ABTRACTThe aim of this study was to analyze the implementation effectiveness of the learning from home (BDR) process during the Covid-19 pandemic in grade VI of SD Muhammadiyah 18 Surabaya. This research used mix method. The data collection technique used was a questionnaire given the students once a month. The subjects of this study were the students of grade VI at SD Muhammadiyah 18 Surabaya. Based on the results of research conducted by filling out questionnaires, in general, the implementation of learning from home (BDR) in the sixth grade students of SD Muhammadiyah 18 Surabaya run quite effectively with a percentage of 60-79%. The results of the BDR learning implementation questionnaire which had bad effectiveness with the criteria of 48% were in the evaluation process. It is suggested in learning from home (BDR), teachers are required to be able to design learning activities from planning to evaluating in a simpler, more creative and effective way.Keywords: Covid-19, Learning Access, Learning from Home. ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas pelaksanaan proses belajar dari rumah (BDR) selama pandemi Covid-19 di kelas VI SD Muhammadiyah 18 Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode campuran. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket yang diberikan kepada siswa sebulan sekali. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Muhammadiyah 18 Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan pengisian angket, secara umum pelaksanaan pembelajaran dari rumah (BDR) pada siswa kelas VI SD Muhammadiyah 18 Surabaya berjalan cukup efektif dengan persentase 60-79%. Hasil angket pelaksanaan pembelajaran BDR yang memiliki keefektifan buruk dengan kriteria 48% sedang dalam proses evaluasi. Disarankan dalam pembelajaran dari rumah (BDR), guru dituntut mampu merancang kegiatan pembelajaran dari perencanaan hingga evaluasi dengan cara yang lebih sederhana, lebih kreatif dan efektif.Kata Kunci: Covid-19, Akses Belajar, Belajar dari Rumah
Abstrak: Penulisan artikel ini yaitu bertujuan untuk mendeskripsikan serta memberikan rekomendasi tentang masalah kesetaraan gender dalam pembelajaran di sekolah dasar khususnya pada buku ajar tematik kelas IV. Secara umum, istilah gender oleh masyarakat sering diartikan sebagai jenis kelamin. Masalah kesetaraan gender sering dijumpai di lingkungan sekolah dan masyarakat. Pada lingkungan sekolah masalah kesetaran gender salah satunya dapat ditemukan pada bahan ajar yang berupa buku ajar tematik atau buku paket untuk siswa. Dalam buku tema tematik untuk siswa sekolah dasar terdapat poinpoin materi yang tidak mendukung adanya ketidaksetaraan gender, hal ini sangat kontradiksi dengan isi poin-poin dari progam Sustainable Development Goals yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia demi menciptakan masyarakat yang demokratis. Keseteraan gender perlu diberikan kepada siswa sekolah dasar melalui buku ajar atau kurikulum buku yang telah disusun, terutama dalam materi mengenai cita-cita yang seharusnya profesi apapun ditampilkan dalam bentuk dua gender, misalkan profesi polisi juga menampilkan gender perempuan. Kata Kunci: Kesetaraan Gender dan Pembelajaran di SDAbstract: The writing of this article is aimed to describe and provide recommendations on the issue of gender equality in learning in elementary schools, especially in fourth grade thematic textbooks. In general, the term gender by society is often defined as gender. The issue of gender equality is often found in schools and communities. In the school environment the problem of gender equality one of them can be found in teaching materials in the form of thematic textbooks or book packages for students. In the thematic theme book for elementary school students there are material points that do not support the existence of gender inequality, this is very contradiction with the contents of the points of the Sustainable Development Goals proclaimed by the Indonesian government to create a democratic society. Gender equality needs to be given to elementary school students through textbooks or book curricula that have been developed, especially in material about ideals that should be any profession presented in the form of two genders, eg the police profession also displays women's gender. Keywords: Gender Equality and Learning in Elementary School PENDAHULUANPendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap insan manusia.Pendidikan menjadi kebutuhan utama bagi kaum laki-laki dan perempuan untuk mempersiapkan dirinya terjun ke dalam masyarakat. Konsep gender terlihat cukup dominan dalam dunia pendidikan dan salah satunya yaitu pada pendidikan di sekolah dasar. Pada masa Kartini terdapat perbedaan pendidikan antara laki-laki dan perempuan.
Penggunaan daya listrik selama ini hanya dapat dilihat melalui alat ukur kWh meter yang didistribusikan oleh PLN. Penggunaan kWh meter tidak memberikan informasi tentang berapa besar daya listrik yang digunakan secara real time. Oleh karena itu, diperlukan alat yang dapat memperlihatkan penggunaan daya listrik secara real time, sehingga memudahkan pengguna untuk memantau pemakaian listrik. Tujuan penelitian adalah me-monitoring serta proteksi pada beban listrik menggunakan Arduino Mega 2560 serta android secara real time. Dimana masing-masing ruangan arus dan tegangan dapat dilihat pemakaiannnya, dan dalam pembatasan daya yang dipakai oleh pengguna pada masing-masing ruangan sebesar 2 Ampere (440 Watt), jika melebihi dari batas pemakaian maka sistem akan secara otomatis akan mematikan stop kontak, dan untuk mengaktifkan kembali user dapat melakukan penekanan tombol pada aplikasi sehingga jalur listrik pada ruangan yang dimatikan tadi dapat aktif lagi jalur listriknya. Sistem monitoring dan proteksi pada daya listrik yang dibahas berupa perancangan Hardware dan Software. Untuk perangkat Hardware nya memerlukan rangkaian LCD, rangkaian stop kontak, rangkaian RTC, rangkaian Bluetooth, rangkaian sensor arus, rangkaian sensor tegangan. Perancangan software berupa perancangan Arduino IDE dan aplikasi Bylink.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis melalui pembelajaran menggunakan modul berbasis CTL dan inkuiri. Jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian yaitu siswa kelas V SDN Sukorambi 01 Jember Tahun Pelajaran 2017/2018 sebanyak 38 orang dengan rincian 15 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Nilai rata-rata berpikir kritis siswa pada tahap prasiklus yaitu 49. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I nilai berpikir kritis siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata 69,34. Peningkatan ini masih belum mencapai ketuntasan secara klasikal sehingga dilakukan siklus II. Pada siklus II nilai rata-rata berpikir kritis siswa mencapai 79,16. Peningkatan pada siklus II ini sudah mencapai ketuntasan secara klasikal sehingga tidak perlu dikakukan siklus selanjutnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan modul berbasis CTL dan inkuiri dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Kata kunci: CTL, Inkuiri, Kemampuan Berpikir Kritis
One of the skills developed in the 21st century is creative thinking skills. Creative thinking is a thought process that produces a wide variety of possible ideas and various solutions. The theme of environmental change and waste recycling is one of the learning themes closely related to everyday life. This study aims to analyze students’ creative thinking skills in biology subjects with environmental change and waste recycling. This research is descriptive quantitative research. The subjects of this study were 32 students of class X science Muhammadiyah 1 Pontianak. The technique of collecting data wasa test of creative thinking skills in the form of description questions. The questions used were based on indicators from Torrance (1969). The percentage of each indicators, namely fluency was in the medium category (55.5%), flexibility was in the medium category (52.3%), originality was in the medium category (50.8%), and elaboration was in the low category (32.9%). The average of all indicators was 48%. Based on findings, it can be concluded the ability to think creatively is still low. Further research requires a learning model to improve creative thinking skills such as the Creative Problem Solving (CPS) or Project Based Learning (PjBL) model.
Penerapan model bleanded learning dipadukan dengan media benda konkret dapat memaksimalkan pembelajaran dan hasil belajar pada materi bangun ruang untuk siswa kelas 2 SD. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerapan model bleanded learning berbantuan media benda konkret dan peningkatkan hasil belajar siswa kelas 2 SD Muhammadiyah 4 Surabaya dalam penerapan blended learning dengan berbantuan media kongkrit pada materi bangun ruang. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Hasil penelitian ini adalah (1) Penelitian ini setiap siklusnya ada empat tahap. Tahap perencanaan yaitu pembuatan instrumen penelitian. Tahap pelaksanaan penelitian ini menggunakan aplikasi zoom. Tahap pengamatan dalam penelitian ini aktivitas guru menglami peningkatan dari siklus I 75% menjadi 88% pada siklus II dan aktivitas siswa meningkatan dari siklus I 80%, menjadi 90% pada siklus II dan tahap terakhir adalah refleksi. (2) Prosentase ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada pra siklus yaitu 54%, pada siklus I menjadi 71%, dan pada siklus II menjadi 89%. Penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai referensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 2 pada materi bangun ruang.Kata kunci : blended learning, media benda kongkrit, bangun ruang
The learning model has an important role in the implementation of learning activities that will be carried out by educators. Learning models can help educators in achieving predetermined learning goals. This study aims to analyze the application of the Realistic Mathematic Education (RME) learning model in improving mathematics learning outcomes of elementary school students. This type of research is qualitative research using meta-analysis methods. This research begins by formulating research problems, searching for relevant data or journals available in electronic media (Google Scholar) for data analysis. Data collection techniques are obtained from searching journals that are relevant to the research to be analyzed which are available in electronic media (Google Scholar). Data from search results obtained 10 relevant journals. Based on the analysis of learning models Realistic Mathematic Education (RME) can improve student learning outcomes with a total percentage reaching 82.77%. Internal factors (physical and spiritual) and external factors (family, school, and community) can also affect learning outcomes obtained by elementary school students. Based on this research, the application of the Realistic Mathematic Education (RME) learning model for elementary school students can be a suggestion to be applied and developed in elementary schools so that it can improve student learning outcomes.
This research aims to analyze the use of instructional media in improving students' creative thinking skills. The methodology used in this research is the meta-analysis research method. The object of this research is 10 relevant journals whose variables are in accordance with the research topic. Based on the analysis and discussion that has been carried out through a review of 10 journals. It can be concluded that the use of media can improve students' creative thinking skills with a total percentage reaching 80.74%. There are differences in the results of increasing students' creative thinking skills in each research data. This is due to the different objects of research, approaches, principles, and concepts used to analyze problems in each different research. The use of media in the learning process can improve students' creative thinking skills. Therefore, it is hoped that the teacher can understand the importance of using media in the learning process so the teacher can find out students' creative thinking skills in learning and teachers will be more creative and varied in using media during the learning process.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.