Implementasi Pembelajaran Daring dan Luring bagi Anak Usia Dini pada Masa Pandemi Covid-19

Abstract

Corona outbreak or covid-19 that has occurred since 2019 impacts on psychology and human behavior, including the education system in Indonesia, that is broader in a long time. Here teachers and students must adapt online and/or offline learning systems to carry out the learning process. This study is to recognize the implementation of those two learning system for early childhood during the Covid-19 pandemic, especially at PAUD As-Shofa Tembilahan Hulu for the A.Y. 2020/2021. The study is a qualitative decriptive. The data were collected through the use of observation, interview, and documentation. Data analysis used a triangulation on the Miles and Hiberman model. The results showed that PAUD As-Shofa Tembilahan Hulu used various approaches in these both learning system, includes: Home Visits, Limited Face-to-face Learning, and Learning from Home.

Dampak Pembelajaran Daring terhadap Proses Belajar Anak Usia Dini

“…Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menyikapi perluasaan pandemi COVID-19 (Coronavirus Disease-2019) demi mengurangi tingkat penyebarannya. Diantaranya larangan orang agar tidak berkumpul dan melaksanakan kegiatan di luar rumah menganjurkan agar tetap berada di rumah, beribadah di rumah, bekerja dari rumah (work from home), dan belajar dari rumah (school from home) (Handayani et al, 2021). Pandemi covid 19 mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia termasuk bisnis, penelitian, pendidikan, kesehatan, ekonomi, olahraga, transportasi, ibadah, interaksi sosial, politik, pemerintahan, dan hiburan (Orfan & Elmyar, 2020).…”

Behavioristic Learning Theory and Student Motivation: Implications for Online Learning During the Covid-19 Pandemic

“…During the Covid-19 pandemic, learning was carried out online and face-to-face learning was limited. Research by Handayani, et al (2021) shows that PAUD As-Shofa Tembilahan Hulu uses various approaches in online and offline learning during the pandemic which include: home visits, limited face-to-face learning, and learning from home, where each approach has differences in implementation. At the beginning of the online learning period, students feel interested and increase their learning motivation.…”

Penerapan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Masa Pandemi Covid-19 pada Lembaga PAUD

“…Perubahan-perubahan yang disebutkan di atas tidak berjalan secara keseluruhan. Menurut Yuniatari, yang dikutip Handayani et al (2021) kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas pada PAUD tetap dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu kegiatan pembuka, kegiatan inti, istirahat dan penutup. Yang membuat berbeda dengan pembelajaran tatap muka sebelumnya adanya pandemi ialah jumlah kegiatan dalam kegiatan inti.…”

“…Beberapa pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang telah dilakukan di lembaga PAUD salah satunya pada penelitian Supriyanto et al (2021) di PAUD Tunas Bangsa, bahwa selama pembelajaran tatap muka terbatas, anak-anak mampu menerapkan protokol kesehatan, bahkan anak mampu mempraktikkan menggunakan masker, mengukur suhu, mencuci tangan, memakai tisu dan hand sanitizer secara mandiri dan urutan yang benar. Lebih detail dari pendapat sebelumnya, mengenai jadwal pembelajaran tatap muka terbatas PAUD yang dijelaskan oleh Handayani et al (2021) pada PAUD As-Shofa Tembilahan Hulu, dilakukan 3 kali seminggu pembelajaran tatap muka di sekolah, 2 kali seminggu dilakukan dirumah guru, dan satu kali seminggu dilakukan di mushola PAUD As-Shofa Tembilahan Hulu. Sistem pembelajaran tatap muka terbatas pada PAUD As-Shofa Tembilahan Hulu sama seperti saat sebelum pandemi, yakni meliputi kegiatan pembuka, inti, istirahat makan, dan penutup.…”