According to the observation of schools in Indonesia, the quadratic function graph is a lesson for junior high school students. For it is an abstract concept, students have difficulties to understand and picture out the graph functions. The main purpose of this research is to design a learning media to improve students’ learning achievement by using hawgent dynamic mathematic software. The method of this research is research and development method. The target audience of this research were 32 students in experimental class and 32 students in controlled class. The result of this research is the material expert, research and media experts obtaining “valid” criteria. This means that the software is better than traditional teaching methods as students are able to easily visualise and generalise the graphical form of the quadratic equation. This automatically increases student’s learning achievement and makes them find math interesting.
Abstract. Learning equipment is important things that determine the quality of the learning process and output. We need a study about validity, practicality, and effectiveness of the learning equipment to ensure teaching and learning quality. The purpose of this research is to evaluate the validity of the learning equipment based on guided discovery, especially the students’ worksheets. This research was a descriptive qualitative research that provides the result of students’ worksheets and experts recommendation. The experts who validated these student’s worksheets were three experts on mathematics education. The instruments used in this study was the validation sheets for LKPD. The result of validation sheets analysis for LKPD showed that in general, the students’ worksheets were valid. The validity of the didactical aspect and contents aspect sequently were 0,667 dan 0,704. Keywords: students’ worksheets, guided discovery, mathematical concepts understanding, mathematical reasoning abilities Abstrak. Perangkat pembelajaran merupakan kelengkapan pelaksanaan proses pembelajaran yang sangat penting dan menentukan capaian proses dan hasil pembelajaran. Untuk menjamin kualitas perangkat pembelajaran, dibutuhkan kajian khusus untuk menilai validitas, praktikalitas dan efektifitas perangkat pembelajaran yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai aspek validitas perangkat pembelajaran, khususnya Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis penemuan terbimbing yang digunakan dengan tujuan meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan penalaran matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang menyajikan data hasil validasi dan saran validator terhadap validitas LKPD berbasis penemuan terbimbing. Validator terdiri dari tiga orang pakar pendidikan Matematika. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi LKPD. Hasil analisis terhadap lembar validasi menunjukkan bahwa secara umum LKPD memenuhi kriteria valid. Validitas aspek didaktik dan aspek isi berturut-turut adalah 0,667 dan 0,704. Kata Kunci: validitas lembar kerja peserta didik, penemuan terbimbing, pemahaman konsep matematis, kemampuan penalaran matematis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dengan pendekatan Heuristik dengan siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen dengan Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Negeri Naumbai tahun ajaran 2013/2014. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B dan VIII C yang pengambilannya menggunakan random sampling. Berdasarkan hasil dari perhitungan tes-t diperoleh = , dengan = 0,05 dan df = 38 dari daftar distribusi t diperoleh = 2,02. Dari perhitungan didapat = jelas berada pada daerah penerimaan Ha. Berdasarkan hasil analisis data dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dengan pendekatan Heuristik dengan siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional. Keywords: Think Pair Share, Pendekatan Heuristik, Kemampuan Pemecahan Masalah
Abstract-This study was conducted to find out the contexts and frequency of instructional and management talks use and the frequency of native and target language use for instructional and management talks. The subjects of this study were four Indonesian English teachers. The data was collected by observation. The finding showed that teachers use instructional talk in 5 contexts and management talk in 15 contexts. Teachers talk more for management talk than instructional talk. Teachers used target language more for management talk than for instructional talk.Index Terms-teacher's language, instructional talk, management talk, native language, and target language
Kemampuan pemecahan masalah sebagai salah satu kemampuan matematis yang harus dimiliki peserta didik. Ada beberapa factor penyebab rendahnya kemampuan pemecahan masalah. Salah satunya adalah tidak tersedianya bahan ajar yang memudahkan siswa untuk tumbuh dan mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematis secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa (TMSW) berdasarkan Problem Based Learning (PBL) untuk semester pertama materi matematika yang valid, praktis, dan efektif. Jenis penelitian ini adalah penelitian desain. Penelitian ini menggunakan model Plomp yang terdiri dari tiga tahap, Untuk tahap pertama yaitu tahap awal penelitian dilakukan analisis kebutuhan, analisis peserta didik, analisis kurikulum, analisis konsep, serta analisis bahan ajar yang ada. Pada tahap prototipe, ia mulai merancang materi matematika berbasis TMSW berbasis PBL untuk semester pertama, kemudian melakukan evaluasi formatif untuk mengetahui validitas dan kepraktisan produk dalam bentuk TMSW berdasarkan PBL. Yang terakhir adalah tahap penilaian, tahap ini adalah untuk menguji kepraktisan dan efektivitas penilaian. Efektivitasnya bisa dilihat melalui eksperimen kuasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh strategi pembelajaran REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Bangkinang. Adapun rumusan masalahnya adalah “Apakah terdapat pengaruh signifikan pemahaman konsep matematis antara peserta didik yang belajar menggunakan strategi REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering) dan peserta didik yang memperoleh pembelajaran konvensional kelas VII di SMP Negeri 1 Bangkinang?”. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yaitu peneliti berperan langsung sebagai guru dalam proses pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Bangkinang dan yang menjadi objek penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis. Pengambilan data dalam penelitian ini mengunakan dokumentasi dan tes. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui sejarah sekolah, keadaan guru dan peserta didik, sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Sedangkan test dipergunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep matematika peserta didik. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh rata-rata untuk kelas eksperimen 80,046 sedangkan kelas kontrol 58,240 dan nilai thitung sebesar 4,314 sedangkan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% = 2,00 maka thitung ≥ ttabel atau 4,314 ≥ 2, 00. Ini berati bahwa ha diterima dan ho ditolak. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh strategi REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Bangkinang.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis etnomatematika pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII SMP N 11 Tapung. Krakteristik LKPD yang diukur adalah kevalidan, kepraktisan dan kefektivan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan Plomp. Produk yang dikembangkan adalah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis etnomatematika pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII. Subjek uji coba pada penelitian ini adalah ahli isi dan kegrafikan merupakan dosen ahli dibidangnya, ahli bahasa dan kebudayaan merupakan dosen ahli dibidangnya serta peserta didik siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Tapung. Penentuan subjek peserta didik dilakukan secara random sampling, yang terdiri dari 9 orang untuk uji perorangan dan uji kelompok kecil, serta 16 peserta didik untuk uji lapangan. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, angket ini digunakan untuk menilai kepraktisan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis etnomatematika. Hasil penelitian menunjukan bahwa, penilaian kevalidan oleh validator isi dan kegrafikan mencapai 85,71% dan penilaian oleh validator bahasa dan kebudayaan mencapai 93,28%, sehingga Lembar Kerja Pesrta Didik ini telah dinyatakan sangat valid oleh validator. Untuk penilaian kepraktisan Lembar Kerja Peserta didik pada tahap perorangan mencapai 83,5% dan pada tahap kelompok kecil mencapai 86,84%, hasil pada tahap perorangan dan kelompok kecil menunjukan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini telah dinyatakan praktis digunakan. Pada hasil penilaian keefektivan diperoleh dari nilai pretest dan posttest, dari hasil uji Paired Sample Test diperoleh sig.(2-tailed) yang bernilai .000, dimana jika sig.(2-tailed) < 0,05 maka terdapat pengaruh pada tindakan yang diberikan.
The purpose of this research is to produce valid, practical and effective open-ended based mathematical questions in measuring the high-level thinking ability of grade V students of elementary schools. The study was conducted at 002 and 008 Public Elementary Schools in Bangkinang. The research was a Design Research, which is another term of development research according to Plomp and Nieveen. The development model used is the Plomp model consisting of three stages; preliminary research, prototyping phase, and assessment phase. Based on the results of the development, there were obtained 8 questions for cube and cuboid material and 8 questions for statistic material. Some characteristics of valid mathematical questions based on open-ended are (1) the questions developed have several possible answers or have various ways of answering, (2) the resulting questions can measure higher-order thinking abilities; analysing, evaluating, and creating (3) the material asked is in accordance with the level of the school, which is grade V of elementary school related to cube and cuboid, and statistics materials, (4) the questions are related to the students’ daily life. The characteristics of practical open-ended mathematical questions are that can be used by teachers as an evaluation tool. This question will also be easily obtained because it will be posted in a blog owned by researchers and fellow students.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.