2015
DOI: 10.20473/jbe.v3i2.2015.194-204
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Risk Ratio of Osteoporosis According to Body Mass Index, Parity, and Caffein Consumption

Abstract: ABSTRAKJumlah kasus osteoporosis cenderung mengalami peningkatan di Indonesia. Jawa Timur merupakan satu dari lima propinsi dengan risiko osteoporosis tertinggi di Indonesia. Penelitian bertujuan menganalisis perbandingan risiko osteoporosis menurut IMT, paritas, dan konsumsi kafein. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain kasus kontrol. Sampel kasus adalah wanita penderita osteoporosis berdomisili di Surabaya serta melakukan pemeriksaan osteoporosis di RSUD Dr. Soewandhie Sura… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
6
0
6

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(12 citation statements)
references
References 1 publication
0
6
0
6
Order By: Relevance
“…Sebagian besar responden berdasarkan usia 20-25 tahun sebanyak 61 responden (76,2%). Hal ini disebabkan wanita mengalami siklus menstruasi secara teratur dan produksi hormon estrogen yang semakin berkurang terutama dalam proses remodeling pada tulang yang berlangsung terus menerus, seiring dengan pertambahan usia, proses formasi pada tulang menjadi tidak adekuat sehingga berkurangnya defisit massa tulang yang akan meningkatkan risiko terhadap terjadinya osteoporosis (Limbong, 2015).…”
Section: Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Sebagian besar responden berdasarkan usia 20-25 tahun sebanyak 61 responden (76,2%). Hal ini disebabkan wanita mengalami siklus menstruasi secara teratur dan produksi hormon estrogen yang semakin berkurang terutama dalam proses remodeling pada tulang yang berlangsung terus menerus, seiring dengan pertambahan usia, proses formasi pada tulang menjadi tidak adekuat sehingga berkurangnya defisit massa tulang yang akan meningkatkan risiko terhadap terjadinya osteoporosis (Limbong, 2015).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Massa lemak yang tinggi merupakan salah satu prediktor massa tulang meningkatkan massa lemak menstimulasi osteoblas untuk meningkatkan rangsangan osteogenesis. Semakin banyak jaringan lemak semakin banyak hormon estrogen yang diproduksi sehingga mengurangi risiko osteoporosis (Limbong, 2015).…”
Section: Indeks Massa Tubuh Dengan Kepadatan Tulangunclassified
“…The cause of secondary osteoporosis are diseases such as Ehler-Danlos syndrome, hyperthyroidism, hypothyroidism, Cushing's syndrome, result of a surgery, or taking drugs that accelerate bone loss. 6…”
Section: Classification Of Osteoporosismentioning
confidence: 99%
“…The decrease in estrogen levels in women occurs about 2-3 years before entering the menopause phase and will con-tinue for 3-4 years after entering the menopausal phase. 6 Estrogen is essential for bone metabolism; deficiency of the hormone causes inhibition of osteoclast cell apoptosis, resulting in bone loss until fracture. 7 Tooth loss can lead to reduced quality of life for a person because it causes problems in mastication and aesthetics.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Secara garis besar osteoporosis dikategorikan dalam dua kelompok, yakni osteoporosis primer dan sekunder. (6) Osteoporosis primer terjadi pada wanita pascamenopause dan pada wanita atau pria berusia lanjut. Umumnya terjadi pada usia 50-an, di mana terjadi penurunan hormon esterogen pada wanita saat menopause yang memicu terjadinya pengeroposan tulang (6)(7).…”
Section: Pendahuluanunclassified