Covid-19 merupakan penyakit infeksi pernafasan yang dapat ditularkan melalui percikan batuk dan bersin. Msayarakat di sekitar kampus STIKes Bakti Tunas Husada masih terlihat belum terbiasa menggunakan masker pada saat keluar rumah. Demikian juga upaya preventif pada saat keluar rumah, dengan menyediakan handsanitizer belum tercapai dengan baik dikarenakan harganya semakin meningkat tajam. Tujuan dari pengabdian masayarakat ini adalah untuk memberdayakan masyarakat dalam penggunaan masker dan handsaitizer pada saat keluar rumah. Metode pangabdian yaitu berupa donasi masker dan handsanitizer serta pemaparan cara pemakaiannya secara lisan. Hasil yang diperoleh adalah 100 orang sasaran sudah mendapatkan handsanitizer dan 200 orang mendapatkan masker. Dengan demikian, masyarakat sekitar pada akhrinya dapat menggunakan masker dan perbekalan handsanitizer pada saat keluar rumah.
Kata kunci: masker, handsanitizer, preventif, covid-19
Microalgae is a phytoplankton that has antimicrobial activity. From 20 blue-green microalgae species, 78% have antibacterial activity and 42% antifungal activity, but there are still many other microalgae species that have unknown their activities. One of the microalgae whose unknown antimicrobial potential is Spirulina plantentis. The purpose of this study was to determine the antimicrobial potential of autotrophic microalgae (Spirulina plantentis) which can be used as antimicrobial compounds from natural materials. This study used the agar diffusion method to see the antimicrobial activity of autotrophic microalgae. Microalgae suspension was tested their antimicrobial activities by using Staphylococcus aureus, Escherichia coli, and Candida albicans. The result shows that the MICs of Spirulina plantentis suspension against C. albicans, E. coli and S. aureus were 62.5 ppm, 125 ppm and 500 ppm. The MBCs against C. albicans, E. coli and S. aureus were 125 ppm, 250 ppm and 500 ppm. Antimicrobial activity of Spirulina plantentis suspension exhibited week against C. albicans and E. coli, but no antimicrobial activity against S. aureus. Spirulina plantentis produced inhibition zone against C. albicans by 3.9 mm at 125 ppm and 15.6 mm at 250 ppm, against S. aureus and E. coli by 1.4 mm at 500 ppm and 1.6 mm at 1000 ppm. Against E. coli by 8.55 mm at 500 ppm and 12 mm at 1000 ppm.
Pseudomonas aeruginosa causes various infections such as skin infections. Mangosteen leaves contains active compounds that are useful in inhibiting bacterial growth. The purpose of this research is to examine the antibacterial activity of mangosteen leaves ethanol extract (Garcinia mangostana Linn) on the growth of Ps. aeruginosa bacteria. The experiment was conducted by an experimental method of Ps. aeruginosa bacteria using the Kirby-Bauer method. The concentration of ethanol extract from mangosteen leaves studied is 10% to 100% concentration with a bacterial density of 0.5 Mc Farland. The results showed that the ethanol extract of mangosteen leaves could inhibit bacteria from a concentration of 10% with an average inhibitory diameter is 13.20 mm, 20% is 14.00 mm, 30% is 14.65 mm, 40% is 15.85 mm, 50% is 16.05 mm, 60% is 16.90 mm, 70% is 17.55 mm, 80% is 18.75 mm, 90% is 19.25 mm and 100% equal to 24.80 mm. Based on the results of research and analysis date that has been carried out, it can be concluded that the ethanol extract of mangosteen leaves (Garcinia mangostana Linn) has antibacterial activity against Ps. aeruginosa, with a minimum inhibitory concentration of 10% with diameter inhibitor zone is 13.20 mm.
Pengembangan budidaya jamur akan terus memberikan sumbangan bagi pembangunan nasional, baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa alasan yang mendasari pentingnya budidaya jamur di Indonesia antara lain adalah potensi sumber daya alamnya yang besar dan beragam, besarnya penduduk yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini dan budidaya jamur menjadi basis pertumbuhan di pedesaan. Tasikmalaya memiliki iklim tropis, dengan curah hujan yang signifikan dan suhu rata-rata 25.2 °C. Hal ini sangat mendukung untuk budidaya jamur tiram. Masyarakat Tasikmalaya belum banyak yang melakukan budidaya jamur, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam melalukan budidaya tersebut, petani yang sudah menjalankannyapun masih diperlukan pengetahuan tambahan untuk meningkatkan produksi jamurnya.Tujuan dari penyuluhan dan pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan budidaya jamur tiram secara terpadu baik untuk petani maupun selain petani. Metode yang digunakan yaitu dengan ceramah dan praktek langsung membuat bibit dan media tanam jamur di laboratorium parasitologi STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya. Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 120 peserta yang berasal dari beberapa daerah di Tasikmalaya maupun diluar Kota Tasikmalaya. Peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.