2018
DOI: 10.21082/jpasca.v14n2.2017.116-124
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Teknologi Penyimpanan Umbi Kentang (Solanum tuberosum L.) Var. GM-05 dengan Rekayasa Pencahayaan untuk mempertahankan Kesegarannya

Abstract: Kondisi penyimpanan menjadi kata kunci untuk meningkatkan daya simpan umbi kentang GM-05 dengan mutu segar yang terjaga.<br />Kentang segar GM-05 dalam penelitian ini diperoleh dari Kebun Percobaan Balai Penelitian Sayuran, Lembang dan dipanen pada umur<br />90 Hari Setelah Tanam (HST). Umbi kentang dengan bobot masing-masing 30 kg dikemas dalam karung rajut, disimpan pada kondisi<br />(1) ruangan gelap, (2) ruangan dengan pencahayaan 100-500 lux/lilin, dan (3) dihamparkan sebagai kontrol. Pe… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 17 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Kadar air dapat mempengaruhi kualitas dan daya simpan dari suatu bahan pangan (Broto et al, 2017). Tujuan utama dari alat penyimpanan rak sistem para-para adalah meminimalisasi proses respirasi dan transpirasi dari umbi kentang agar tidak…”
Section: Kadar Air Bahan Umbi Kentangunclassified
“…Kadar air dapat mempengaruhi kualitas dan daya simpan dari suatu bahan pangan (Broto et al, 2017). Tujuan utama dari alat penyimpanan rak sistem para-para adalah meminimalisasi proses respirasi dan transpirasi dari umbi kentang agar tidak…”
Section: Kadar Air Bahan Umbi Kentangunclassified
“…Potensi kentang yang besar dan strategis tersebut tidak akan bermanfaat apabila penanganan pasca panen tidak dilakukan secara benar. Permasalahannya kentang pasca pemanenan cepat mengalami kerusakan karena secara fisiologis masih mengalami proses respirasi dan transpirasi (Broto et al, 2018). Hal serupa diungkapkan oleh Kusuma (2018), yang menjelaskan bahwa mudah rusaknya produk hortikultura disebabkan masih berlangsungnya aktifitas fisiologis seperti transpirasi dan respirasi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal serupa diungkapkan oleh Kusuma (2018), yang menjelaskan bahwa mudah rusaknya produk hortikultura disebabkan masih berlangsungnya aktifitas fisiologis seperti transpirasi dan respirasi. Menurut (Broto et al, 2018) tingkat kerusakan kentang di Indonesia mencapai 20%. Kerusakan sebagian besar akibat petani belum menerapkan penanganan teknologi terutama dalam proses penyimpanan umbi kentang secara tepat mempergunakan teknologi sederhana dan murah.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Cara penyimpanan dengan wadah terbuka akan memicu peningkatan suhu disekitar selama penyimpanan sehingga meningkatkan proses metabolisme yaitu perombakan pati menjadi gula-gula sederhana dan tingkat laju respirasi, semakin tinggi laju respirasi perubahan pati menjadi gula-gula sederhana akan semakin cepat dan secara simultan gula-gula sederhana akan digunakan sebagai energi dalam proses respirasi (Kusdibyo dan Aziz, 2004). Perubahan tekstur yang mengarah pada pelunakan umbi kentang dapat dipicu oleh kerusakan membran sel sebagai akibat luka karena suhu rendah dan pembusukan (Broto et al, 2017).…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Perubahan Fisik Kentang Selama Penyimpa...unclassified