Cultural competence has become an important element in creating a positive academic atmosphere. This study is a case study on the case of Cross-Cultural Understanding course. The participants or research subjects of this study consisted of diploma, bachelor, master, and doctorate program. This study found out that doctorate students are consistently perceived the cultural awareness. This study does not mean that the older the student the wiser their acceptance to different culture due to some of the diploma program show the highly perceived on cultural awareness.
Abstrak: Penelitian ini berjudul hubungan kekuatan otot lengan dan fleksibilitas togok dengan hasil half smash pada bola voli siswa laki-laki kelas sepuluh SMA. Rancangan penelitian ini adalah desain korelasional (Correlational Design). Populasi adalah siswa laki-laki kelas sepuluh SMA dan sampel penelitian ini adalah 70 siswa laki-laki. Penelitian dilakukan pada hari Jumat, Sabtu, Senin, dan Selasa mulai pukul 03.00 WIB. sampai pukul 17:00. Teknik pengumpulan data adalah metode pengujian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pull-up, duduk dan mencapai tes, dan menghancurkan mata air. Hasil analisis statistik analisis korelasi berganda diperoleh F hitung sebesar 68,63, kemudian dikonsultasikan dengan F-table dengan tingkat signifikansi 5%, diperoleh F-table pada 3,14, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot dan fleksibilitas. lengan togok dengan hasil setengah smash dalam permainan voli pada kelas kesepuluh siswa laki-laki di SMA Negeri 1 Indralaya. Jumlah korelasi rangkap (R) yang diperoleh adalah R = 0,82, dan koefisien determinasi (R2) yang diperoleh adalah 0,672, artinya (0,672 x100%) = 67,2% menghasilkan setengah smash yang ditentukan oleh kombinasi kekuatan otot lengan dan fleksibilitas togok. Kata Kunci: Kekuatan otot lengan, fleksibilitas Togok, Smash semi Volleyball
Kabupaten Bintan tidak hanya memiliki pesona pantainya yang indah tetapi juga pesona dari usaha pertanian dan perkebunan yang dapat disulap sebagai agrowisata. Agrowisata merupakan salah satu bentuk pariwisata yang memanfaatkan sektor pertanian atau perkebunan sebagai objek wisata. Desa Toapaya memiliki objek wisata yakni Agrowisata Pohon Pinang. Agrowisata ini memiliki beberapa destinasi menarik seperti hamparan pohon pinang yang teduh dan asri, beragam spot foto yang menarik, tempat panahan dan kolam pemancingan dengan beragam jenis ikan air tawar. Kurangnya promosi Agrowisata Pohon Pinang Desa Toapaya menyebabkan agrowisata ini belum banyak dikenal oleh banyak orang. Kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan agrowisata dilaksanakan dengan menggunakan metode ABCD (Asset Based Community Development). Hasil yang diperoleh yaitu pengembangan agrowisata Desa Toapaya dapat dilakukan dengan mempromosikan agrowisata tersebut melalui pembuatan video dan mengunggahnya ke Youtobe. Tujuannya adalah agar Agrowisata Pohon Pinang Desa Toapaya dapat semakin dikenal oleh banyak orang dan dikunjungi oleh wisatawan. Melalui pengembangan agrowisata, diharapkan keberadaanya dapat menambah dan meningkatkan perekonomian petani dan warga sekitar.
Bahan ajar berbentuk LKPD dengan model Problem Based Instruction (PBI) merupakan salah satu solusi dari permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran, sebagian besar pembelajaran masih ditekankan pada teori saja bukan penalaran di lingkungan sekitarnya sehingga literasi sains dan berpikir kritis belum optimal. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan LKPD yang layak, praktis, dan efektif meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik. Model pengembangan ini menggunaka model ADDIE untuk membantu menghasilkan dan menguji keefektifan sebuah produk pembelajaran. Subyek penelitian terdiri atas tiga sekolah SMP/MTs yang ada di kota Praya dan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah yang ditentukan menggunakan Teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan meliputi lembar validasi, angket respon guru dan peserta didik, serta instrument penilaian literasi sains dan berpikir kritis. Data kelayakan dan kepraktisan dianalisis menggunakan rumus rata-rata persentase, dan data keefektifan dianalisis menggunakan rumus N-Gain. Hasil penelitian menunjukkan LKPD layak digunakan dalam proses pembelajaran dengan nilai rata-rata penilaian validator sebesar 77,25% untuk isi, 78,33% penyajian dan 90,00% untuk bahasa. LKPD dengan model Problem Based Instruction sangat praktis digunakan dengan nilai rata-rata respon peserta didik sebesar 83,79% dan nilai rata-rata respon guru sebesar 88,58%. LKPD dengan Model Problem Based Instruction (PBI) efektif untuk meningkatkan literasi sains dan berpikir kritis peserta didik dengan nilai N-Gain literasi sains 0,6 dalam kategori sedang, dan nilai N-Gain berpikir kritis sebesar 0,7 dengan kategori tinggi. Hasil tersebut menggambarkan bahwa LKPD yang telah dikembangkan memiliki tingkat kelayakan, kepraktisan, dan keefektifan yang baik untuk digunakan dalam pembelajaran IPA sebagai upaya meningkatkan literasi sains dan berpikir kritis peserta didik SMP/MTs.
Model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) merupakan model pembelajaran berkelompok dimana ada rotasi siswa dalam kelompok agar tercipta kelompok-kelompok belajar yang mampu memberikan pemahaman dan memunculkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan: (1) kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang menerapkan model kooperatif tipe RTE dan (2) efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe RTE dibandingkan dengan model pembelajaran langsung terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Metode yang digunakan adalah eksperimen semu dan Nonequivalent Group Pretest Posttest Design sebagai desain penelitian. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas X SMK ISFI Banjarmasin dengan jumlah 101 siswa yang tersebar dalam empat kelas. Sampel penelitian adalah 28 siswa kelas X C Farmasi SMK ISFI Banjarmasin sebagai kelas eksperimen dan 29 siswa kelas X A Farmasi SMK ISFI Banjarmasin siswa sebagai kelas kontrol yang dipilih berdasarkan purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi dan tes. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan statistika deskriptif dan statistika inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe RTE berada pada klasifikasi baik dan (2) model pembelajaran kooperatif tipe RTE lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran langsung terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.Kata Kunci: Rotating Trio Exchange (RTE), kemampuan berpikir tingkat tinggi, menganalisis, mengevaluasi, mencipta
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.