawa Barat. Lokasi pengambilan sampel digunakan sebagai blok dan pengambilan sampel dilakukan sebanyak 2 kali. Buah manggis dipetik pada tiga tingkat ketuaan berdasarkan warna; a) Tingkat ketuaan-1: berwarna hijau bintik merah, b) Tingkat ketuaan-2: semburat/cumolat merah 10-25%, dan c) Tingkat ketuaan-3: merah bintik ungu 25-50%. Tingkat ketuaan berdasarkan warna tersebut diasumsikan petani sebagai umur petik pada 106, 108, dan 110 hari sesudah bunga mekar (SBM). Selanjutnya buah manggis disimpan pada suhu ruang 27-29 o C dan suhu rendah 9 ± 1 o C. Pengamatan dilakukan pada selang waktu 0, 3, 6 hari, dan seterusnya hingga tidak diterima panelis secara organoleptik terhadap sifat fisika dan kimia. Analisis karakteristik fisika mencakup kelayuan sepal, susut bobot, warna kulit buah, dan kulit buah manggis menggunakan Scanning Electronic Microscope/SEM. Sedangkan, karakteristik kimia meliputi kadar vitamin C, total asam, total padatan terlarut, dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketuaan umur petik 108 hari SBM (semburat merah 10-25%, tingkat ketuaan-2) mempunyai daya tahan simpan 12 hari pada suhu rendah 9 ± 1 o C dengan karakteristik kelayuan sepal 2,61; susut bobot 3,80%; vitamin C 60,01 mg/100 g; total padatan terlarut 17,35%; dan total asam 0,41% terbaik dibandingkan umur petik lainnya. Tingkat ketuaan petik buah manggis 108 hari setelah bunga mekar (tingkat ketuaan-2) dengan karakteristik tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk menentukan tingkat ketuaan petik yang cocok untuk buah ekspor. The aim of research provides information physicochemical characters of three levels of maturity picking of mangosteen fruit in storage at both low and ambient storage temperature. Mangosteen fruit was obtained from production centers in villages Puspahiang, Puspahiang, Tasikmalaya and Wanayasa, Purwakarta, West Java. Sampling sites was used as block with twice sampling at each location. Mangosteen fruit picked at the three levels of stages of maturity detected by color; a) Maturity-1: green red spots, b) Maturity-2: breaker red"cumolat" 10-25%, and c) Maturity-3: 25-50% red-purple spots. The maturity was based on the color of the assumed age of farmers as picking at 106, 108, and 110 days after bloom (DAB). Further mangosteen fruit was stored at ambient temperature 27-29 °C and at low temperature 9 ± 1 °C. Observations were made on physical and chemical properties at intervals of 0, 3, 6 days, until the samples were not accepted by panelis. Analysis of physical properties include withered sepals, weight loss, skin color of fruit, and mangosteen rind characteristics using scanning electronic microscope/SEM. Meanwhile, the chemical properties include vitamin C, total acid, and total soluble solids. The re...
Indonesia is tropical country and has many islands, thus, postharvest problem arises from both inter-island and export in order shipping the tropical fruit from center of production to consumers. This review is an effort in making a contribution to solve the postharvest of fruit problem such as perishable short storage life. After review study, there are facts and recommendation been made. First one durian, citrus, mango, pineapples, papaya, banana, and salacca have big amount of production annually, thus, it required the most effort in distributing products. The potential but still lower production to boost the export. Second to study postharvest physiology properly of star fruit, duku, durian, citrus siam, pamelo, mango, mangosteen, jackfruit, rambutan, sapodilla, salacca, breadfruit, water melon, and grapes which true topical, mostly still limited data. Even though passion fruit, apple, and papaya have plenty research data there are still some needs of study. Third one, to study the senescent behaviour i.e. respiration and ethylene production, is still relevant in quick check for choosing postharvest treatment.
Potensi kerusakan dan kehilangan hasil cabai sangat tinggi mencapai 20-30% sebelum sampai konsumen. Tujuan penelitian ini mempertahankan kesegaran cabai Kencana melalui pencelupan GA3 dan <em>benomyl</em> pada penyimpanan suhu rendah dan suhu ruang. Cabai Kencana pada tingkat ketuaan 95-98 hari setelah tanam dipanen sore hari di wilayah Kawali, Ciamis, Jawa Barat pada Oktober- November 2013. Cabai yang diperoleh diangkut ke Laboratorium Pengembangan BB-Pascapanen menggunakan mobil berpendingin. Cabai disortasi terhadap warna seragam, bentuk, ukuran, selanjutnya dilakukan pencelupan ke dalam larutan GA3 dan <em>benomyl</em>. Ditiriskan, hingga kering-angin, dikemas dalam plastik berporforasi dan disimpan pada suhu ruang 27-30 oC dan suhu rendah 10 ± 1 oC. Setiap dua hari diamati terhadap kriteria kesegarannya; kadar air, susut bobot, <em>capsaicin</em>, kadar vitamin C, ada-tidaknya <em>mycellium</em>, dan ciri fisik segarnya. Penelitian menggunakan rancangan acak tersarang dengan tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cabai Kencana yang dilakukan pencelupan dalam GA3 10 ppm dan <em>benomyl</em> 5 ppm pada penyimpanan suhu rendah 10 ± 1 oC hingga hari ke-14 masih segar sebagaimana saat pemanenan. Penyimpanan cabai Kencana menggunakan GA3 10 ppm dengan <em>benomyl</em> 5 ppm dan pengemasan dalam plastik polietilen berlubang 8 merupakan teknologi terbaik untuk mempertahankan kesegarannya. Karakteristik kesegaran cabai Kencana pada hari ke-14; kadar air 80,33%, susut bobot 1,17%, <em>capsaicin</em> 268,8 ppm, kadar vitamin C 81,70 mg/100 g, tangkai buah berwarna hijau, buah cabai masih keras-tidak layu, dan tidak ber<em>mycellium</em>.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.