Caring is a nursing action based on the desire to understand, help and reduce suffering by taking the best actions for health. Caring behavior must also be given to Covid-19 patients. The research objective was to determine the adaptation of nurses' caring behavior in Covid-19 patients in the RSUD Dr. Isolation room. M. Yunus Bengkulu. This research is a descriptive study with a qualitative approach, involving 10 participants as research subjects. Data collection was carried out through in-depth interviews and observations observing the caring behavior of nurses in providing nursing services to Covid-19 patients. Data analysis techniques include transcripts of interview results, data reduction, analysis, data interpretation and triangulation, which are then concluded. The results of the study were obtained, all the participants had applied aspects of caring, namely caring, responsible, friendly, calm, patient, always ready, motivating, empathetic towards Covid-19 patients and their families, even though there was worry and anxiety in themselves participant. Conclusion, nurses still have caring behavior in providing nursing care and can adapt to apply caring behavior to Covid-19 patients sincerely even though as individuals they have a sense of concern. It is suggested that the spirit of caring should always be turned on in nurses, this requires support from management in improving the physical, mental and spiritual health of nurses so that nurses can provide professional nursing services. Keywords: Adaptation, Behavior, Caring
AbstrakAnemia pada wanita pekerja masih merupakan masalah kesehatan yang dapat menurunkan produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan zat besi dengan dan tanpa vitamin C terhadap kadar hemoglobin. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Quasy Experimental dengan Pre Test and Post Test Control Group Design. Populasi penelitian berjumlah 600 orang dan sampel berjumlah 60 orang. Teknik pengambilan sampel random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara, pemeriksaan hemoglobin, dan data sekunder. Pada kelompok perlakuan diberi tablet zat besi dan dVitamin C, pada kelompok kontrol hanya diberi tablet zat besi. Intervensi yang dilakukan adalah pemberian tablet zat besi dengan dan tanpa vitamin C, satu kapsul perminggu.Nilai rata-rata kadar hemoglobin pada kelompok kontrol pada sebelum intervensi yaitu 9,15 gram/dL dan setelah intervensi meningkat menjadi 10,19 gram/dL. Pada kelompok perlakuan rata-rata kadar hemoglobin sebelum intervensi sebesar 9,5 gram/dL dan meningkat menjadi 11,44 gram/dL sesudah intervensi. Hasil uji T berpasangan menunjukkan perbedaan yang signifikan pada nilai mean kadar hemoglobin pada kelompok kontrol dan perlakuan (nilai p = 0,000). Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu masukan perencanaan dan evaluasi program gizi yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan pola hidup sehat wanita pekerja di PT Sarana Mandiri Mukti Kepahiang. Kata kunci: Anemia, program intervensi vitamin C, tingkat hemoglobin, zat besi Abstract Anemia in women workers, remains a health problem that can reduce work productivity. The study aimed to compare iron with and without vitamin C to hemoglobin levels. Quasy experimental research was conducted with pre test and post test control group design. Study population were of 600 people and 60 people as sample with random sampling technique. Data was collected through observations, interviews, examination of hemoglobin and secondary data. In the treatment group were given iron and plus Vitamin C, in the control group were given only iron. Intervention is the provision of iron with and without vitamin C, one capsule a week.Mean of hemoglobin level in control group before intervention was 9.15 gram/dL increased to 10.19 gram/dL in after intervention. Treatment group also show increasing hemoglobin level mean before and after intervention from 9.5 gram/dL to 11.44 gram/dL. Paired T test revealed significant differences between control and treatment group (p value = 0.000). It is hoped this research can be used as one input and evaluation of nutrition programs planning to do in order to improve healthy lifestyles of women workers at PT Sarana Mandiri Mukti Kapahiang. Keywords: Anemia, vitamin C intervention program, hemoglobin levels, iron PendahuluanKejadian anemia pada wanita usia subur masih merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia. Di Amerika, sekitar 12% wanita usia subur usia 15 _ 49 tahun, dan 11% wanita hamil usia subur mengalami anemia. Di Indonesia, prevalensi dikalangan remaja ada...
Kesiapsiagaan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna. Provinsi Bengkulu merupakan salah satu wilayah yang rawan terhadap bencana gempa bumi. Salah satunya kelurahan lempuing yang terletak di daerah pesisir pantai panjang Kota Bengkulu yang berdekatan dengan pemukiman penduduk sekitar 2 meter yang memiliki dampak getaran gempa sangat hebat saat terjadi gempa bumi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesiapsiagaan masyarakat di daerah lempuing terhadap bencana gempa bumi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, sampel pada penelitian ini adalah kepala keluarga yang diambil secara accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden 66% dengan kategori tidak siap dalam menghadapi bencana. Peneliti menyarankan kesiapsiagaan terhadap bencana perlu ditingkatkan dalam upaya meningkatkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam meningkatkan pola hidup sehat dan memerangi penyakit tidak menular dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat 2020. Tujuan penelitian ini adalah untuk megevaluasi penerapan program GERMAS di Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan lembar kuisioner dengan 14 butir pertanyaan yang mewakili 3 fokus GERMAS. Sampel penelitian pada penelitian berjumlah 200 orang responden yang merupakan perwakilan kepala keluarga yang dipilih secara acak pada 9 kecamatan Kota Bengkulu. Pengambilan sampel menggunakan teknik aksidental sampling. Hasil analisa secara deskriptif menunjukkan bahwa 47% program GERMAS diterapkan sangat baik, 47% sangat baik, 39% cukup baik. 0,5% kurang baik dalam menerapkan program GERMAS. Peningkatan penerapan program GERMAS hendaknya dapat didukung dengan adanya program pemerintah terutama dalam memberikan pemeriksaan kesehatan yang terjangkau.
Kondisi area wisata kemumu masih menjadi perhatian wisatawan saat menuju ke air terjun . Hal ini dipengaruhi oleh anak tangga dengan jumlah 1000 dan tangga yang licin diserta jurang pada sisi kanan tangga. Permasalahan yang kerap terjadi di area wisata Kemumu adalah cedera kepala, cedera tulang belakang, perdarahan, tenggelam, fraktur, sesak napas, henti napas dan jantung sampai kondisi kegawatdaruratan. Pemecahan masalahnya adalah melakukan pemberdayaan remaja dengan pelatihan penanganan kegawatdaruratan. Sasaran kegiatan adalah 10 orang. Tujuan kegiatan adalah untuk mengetahui pengetahuan gemu gadar tentang penanganan kegawatdaruratan di area wisata Kemumu. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang dilakukan adalah pemberdayaan remaja dengan pelatihan penanganan kegawatdaruratan. Kegiatan tanggal 14-15 Juli tahun 2021, dilaksanakan di balai desa Kemumu dengan jumlah peserta sebanyak 10 orang. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan pre dan post test pelatihan sebesar 18.40 poin dengan p: 0.00 peningkatan keterampilan sebesar 8.70 poin dengan p : 0.00 dan sebagian besar remaja menyatakan semakin memiliki rasa percaya diri untuk melaksanakan penanganan kegawatdaruratan di area wisata Kemumu. Direkomendasikan agar pelaksanaan penanganan kegawatdaruratan pasca kegiatan PPM dapat dilakukan pendampingan dan dimonitoring oleh kelurahan, PMI dan Puskesmas Kemumu.
Hypertension is a health problem that needs attention because of its high morbidity and mortality. hypertension must be treated properly because it causes various kinds of complications. Compliance becomes a form of independence in the management of patients, especially those with hypertension, in the form of a framework that focuses on selfcare. The purpose of this study is to review the literature to determine the percentage of self care management of hypertensive patients. The literature search method was carried out through the CINAHL, DOAJ, and Pubmed database and obtained 30 research articles and then examined the completeness of the menus in the research articles with a total of 15 articles. After that, the criteria and stages of critical review were carried out using the Joanna Briggs Institute (JBI) format with a total of 10 articles that were reviewed by literature. The results showed that hypertension self management was in the good category. Further research is needed to provide an intervention strategy for hypertensive patients to improve self-care practices and control of related factors.
Purpose: This study aims to find out further about the burden on families in undertaking caregiving for the elderly with chronic illnesses. Methods: A qualitative study was developed using in-depth interviews with 12 family caregivers selected by purposive sampling in July 2022. The thematic analysis was then carried out using the Colaizzi method, and N-Vivo 12 Qualitative Data Analysis Software was used to assist with the content analysis. Results: The result from the experience interview analysis of caregivers participating in this study were 54 codes which were categorized into thirteen categories. Then, they were derived into four themes, as follows: 1) Physical burden of the caregivers for the elderly with chronic illness, 2) Psychological burden of the caregivers for the elderly with chronic illness, 3) Obstacle of caregivers for the elderly with chronic illness, 4) The state of caregivers who perform caregiving for the elderly with chronic illness. Conclusion: The experience of caregivers in undertaking caregiving for the elderly with chronic disease has many obstacles, such as physical, psychological, and economic burdens. Caregivers often find positive aspects of their experiences while caregiving for the elderly, although their burden also constantly increases. Health facilities should pay serious attention to family caregivers and facilitate programs that can help reduce the burden on family caregivers.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.