Waktu tunggu yang lama mempengaruhi efisiensi apotek dan menimbulkan ketidakpuasan pasien. Sistem antrian di Puskesmas yang tidak maksimal dapat menyebabkan kinerja Puskesmas tidak efektif. Bagi setiap Puskesmas merupakan tantangan untuk mengurangi waktu tunggu pasien, memberikan pelayanan yang tepat waktu dan meningkatkan kepuasan pasien. Waktu tunggu yang lama merupakan keluhan terpenting dalam survei kepuasan pasien. Tujuan artikel ini adalah menganalisis pengaruh durasi waktu pendaftaran terhadap kepuasan pasien antara pendaftaran online Puskesmas Tanpa Antrian (PUSTAKA) dan pendaftaran offline di Puskesmas Semarang. Desain penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah 150 pasien yang mendaftar secara online dan offline Puskesmas Semarang rata-rata pada bulan Desember 2019. Sampel sebanyak 109 pasien. Prosedur analisis data uji durasi waktu menggunakan uji beda (t sampel mandiri) sedangkan analisis pengaruh durasi waktu pendaftaran terhadap kepuasan pasien antara pendaftaran online Puskesmas Tanpa Antrian (PUSTAKA) dan pendaftaran offline di Puskesmas Semarang menggunakan regresi linier berganda. Ada pengaruh durasi waktu terhadap kepuasan pasien
Background and Objective: As a referral health care facility, the hospital has prepared an Allrecord COVID-19 reporting system, which has been integrated with the Hospital Management Information System. To explain optimism and innovation perceptions. users' perceptions of comfort and security in the covid-19 reporting system application. Methods: The Mix-Method method was used in this study, with research subjects being Covid-19 data reporting officers at the Semarang COVID-19 referral hospital types C and B. The instrument employed a questionnaire with four dimensions (optimism, innovation, discomfort, and insecurity). Results: The perceived optimism obtained with a score of more than 3 is 86%, and with a score of less than 3 is 14%, indicating that this is consistent with the user's perception of optimism when using the Covid-19 reporting system application. The perception of innovation obtained is greater than a score of three, indicating a balance between agreeing and disagreeing with the perception of innovation from users of the COVID-19 reporting system application. The value of the user's perception of discomfort is greater than 3, with a score of 30%, and less than 3, with a score of 70%, indicating that they disagree with the user's perception of discomfort when using the co-19 reporting system application. Meanwhile, a perceived insecurity score greater than 3 is 0%, and a score less than 3 is 100%, indicating that it disagrees with the user's perception of insecurity when using the covid-19 reporting system application. Conclusion: The application for the COVID-19 reporting system is satisfactory, and users are eager to begin using it. Continuous socialization of the use of reporting systems is required in referral hospitals.
Latar Belakang: Sejak ditetapkannya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada Januari 2014, polemik tentang permasalahan BPJS Kesehatan masih sangat mendominasi, salah satunya pengembalian klaim di rumah sakit. Berdasarkan survei awal, dari 10 berkas klaim pasien radioterapi yang dikembalikan, 2 berkas tidak memiliki keterangan jadwal radioterapi, 4 berkas tidak melampirkan protokol radioterapi, dan 4 berkas lainnya tidak melampirkan jadwal maupun protokol pelayanan radioterapi.Tujuan: Mengetahui penyebab pengembalian klaim pada pasien rawat jalan kasus radioterapi di RSUD Tugurejo Semarang periode Mei-Desember tahun 2019.Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan dengan metode observasi dan wawancara.Hasil: Dari 111 berkas klaim yang ditolak, 98,19% dikembalikan karena ketidaklengkapan berkas, yang terdiri dari tidak adanya keterangan hasil CT Scan (21,10%), tidak terdapat keterangan jadwal radioterapi (32,43%), dan tidak terdapat protokol radioterapi (45,04%), dan klaim dikembalikan karena ketidaktepatan kode (1,83%).Kesimpulan: Berkas klaim yang dikembalikan disebabkan karena ketidaklengkapan berkas dan ketidaktepatan kode.
Latar Belakang: Berdasarkan pengamatan awal masih ditemukan petugas selain rekam medis atau selain petugas filing yang masuk ke ruang filing. Pada pintu filing yang menuju ke bagian pendaftaran pintu tidak terkunci. Melindungi keamanan serta kerahasiaan ruang filing sangat diperlukan agar terhindar dari kejahatan, kecelakaan dan lainnya.Tujuan: mendeskripsikan keamanan dan kerahasiaan dokumen rekam medis diruang filing RS Roemani Muhammadiyah Semarang.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode observasi dan wawancara.Hasil: Penelitian menunjukan dari segi aspek fisik sudah aman, sampul dokumen RM terbuat dari bahan kertas Art Karton 230gr. Ruangan filing tidak tersedia APAR, kamfer dan tracer. Petugas masih melakukan aktifitas makan dan minum di ruang filing. Pintu ke-2 tidak terkunci dan masih ada selain petugas rekam medis yang masuk ke ruang filing.Kesimpulan: Sebaiknya pihak rumah sakit melengkapi ruang filing dengan APAR, tracer, kamfer dan melakukan pemeliharaan kebersihan di ruang filing. Untuk menjaga kerahasiaan rekam medis pasien sebaiknya rumah sakit dengan tegas melarang selain petugas filing untuk masuk ke ruang filing.
Pasien JKN di IGD dengan cara bayar menggunakan JKN KIS bisa diklaim kan dengan syarat bahwa diagnosis masuk merupakan dalam kriteria gawat darurat sesuai dengan syarat diagnosis yang sudah ditentukan oleh BPJS Kesehatan, pasien sudah terdaftar kepersertaanya, serta persyaratan berkas klaim lengkap. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kasus (case-studies) yang datanya berupa data hasil observasi dan data hasil wawancara. Hasil penelitian berdasarkan observasi terhadap sampel 85 berkas pengembalian klaim pasien di IGD RSUD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang ada 29 pasien (34,1%) memenuhi kriteria gawat darurat menurut BPJS Kesehatan dan tidak memenuhi kriteria gawat darurat 56 pasien (65,9%). Penyebab pengembalian berkas klaim kasus gawat darurat yaitu karena BPJS Kesehatan meminta konfirmasi kondisi emergency pasien 47 berkas (55,3%), alasan pasien pulang APS 22 berkas (25,8%), readmisi 7 berkas (8,23%), kurangnya kelengkapan surat kronologis 5 berkas (5,9%), kesalahan nilai GCS total 2 berkas (2,35%), dan alasan pasien dirujuk 2 berkas (2,35%).
Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena klinis yang sering terjadi pada bayi baru lahir diminggu pertama kehidupannya. Insiden hiperbilirubinemia di Malaysia 75%, di Amerika 65%, dan di Indonesia 51,47 %. Untuk menekan jumlah ikterus pada bayi salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan ASI secara adekuat. Jenis penelitian kuantitatif, metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan lember observasi. Teknik sampling dengan consekutiv sampling. Populasinya bayi dengan ikterik fisiologis diruang PERISTI RSI Sultan Agung Semarang berjumlah 26 responden. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji rank spearman. Hasil analisa data di Ruang Peristi RSI sultan Agung semarang pemberian Frekuensi ASI terbanyak adalah 8-12 kali sehari dengan ikterik fisiologis derajat I. Hasil uji statistic rank spearman p value sebesar 0,002 (< α=0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan frekuensi pemberian ASI dengan perubahan derajat ikterik bayi hiperbilirubinemia fisiologis di Ruang PERISTI RSI Sultan Agung Semarang.
UKM Mina Indo Sejahtera yang merupakan mitra PKM pada tahun 2020/2021 lalu masih memiliki beberapa kendala dalam menjalankan proses produksinya. Dari beberapa kendala, Tim PKM mengambil dua kendala utama yaitu posisi kerja pekerja pada bagian produksi yang dilakukan dengan berdiri selama 3 hingga 4 jam per hari, sehingga mengakibatkan kelelahan kerja. Selain itu juga kondisi kran pada meja produksi yang dihasilkan dari kegiatan PKM tahun 2020/2021 yang masih belum berfungsi optimal dan mengakibatkan pemilik dan karyawan UKM selalu melakukan gerakan bolak-balik untuk mematikan dan menyalakan kran utama, dimana untuk satu kali pergerakan mematikan ataupun menyalakan kran utama menghabiskan waktu 5 hingga 6 detik, sehingga menyebabkan belum maksimalnya produktivitas pekerja pada bagian produksi UKM Mina Indo Sejahtera. Dari hasil yang sudah berhasil dikerjakan, didapatkan desain kursi kerja produksi ergonomis yang mampu meminimalkan kelelahan kerja para pekerja di bagian produksi UKM Mina Indo Sejahtera. Selain itu, tim juga berhasil menyelesaikan fasilitas pendukung produksi berupa sisem tandon air yang berhasil meningkatkan produktivitas para pekerja produksi, karena sistem tandon air tersebut dapat membantu meminimalkan gerak para pekerja produksi untuk mematikan dan menyalakan kran air berkali-kali saat produksi berlangsung (untuk pencucian ikan dan unggas, serta kegiatan produksi lainnya).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.