Hiperurisemia merupakan keadaan dengan kadar asam urat dalam darah melebihi normal. Asam urat merupakan hasil akhir metabolisme purin yang didapat dari makanan seperti jeroan, kacang-kacangan, sayur bayam, dan lain-lain. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi hiperurisemia. Untuk mengetahui hubungan antara pola makan dan gaya hidup dengan kadar asam urat pada pralansia dan lansia di wilayah kerja Puskesmas I Kembaran. Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dengan 64 peserta Prolanis Puskesmas I Kembaran berusia > 45 tahun. Analisis bivariat dengan chi-square dan analisis multivariat dengan regresi logistik multivariat. 64 responden terdiri dari 23 pralansia dan 41 lansia. Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara kadar asam urat terhadap pola makan (0,281) dan gaya hidup (0,448) dengan p<0,05. Analisis multivariat p=0,393 untuk pola makan dan p=0,703 untuk gaya hidup dan odds ratio gaya hidup lebih besar dibanding pola makan (1,918; 2,385).Faktor yang dapat memengaruhi kadar asam urat yaitu pola makan dan gaya hidup. Contohnya konsumsi tinggi purin, aktivitas yang kurang, dan merokok. Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara pola makan dan gaya hidup dengan kadar asam urat pada pralansia dan lansia di wilayah kerja Puskesmas I Kembaran.
Latar Belakang: Hipertensi sering diberi gelar The Silent Killer karena merupakan pembunuh tersembunyi yang prevalensinya sangat tinggi dan cenderung meningkat di masa yang akan datang, juga karena tingkatkeganasannya yang tinggi berupa kecacatan permanen dan kematian mendadak. Di Puskesmas I Kembaran termasuk dalam data kejadian hipertensi tertinggi kedua yang dilaporkan oleh Dinkes Banyumas yaitu sebesar 2287 kasus. Banyak faktor resiko yang menyebabkan terjadinya hipertensi, terutama pola makan dan gaya hidup.Tujuan: Mengetahui ada tidaknya hubungan pola makan dan gaya hidup dengan angka kejadian hipertensi pada pralansia dan lansia di wilayah kerja Puskesmas I Kembaran.Metode: Obeservational analitik dengan pendekatan Cross sectional dan menggunakan teknik simple random sampling. Responden dalam penelitian ini adalah 50 responden pralansia dan lansia yang mengikuti prolanis di Puskesmas I Kembaran. Pengukuran pola makan dan gaya hidup menggunakan kuesioner dan pengukuran tekanan darah menggunakan alat sphygmomanometer. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji chi square.Hasil: Hasil uji Chi square mengetahui hubungan pola makan dan gaya hidup dengan angka kejadian hipertensi.Hasil analisis variabel pola makan diperoleh p = 0,003 dan hasil analisis variabel gaya hidup diperoleh p = 0,023.Kesimpulan: Terdapat hubungan pola makan dan gaya hidup dengan angka kejadian hipertensi pada pralansia dan lansia di wilayah kerja Puskesmas I Kembaran, dimana pola makan dan gaya hidup yang tidak baik memicu angka kejadian hipertensi yang lebih tinggi.Kata Kunci: Pola makan, gaya hidup, hipertensi, pralansia, lansia
Background: Endothelin-1 plays a role as a vasoconstrictor and also inhibits the expression of adiponectin in obesity. The Lys198Asn polymorphism of the endothelin-1 gene will increase the level of endothelin-1 plasma and increase the risk factor of obesity. Objective: In this study, we investigated the relationship between Lys198Asn polymorphism of endothelin-1 gene and endothelin-1 plasma level among individuals with obesity in Javanese population. Method: This study was conducted on 61 obese subjects and 65 control subjects. All subjects were measured for anthropometrics and endothelin-1 plasma level by ELISA (Enzyme-linked Immune Sorbent Assay). The polymorphism of Lys198Asn of ET-1 (Endothelin-1) was screened by using PCRRFLP (Polymerase Chain Reaction- Restriction Fragment Length Polymorphism). Results: TT genotype was a risk factor of obesity (OR 5.344 CI=95% 1.77-16.16) compared with GG genotype. Levels of endothelin-1 plasma were higher in obese subjects than that of control subjects (p=0.013), with TT genotype having the highest endothelin-1 plasma level (p<0.001). Conclusion: The Lys198Asn polymorphism of endothelin-1 gene plays a role in increasing endothelin-1 plasma levels and is risk factors of obesity. Bangladesh Journal of Medical Science Vol.18(1) 2019 p.46-49
Latar Belakang: prevalensi Diabetes Melitus terus meningkat setiap tahunnya. Terapi farmakologi yang selama ini dilakukan dengan obat sintetik dan suntikan insulin cenderung mahal dan dapat menimbulkan efek hipoglikemik. Penggunaan obat tradisional pada DM tipe 2 dinilai memiliki efek samping yang lebih rendah, mudah diperoleh dan banyak tanaman yang memiliki efek farmakologi lebih dari satu. Tujuan: daun kersen mengandung berbagai jenis senyawa flavonoid yang berpotensi digunakan sebagai antioksidan untuk mencegah peningkatan Malondialdehid (MDA) akibat kerusakan sel akibat efek diabetes mellitus tipe II. Metode: 3 kelompok tikus diberi 3 dosis (0,3 mg/gBB, 0,5 mg/gBB dan 0,7 mg/gBB) daun kersen yang berbeda sedangkan 3 kelompok lainnya kontrol negatif, kontrol normal (tanpa perlakuan) dan kontrol positif (diberi metformin). Hasil: ada pengaruh pada pemberian ekstrak etanol daun kersen dengan dosis optimal 0,7 mg/gBB. Simpulan: ekstrak etanol kersen dapat menurunkan kadar MDA pada tikus dengan diabetes melitus tipe II.
Latar belakang:Sirkumsisi atau khitan atau sunat adalah prosedur yang biasa dilakukan dalam operasi. Prosedur ini sama tuanya dengan peradaban manusia, dimulai pada abad pertengahan. Sekitar 25-33% dari total populasi laki-laki di dunia disunat. Di AS, rata-rata satu juta bayi laki-laki yang baru lahir disunat setiap tahunnya. Tingkat sunat di AS setinggi 70%, sementara di Inggris itu adalah 6%. Di Nigeria, tingkat sunat diperkirakan 87%. Di Indonesia usia yang paling sering adalah 5-12 tahun. Banyak metode sirkumsisi yang digunakan saat ini, salah satunya dengan metode klem.Metode:Metode dari penelitian ini adalah retrospektif menggunakan rekam medis selama periode 1 desember – 31 desember 2017 dan diperoleh data sebanyak 57 sampel. Sampel merupakan pasien yang telah dilakukan tindakan sirkumsisi menggunakan metode klem merk Mahdian Klem.Hasil dan Kesimpulan:Lingkar penis dipengaruhi oleh usia dengan nilai signifikansi 0,038 (p<0,05) dan juga dipengaruhi oleh berat badan dengan nilai signifikasi 0,042 (p<0,05) sehingga disimpulkan bahwa ukuran lingkar penis dipengaruhi oleh usia dan berat badan yaitu semakin bertambah usia maka ukuran lingkar penis semakin besar, begitu pula dengan berat badan, semakin bertambah berat badan maka ukuran lingkar penis semakin besar.Diskusi:Ukuran lingkar penis semakin bertambah seiring dengan pertambahan usia dan berat badan. Tingkat keberhasilan sunat menggunakan metode klem (plastibell) tanpa komplikasi tercatat sebanyak 196 kasus (80,00%) sedangkan 49 kasus (20,00%) mengalami komplikasi. Waktu penyembuhan luka rata-rata 25,5 ± 4,6 hari serta tidak menemukan adanya deformitas penis atau komplikasi jangka panjang lainnya. Sunat tidak mempengaruhi dorongan seksual atau ejakulasi berdasarkan skor persediaan fungsi seksual pria singkat.Latar belakang:Sirkumsisi atau khitan atau sunat adalah prosedur yang biasa dilakukan dalam operasi. Prosedur ini sama tuanya dengan peradaban manusia, dimulai pada abad pertengahan. Sekitar 25-33% dari total populasi laki-laki di dunia disunat. Di AS, rata-rata satu juta bayi laki-laki yang baru lahir disunat setiap tahunnya. Tingkat sunat di AS setinggi 70%, sementara di Inggris itu adalah 6%. Di Nigeria, tingkat sunat diperkirakan 87%. Di Indonesia usia yang paling sering adalah 5-12 tahun. Banyak metode sirkumsisi yang digunakan saat ini, salah satunya dengan metode klem.Metode:Metode dari penelitian ini adalah retrospektif menggunakan rekam medis selama periode 1 desember – 31 desember 2017 dan diperoleh data sebanyak 57 sampel. Sampel merupakan pasien yang telah dilakukan tindakan sirkumsisi menggunakan metode klem merk Mahdian Klem.Hasil dan Kesimpulan:Lingkar penis dipengaruhi oleh usia dengan nilai signifikansi 0,038 (p<0,05) dan juga dipengaruhi oleh berat badan dengan nilai signifikasi 0,042 (p<0,05) sehingga disimpulkan bahwa ukuran lingkar penis dipengaruhi oleh usia dan berat badan yaitu semakin bertambah usia maka ukuran lingkar penis semakin besar, begitu pula dengan berat badan, semakin bertambah berat badan maka ukuran lingkar penis semakin besar.Diskusi:Ukuran lingkar penis semakin bertambah seiring dengan pertambahan usia dan berat badan. Tingkat keberhasilan sunat menggunakan metode klem (plastibell) tanpa komplikasi tercatat sebanyak 196 kasus (80,00%) sedangkan 49 kasus (20,00%) mengalami komplikasi. Waktu penyembuhan luka rata-rata 25,5 ± 4,6 hari serta tidak menemukan adanya deformitas penis atau komplikasi jangka panjang lainnya. Sunat tidak mempengaruhi dorongan seksual atau ejakulasi berdasarkan skor persediaan fungsi seksual pria singkat.
Obesity is a condition involving low-level chronic inflammation as indicated by increased levels of C-reactive protein (CRP), tumor necrosis factor alpha (TNF-a), interleukin (IL) and other inflammatory markers in the blood. Some endocrine mediators, such as paracrine and autocrine play an important role in regulating the function of adipocytes, especially related to insulin sensitivity. The purpose of this study is to determine the level CRP, TNF-a, IL-6, resistin and insulin resistance in the obese Javanese population. This was a preliminary study involving 120 people, consisting of 60 obese subjects and 60 non obese subjects as controls. Lipid profiles, CRP, TNF-a, IL-6, resistin levels were determined with ELISA methods, whereas insulin resistance was calculated by HOMA IR index. The study found that the glucose, insulin, CRP levels and HOMA-IR of obese subjects were significantly higher than those non obese subjects (p<0.05). However, the TNF-a, IL-6 and resistin levels were not significantly different between obese and non obese subjects (p>0.05).In conclusion, the CRP levels ad insulin resistance in obese Javanese population were higher compared with those non obese. ABSTRAKObesitas merupakan suatu kondisi yang melibatkan peradangan kronis tingkat rendah seperti ditunjukkan oleh peningkatan kadar protein C-reaktif (CRP), tumor necrosis factor alpha (TNF-a), interleukin (IL) dan penanda inflamasi lainnya dalam darah. Beberapa mediator endokrin, seperti parakrin dan autokrin berperan penting dalam mengatur fungsi adiposit, terutama yang berkaitan dengan sensitivitas insulin. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar CRP, TNF-a, IL-6, resistin dan resistensi insulin pada populasi Jawa obes. Penelitian ini merupakan studi pendahuluan yang melipatkan 120 subjek, terdiri dari 60 subjek obes 60 tidak obes sebagai kontrol. Profil lipid, kadar CRP, TNF-a, IL-6, dan resistin diukur dengan metode ELISA, sedangkan resistensi insulin dihitung dengan indeks IR HOMA. Dari penelitian ini ditemukan bahwa kadar glukosa, insulin, CRP, dan HOMA-IR subjek obes lebih tinggi secara bermakna dibandingkan subjek non obes (p<0,05). Namun demikian kadar TNF-a, IL-6 dan resistin tidak berbeda bermakna antara kelompok subjek obes dan non obes (p> 0,05). Dapat disimpulkan, kadar CRP dan resistensi insulin pada populasi Jawa obes lebi tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak obes.
Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat ini merupakan bagian dari program jangka panjang terkait penanggulangan penyakit tidak menular/Non Communicable Disease (NCD) secara mandiri oleh masyarakat, yang bertujuan untuk menggulangi masalah kesehatan khususnya penyakit degeneratif yakni Diabetes Melitus Tipe-2 (DMT2) di wilayah kerja Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Desa Bantarwuni, kecamatan Kembaran, kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang memiliki angka kejadian sekitar 1.233 kasus. Penyakit tersebut sangat mengganggu kualitas hidup manusia sehingga akan mempengaruhi roda perekonomian masyarakat karena jika telah terkena penyakit tersebut maka seseorang tidak akan dapat bekerja secara optimal. Penanganan DMT2, selain dengan obat medis, dapat diberikan jamu saintifik. Pemahaman masyarakat penyiapan jamu saintifik secara benar merupakan hal yang penting disamping pemahaman tentang khasiat dan kandungan dari ramuan jamu itu sendiri. Metode pengabdian yang digunakan adalah dengan cara memperlihatkan secara langsung dan memberikan penjelasan tentang ramuan jamu saintifik untuk gangguan DMT2 kepada masyarakat yang hadir. Selanjutnya dilakukan simulasi penyiapan jamu saintifik yang disaksikan secara langsung oleh peserta dan selanjutnya peserta diminta untuk melakukannya sendiri dengan supervise dari penyaji. Setelah pengabdian ini, masyarakat menjadi faham tentang ramuan jamu saintifik untuk gangguan DMT2 dan mereka dapat melakukan penyiapan jamu saintifik dengan baik sesuai panduan.Abstract: This engagement is part of a long-term program related to the prevention of non-communicable diseases (NCD) independently by the community, which aims to tackle health problems, especially degenerative diseases, namely Diabetes Mellitus Type-2 (T2DM) in the working area of Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) of Bantarwuni, Kembaran, Banyumas, Central Java which has an incidence of around 1,233 cases. Handling of T2DM, apart from medical drugs, can be given scientific herbal medicine. Therefore, public understanding of the correct preparation of scientific herbal medicine is essential in understanding the properties and contents of the herbal concoctions themselves. Therefore, the service method used is by showing directly and explaining scientific herbal concoctions for T2DM disorders to the people present. Furthermore, a simulation of the preparation of scientific herbal medicine was carried out, which was witnessed directly by the participants. Then the participants were asked to do it themselves with supervision from the presenter. After this service, the community became aware of scientific herbal concoctions for T2DM disorders, and they were able to prepare scientific herbs properly according to the guidelines
Tumor necrosis factor-α (TNF-α) is an adipokine produced in adipocytes which
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.