Corona outbreak or covid-19 that has occurred since 2019 impacts on psychology and human behavior, including the education system in Indonesia, that is broader in a long time. Here teachers and students must adapt online and/or offline learning systems to carry out the learning process. This study is to recognize the implementation of those two learning system for early childhood during the Covid-19 pandemic, especially at PAUD As-Shofa Tembilahan Hulu for the A.Y. 2020/2021. The study is a qualitative decriptive. The data were collected through the use of observation, interview, and documentation. Data analysis used a triangulation on the Miles and Hiberman model. The results showed that PAUD As-Shofa Tembilahan Hulu used various approaches in these both learning system, includes: Home Visits, Limited Face-to-face Learning, and Learning from Home.
Anak usia dini memiliki berbagai kemampuan yang perlu adanya stimulasi, pada lembaga ini masih menerapkan model pembelajaran klasikal, dimana pada model klasika ini yang paling ditonjolkan guru sebagai peran utama dalam pembelajaran. Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kreativitas bagi anak, TKN Pembina Sawang ingin menerapkan model pembelajaran sentra bahan alam untuk menumbuhkan kerativitas yang dimiliki anak. Penelitian ini berupa penelitian lapangan (field research) dengan metode kualitatif. Hasil observasi yang dilakukan terhadap guru yang dilakukan tiga kali pertemuan pada awal pembelajaran sampai selesai dengan sentra bahan alam, peneliti mendapati bahawa pembelajran sentra bahan alam untuk meningkatkan kreativitas anak melalui bahan alam pelepah pisang sudah berkembang dengan sangat baik. Hal ini terlihat pada anak umur 4-5 tahun sudah mampu mengkreasikan sendiri berbagai macam bentuk-bentuk melalui media pelepah pisang. Berdasarkan gejala yang terdapa dilapangan, saran dari peneliti: didalam pembuatan RPPH diharapkan untuk mencantumkan KD (standar kompetensi). Agar apa yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Diharapkan kepada guru dalam penerpan model pembelajaran sentra bahan alam ini untuk menggunakan bahan yang ada dialam yang udah dijumpai dan tidak asing bagi anak, bisa apa saja asalkan tidak membahayakan anak dan selalu dalam pengawasan guru serta sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Community empowerment is an economic development concept that summarizes society's values to build a new paradigm in development that is people-centered, participatory. This study examines every process of community empowerment through non-formal education programs in the village of Baturetno, Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta. This activity is a development of community service. The community empowerment program results indicate that there are exogenous (government) and endogenous (community) factors in determining the program's success. The function of empowerment and other support is only a companion in line with the mentoring function concept. It is necessary to strengthen awareness, cooperation, and more active communication in improving the welfare of the economy, education, social, culture, and village infrastructure.
This study aims to identify and analyze the application of strategic management in revealing the challenges of professionalism in the Digitalization Era. This study used a qualitative method with a case study design. Data were collected through interviews, observations, and documentation. The data were tested for validity and analyzed by data reduction, presentation, and conclusion. This study showed that the strategic management of Islamic education in revealing the challenges of professionalism in the Digitalization Era at Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Sambas changed in terms of the culture of the teaching and learning process and teacher performance based on intense digitalization. In terms of management, the principal at MIN 1 Sambas has implemented a Madrasa-Based Management Strategy in the Digital Era and carried out Online Training Program for the teachers.
Pandemi covid-19 yang menyerang dunia memberikan dampak pada pendidikan yang mengharuskan sekolah secara online. Kegiatan membuat Mind Mapping menjadi salah satu cara untuk memberikan media pembelajaran yang inovatif yang juga mampu memberikan variasi dalam pembelajaran selama di rumah. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan kreativitas anak dalam hal menuangkan ide/gagasan, inisiatif, kecakapan, rasa ingin tahu yang tinggi, mengaktualisasikan imajinasi anak dan juga keberanian anak dalam berpendapat. Menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif lapangan yang digunakan untuk menganalisis kreativitas anak. Kegiatan membuat Mind Mapping tentang 4 sehat 5 sempurna diterapkan kepada 3 orang anak yang berusia 5 tahun yaitu Hafis, Nadia, dan Putri yang berada di Dusun I Bangun Sari, Perkebunan Tanah Gambus, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara. Hasil dari penelitian ini adalah anak mampu menuangkan ide kreativitas, kecakapan, inisiatif dan rasa ingin tahu yang tinggi. Anak menghasilkan karya sesuai dengan ide dan gagasan yang dimiliki anak dan mengaktualisasikan imajinasinya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.