Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas X pada pokok bahasan keanekaragaman hayati dan klasifikasi makhluk hidup di SMAN 1 Narmada tahun ajaran 2017/2018. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X IPA di SMAN 1 Narmada tahun ajaran 2017/2018. Jumlah peserta didik dalam populasi ini adalah 180 yang tersebar dalam 5 kelas. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling dan terpilih kelas X MS 2 (kelas eksperimen) dan kelas X MS 1 (kelas kontrol). Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data hasil belajar adalah soal pilihan ganda sedangkan soal essay digunakan untuk mengumpulkan data hasil kemampuan berpikir kritis. Analisis statistik data dilakukan dengan menggunakan uji t pada taraf kesalahan 5%. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen meningkat sebesar 35,16 (32,53 ke 67,69) sedangkan hasil belajar kelas kontrol meningkat sebesar 26,16 (34,67 ke 60,83). Data kemampuan berpikir kritis menunjukkan bahwa kelas eksperimen meningkat sebesar 27,49 (38,14 ke 65,63) sedangkan data kemampuan berpikir kritis kelas kontrol meningkat sebesar 18,56 (36,03 ke 54,59). Analisis statistik hasil belajar peserta didik menunjukkan bahwa thitung > ttabel (2,67 > 1,99) dan kemampuan berpikir kritis menunjukkan bahwa thitung > ttabel (2,88 > 1,99). Hasil analisis statistik tersebut berarti hasil belajar peserta didik dan kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen lebih baik secara signifikan daripada kelas kontrol. Disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing berpengaruh positif secara signifikan terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas X pada pokok bahasan keanekaragaman hayati dan klasifikasi makhluk hidup di SMAN 1 Narmada tahun ajaran 2017/2018.
Tujuan penelitian untuk mengetahui profil kemampuan Literasi Sains dan Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing Terhadap Kemampuan Literasi Sains Pada Mata Pelajaran IPA Kelas VIII SMPN di Mataram. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan kuantitaif. Tempat pelaksanaan di SMPN di Kota Mataram. Populasi penelitian semua peserta didik SMP di Kota Mataram tahun ajaran 2018/2019. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini adalah purposif sampling dengan alasan keterbatasan waktu pelaksanaan penelitian. Jumlah sekolah yang digunakan sebagai sampel sejumlah 6 sekolah.. Data kualitatif dikumpulkan melalui observasi, angket, wawancara, dan dokumen. Analisis data kualitatif; Mengeksplor arti umum data; interpretasi penemuan; validasi penemuan. Pengumpulan data kuantitatif melalui pos tes dengan instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Data berupa angka atau skor hasil pos tes kemampuan literasi sains dengan uji manova menggunakan program SPSS versi 18. Hasil menunjukan capaian kemampuan literasi sains sisa pada kategori sangat tinggi memiliki persentase sebesar 0,0%, kategori tinggi sebesar 3,6%, kategori sedang sebesar 48,2%, kategori rendah sebesar 13,4%, dan kategori sangat rendah sebesar 34,8%. Terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing terhadap kemampuan literasi sains peserta didik di SMP Mataram. Kemampuan literasi sains peserta didik SMP termasuk rendah dan penerapan pembelajaran penemuan terbimbing dapat meningkatkan kemampaun literasi sains.
Sweet corn fruit is one of the food favored by the people of Indonesia. The growth and yield of sweet corn can be increased by fertilizing. Research on the response of sweet corn growth to organic and NPK fertilizer was conducted in the Terong Tawah Village, West Lombok Regency. The purpose of this research was to determine: (1) response of the growth of sweet corn to the organic fertilizer treatment, (2) response of the growth of sweet corn to the NPK fertilizer treatment, (3) the effect of the interaction between organic and NPK fertilizer on the growth of sweet corn. The growth parameters of sweet corn are stem height, leaf lenght, number of leaf and stem diameter. Research data were analyzed using analysis of variance. The results showed that: (1) sweet corn growth has a positive response to the organic fertilizer, organic fertilizer can increas stem height, leaf lenght, number of leaf and stem diameter, (2) sweet corn growth has a positive response to the NPK fertilizer, NPK fertilizer can increase all growth parameter, (3) the interaction between organic and NPK fertilizer has no significant effect on all growth parameters, (4) the optimum dose of organic fertilizer is 1.5 kg m-2 of agricultural land, (5) The treatment of 6 g NPK fertilizer was better than other treatments.
Pelaksanaan pembelajaran biologi masih kurang melibatkan proses berpikir siswa. Proses berpikir sangat penting untuk melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi, salah satunya berpikir kritis, yang merupakan salah satu kecakapan berpikir dalam pembelajaran abad 21. Salah satu model pembelajaran yang diamanatkan dalam Kurikulum 2013 adalah inkuiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI MIA MAN 2 Mataram. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental dengan desain Non-Equivalent Control Group Design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI MIA di MAN 2 Mataram, dengan sampel kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2 yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan instrumen tes kemudian dianalisis dengan uji anakova (analisis kovarian). Hasil uji anakova menunjukkan adanya perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol (p = 0,00 < 0,05). Berdasarkan hasil tersebut maka H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI MIA MAN 2 Mataram tahun ajaran 2019/2020. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran inkuiri berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan model discovery learning terhadap hasil belajar IPA peserta didik di kelas VII SMP Negeri 14 Mataram semester genap tahun ajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif bersifat eksperimen semu (quasi experimental) dengan desain yaitu Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini yakni seluruh kelas VII di SMP Negeri 14 Mataram yang terdiri dari 8 kelas dan berjumlah 255 orang. Penentuan sampel penelitian menggunakan teknik cluster sampling sehingga terpilihlah 2 kelas. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan undian sehingga terpilih kelas VII B sebagai kelas kontrol dan kelas VII A sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes hasil belajar ranah kognitif dan dianalisis menggunakan analisis kovarian (ANAKOVA). Nilai signifikansi pada nilai posttest terkoreksi nilai pretest adalah 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai pretest peserta didik dan model pembelajaran yang digunakan dapat mempengaruhi nilai posttest yang diperoleh peserta didik. Berdasarkan NGain-score yang diperoleh, nilai rata-rata pada kelas eksperimen yaitu 0,4747. Sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol yaitu 0,3747. Terdapat peningkatan hasil belajar yang lebih baik pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran discovery learning dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode konvensional. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model discovery learning efektif terhadap hasil belajar IPA peserta didik di kelas VII SMP Negeri 14 Mataram semester genap tahun ajaran 2018/2019. Abstract:The purpose of this study was to determine the effectiveness of discovery learning model application towards the science learning outcomes of students in VII grade of SMP Negeri 14 Mataram even semester of 2018/2019 academic year. The type of this study was quasi-experimental with the design was Nonequivalent Control Group Design. The populations in this study were all classes in VII grade of SMP Negeri 14 Mataram which consisted of 8 classes and the number of students was 255 people. The determination sample of this study was using cluster sampling techniques so that 2 classes were chosen. The determination of the experimental class and control class used a lottery so that class VII B was chosen as a control class and class VII A as an experimental class. The instrument that used in this study was a cognitive learning outcomes test and the test was analyzed using analysis of covariance (ANAKOVA). The significance value in the posttest which was corrected by pretest value was 0,000 <0.05. The data showed that the pretest scores of students and the learning model which was used can influence the obtained posttest scores of students. Based on the NGain score, the average of experimental class was 0.4747. Meanwhile, the average of the control class was 0.3747. There was an enhancement in learning outcomes that were better in the experimental class which was using the discovery...
Pakcoy is one of popular vegetable croop in Indonesia. Effort to increase the growth of pakcoy can be done by fertilizing. Research on the vegetative growth of fakcoy due to different dosages of bokashi and NPK fertilizer has been carried out in Terong Tawah Village, Wes Lombok Regency. The objectives of this research were to determaine: (1) vegetatif growth of pakcoy due to different dose of bokashi, (2) vegetatif growth of pakcoy due to different dose of NPK fertilizer, (3) the effect of the interaction between bokashi and NPK fertilizer on pakcoy growth. In this research a two factor design was used. The first factor was the dose of bokashi and the second was the dose of NPK fertilizer. The growth parameters were plant height, number of leaves, leaf lenght and leaf width of pakcoy. The research data was analyzed using analaysis of variance. The result showed that: (1) different dose of bokashi significantly affected plant height, number of leaves, leaf lenght and leaf width of pakcoy, (2) different dose of NPK fertilizer significantly affected plant height, number of leaves, leaf lenght and leaf width of pakcoy, (3) interaction between bokashi and NPK fertilizer has no significant effect on all measured growth parameters.
Tomato is a plant of solanaceae family, has short stems, and grows well in tropical climates. Tomatoes have vegetative and generative growth phases. The availability of nutrients largely determines the vegetative growth phase. The purpose of the study is to determine: (1) the effect of vermicompost on tomato growth, (2) the effect of NPK fertilizer treatment on tomato growth, (3) the interaction effect of vermicompost and NPK fertilizer on tomato growth. The research was conducted using experimental methods. The research was carried out from April to July 2021. The research design was a 4 x 5 complete random factorial design with three repetitions. NPK fertilizer consisted of 4 levels of treatment doses, while vermicompost consisted of 5 levels of treatment doses. The research finding shows that the application of NPK fertilizer of 0.8 grams per plant significantly affected stem diameter, the number of compound leaves, leaf length, and stem height of tomatoes. Treatment of vermicompost of 1.8 kg of vermicompost resulted in the best stem diameter, number of compound leaves, leaf length, and stem height. The combination of vermicompost and NPK fertilizer had no significant effect on stem diameter, the number of compound leaves, leaf length, and stem height of tomatoes.
Bayam merupakan tanaman sayuran yang cukup digemari oleh masyarakat Indonesia. Ketersediaan unsur hara pada media tanam merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan terhadap pertumbuhan bayam cabut. Pemupukan tanaman untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara dan pertumbuhan tanaman bayam dapat dilakukan menggunkan kompos. Penelitian tentang pengaruh dosis dan waktu pemberian kompos terhadap pertumbuhan bayam cabut sudah dilakuakan di Desa Terong tawah pada bulan Juni sampai dengan November 2020. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh dosis kompos terhadap pertumbuhan bayam cabut, (2). pengaruh waktu pemberian kompos terhadap pertumbuhan bayam cabut, (3) pengaruh interaksi antara dosis dan waktu pemberian kompos terhadap pertumbuhan bayam cabut, (4) kadar optimum kompos yang harus diberikan pada lahan pertanian agar bayam cabut tumbuh secara optimal. Dalam penelitian ini digunakan rancangan 2 faktor dengan 3 ulangan. Parameter pertumbuhan yang diukur adalah tinggi batang, jumlah daun, panjang daun dan diameter batang bayam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perbedaan dosis kompos berpengaruh nyata terhadap tinggi batang, jumlah daun, panjang daun dan diameter batang bayam cabut, (2) perbedaan waktu pemberian kompos berpengaruh nyata terhadap semua parameter pertumbuhan yang diukur, (3) interaksi antara dosis dan waktu pemberian kompos tidak berpengaruh nyata semua parameter pertumbuhan yang diukur, (4) dosis optimum kompos adalah 1,5 kg per 1 m2 lahan pertanian, (5) pemberian kompos 28 hari sebelum tanam memberikan hasil pertumbuhan bayam cabut yang lebih baik dari pada perlakuan lainnya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.