Pembelajaran dan pengajaran biologi merupakan proses yang kompleks terkait permasalahannya dan keterampilan berpikir mendalam untuk memahaminya. Permasalahan sulit berkenaan dengan kehidupan adalah tantangan tersendiri mendorong siswa menjadi pemecahan masalah yang handal. Untuk itu perlu strategi pembelajaran yang membantu melatihkan siswa dalam memecahkan permasalahan. Metakognitif merupakan kegiatan mengontrol secara sadar tentang proses kognitifnya sendiri. Strategi metakognitif atau regulasi adalah proses-proses yang berfokus pada planning, monitoring, controling dan evaluation. Kemampuan melakukan perencanaan, pemantauan, control, dan evaluasi sangat penting dalam mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. Siswa yang sadar atas aktivitas berpikir atau belajarnya sendiri adalah siswa yang memiliki keterampilan metakognitif. Model metakognitif merupakan model yang melibatkan kemampuan berpikir dan proses refleksi selama pembelajaran. Model metakognitif diterapkan pada pembelajaran meliputi lima komponen utama, (1) mempersiapkan dan merencanakan pembelajaran, (2) memilih dan menggunakan strategi, (3) menggunakan strategi serta melakukan pemantauan, (4) mengatur berbagai strategi, (5) mengevaluasi penggunaan strategi dan belajar. Metakognitif memegang peranan penting dalam pembelajaran, oleh sebab itu guru harus merancang pembelajaran yang mempromosikan metakognitif mulai pada kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti, dan kegiatan setelah pembelajaran. Namun demikian terdapat beberapa hambatan dalam penerapan metakognitif, baik hambatan secara umum maupun kesulitan secara khusus. Disamping itu ternyata dampak penerapan metakognitif dalam pembelajaran biologi sangat besar dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu kemampuan pemecahan masalah, pengambilan keputusan, berpikir kritis dan berpikir kreatif.
Area pemukiman padat penduduk yang berada di tepian sungai atau disebut area stren kali memiliki permasalahan yang komplek yakni, permasalahan sosial, pendidikan, ekonomi dan juga kesehatan lingkungan, terlebih dimasa pandemi Covid-19 ini. Di masa pandemi Covid 19 ini, penduduk di kawasan padat penduduk yang berada pada lingkungan yang dekat dengan sungai yang cukup deras harus lebih berhati-hati. Sebagaimana diketahui bahwa peningkatan kasus Covid di Kota Surabaya sudah menunjukkan angka yang cukup tinggi. Sehingga Surabaya ditetapkan sebagai zona merah. Petugas Satgas Covid-19 yang sudah dibentuk oleh pimpinan setempat masih berupaya mengawasi keadaan di wilayah tersebut terutama RW.01 yakni daerah stren kali pada RT 2 dan RT.6. Permasalahan mencakup kurang pengetahuan dasar dalam penanganan keadaan pandemi Covid-19 dan menyikapi kehidupan pada new reality saat era pandemi. Dengan metode 3 (tiga) bidang ecoliterasi yakni eco-healthy, eco-collaboration dan eco-education, metode tersebut diharapkan dapat menyelesaikan masalah terutama pada masyarakat di daerah stren kali pada RT. 2 dan RT 06. Waktu kegiatan dilaksanakan dengan standar protokoler kesehatan yakni skala kecil dan daring jika melibatkan banyak warga.
Purpose of Study: The research was to know the implementation of ecoliteracy learning design at Adiwiyata School as an effort formation society in Alam Insan Mulia School of Surabaya. Methodology: This research used a descriptive quantitative approach with 30 respondents. The data was achieved through observation, interview, and students’ questionnaire with relevant questions. Then, the data that was achieved analyze descriptively used percentage and trick with frequency divide to respondent amount times 100%. Results:Based on the result of analysis, it can identified significantly, so the result contemplation from all that design ecoleteracy learning was valid, it can be proofed in SAIM School, which the process was doing in the society school and in the general environment with the learning process with the society has a base environment with habituate students care to society in SAIMS, with the 25 frequencies in the amount of 75.0%, and contemplation from the average that was achieved in the amount of 3.53 with good category. After that, the implementation of ecoleteracy learning influence to students’ compassion well in SAIM School, and it can be seen from students’ questionnaire that showed 25 frequencies in the amount of 75.0%, contemplation from the average that was achieved in the amount of 3.01, so it was good frequency. Implications/Applications: The implementation of ecoleteracy learning design in Adiwiyata School was good enough category in SAIMS.
AbstractRed roselle (Hibiscus saddariffa L.) is a short day plant, this plant is only cultivated in a certain time period. There is a need to manipulate the environment where this plant can grow. The objective of this research was to study the influence of day length tothe relative growth rate (RGR) of H. sabdariffa L. Day length treatment was carried out by covering plants by black cover. Day length treatments were given in 8, 9,10, 11 and 12 hours of light exposure. Parameters measured were RGR of height plant, diameter of stem, number, and color of leaves. Harvesting was carried out when the flower crown fell or petals furl (the age of plants reached 3-4 months). The result of this research showed that highest plant was obtained at 10 hours day length (128.20 cm), the largest stem diameter growth rate was obtained at 8 hours (1.79 cm), number of leaves at 10 hours (183.40),and green color of leaves on 12 hours (scale 4). The highest RGR was obtained at 8 hours for all parameters except the height of plant and the color of leaves. Plant height, diameter and number of leaves at 8,9,10, and 11 hours of day length did not show significance difference. This showed that roselle is a short day length plant that grow optimal under 12 hours of day length. Kata kunciHibiscus sabdariffa L., panjang hari penyinaran, LPR
Tinea pedis is a type of superficial mycosis. Tinea pedis is a dermatophyse that is most often found in humans and is usually called water fleas. Lack of maintaining cleanliness and wearing closed shoes is one of the factors that causes Tinea pedis. Tinea pedis usually affects adults who work in wet or humid places, such as car and motorcycle washers, garbage collectors and farmers. When doing activities, the average farmer uses boots for too long. However, some farmers who do not wear boots while working experience itching on the soles of their feet. This research aims to determine the prevalence of fungal contamination that causes water fleas (Tinea pedis) in farmers in Tegalharjo village, Banyuwangi Regency. The population of this research are 30 farmers in Tegalharjo village, while the research sample Is skin scrapings between the toes of the farmers. Then the sample obtained is directly examined by using a microscope and 10% KOH reagent. The results shows that the farmers who are contaminated with the fungus that caused Tinea pedis are 6 people with a percentage (20%) and 24 people who are not contaminated with a percentage (80%). The incidence of infection Tinea Pedis among farmers in Tegalharjo Village, Banyuwangi Regency is also influenced by the duration of working in a day and the habit of wearing boots.
Tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk menumbuhkan budaya literasi anak binaan SD Muhammadiyah 09 Bahari Surabaya melalui rumah baca kreatif berbasis e-learning. Kegiatan ini melibatkan semua guru yang ada di SD Muhammadiyah 09 Bahari Surabaya. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi guru mitra yaitu melalui serangkaian kegiatan IST (in service training), OST (on service training) dan implementasi. Hasil kegiatan ini antara lain 1) terlaksananya PkM sesuai dengan rencana, 2) terbentuknya pengetahuan dan pemahaman guru tentang pembelajaran e-learning, 3) terbentuknya keterampilan guru dalam menggunakan media e-learning dalam pemblajaran. Kegiatan pendampingan masih perlu dilakukan secara kontinu agar guru benar-benar dapat membuat dan mengaplikaskannya dalam pembelajaran, selian itu perlu ada inovasi pembelajaran e learning untuk di terapkan pada kelas 1,2 dan 3 SD. Khususnya di SD Muhammadiyah 09 Bahari Surabaya.PKM Creative Reading House Based on E-Learning Efforts to Grow Literacy Culture of Fostered Children of SD Muhammadiyah 09 Bahari SurabayaAbstractThe purpose of this PKM activity is to foster a literacy culture of fostered children at SD Muhammadiyah 09 Bahari Surabaya through e-learning-based creative reading houses. This activity involved all the teachers at SD Muhammadiyah 09 Bahari Surabaya. The method used to solve problems provided by partner teachers through training in IST activities (service training), OST (service training) and implementation. 1) the implementation of PkM in accordance with the plan, 2) formed teacher knowledge and understanding of e-learning learning, 3) the formation of teacher skills in using e-learning media in learning. Mentoring activities still need to be done so that the teacher can really make and apply it in learning, and in addition there needs to be learning to be applied in grades 1,2 and 3 elementary schools. Especially at SD Muhammadiyah 09 Bahari Surabaya.
Penelitian tentang praktikum biologi pre-pandemi, pandemi, dan pos-pandemi covid-19 siswa SMA Swasta Kota Surabaya. Ada sedikit penelitian yang menjelaskan tentang perbedaan kondisi praktikum tersebut dengan membahas bagaimana dampaknya terhadap proses pembelajaran yang dialami oleh siswa. Ketika membahas dari kekosongan itu penelitian ini mencoba menggambarkan secara detail dari perbedaan kondisi tersebut bagaimana ketertarikan siswa dalam belajar melalui praktikum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berfokus pada analisis kritis tertentu secara fenomenologi. Data dikumpulkan melalui partisipan dari guru biologi SMA Swasta Kota Surabaya yang terdiri SMA Muhammadiyah 1 Surabaya, SMA Swasta Muhammadiyah 10 Surabaya dan SMA Swasta Muhammadiyah 3 Surabaya melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil Penelitian dapat diungkapkan bahwa pada proses pembelajarannya sebelum pandemi melakukan pembelajaran secara luring atau tatap muka, pada saat pandemi COVID-19 melakukan proses pembelajaran secara daring dan pada saat selesai pandemi proses pembelajarannya dilakukan secara Hybrid Learning melalui penggabungan antara pembelajaran offline dengan online. setiap sekolah memiliki karakteristik masing - masing sesuai dengan kebiasaan yang dilakukan disekolah yang menjadikan pendidikan sebagai wahana dalam mencerdaskan kehidupan anak bangasa. Kondisi sebelum pandemi dilakukan secara luring dan pada saat pandemi COVID-19 dilakukan secara daring dan pasca pandemi proses praktikumnya dilakukan secara hybrid learning dan full luring.
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui dan memahami sekolah berwawasan lingkungan sebagai upaya pembentukan karakter lingkungan siswa sekolah adiwiyata SD Kota Surabaya, yang di laksanakan pada 3 sekolah yaitu SAIMS, SD M 9 Bahari Surabaya dan SD M 18 Surabaya dengan status kelas mulai kelas 4-6. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini secara kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana dengan tujuan untuk menemukan adanya tidaknya hubungan atau pengaruh antar variable. Hasil analisis korelasi diperoleh angka koefisien korelasi R dengan table model Summary, R2 = sebesar 0.121 dari output tersebut diperoleh koefisien diterminasi 0,016 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variable bebas terhadap variable terikat sebesar 0,16 %. Uji anova dalam outputnya diketahui bahwa nilai F hitung = 4.112 dengan tingkat signifikansi 0,04 < 0,05. Mak uji regresi dapat diapakai untuk memprediksi varibel sekolah berwawasan lingkungan (X) terhadap variable terikat (Y). Dari table ANOVA, nilai F sebesar 14.391 dengan uji signifikan 0,000. Dari Uji t dapat dilihat nilai signifikansi sebesar 0,04 lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima berarti ada pengaruh signifikan antara sekolah berwawasan lingkungan terhadap karakter lingkungan siswa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.