PPPUD of Product Diversification of Corak Insang Weaving at Kampung Wisata Tenun KhatulistiwaAbstact. Since established on 16th of November 2018 as a woven tourist village area, the number of visitors in Gang Sambas Jaya, Batu Layang sub district, Pontianak City has increased, but the products provided were only woven clothes and scarves with a relatively high price, thus not all visitors are interested and can afford the products. The lack of variety of the woven derivative products with various price ranges made the income of woven craftsmen was not optimal. The community service program by PPPUD (Development Program of Regional Featured Product) team in collaboration with non-governmental group (KSM) aimed to diversify the gill-pattern woven products (as known as corak insang) in order to expand the market target and to meet visitors’ demand. Community service activities included training to create a corak insang ornament pattern on screw pine-based clutches, making half-moon bags model of handbags, sewing clothes – starting from making its basic pattern, breaking patterns, cutting materials and sewing clothes, and making a pouch/pencil case using the remaining woven fabrics. The activity result showed that the partners acquired skills in producing derivative products of woven corak insang. A total of 5 people acquired skills in making half-moon bag model of handbags, 8 people acquired skills in making woven corak insang ornament pattern on screw-pine based clutches, 10 people acquired skills in making basic pattern, breaking pattern, and sewing clothes, and 15 people acquired skills in creating pouch and pencil case. It shows that more than 80% of participants have been succeeded in diversifying corak Insang woven products.Keywords: Diversification, product, woven, corak Insang, community service. Abstrak. Sejak ditetapkan pada tanggal 16 November 2018 sebagai kawasan kampung wisata tenun, jumlah pengunjung di Gang Sambas Jaya Kelurahan Batu Layang Kota Pontianak meningkat, namun produk yang disediakan hanya berupa kain tenun dan syal yang harganya relatif tinggi sehingga tidak semua pengunjung berminat dan mampu membelinya. Minimnya variasi produk turunan dengan berbagai rentang harga menjadikan pendapatan perajin tenun belum optimal. Pengabdian yang dilakukan oleh tim PPPUD (Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah) bekerjasama dengan mitra Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) adalah mendiversifikasikan produk tenun corak insang agar mampu memperluas pangsa pasar dan memenuhi permintaan pengunjung. Kegiatan pengabdian yang dilakukan antara lain sosialisasi, pelatihan, pendampingan dan evaluasi. Pelatihan meliputi pelatihan membuat ornamen corak Insang pada clutch berbahan dasar pandan, pelatihan membuat tas tangan jenis halfmoon bag, pelatihan menjahit baju yang dimulai dari pembuatan pola dasar, pecah pola, menggunting bahan dan menjahit baju, dan pelatihan pembuatan pouch/pencil case dengan memanfaatkan sisa kain tenun dan kain tenun yang ada. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mitra kemudian memiliki keterampilan dalam memproduksi produk turunan dari tenuncorak Insang. Sebanyak 5 orang memiliki kemampuan dalam membuat tas tangan model (halfmoon bag), 8 orang memiliki kemampuan dalam membuat ornamen tenun corak Insang pada produk clutch berbahan pandan, 10 orang telah memiliki kemampuan dalam membuat pola dasar, pecah pola dan menjahit baju dan 15 orang telah memiliki kemampuan membuat produk berupa pouch dan pencil case.Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 80% mitra telah berhasil melakukan diversifikasi produk tenun corak Insang.Kata Kunci: diversifikasi, produk, tenun, corak Insang, pengabdian.
The integration between the three levels of chemical representations is needed by students to get a comprehensive understanding. Based on the preliminary study only 45.5% out of 120 year 2 and year 3 students of chemistry education who passed the final exam with satisfactory category. Thus, teaching resources that integrate the three levels of chemical representation are needed. The aim of this study is to develop and determine the level of validity of e-module utilizing multiple representations of molecular shapes based on VSEPR theory using augmented reality technology. This research employs research and development refers to the instructional design of the ADDIE model consist of 5 stages: Analyze, Design, Develop, Implementation and Evaluation. The products of this research are the e-module of molecular shapes based on VSEPR theory utilizing multiple representations and Augmented Reality Molecule Simulator (ARMOR) application. The resources presented 13 types of molecular shapes, molecules with lone pair and without lone pair of electrons around the central atom. The instrument used in this study is the validity questionnaire sheet. Data collected were then analyzed using the percentage criteria proposed by Akbar. The results of the experts’ validation indicated that the product is categorized as very valid with 94% of content validity, 93% of media validity, and 99% of language validity. Therefore, the ARMOR is suitable for use in teaching and learning process. Students show a positive response to the use of the application in helping them understand concepts, which are easy to use, has an attractive appearance, and fun.
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kelayakan dan respon siswa pada modul kimia pendekatan saintifik pada materi laju reaksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian pengembangan menggunakan model ADDIE. Subjek pada penelitian ini adalah modul kimia pendekatan saintifik dan subjek uji cobanya yaitu peserta didik yang terdapat di MA Darul Ulum Kubu Raya. Uji kelayakan diuji berdasarkan aspek isi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan. Presentase rata-rata pada aspek validasi kelayakan berturut-turut mendapatkan skor 93,33% (sangat layak), 86,66% (sangat layak), 94,66% (sangat layak), dan 83,99% (sangat layak). Berdasarkan hasil dari perhitungan angket respon peserta didik terhadap modul kimia pendekatan saintifik menunjukkan bahwa hasil dari uji coba kelompok kecil mendapatkan presentase sebesar 87,71% memiliki kategori kriteria penilaian yaitu sangat tinggi sedangkan pada uji lapangan mendapatkan presentase sebesar 88,79% memiliki kategori kriteria penilaian yaitu sangat tinggi. Dengan demikian, modul kimia pendekatan saintifik bisa digunakan sebagai bahan pendukung pembelajaran dalam materi laju reaksi
A B S T R A KPelatihan pencelupan dan pengikatan warna benang telah dilakukan kepada perajin tenun corak Insang di kota Pontianak. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih perajin tenun agar dapat melakukan proses pencelupan dan pengikatan warna pada benang yang nantinya akan menghasilkan tenunan bermotif corak Insang. Pelatihan diikuti oleh perajin tenun yang tergabung dalam kelompok swadaya masyarakat yaitu KSM Mekar II dan KSM Pucuk Rebung. Sebanyak 12 orang dari anggota KSM yang mengikuti pelatihan ini. Peserta mendapat penjelasan materi berupa bahan yang digunakan dalam proses pencelupan meliputi zat warna dan penguncinya (fixer) serta praktek pencelupan dan pengikatan warna pada benang. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa peserta telah mampu melakukan proses pencelupan dan pengikatan warna benang yang selanjutnya dianik sebagai benang lusi pada suri serta siap untuk ditenun menghasilkan tenun corak Insang. A B S T R A C TYarn dyeing and binding training has been conducted for Insang weaving craftsmen in Pontianak. This activity aims to train the weaving craftsman to be able to do the process of dyeing and color binding on the yarn which will produce woven pattern motifs. The training was attended by weaving craftsmen who were incorporated in community self-help groups namely KSM Mekar II and KSM Pucuk Rebung. A total of 12 people from KSM members participated in this training. Participants received an explanation of the material in the form of materials used in the dyeing process, including dyes and fixers, as well as the practice of dyeing and binding to the thread. The results of the training show that participants have been able to do the process of dyeing and binding of the color of the thread which is then dianik as warp yarn in the suri and ready to be woven to produce weaving Insang patterns.
Metode pembelajaran yang masih berpusat pada guru menyebabkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA1 SMAN 1 Sungai Ambawang pada mata pelajaran kimia. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan menggunakan model Advance Organizer berlatar Numbered Heads Together (NHT). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Sebanyak 25 orang siswa berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan sebanyak dua siklus. Metode penilitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan bentuk pendekatan deskriptif menggunakan teknik persentase untuk melihat peningkatan aktivitas dan hasil belajar dari siklus satu sampai siklus dua. Lembar observasi dan tes hasil belajar digunakan untuk melihat aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan terhadap aktivitas yang meliputi visual activities, oral activities, writing activities, mental activities dan hasil belajar siswa yang telah mencapai indikator keberhasilan pada siklus dua. Kata kunci: aktivitas belajar, hasil belajar, advance organizer, numbered heads together (nht), kelarutan dan hasil kali kelarutan.
The aim of this research was to determine the feasibility of the Electronic Student Worksheet (e-LKPD) based on science literacy for project learning on environmental pollution. This research employed a research and development (R&D) form which refers to the stages of development according to Borg & Gall. The science literacy-based e-LKPD was tested to 9 students of SMPN 3 Pontianak in the initial trial. In the main trial, the e-LKPD was tested to 36 students from three schools which are SMPN 2 Pontianak, SMPN 3 Pontianak and SMPN 4 Pontianak. The instruments for data collection were the feasibility assessment sheet and students’ response questionnaire. The result of data analysis showed that e-LKPD in terms of content, presentation, language and media with 96.8%; 98.2%; 94.4%; and 88.8% respectively. All of these percentages are categorized as very high criteria. The averaged percentage of students’ response on the initial trial and the main trial are 81.6% and 83.9% which categorized as very high criteria. Therefore, e-LKPD is feasible to be used in learning projects based on science literacy on environment pollution topic.Keywords: Science literacy, project based learning.
Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan video pembelajaran yang layak digunakan dalam pembelajaran konsep asesmen autentik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development) yang mengacu pada model ADDIE dengan langkah yaitu analyze (analisis), design (desain), development (pengembangan), dan evaluation (evaluasi). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini ialah angket observasi mahasiswa, angket validasi media video/ IT dengan jumlah ahli sebanyak 5 ahli, dan angket validasi materi dan asesmen dengan jumlah ahli sebanyak 2 ahli. Hasil validasi media video/IT dianalisis menggunakan perhitungan CVR Lawshe dan didapat nilai CVR sebesar 1 yang tergolong valid. Hasil validasi materi dan asesmen dianalisis menggunakan perhitungan Gregory dengan memperoleh skor 1 dengan kriteria sangat tinggi sehingga dapat dikatakan media video pembelajaran konsep asesmen autentik layak untuk diuji coba dalam proses pembelajaran.
Cellulose Acetate is a material with wide range in applications. Cellulose acetate may obtain from natural resources, such as areca fiber. Polymers should have uniform molecular weight for the applications and could be modify by ultrasonic waves. Ultrasonic treatment on polymer entangled with polymer degradation. In this research, degradation kinetics of cellulose acetate in acetone had been studied. Analysis was performed by determination of intrinsic viscosity in polymer solution system. Intrinsic viscosity was successfully obtained by fitting data using Huggins equation, indicate molecular interaction in polymer solution should not be neglected. Increasing in sonication time reducing the intrinsic viscosities as well as molecular size in solutions. Degradation rate constant and reaction order were obtained 5,975x10 -3 (g.mL -1 ) 0,1 .min -1 and 1,0616, respectively. Kinetics model was successful to determine the degradation rates of cellulose acetate on acetone by correlation coefficient (R 2 ) at 0,966. © 2018 IJoPAC. All rights reserved PendahuluanSelulosa asetat (SA) merupakan ester organik selulosa yang berupa padatan putih, tidak berbau dan tidak berasa serta merupakan ester yang paling penting yang berasal dari asam organik [1] . Selulosa asetat dapat disintesis dari bahan alam. Selulosa asetat dapat disintesis dari serat daun nanas, bahan baku koran [2] , limbah kapas [3] , jerami [4] , dan pulp kenaf [5] . Salah satu sumber selulosa yang dapat dimodifikasi menjadi selulosa asetat adalah sabut pinang [6] . Selulosa asetat yang dihasilkan tergolong selulosa diasetat dengan nilai derajat subtitusi berkisar pada 2,8-2,9. Selulosa asetat memiliki nilai komersil yang baik dan telah diaplikasikan secara luas sebagai filter, plastik ramah lingkungan, dan dalam industri kertas dan tekstil.Terkait dengan aplikasinya, diperlukan material dengan distribusi massa molekul yang sempit, sehingga ukurannya lebih seragam. Modifikasi material ini dapat melibatkan proses degradasi polimer. Beberapa teknik telah diterapkan dalam modifikasi material, salah satunya dengan teknik sonikasi. Sonikasi termasuk metode yang cepat dan mudah, tidak membutuhkan banyak penambahan bahan kimia, tidak mengakibatkan perubahan yang signifikan pada struktur kimia partikel dan senyawa bahan baku yang digunakan [7] .Penggunaan sonikasi dapat menyebabkan perubahan massa molekul rata-rata viskositas (Mv) dengan adanya reduksi viskositas akibat pemberian gelombang ultrasonik [8] . Beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa terjadinya reduksi viskositas pada larutan polimer yang diberi gelombang ultrasonik. Hal ini dinyatakan bahwa hubungan larutan polimer yang
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.