Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap terhadap beban tugas dengan stres akademik mahasiswa fakultas kedokteran. Jenis penelitian yang dilakukan adalah correlational research (penelitian korelasional), karena penelitian ini ingin mengetahui sejauhmana hubungan variabel sikap terhadap beban tugas dengan stres akademik mahasiswa fakultas kedokteran. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuisioner. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan probability sampling dengan jenis simple random sampling, didapatkan sampel sebanyak 149 mahasiswa. Dengan variabel dependen stres akademik. Sedangkan variabel independen penelitian ini adalah sikap terhadap beban tugas. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji korelasi pearson menunjukkan hubungan yang signifikan antara stres akademik dengan sikap terhadap beban tugas pada mahasiswa Kedokteran dengan arah hubungan yang positif dan kekuatan hubungan kuat (p=0.000; r=0.626). Kata kunci: stres akademik, sikap terhadap beban tugas, mahasiswa
Latar Belakang : Pada tahun 2012 penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia telah mencapai angka sejumlah 7% dari total keseluruhan penduduk. Seiring dengan proses degeneratif, para lansia ini kemudian mengalami berbagai macam penurunan fungsi organ yang menyebabkan timbulnya penyakit. Hipertensi menjadi penyakit tidak menular nomor satu yang banyak diderita lansia dan mensjadi masalah di bidang kesehatan karena sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer. Menurut penelitian sebelumnya, penderita hipertensi sangat membutuhkan perhatian dan bantuan dari orang lain dalam rangka beradaptasi dengan keadaannya yang baru dan juga terapinya. Dukungan keluarga dianggap paling mampu untuk berperan dalam hal pemulihan tekanan darah terkait dengan kebiasaan yang serupa dan fungsi keluarga sendiri.Tujuan : Untuk mengetahui dukungan keluarga pada pasien hipertensi di Puskesmas 1 Sumbang, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian melibatkan sampel sejumlah 43 lansia penderita hipertensi dengan metode pemilihan random sampling. Selanjutnya data penelitian dianalisis menggunakan sommer’s d. Hasil : Hasil uji statistik menunjukkan terdapat 6 orang subjek dengan dukungan keluarga baik (50,0%) memiliki tekanan darah normal dan terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan tekanan darah lansia penderita hipertensi.Kesimpulan : Terdapat hubungan yang rendah dengan nilai P value 0,009 (p<0,05).
Latar belakang: Peningkatan jumlah penduduk lansia diperkirakan akan menjadi masalah Kesehatan di Indonesia. Salah satu masalah pada lansia adalah depresi. Penelitian ini diperlukan untuk menginvestigasi karakteristik lansia yang mengalami depresi. Tujuan: Melihat gambaran hubungan karakteristik lansia terhadap kejadian depresi di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PPSLU) Sodagaran Banyumas. Metode: penelitian ini adalah cross-sectional dengan responden jumlah 42 orang dengan mengisi data pribadi, kuesioner Geriatric Depression Scale (GDS) dan mengikuti pemeriksaan fisik. Hasil: Hasil penelitian didapatkan 33 responden lansia tidak mengalami depresi serta 9 orang lansia mengalami depresi ringan berdasarkan GDS. Dalam analisis bivariat ditemukan adanya hubungan antara jenis kelamin (p=0,046), riwayat sekolah (p=0,032) dan riwayat bekerja (p=0,017) pada lansia yang mengalami depresi ringan dan tidak depresi. Selain itu tidak ada hubungan signifikan (p>0,05) antara usia, riwayat menikah, lama tinggal, tekanan darah, Body Mass Index (BMI) dan lingkar pinggang pada lansia yang tidak depresi dengan lansia yang depresi. Simpulan: Diperoleh laki-laki yang memiliki riwayat pernah sekolah dan riwayat pernah bekerja lebih cenderung mengalami depresi ringan.
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting bagi setiap bangsa dan untuk menopang kemajuan suatu bangsa terutama di negara Indonesia yang masih dalam taraf negara berkembang. Perkembangan manusia di Indonesia semakin menurun. Peringkat pendidikan menurut data United Nationals Educations and Scientifics Cultures Organization (UNESCO). Peringkat pendidikan dunia atau World Education Ranking yang diterbitkan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) tahun 2015 Indonesia menempati peringkat 57 dari 65 negara. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi pendidikan yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal dari mahasiswa antara lain kepribadian. Kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara fisik dan psikis. Kepribadian dapat memengaruhi kecemasan seseorang, dimana tingkat kecemasan yang tinggi dapat berdampak pada rendahnya prestasi akademik mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tipe kepribadian dan tingkat kecemasan dengan prestasi akademik pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 145 sampel menggunakan metode total sampling. Data di analisis menggunakan analisis bivariat uji eta, uji gamma dan analisis multivariat yaitu uji regresi ordinal. Dari hasil yang didapatkan tidak terdapat hubungan antara tipe kepribadian dengan prestasi akademik dengan nilai p value 0,099 dan terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan prestasi akademik dengan nilai p value 0,025. Didapatkan hasil bahwa semakin rendah tingkat kecemasan maka semakin tinggi prestasi akademik pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Hemodialysis is a routinely performed therapy on chronic kidney patients, leading to psychological problems among subjects who undergo hemodialysis, such as anxiety and depression. One of the efforts to overcome anxiety and depression is with the dhikr intervention. Dhikr presents hearts to remember and be obedient to Allah followed by the words and actions in various conditions. Discover dhikr's influence on the level of anxiety and depression in patients on hemodialysis in Purwokerto Islamic Hospital. It was a quantitative study using quasi experiment with a non-quivalent control group design. The number of samples was 12 subjects consisting of 6 subjects in the control group and six subjects in the intervention group with the purposive sampling technique. Instruments were used to measure anxiety and depression are the HADS ( Hospital Anxiety and Depression Scale ) before and after dhikr intervention as much as 12 times. Research is carried out in Hemodialysis Unit of Purwokerto Islamic Hospital. Test statistics on research are used paired t-test and independent t-tests. This study showed a decrease in the mean level of anxiety from 5, 83 to 1.67 in the experimental group ( p = 0.003). The mean level of depression experienced a decline of 9, 67 becomes 4.67 on a group experiment ( p = 0.003). Dhikr reduces the level of anxiety and depression in hemodialysis patients at the Purwokerto Islamic Hospital.
Hemodialysis is a routinely performed therapy on chronic kidney patients, leading to psychological problems among subjects who undergo hemodialysis, such as anxiety and depression. One of the efforts to overcome anxiety and depression is with the dhikr intervention. Dhikr presents hearts to remember and be obedient to Allah followed by the words and actions in various conditions. Discover dhikr's influence on the level of anxiety and depression in patients on hemodialysis in Purwokerto Islamic Hospital. It was a quantitative study using quasi experiment with a non-quivalent control group design. The number of samples was 12 subjects consisting of 6 subjects in the control group and six subjects in the intervention group with the purposive sampling technique. Instruments were used to measure anxiety and depression are the HADS ( Hospital Anxiety and Depression Scale ) before and after dhikr intervention as much as 12 times. Research is carried out in Hemodialysis Unit of Purwokerto Islamic Hospital. Test statistics on research are used paired t-test and independent t-tests. This study showed a decrease in the mean level of anxiety from 5, 83 to 1.67 in the experimental group ( p = 0.003). The mean level of depression experienced a decline of 9, 67 becomes 4.67 on a group experiment ( p = 0.003). Dhikr reduces the level of anxiety and depression in hemodialysis patients at the Purwokerto Islamic Hospital.
Pengetahuan mengenai penyakit toksoplasmosis sangat penting untuk pencegahan dan pengendalian infeksi yang disebabkan Toksoplasma gondii. Gejala klinis awal terinfeksi toksoplasmosis pada Wanita usia subur (WUS) yang imunokompeten, termasuk didalamnya ibu hamil sangat sulit dideteksi karena biasanya tidak terdapat gejala apa pun. Skrining serologi Toxoplasma memiliki implikasi sebagai satu-satunya cara untuk menentukan infeksi toksoplasmosis pada ibu hamil selama trimester pertama dapat menularkan infeksi pada janin berupa konsekuensi kelainan kongenital yang serius. Pemeriksaan laboratorium toksoplasmosis dengan menggunakan deteksi serologi berbagai antibodi Toxoplasma di Indonesia masih terbilang cukup mahal. Maka dari itu, tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan pencegahan faktor risiko toksoplasmosis pada Wanita usia subur. Dalam kegiatan ini, Wanita usia subur diberikan pretes, dilanjut dengan memberikan penyuluhan dan pembagian leaflet tiga Langkah higientitas pencegahan toksoplasmosis dan diakhiri dengan pengisian postes; dengan jumlah peserta 20 orang WUS. Hasil pretes dan postes dibandingkan dan data terkumpul dianalisis dengan uji Wilcoxon. Rerata hasil skor pengetahuan awal kegiatan adalah 73.15 dan setelah kegiatan adalah 87.4 dengan hasil analisis yang diperoleh p = 0.000 (p<0.005). �Pengabdian masyarakat ini didapati bahwa penyuluhan dan pembagian leaflet tiga Langkah higienitas pencegahan toksoplasmosis berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan pada Wanita usia subur.�Knowledge of toxoplasmosis is very important for the prevention and control of infections caused by Toxoplasma gondii. Early clinical symptoms of infection with toxoplasmosis in immunocompetent women of childbearing age, including pregnant women, are very difficult to detect because usually there are no symptoms. Toxoplasma serologic screening has implications as the only way to determine whether toxoplasmosis infection in pregnant women during the first trimester can transmit infection to the fetus in the form of serious congenital abnormalities. Toxoplasmosis laboratory examination using serological detection of various Toxoplasma antibodies in Indonesia is still quite expensive. Therefore, the purpose of this community service activity is to determine the level of knowledge of preventing toxoplasmosis risk factors in women of childbearing age. In this activity, women of childbearing age were given a pretest, followed by providing counseling and distributing leaflets of three hygiene steps to prevent toxoplasmosis and ending with filling out the posttest; with 20 participants. The results of the pretest and posttest were compared and the collected data were analyzed using the Wilcoxon test. The mean score of the initial knowledge of the activity was 69.00 and after the activity was 78.90 with the results of the analysis obtained p = 0.000 (p<0.005). From this community service, it was found that counseling and distributing leaflets of three hygiene steps to prevent toxoplasmosis had an effect on increasing knowledge in women of childbearing age.
Latar Belakang: Diabetes mellitus (DM) masih merupakan salah satu penyebab kematian terbesar dalam urutan ke-3 menurut sample registration surver tahun 2014 di Indonesia. DM yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan penurunan produktivitas, disabilitas, dan kematian dini. Dalam penanganannya pemerintah melalui BPJS Kesehatan membentuk Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Kegiatan Prolanis ini diharapkan mampu meningkatkan efikasi diri penderita DM tipe 2 dalam kepatuhan perawatan penyakitnya. Tujuan: Mengetahui hubungan antara keikutsertaan Prolanis dengan tingkat efikasi diri pasien DM tipe 2 di Puskesmas 1 Kembaran. Metode: Penelitian analitik observasional dengan cross-sectional, melibatkan 44 sampel pasien DM tipe 2 yang terdaftar Prolanis dengan simple random sampling, analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dari 44 responden didapatkan distribusi karakteristik responden didominasi oleh responden dengan usia kategori lansia akhir 52,3%, jenis kelamin perempuan 84,1%, tingkat pendidikan SD 59%, dan tidak bekerja 36,4%. Responden yang mengikuti Prolanis dengan tingkat efikasi diri rendah sebanyak 7%, dengan tingkat efikasi diri sedang 7%, dan dengan tingkat efikasi diri tinggi 86%. Hasil uji korelasi spearman menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara keikutsertaan Prolanis dengan tingkat efikasi diri pasien DM tipe 2 di Puskesmas 1 Kembaran dengan P value 0,000 (P = <0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara keikutsertaan Prolanis dengan tingkat efikasi diri pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di Puskesmas 1 Kembaran.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.