Latar Belakang : Penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) secara berlebihan dan atau penggunaan dalam jangka waktu yang cukup lama akan berbahaya bagi tubuh karena dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas dan menimbulkan stres oksidatif. Radikal bebas dan stres oksidatif dapat terjadi pada testis dan sistem hipotalamus-hipofisis-gonad yang dapat menyebabkan terganggunya proses spermatogenesis sehingga terjadi penurunan jumlah sel spermatogenik. Kerusakan sel dan jaringan yang diakibatkan oleh radikal bebas dapat dicegah dan diperbaiki oleh senyawa flavonoid sebagai antioksidan alami terkandung dalam daun kemangi (Ocimum basilicum L.).Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap jumlah sel spermatogenik tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar jantan yang diinduksi MSG.Metode : Tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar jantan sebanyak 30 ekor dibagi menjadi 5 kelompok, yang terdiri dari kelompok kontrol negatif (K-), kelompok kontrol positif (K+), kelompok perlakuan 1 (P1), kelompok perlakuan 2 (P2), dan kelompok perlakuan 3 (P3). Hewan coba akan diterminasi, dibedah, diambil organ testisnya, dan selanjutnya dilakukan pembuatan preparat histolgi dengan pewarnaam HE. Preparat tersebut diamati menggunakan mikroskop cahaya dengan pembesaran 400X dan dihitung menggunakan aplikasi image-J.Hasil : Kelompok P1, P2, dan P3 memiliki jumlah sel spermatogenik yang lebih banyak dibandingkan dengan kelompok kontrol positif (K+) yang menunjukan bahwa ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) dapat memperbaiki jumlah sel spermatogenik yang rusak akibat pemberian MSG.Kesimpulan : Pemberian ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) dapat mempengaruhi jumlah sel spermatogenik tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar jantan yang diinduksi MSG.
Background: Research in natural substances for their anticancer potential has become increasingly popular. Lunasin, a soybean protein, is known to inhibit cancer progression via various pathways. The aim of this study was to investigate the effect of Lunasin Extract (LE) on the expression of Intercellular Adhesion Molecule 1 (ICAM-1) and epithelial cadherins (E-Cadherin) in breast cancer. Methods: In this true-experimental in vivo study, 24 Sprague-Dawley rats that were induced by 7,12-Dimethylbenz[a]anthracene (DMBA), were used. Based on the therapy given, the groups were divided into, normal, positive control (PC), negative control (NC), adjuvant, curative, and preventive. Lunasin was extracted from soybean seeds of the Grobogan variety in Indonesia. Tissue samples were obtained, processed, stained with anti-ICAM-1 and anti-E-Cadherin antibodies, examined under a microscope, and quantified using H-score. The data were analyzed using ANOVA, which was then followed by Duncan's test. Results: Statistically significant difference in ICAM-1 expression was observed between the following groups: adjuvant and NC, normal and NC, PC and NC, adjuvant and preventive, normal and preventive, PC and preventive, adjuvant and curative, normal and curative, PC and curative. E-Cadherin expression was significantly different between preventive and NC, adjuvant and NC, PC and NC, normal and NC, adjuvant and curative, PC and curative, normal and curative, normal and preventive. Significant negative correlation was found between ICAM-1 and E-Cadherin [-0.616 (-0.8165; -0.283)] with p = 0.001. Conclusion: Preventive dose of LE was able to reduce ICAM-1 expression while increasing E-Cadherin expression.
ABSTRAKLatar Belakang: Kadar asam urat yang tinggi dalam darah disebut dengan kondisi hiperurisemia. Hiperurisemia diketahui dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas sehingga terjadi stress oksidatif dan mengakibatkan kerusakan hepatosit. Daun kemangi (Ocimum basilicum) diketahui memiliki kandungan antioksidan dan sifat hepatoprotektif yang dapat digunakan untuk terapi pencegahan kerusakan hepar akibat hiperurisemia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian experimental dengan post-test only controlled group design. Penelitian ini menggunakan sampel bahan biologi tersimpan dalam bentuk organ hepar mencit (Mus musculus) jantan galur swiss yang terbagi menjadi 4 kelompok perlakuan. Analisis data menggunakan uji statistik ANOVA dan perhitungan jumlah hepatosit mencit menggunakan aplikasi Image-J. Hasil: Terdapat perbedaan yang bermakna pada kelompok kontrol positif terhadap kelompok perlakuan 1 (KP1) (p=0,035), kelompok kontrol positif terhadap kelompok perlakuan 2 (KP2) (p=0,000), dan kelompok kontrol positif terhadap kelompok perlakuan 3 (KP3) (p=0,000). Kesimpulan: Pemberian ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum) dapat menurunkan kerusakan hepatosit pada mencit yang diinduksi asam urat.Kata kunci: Ocimum basilicum, hepatosit, Mus musculus. ABSTRACTBackground: A high level of uric acid in the blood was called hyperuricemia. Hyperuricemia was known as the cause of the formation of free radicals that resulted in oxidative stress and hepatocyte damage. It was known that basil (Ocimum basilicum) leaves had antioxidant content and hepatoprotective properties which could be used to prevent liver damage due to hyperuricemia. Method: It was experimental study with post-test only controlled group design. Stored biological material samples in the form of liver organs of mice (Mus musculus) Swiss webster were used in this study which were divided into 4 treatment groups. The data were analyzed by using ANOVA statistical test. The Image-J application was used to calculate the number of hepatocytes of mice. Results: There were significant differences in the positive control group towards the first treatment group (KP1) (p = 0.035), positive control group towards the second treatment group (KP2) (p = 0.000), and positive control group towards the third treatment group (KP3) (p = 0.000). Conclusion: The effect of ethanol extract of basil (Ocimum basilicum) leaves can reduce hepatocyte damage on mice which were induced by uric acid.
Latar Belakang: Anemia pada ibu hamil merupakan masalah di dunia, ditandai dengan penurunan kadar hemoglobin, diakibatkan kekurangan asupan nutrisi yang mengandung zat besi dan mikronutrien lainnya. Masalah akibat anemia zat besi pada kehamilan akan berpengaruh kepada kesehatan ibu dan janin. Suplementasi zat besi selain dengan pemberian tablet Fe, dapat pula dengan konsumsi protein hewani yang mengandung zat besi seperti hati ayam. Trimester III merupakan masa persiapan melahirkan,, diperlukan tambahan besi 300 -350 mg dikarenakan darah yang keluar saat persalinan., sehingga diperlukan dua kali lipat atau 40 mg kebutuhanakan zat besi. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh konsumsi tablet Fe dan hati ayam kampung terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III.di Puskesmas Pejawaran Banjarnegara. Penelitian ini menggunakan studi Pretest-Postest Control Group Design atau pasca tes dengan kelompok eksperimen dan kontrol yang diacak. Pretest dilaksanakan dengan mengukur kadar hemoglobin ibu hamil trimester III pada hari pertama sebelum diberikan perlakuan, sedangkan post test dilakasanakan dengan mengukur kadar hemoglobin ibu hamil trimester III hari ke 14 setelah diberikan perlakuan. Kelompok kontrol pengukuran kadar hemoglobin dilakukan pada saat hari pertama dan diukur kembali pada hari ke 14. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hemoglobin adalah metode cyanmethemoglobin dan Uji statistik yang digunakan adalah one way anova. Hasil penelitian didapatkan peningkatan rata-rata kadar hemoglobin pada kelompok 1 sebesar 1,6 gr/dl, kelompok 2 2,6 gr/dl, kelompok 3 0,4 gr/dl. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai p (0.01) < α (0.05). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh konsumsi tablet Fe dan hati ayam kampung terhadap ibu hamil trimester III di Puskesmas Pejawaran Kabupaten Banjarnegara.
Latar belakang: Peningkatan jumlah penduduk lansia diperkirakan akan menjadi masalah Kesehatan di Indonesia. Salah satu masalah pada lansia adalah depresi. Penelitian ini diperlukan untuk menginvestigasi karakteristik lansia yang mengalami depresi. Tujuan: Melihat gambaran hubungan karakteristik lansia terhadap kejadian depresi di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PPSLU) Sodagaran Banyumas. Metode: penelitian ini adalah cross-sectional dengan responden jumlah 42 orang dengan mengisi data pribadi, kuesioner Geriatric Depression Scale (GDS) dan mengikuti pemeriksaan fisik. Hasil: Hasil penelitian didapatkan 33 responden lansia tidak mengalami depresi serta 9 orang lansia mengalami depresi ringan berdasarkan GDS. Dalam analisis bivariat ditemukan adanya hubungan antara jenis kelamin (p=0,046), riwayat sekolah (p=0,032) dan riwayat bekerja (p=0,017) pada lansia yang mengalami depresi ringan dan tidak depresi. Selain itu tidak ada hubungan signifikan (p>0,05) antara usia, riwayat menikah, lama tinggal, tekanan darah, Body Mass Index (BMI) dan lingkar pinggang pada lansia yang tidak depresi dengan lansia yang depresi. Simpulan: Diperoleh laki-laki yang memiliki riwayat pernah sekolah dan riwayat pernah bekerja lebih cenderung mengalami depresi ringan.
Pengetahuan tentang antibiotik dan resistensi pada masyarakat masih rendah. Hal ini menjadi sebuah dinding yan menyebabkan gagal terapi untuk penyakit infeksi bakteri di komunitas. Pengabdian ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat dan sekaligus mengukur pengetahuan masyarakat tentang antibiotic dan resistensi. Kegiatan ini dilakukan di pasar Sawah dan pasar Karuwisi di kota makassar. Pengabdian dilakukan dengan metode observational secara random untuk mewawancarai responden. Hasil menunjukkan bahwa dari 30 responden yang diambil secara acak pada pasar tradisional lebih dari 80% tidak mengenal atau mengetahui resistensi dan pengetahuan tentang antibiotic juga masih kurang. Dari pengabdian ini menunjukkan bahwa pengetahuan antibiotik sangat kurang, bahkan kecenderungan untuk menggunakan antibiotik secara bebas sangatlah tinggi. Resiko resistensi juga tidak disadari oleh masyarakat sehingga sangat memungkinkan terjadinya AMR di masyarakat.
Orbital tumors are tumors that occur in the orbital area where they can affect the outside of the orbit and the inside of the orbit. At present, it is still rare to report the prevalence of orbital tumors in the world. In developing countries such as Indonesia, reports on the incidence of orbital tumors are also rarely reported. Diagnosis and appropriate therapy if we recognize the characteristics of these orbital tumors. The purpose of this study was to determine the characteristics of orbital tumor patients at PMN Cicendo Eye Hospital Bandung. This research is a descriptive observational study with cross sectional method with total sampling technique. Data were collected retrospectively based on medical records in the form of age, sex, eyes involved, tumor location, surgery, clinical diagnosis, and histopathological results. The results showed that orbital tumors with the majority of age> 45 years (43.3%), male gender (55.4%), involvement of the left ocular eye (51.18%), with the most frequent location not in the conjunctiva, palpebral and retrobulbar (36.8%), clinical diagnosis of benign tumors (68.3%) were cysts (22.4%), the most histopathological results of benign tumor lesions (71.4%) were inflammation (17%). So it can be concluded that knowing the characteristics of this orbital tumor will have an impact on the therapy given will be appropriate.
Background: Chronic Kidney Disease (CKD) is a problem in nephrology with a fairly high incidence rate, the final condition of CKD is the presence of kidney fibrosis in the tubulointerstitial region depending on the polarization of macrophages. Basil antioxidant efficacious leaves can prevent damage to tubular cells in animals.Objective: To determine the effect of giving basil leaf extract (Ocimum basilicum L.) on the amount of M2 macrophages in mice (Mus musculus) with the Unilateral Ureteral Obstruction method.Methods: This research use an experimental study using a posttest only with randomized controlled group design.Results: Data on administration of basil leaf extract (Ocimum basilicum L.) to mice can reduce damage to the kidneys analyzed using LSD test obtained p value (0.000 <0.005). The amount of M2 macrophages in mice given basil ethanol extract with the largest dose was 24 mg /20grBW compared to the administration of basil ethanol extract at a dose of 12 mg/20grBW and 48mg/20grBW.Conclusion: Administration of basil leaves extract (Ocimum basilicum L. ) in mice can reduce damage to the kidneys.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.