Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang ABSTRAKData laporan IKP yang akurat sangat bermanfaat untuk pemetaan risiko keselamatan pasien dan dasar perbaikan sistem pelayanan yang berorientasi pada keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa rendahnya laporan IKP dan faktor yang berpengaruh pada sistem pelaporan IKP di salah satu Rumah Sakit (RS) Malang. Metode yang digunakan adalah diskripsi analitik. Penggalian data dilakukan dengan telusur data laporan IKP, observasi lapangan, wawancara terstruktur dan survei dengan menggunakan kuesioner. Responden pada penelitian ini adalah 20 petugas kesehatan dan keluarga pasien sebanyak 6 orang. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk melihat distribusi frekuensi menggunakan microsoft excel. Hasil menunjukkan angka IKP lebih tinggi dari angka laporan IKP. Faktor penyebabnya adalah rendahnya laporan IKP yang disebabkan oleh rasa takut pada kepala unit kerja.Kesimpulan dari penelitian ini adalah data laporan IKP belum menggambarkan kondisi sebenarnya dari kejadian insiden keselamatan pasienyang terjadi di RS X. Faktor penyebab utama kondisi tersebut adalah kurangnya pemahaman tentang konsep pelaporan IKP. Kata Kunci: Budaya keselamatan pasien, insiden keselamatan pasien ABSTRACT An accurate data of adverse error report is very useful for mapping the risk of patient safety and the basic of improvement on services system oriented on patient safety. This study aims to analyze low adverse error reports and factors affecting the adverse error report system in X Hospital
Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang 3Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang ABSTRAK Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu sarana pelayanan kesehatan yaitu dengan meningkatkan mutu pelayanan rekam medis meliputi kelengkapan, kecepatan dan ketepatan dalam memberikan informasi untuk kebutuhan pelayanan kesehatan. Rekam medis yang lengkap dan akurat dapat digunakan sebagai referensi pelayanan kesehatan, dasar hukum (medico legal), menunjang informasi untuk meningkatkan kualitas medis, riset medis dan dijadikan dasar menilai kinerja rumah sakit. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang penyebab ketidaklengkapan pengisian rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang (RS UMM). Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan cara studi dokumen, wawancara dan observasi. Studi dokumen dilakukan pada 40 rekam medis rawat inap yang belum dilakukan assembling, sedangkan wawancara dilakukan kepada petugas terkait untuk mengetahui faktor-faktor penyebab ketidaklengkapan dokumen rekam medis. Observasi dilakukan untuk melengkapi data hasil wawancara. Hasil studi dokumen pada 40 dokumen rekam medis rawat inap didapatkan bahwa jumlah rekam medis yang tidak diisi lengkap adalah 100%, dengan presentasi ketidaklengkapan yang paling banyak adalah dari dokter. Hasil wawancara dan observasi ditemukan tidak adanya kebijakan, panduan dan SPO pengisian rekam medis, kesadaran dokter untuk mengisi rekam medis kurang, tidak adanya data ketidaklengkapan rekam medis, sistem monitoring dan evaluasi rekam medis tidak efektif dan alur berkas rekam medis rawat inap yang tidak sesuai dengan standar. Sebagai solusi untuk meningkatkan kelengkapan pengisian rekam medis yaitu dengan membuat kebijakan, panduan dan SPO tentang pengisian rekam medis. Kata Kunci: Ketidaklengkapan pengisian rekam medis ABSTRACTOne of the efforts to improve the quality of health care facilities is to improve the service quality of medical records including completeness, speed, and accuracy in providing information to health care needs. Complete and accurate medical records can be used as a healthcare reference, legal basis (medico legal), supporting information to improve medical information quality, medical research, and as the basis of assessing hospital performance. The objective of the study was to determine the factors that affect the incompleteness of inpatient medical record at Muhammadiyah University Hospital (UMM Hospital). Descriptive analysis was used to analyze the data, while data collection was done through interview, observation, and document study. The study has been conducted among 40 unassembled inpatient medical record documents, while interview was done to the relevant officers to determine the factors that cause the incompleteness of medical record documents. The observation was carried out to complete the interview section, whereas, the document study showed that the number of incomplete medical record was 100%,...
This study aims to determine the effect of the use of inventory control methods of always better control (ABC), economic order quantity (EOQ), and reorder point (ROP) supported by a computer-based daily stock information system of drugs and consumable medical devices on the emptiness of drugsfrequency and vital types of medical devices use at the Bangil Hospital Pharmacy Installation.This type of quantitative research uses a preexperimental design with one group pre and post-test design. Data analysis using t-test and normality test with the Kolmogorov-Smirnov Test. The sample data used were emptiness drugs and vital consumables, with observations of vacancy data from May 2016 to May 2017, nine months before the intervention and three months after the intervention, the effects were analyzed using the t-test.The results show that there is a significant influence on the use of inventory control methods to reduce the frequency of emptiness of drugs and vital types of consumables. If there are emptiness drugs, make other efforts in fulfilling drug procurement.
Pelaporan kinerja rawat inap merupakan komponen penting dalam evaluasi dan perencanaan rumah sakit. Studi pendahuluan menunjukkan rendahnya kinerja pelaporan rawat inap oleh kepala ruang karena lemahnya pemahanan tentang cara penghitungan dan pelaporan indikator kinerja rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari faktorfaktor yang mempengaruhi pemahaman kepala ruang rawat inap dalam menghitung dan melaporkan indikator kinerja efisiensi ruang, mengidentifikasi solusi dan evaluasi dampak solusi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara tidak terstruktur kepada kepala bidang keperawatan, 5 kepala ruang serta 3 perawat di rawat inap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala ruang rawat inap tidak mengetahui apa saja indikator efisiensi rumah sakit dan definisinya, perhitungan kinerja bangsal tidak terdeskripsikan dalam Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) kepala ruang, tidak ada panduan cara menghitung indikator efisiensi rumah sakit khususnya BOR (Bed Occupancy Rate) di unit rawat inap, belum ada kebijakan dari rumah sakit untuk kepala ruang rawat inap melaporkan kinerja efisiensi ruangan perbulan/pertahun, belum ada sosialisasi dan pelatihan, tidak adanya evaluasi kinerja manajemen bangsal setiap bulan dari rumah sakit. Alternatif solusi yang dipilih rumah sakit untuk mengatasi semua penyebab adalah sosialisasi dan pelatihan tentang perhitungan indikator kinerja ruang kepada petugas rumah sakit. Dampak dari sosialisasi tersebut adalah para kepala ruangan dapat menghitung dan melaporkan indikator kinerja efisiensi dimasing-masing ruangan. Dapat disimpulkan lemahnya pemahaman kepala ruang tentang indikator kinerja karena tidak adanya pelatihan dan panduan yang disebabkan tidak ada dukungan kebijakan dan anggaran.
the number of patients not receiving hemodialysis services is still high. This study aims to determine the factors that cause the high number of patients who do not get hemodialysis services. Type of descriptive qualitative research. Primary data were obtained from interviews with a sample of six people consisting of the head of the hemodialysis unit, the head of service, the head of outpatient services, the head of inpatient services, the head of the education section and the training section and the head of the personnel department. Secondary data were obtained from document studies, observations, and literature. Data was taken from August to October 2019, and fishbone analysis was conducted. The results found eight causative factors, namely no policy for the development of hemodialysis units, no general practitioners of dialysis experts, lack of trained dialysis nurses, no 24hours service policy and cito hemodialysis, limited space and machine capacity, training budget and development of hemodialysis yet prioritized, and hemodialysis training waits for a long time.Salah satu layanan unggulan di RSUD Bangil Pasuruan adalah layanan unit hemodialisis, dari tahun 2017 hingga Agustus 2019, jumlah pasien yang tidak mendapatkan pelayanan hemodialisis masih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab tingginya jumlah pasien yang tidak mendapatkan pelayanan hemodialisis. Jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data primer diperoleh dari wawancara dengan sampel enam orang yang terdiri dari kepala unit hemodialisis, kepala bidang pelayanan, kepala bagian layanan rawat jalan, kepala bagian layanan rawat inap, kepala seksi pendidikan dan bagian pelatihan serta kepala bagian kepegawaian. Data sekunder diperoleh dari studi dokumen, observasi, dan literatur. Data diambil dari Agustus hingga Oktober 2019, dan dilakukan fishbone analysis. Hasil penelitian menemukan delapan faktor penyebab, yaitu tidak ada kebijakan untuk pengembangan unit hemodialisis, tidak ada dokter umum ahli dialisis, kurangnya perawat dialisis terlatih, tidak ada kebijakan layanan 24 jam dan hemodialisis cito, kapasitas ruang dan mesin terbatas, anggaran pelatihan dan pengembangan hemodialisis belum diprioritaskan, dan pelatihan hemodialisis menunggu waktu lama.
Utilisasi pelayanan rawat jalan merupakan salah satu indikator penting kinerja rumah sakit.
Data of pharmaceutical quality indicator in Karsa Husada Batu Hospital in January-August 2017 showed non-conformance indicator of drug stock void figure with standard. Based on this, in this present study aim to analyze the factors that influence the occurrence of drug stock void. The research used descriptive method. The results of the study indicate that there are five problems causing the occurrence of drug stock void, the coordination between units not yet running, the implementation of the pharmaceutical HIS that has not been operated, the flow of procurement that has not run optimally, the reporting system of drug stock in the unused user unit and the lack of pharmaceutical personnel in the procurement of drug stock. FGD results indicate the need for plan of action. Short-term programs include daily drug stock reporting and analysis of drug procurement flow. Long-term program in the form of pharmaceutical HIS evaluation, data configuration procedure and report into existing pharmaceutical HIS and conduct socialization/training of pharmaceutical HIS that has been configured. Keywords: pharmaceutial service standard, drug stock void, pharmaceutical Hospital Information System (HIS).
One of the main indicators of quality of hospitals Bangil is the incidence of emptiness drugs and medical devices consumables in the pharmaceutical warehouse. In January to August 2016, the incidence rate is still high vacancy. The high incidence of these gaps affects the quality of hospital services. This study aims to determine the factors that cause a high incidence of emptiness drugs and medical devices consumables in the pharmaceutical warehouseRegional public hospital at bangil. Factors that cause the problems can be found using the fishbone analysis method. The research is qualitative research with the informant as follows: head of the pharmacy, head of the outpatient pharmacy, head of the inpatient pharmacy, pharmaceutical warehouse chief, commitment maker official, technical implementation official. The data obtained from depth interviews with the informant. Identification of alternative solutions was conducted using Focus Group Discussion (FGD). Factors that were discovered and became a priority issue is no calculation of the minimum stock and maximum stock at the pharmacy module hospital information system (SIMRS). Alternative solutions isto create a policy on the calculation of minimum stock and maximum stock of drugs and medical devices consumable in hospital pharmacy.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.