Kualitas Udara Dalam Ruang Rawat Inap Di Rumah Sakit Swasta Tipe C Kota Pekanbaru Ditinjau Dari Kualitas Fisik

Rahayu, Endang Purnawati; Saam, Zulfan; Sukendi, Sukendi; Afandi, Dedi

doi:10.31258/dli.6.1.p.55-59

Cited by 5 publications

(6 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Sebagai tempat pelayanan kesehatan masyarakat, rumah sakit memerlukan ruang pasien yang memenuhi syarat kesehatan baik dari segi kualitas udara, struktur maupun peralatannya. 3 Menurut perkiraan data World Health Organization (WHO), kurang lebih ada sekitar 3 juta jiwa kematian yang diakibatkan oleh pencemaran udara. Dari jumlah tersebut, hanya terdapat 0,2 juta jiwa yang disebabkan karena pencemaran udara pada luar ruangan, yang artinya 2,8 juta sisanya terdampak oleh paparan polusi udara di dalam ruangan.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Studi Kualitas Bakteriologis Udara Di Rumah Sakit Islam Faisal Kota Makassar

Miscasari Pratiwi,

Hidayat,

Abd. Gafur

2024

woph

View full text Add to dashboard Cite

National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) menyatakan bahwa mikroorganisme merupakan polutan berbahaya di udara dalam ruangan. Bakteri tubuh dalam ruangan dipengaruhi beberapa faktor yaitu suhu terlalu panas, kelembaban yang tinggi, kebersihan lingkungan, penerangan kurang, serta banyaknya orang keluar masuk ruangan dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas bakteriologis udara pada Rumah Sakit Islam Faisal Kota Makassar. Jenis penelitian ini ialah penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif untuk mengetahui parameter suhu, kelembaban, pencahayaan, kepadatan hunian dan jumlah bakteri udara. Populasi dalam penelitian ini adalah ruang rawat inap kelas I, II, III dan ruang tunggu poliklinik. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa parameter fisik udara yaitu kelembaban, pencahayaan belum memenuhi persyaratan, suhu udara hanya satu ruangan yang memenuhi syarat, kepadatan hunian hanya satu yang tidak memenuhi syarat, sedangkan angka kuman sebagian besar tidak memenuhi syarat sesuai standar persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit. Adapun saran bagi Rumah Sakit Islam Faisal Makassar untuk melakukan pemantauan kualitas udara ruangan serta pengambilan sampel dan pemeriksaan parameter kualitas udara seperti parameter biologi, fisik dan kimia.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Studi Kualitas Bakteriologis Udara Di Rumah Sakit Islam Faisal Kota Makassar

Miscasari Pratiwi,

Hidayat,

Abd. Gafur

2024

woph

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…13 Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian pada ruang rawat inap di rumah sakit swasta di Kota Pekanbaru, yaitu rata-rata suhu ruangan tidak memenuhi syarat. 1 Suhu memiliki hubungan yang sangat kuat dengan angka kuman udara. 9 Suhu yang melebihi standar di atas 25-37⁰C merupakan suhu optimum yang disukai mikroba untuk berkembang biak.…”

Section: Suhuunclassified

“…Kualitas udara dalam ruangan (indoor air quality) mengacu kepada kualitas udara dan di sekitar ruangan, terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan kenyamanan penghuni. 1 Kualitas udara dalam ruang dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu seperti parameter fisik, paparan bahan kimia serta kontaminasi biologis. Angka kuman di udara juga mempunyai hubungan antara jumlah pengunjung.…”

unclassified

Kualitas Mikrobiologi Udara di Ruang Perawatan Rumah Sakit

Islam,

Pala’langan,

Chairani Hairuddin

2023

bjkl

View full text Add to dashboard Cite

Latar Belakang: Rumah sakit mempunyai fungsi menyelenggarakan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga memberikan daya dukung bagi makhluk hidup untuk hidup secara optimal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas miktobiologi udara di ruang perawatan Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju. Metode: Jenis penelitian observasi laboratorik dengan rancangan deskriptif. Sampel pada penelitian ini sebanyak 4 ruangan perawatan yang terdiri dari ruangan kelas I, kelas II, kelas III dan VIP. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu pada saat pagi hari dan sore hari. Hasil: Penelitian ini menemukan hasil bahwa angka kuman di pagi hari pada ruangan kelas I, kelas II, kelas III dan VIP, adalah 550 CFU/m3, 955 CFU/m3, 510 CFU/m3,dan 412 CFU/m3. Sedangkan angka kuman di sore hari pada ruangan kelas I, kelas II, kelas III dan VIP, adalah 510 CFU/m3, 770 CFU/m3, 315 CFU/m3, dan 385 CFU/m3. Rata-rata kelembaban pada ruang perawatan yaitu 56,5%. Rata-rata pengukuran suhu pada ruang perawatan sebesar 28⁰C. Rata-rata pencahayaan pada ruang perawatan sebesar 147 lux. Kesimpulan: Kualitas mikrobiologi udara yang tidak memenuhi syarat adalah angka kuman pada ruang perawatan kamar kelas II, yaitu sebesar 955 CFU/m3.

show abstract

“…Kualitas udara dalam ruangan dari fasilitas perawatan kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan dan melindungi pasien maupun pengunjung dan staf. Udara yang tidak mengandung polutan yang dapat menyebabkan iritasi, ketidaknyamanan atau gangguan kesehatan bagi menghuninya merupakan ciri kualitas udara yang baik (Rahayu, Saam, Sukendi, & Afandi, 2019). Polusi udara dalam ruangan dapat menjadi suatu masalah jika terjadi pada fasilitas Kesehatan karena beresiko terkena penyakit menular.…”

Section: A Latar Belakangunclassified

Pelatihan Teknik Kesehatan Lingkungan Kepada Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Sarang, Rembang, Jawa Tengah

Jamal,

Ulfa

2023

JMM

View full text Add to dashboard Cite

Abstrak: Kualitas udara dan air di fasilitas perawatan kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan dan melindungi pasien, pengunjung dan staf. Kualitas udara dan air yang buruk dapat beresiko menularkan penyakit di fasilitas kesehatan. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui pentingnya kualitas udara dan air dan pengolahan limbah pada puskesmas agar meningkatnya mutu puskesmas dalam memberikan pelayanan Diharapkan mitra dapat meningkatkan kualitas pelayanan fasilitas kesehatan dan lebih memperhatikan pengolahan limbah B3. Pendekatan partisipatif dengan penyuluhan digunakan pada kegiatan ini dengan jumlah peserta 8 orang yang berasal dari kader Puskesmas Sarang 2. Evaluasi melalui diskusi dan mengisi kuesioner yang terdiri dari 5 pertanyaan mengenai mutu air, udara, dan pengolahan limbah. Hasil dari diskusi, Puskesmas Sarang 2 melakukan pemeriksaan baku mutu udara secara rutin oleh petugas kesehatan lingkungan. Sampel air diuji sekali setiap tahunnya di Labkesda oleh petugas. Pengelolaan limbah dibedakan menjadi limbah medis dan non-medis. Keberhasilan kegiatan ini yaitu 80% dikarenakan tidak semua kader dapat mengikuti acara kegiatan. Adanya kegiatan ini diharapkan pegawai Puskesmas Sarang 2 dapat paham tata cara mengukur udara dengan baik dan benar, serta dapat menjaga kualitas udara dan air di puskesmas.Abstract: Air and water quality in healthcare facilities is critical in improving health and protecting patients, visitors, and staff. Poor air and water quality can pose a risk of transmitting disease in health facilities. This activity aims to determine the importance of air and water quality and waste processing at Puskesmas to improve the quality of community health centers' services. It is expected the Puskesmas will increase the quality of health-care services and pay more attention to waste processing. A participatory approach with counseling was used in this activity, with 8 participants coming from Puskesmas Sarang 2. Evaluation through discussion and filling out a questionnaire consisting of 5 questions regarding water, air, and waste processing quality. As a result of the discussion, Puskesmas Sarang 2 carried out routine air quality standard checks by environmental health officers. Officers test Water samples once every year at the Regional Health Laboratory. Waste management is divided into medical and non-medical waste. The success of this activity was 80% because not all cadres were able to take part in the activity. With this activity, it is hoped that Puskesmas Sarang 2 healthcare workers will understand how to measure air properly and correctly and can maintain the quality of air and water at the Puskesmas.

show abstract

Kualitas Udara Dalam Ruang Rawat Inap Di Rumah Sakit Swasta Tipe C Kota Pekanbaru Ditinjau Dari Kualitas Fisik

Cited by 5 publications

References 0 publications

Studi Kualitas Bakteriologis Udara Di Rumah Sakit Islam Faisal Kota Makassar

Studi Kualitas Bakteriologis Udara Di Rumah Sakit Islam Faisal Kota Makassar

Kualitas Mikrobiologi Udara di Ruang Perawatan Rumah Sakit

Pelatihan Teknik Kesehatan Lingkungan Kepada Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Sarang, Rembang, Jawa Tengah

Contact Info

Product

Resources

About