Lansia merupakan suatu kelompok penduduk yang cukup rentan dan terdampak dalam masalah esehatan dan psikologis di era pandemi covid 19 (new normal). Salah satu usaha dari pemerintah dalam menjaga lansia agar tidak terpapar waban ini adalah dengan promosi kesehatan di Posyandu lansia. Tujuan dari kegiatan adalah penyuluhan PHBS dan GESMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang merupakan bagian dari promosi kesehatan dalam bidang kesehatan lingkungan dalam mendukung pemutusan rantai penyebaran covid 19 dan siap menghadapi masa new normal. Metode Kegiatan Pengadian Masyarakat bekerjasama dengan kader lansia dan dosen magister ilmu kesehatan masyarakat Stikes Hang Tuah pekanbaru di Posyandu Lansia Sapta Tarunia di Kec. Bukit Raya - Kota Pekanbaru pada tanggal 11 Juli 2020 dengan tema: “Lansia Aktif dan Sehat Menghadapi Masa New Normal” dengan metode 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak). Rangkaian acara: pemeriksaan kesehatan, pembagian masker, peragaan cuci tangan pakai sabun, pemberian makanan sehat tambahan dan souvenir alat kebersihan, diskusi, observas dan evaluasi. Peserta yang hadir dalam keadaan sehat dan menerapkan protokol kesehatan covid 19 dengan 3M dengan mencuci tangan sampai bersih, tidak pulang kampung dan menjaga kebersihan masjid sebagai tempat beribadah setiap harinya. Program PHBS dan GERMAS disosialisasikan kepada lansia dengan memasang poster di posyandu lansia sehingga bisa dilihat setiap saat. Kehadiran lansia di posyandu perlu ditingkatkan dengan bantuan keluarga dan lingkungan serta promosi kesehatan dimasa yang menarik dan inovasi.
BACKGROUND: Air quality in inpatient rooms influenced by several factors. Room not qualified health can cause disease and can spread through equipment, the material used, food and drink, health workers, patients and visitors. AIM: The purpose of this study is to know the factors that affect air quality in the inpatient room at a private hospital, Pekanbaru. METHODS: The research is quantitative analytic by design cut latitude study. Samples from 120 nurses were selected overall sampling. The data do with the measurement directly, interviews and observation using a questionnaire. Data analysed by using the chi-square with significance p-value less than 0.05. RESULTS: The quality of the air in inpatient rooms has met the standard. Variables are affecting air quality in inpatient rooms in the hospital significantly with p-value more than 0.05 is temperature, dust, the germ, density occupancy, sanitation room. While the moisture, standard operating procedures and behaviour is not significant. CONCLUSION: The factors that significantly affect indoor air quality inpatient hospitalisation are temperature, dust, germ numbers, occupancy density, room sanitation.
Good indoor air quality is free from pollution which can cause irritation, discomfort and occupant health. One room that can be polluted is an inpatient room. to determine the value of air quality in an inpatient room in terms of physical quality. The method used is observation and measurement regarding temperature, humidity and dust of the hospital. The results showed the average temperature of the week in the inpatient room for VIP, class 1, 2, and 3 classes has exceeded the standard quality value. The average humidity of the week in the VIP class and class 1 does not exceed the value of quality standards, in grades 2 and 3 have exceeded the standard quality value. While the average dust per week only in the VIP class, 1 and 2 does not exceed the quality standard, but in class 3 has exceeded the standard quality value. The advice given to hospitals is to do Air Conditioner maintenance on a regular basis, monitoring temperature, humidity and dust in every room as well as routine room cleaning.
ABSTRAKKecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Kejadian kecelakaan kerja sering terjadi pada tenaga kesehatan khususnya perawat rumah sakit. Oleh karena itu, diperlukan upaya pembinaan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) agar terhidar dari kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (pengetahuan, sikap, pelatihan, promosi dan pengawasan) terhadap kejadian kecelakaan kerja pada perawat Rumah Sakit X di Pekanbaru tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analitik survey dengan desain penelitian Analytic Cross-sectional. Populasi adalah seluruh perawat ruangan P, I dan 4 ruangan Rawat Inap Rumah Sakit X di Pekanbaru berjumlah 164 orang, dengan sampel menggunakan teknik total populasi. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dengan uji chi square, multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian diperoleh variabel yang memiliki hubungan sebab akibat terhadap kejadian kecelakaan kerja yaitu sikap p value 0,001, pelatihan p value 0,001 dan promosi p value 0,001 dan yang menjadi confounding adalah variabel pengetahuan terhadap variabel pelatihan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah menjadikan pelaksanaan K3 menjadi bagian yang terpenting bagi perawat. Saran kepada pihak rumah sakit bersama dengan komite K3RS agar meningkatkan pengetahuan perawat mengenai K3 melalui sosialisasi, pelatihan, rapat internal ruangan perawatan secara berkala.Kata Kunci : Sikap, pelatihan, promosi (knowledge, attitude, training, promotion and supervision) ABSTRACT Occupational accidents are unexpected events. Incident of occupational accident often happened to health officer especially nurse. Therefore, it is necessary efforts to foster the implementation of occupational safety and health (OHS) in order to avoid occupational accident. The aim of this research is to analyze the effect of implementation occupational health and safety (OHS)
Budaya K3 dipengaruhi oleh organisasi, individu, dan lingkungan kerja. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan dengan penerapan Budaya Keselamatan Dan Kesehatan (K3) di Bagian Produksi PT. Mustika Ratu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jumlah sampel sebanyak 170 orang yang diambil secara simple random sampling. Hasil penelitian: 85,9% responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai penerapan manajemen budaya K3, 80.6% bersikap baik dan 84.7% berperilaku baik pada penerapan budaya K3. Penerapan manajemen budaya K3 memberikan hasil baik : 89,4 % sudah menerapkan manejemen budaya K3. Mengenai hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap penerapan manajemen budaya K3, sub variabel yang diteliti memberikan hasil yang sama yaitu adanya hubungan yang bermakna. Hubungan pengetahuan terhadap penerapan manajemen budaya K3 (pValue < 0,001) dan Odd Ratio 9,133 (95% CI=3,143-26,539). Hubungan sikap terhadap penerapan manajemen budaya K3 (Pvalue < 0,001) dan Odd Ratio= 9,286 (95% CI = 3,250 - 26,531), sedangkan hubungan perilaku terhadap penerapan manajemen budaya K3 (p value < 0,001) dan Odd Ratio= 5,956 (95% CI = 2,080 - 17,051). Temuan lainnya adalah tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik responden dengan penerapan budaya K3. Saran: pihak manajemen harus melakukan monitoring dan harus memiliki komunikasi yang baik dengan karyawan, melatih dan melibatkan karyawan untuk meningkatkan upaya perusahaan pada pelaksanaan K3 dengan penerapan OSHAS 18001 sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 dan PP (peraturan pemerintah) nomor 50 pada tahun 2012.
STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yang terdiri dari 5 pilar kegiatan: Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan), Mencuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air mengalir, Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAM-RT), Pengelolaan Sampah Rumah Tangga serta Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga. Kota Pekanbaru adalah ibu kota Provinsi Riau yang sebagian wilayahnya berada di tepian sungai Siak yaitu Kecamatan Rumbai Pesisir yang memerlukan perhatian untuk program kesehatan lingkungan dengan STBM. Tujuan dari kegiatan ini untuk dapat mengevaluasi dan mendukung program STBM berkelanjutan kepada Kader STMB di Lingkungan Puskesmas Rumbai Pesisir. Metode kegiatan yaitu sosialiasasi dan pemicuan kepada 34 kader STBM dari 4 kelurahan bekerja sama dengan Puskesmas serta Dinas Kecamatan pada bulan Februari 2021. Hasil sosialiasi dan diskusi dengan kader disimpulkan umumnya permasalahannya adalah pengelolaan sampah dan pengelolaan air limbah rumah tangga yaitu pilar nomor 4 dan 5 pada STBM. Buang sampah sembarangan oleh masyarakat serta pengambilan sampah di TPS oleh pihak ketiga sering tidak tepat waktu dan menumpuk berhari-hari sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan serta limbah rumah tangga yang belum dikelola secara baik. Kader STBM, Kecamatan dan Puskesmas memerlukan dukungan akademis agar program ini di evaluasi secara berkala melalui kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan ini diharapkan berkelanjutan untuk mencegah penularan penyakit serta menjaga kebersihan lingkungan di masa Covid-19.
Angka kejadian gastritis di Indonesia cukup tinggi, dalam hitungan per 100 ribu orang gastritis dan duodenitis di Indonesia mempengaruhi kematian 4 dari 12 orang. Penyakit ini juga mempengaruhi kesehatan masyarakat sebanyak 41% dengan persentase perempuan lebih banyak dibandingkan pria. Sebagian masyarakat menyatakan penyakit sistem pencernaan (gastritis) disebabkan oleh kebiasaan makan yang salah atau tidak teratur. Gastritis merupakan salah satu jenis kasus yang umumnya diderita oleh kalangan remaja, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya pengetahuan, pola makan, stres dengan perilaku untuk mencegah terjadinya gastritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, pola makan, dan stres terhadap perilaku pencegahan gastritis pada mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif, rancangan cross sectional. Sampel adalah sebagian mahasiswa semester 2 pada prodi sarjana kesehatan masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru yang diambil secara total sampling yaitu 180 responden. Analisis menggunakan univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan responden tidak melakukan perilaku pencegahan gastritis sebanyak 72 (40,0%), responden dengan pengetahuan rendah sebanyak 98 (54,4%) p value 0,041, pola makan tidak baik sebanyak 97 (53,9%) p value 0.011, stress kategori tinggi sebanyak 107 (59,4%). Berdasarkan uji statistik diperoleh P value dari tiga variabel a (0,05), terdapat hubungan antara pengetahuan, pola makan, stress terhadap perilaku pencegahan gastritis. Diharapkan responden dapat mengatur makanannya yang tidak merangsang peningkatan asam lambung seperti pedas, berbumbu yang dapat mengiritasi lambung , serta aktif dalam kegiatan social sehingga tidak menimbulkan stres.
Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh tim dosen Stikes Hang Tuah Pekanbaru di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Husnul Khotimah Kota Pekanbaru pada bulan Januari 2020 adalah untuk memberikan penyuluhan mengenai Kesehatan Lansia dengan tema “Upaya Promotif dan Preventif dalam mengatasi permasalahan Gizi, Hipertensi, Persona Hyigene dan Peningkatan Active Aging pada Lanjut Usia”. Metode yang digunakan adalah dengan penyuluhan dan mengajak lansia untuk memahami persoal hyigene walaupun di Panti Werda disediakan perawat untuk membantu dan menjaga kebersihan lansia tapi kesadaran sendiri tetap diperlukan untuk mencegah penyakit, dan juga dicontohkan dan dipraktekkan cara mencuci tangan yang baik dengan lima langkah. Jumlah lansia disana ada sekitar 69 orang dan yang hadir dia acara penyuluhan 30 orang yang aktif terdiri dari lansia perempuan 30 orang dan laki-laki 10 orang, yang lainnya tidak bisa hadir karena perlu perawatan dikamar. Perhatian pemerintah cukup baik pada Panti Werda ini dilihat dari kehidupan yang sejahtera serta sarana dan prasarana yang lengkap dan bersih serta petugas yang cukup untuk memberikan perhatian kepada lansia. Walaupun setiap minggunya ada pengecekan oleh dokter dan juga banyak para donator yang datang memberikan bantuan sembako dan suvenir lainnya untuk menghibur lansia dan perawat disana, dari hasil penyuluhan diketahui bahwa lansia sangat bersemangat dan bergembira mengikuti penyuluhan dan berharap bisa dilaksanakan secara berkala sebagai bentuk perhatian dan pengabdian masyarakat dalam bidang kesehatan kepada pada lansia dan pelaksanaan tridarma perguruan tinggi dari kampus kesehatan dalam bentuk nyata
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.