Patient centered care disebut juga pelayanan yang berpusat pada seseorang, berpusat pada klien, pasien dan keluarga. Berdasarkan survei kepuasan pasien dirawat inap RS UMM bulan Juli dan Agustus 2015 didapatkan data bahwa masih terdapat pasien komplain tentang sikap dan komunikasi petugas kepada pasien/keluarga yang kurang baik. Ini menandakan bahwa sikap dan komunikasi yang dilakukan oleh petugas kepada pasien maupun keluarganya kurang bagus. Artinya penerapan patient centered care belum dijalankan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi secara mendalam pengalaman pasien selama menjalani rawat inap terhadap penerapan patient centered care yang dilakukan oleh RS UMM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif fenomenologi. Wawancara dilakukan secara mendalam kepada 8 informan yang dianggap mewakili pasien kelas 3, 2, 1 dan kelas utama. Hasil penelitian didapatkan pengalaman yang menyenangkan tentang penerapan PCC yaitu pasien senang mendapatkan pelayanan yang ramah dan sopan dari petugas, pasien merasa dipedulikan oleh perawat selama dirawat, petugas berupaya berkomunikasi dengan baik, petugas memberikan pelayanan yang sama, petugas mengecek nama pasien ketika akan memberikan obat, makanan yang disediakan disesuaikan dengan kebutuhan dan gizi pasien. Kesimpulannya, sebagian besar pengalaman pasien rawat inap didapatkan bahwa RS UMM telah menerapkan PCC dengan cukup baik sehingga pasien merasa dikedepankan dalam proses perawatan maupun untuk memenuhi kebutuhannya.
ABSTRAKDi Indonesia, diare masih merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat karena menyebabkan angka kesakitan dan menimbulkan banyak kematian. Semua kelompok usia bisa diserang oleh diare, tetapi penyakit berat dengan kematian yang tinggi terutama terjadi pada bayi dan anak balita. WHO dan UNICEF merekomendasikan mengenai penatalaksanaan diare pada anak yaitu dengan menambahkan suplementasi zinc (Zn) pada terapi rehidrasi oral. Zinc berfungsi dalam kekebalan tubuh sebagai second messenger dalam transduksi sinyal, imunitas sel serta imunitas nutrisional. Zinc juga berperan penting dalam mengurangi risiko serta tingkat keparahan penyakit diare. Dari beberapa penelitian didapatkan bahwa efek pemberian suplementasi terapi zinc dapat menurunkan lamanya diare, keluaran feses dan frekuensi tinja. Pemberian suplemen zinc sebanyak 20 mg per hari pada pemberantasan diare anak kurang dari 5 tahun dan 10 mg per hari untuk bayi kurang dari 6 bulan selama 10-14 hari. Efek menguntungkan dari pemberian zinc pada diare yaitu dapat mempercepat regenerasi lapisan epitel usus, meningkatkan penyerapan air dan elektrolit dalam usus, meningkatkan kadar enzim enterocyte brush-border serta meningkatkan respon imun yang dapat mempercepat pembersihan patogen dari usus.Kata Kunci : diare, zinc, bayi,anak ABSTRACT In Indonesia, diarrhea still is one of top problem public health for causing morbidity and many deaths. All age groups can be attacked by diarrhea, but severe disease with high mortality especially in infants and toddlers. WHO and UNICEF recommend about management of diarrhea in children namely by adding a supplementation of zinc (Zn) on oral rehydration therapy. Zinc functions in the immune system as a second messenger in signal transduction, cell immunity and nutritional immunity. Zinc also plays an important role in reducing the risk and severity of diarrhea. From some research shows that the effects of therapeutic zinc supplementation can reduce the duration of diarrhea, stool output and stool frequency. The supplementation of 20 mg of zinc per day on the eradication of child diarrhea are less than 5 years and 10 mg per day for infants less than 6 months for 10-14 days. The beneficial effects of zinc supplementation in diarrhea that can speed up the regeneration of the epithelium lining the intestine, increasing the absorption of water and electrolytes in the intestine, increase enzyme levels enterocyte brush-border, and enhance the immune response that can speed up clearance of pathogens from the gut.
Background: Medical education has a strategic role in producing professional doctors who will provide quality health services to the community. A medical education curriculum that integrates Islamic content is needed to strengthen professionalism as a Muslim doctor. Objective: This study examines the implementation of Islamic integration in several Islamic Medical Faculties in Indonesia. Methods: This research is qualitative research with a phenomenological approach. The research subject was taken by purposive sampling. The research subjects are the Faculty of Medicine under the State Islamic Religious College (PTKIN). Data collection techniques were carried out through document studies and interviews. Results: Each Faculty of Medicine has the concept of implementing Islamic integration in medical education with different approaches and ways. Conclusion: The implementation of the integration of Islam in medical science is reflected in curriculum development, learning activities, and assessments Keyword :Medical education, muslim doctor, Islamic value, integration, curriculum.
Pelaporan kinerja rawat inap merupakan komponen penting dalam evaluasi dan perencanaan rumah sakit. Studi pendahuluan menunjukkan rendahnya kinerja pelaporan rawat inap oleh kepala ruang karena lemahnya pemahanan tentang cara penghitungan dan pelaporan indikator kinerja rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari faktorfaktor yang mempengaruhi pemahaman kepala ruang rawat inap dalam menghitung dan melaporkan indikator kinerja efisiensi ruang, mengidentifikasi solusi dan evaluasi dampak solusi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara tidak terstruktur kepada kepala bidang keperawatan, 5 kepala ruang serta 3 perawat di rawat inap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala ruang rawat inap tidak mengetahui apa saja indikator efisiensi rumah sakit dan definisinya, perhitungan kinerja bangsal tidak terdeskripsikan dalam Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) kepala ruang, tidak ada panduan cara menghitung indikator efisiensi rumah sakit khususnya BOR (Bed Occupancy Rate) di unit rawat inap, belum ada kebijakan dari rumah sakit untuk kepala ruang rawat inap melaporkan kinerja efisiensi ruangan perbulan/pertahun, belum ada sosialisasi dan pelatihan, tidak adanya evaluasi kinerja manajemen bangsal setiap bulan dari rumah sakit. Alternatif solusi yang dipilih rumah sakit untuk mengatasi semua penyebab adalah sosialisasi dan pelatihan tentang perhitungan indikator kinerja ruang kepada petugas rumah sakit. Dampak dari sosialisasi tersebut adalah para kepala ruangan dapat menghitung dan melaporkan indikator kinerja efisiensi dimasing-masing ruangan. Dapat disimpulkan lemahnya pemahaman kepala ruang tentang indikator kinerja karena tidak adanya pelatihan dan panduan yang disebabkan tidak ada dukungan kebijakan dan anggaran.
Peningkatan aspek-aspek non-kognitif perlu diberikan pada peserta didik melalui perencanaan individual sebagai salah satu komponen program bimbingan dan konseling. Task commitment diperlukan bukan hanya dalam pencapaian akademik melainkan untuk pencapaian karier, dan pengembangan pribadi sosial peserta didik, dengan task commitment peserta didik menjadi bertanggung jawab penuh atas tugas-tugasnya dengan kemauan dan kesadaran sendiri, sehingga mereka dapat mencapai prestasi yang optimal. Penetapan tujuan dalam program bimbingan dan konseling merupakan konten esensial untuk mendukung peserta didik mencapai tujuan akademik maupun non-akademik, dengan menetapkan tujuan siswa akan lebih terfokus pada cita-citanya sehingga tumbuh motivasi dalam dirinya. Partisipasi orang tua bermanfaat dalam menumbuhkan komitmen siswa, untuk itu orang tua perlu dilibatkan dalam proses penetapan tujuan. Bimbingan penetapan tujuan melalui parental involvement dapat meningkatkan task commitment siswa, karena prosedurnya dirancang agar orang tua dapat berpartisipasi aktif untuk memberi masukan tentang upaya-upaya apa saja yang harus siswa lakukan untuk mencapai tujuan, serta melakukan pemantauan sekaligus memberikan solusi saat siswa mengalami hambatan dalam merealisasikan tujuan mereka. Kaca kunci: task commitment, goal setting, parental involvement.
Hospital is one of the places choosen by people who seek medical treatment when they get sick. One of the main reasons people choose a hospital is when they feel satisfied with the hospital services. The University of Muhammadiyah Malang (UMM) Hospital is classified as a new hospital that complies with the standard released by The Indonesian Health Department in term of Bed Occupancy Rate. The aim of this study is to find out the reasons behind patients' decision making on choosing medical services at UMM Hospital. A qualitative phenomenology method was used in this study. Data collection was conducted in February until March 2016. Interview was conducted to 8 informants that represent the patients from VIP class, class I, class II and class III of UMM Hospital. They are five themes about patient decision making on why they choose UMM Hospital as a health care provider such as the location, receives BPJS, friends recommendation, no other choice, and UMM Hospital is the best option. In conclusion, the patient’s decision making to choose hospitalization at UMM Hospital was influenced by several things. The existence of this information can be input for hospitals in developing appropriate marketing strategies and can further improve the quality of service to the community.
Basically Wadi'ah yad dhamanah'ah at the bank of the company, can manage the money. Wadi’ah yad dhamanah at BPRS Bhakti Sumekar Sumenep manages the savings money from that story to be used in certain economic activities. One of the benefits of opening Wadi'ah yad dhamanah's savings will be to receive a competitive monthly savings bonus according to BPRS Bhakti Sumekar policy. Where, in this case, making the savings product more profitable than the other banks, so fate would be more profitable if saving in BPRS Bhakti Sumekar Sumenep. The purpose of this research is to find out how the implementation of the Wadi'ah yad dhamanah akad on BPRS Bhakti Sumekar Sumenep, and to find out the leverage factor of the Wadi'ah yad dhamanah akad on BPRS Bhakti Sumekar Sumenep. Research uses descriptive qualitative research using observation methods, interviews and documentation that are then analysed to obtain accurate data or information. This research subject was taken from some active officials in BPRS Bhakti Sumekar Sumenep, for the validity of the research data using triangulation. The result of this research is the implementation of Wadi'ah yad dhamanah at BPRS Bhakti Sumekar Sumenep acting as the manager of the funds and the fortune as the owner of the capital, carrying out business with caution and also wisdom and good faith in running financing and investment that is not contrary to the corporate principle, While the environmental and psychological factors are some of the drivers of the use of Wadi’ah yad dhamanah akad at BPRS Bhakti Sumekar Bank.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.