<p class="Abstract"><span>The challenges of education in the era of the industrial revolution include disruption 4.0, 21st-century skills, globalization, and global competition. Chemistry is a subject that needs to be developed in order to improve the educational system in the era of disruption. The purpose of this research is to identify and analyze the needs of the media-based chemistry study ICT at grade X redox materials in State Senior Highschool 8 Semarang during the disruption. The method used in this research is a descriptive qualitative method which consists of the study of literature and the study of the field. Method of data collection is done through observation, question form, documentation, interview teachers, as well as interview students. This research instrument consisting of a sheet of observation, question form, and sheet interview. The results showed that chemical-based learning media limited ICT in State Senior Highschool 8 Semarang redox materials especially in class X. That is because of the teacher's difficulty in innovating to develop learning media chemistry-based ICT and lack of student understanding and literacy in the study of chemical materials. Teachers play an important role in order to educate the students towards the era of disruption. In this era of chemical subjects not only taught students with literacy (reading, writing, math) but the need for a new form of literacy the literacy data, technology, and human resources in order to overcome learning difficulties and improving students learning outcomes for better value.</span></p>
TTechnological developments are now in the era of super-smart society 5.0 which is an advanced solution to the 4.0 industrial revolution. The era of super-smart society 5.0 is a learning innovation that changes from basic literacy to digital literacy. This study aims to analyze the innovation of Biochemistry learning in the Department of Chemistry at UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung in welcoming the era of super-smart society 5.0. The research method used descriptive qualitative. The data analysis technique was carried out using a literature review. The method of data collection was carried out by observation, distributing questionnaires, documentation, lecturer interviews, and student interviews. The research instrument consisted of observation sheets, questionnaires, and interview sheets. The results showed that in the era of super-smart society 5.0, lecturers and students were required to be quick in making decisions and solutions when learning Biochemistry. Lecturers must dig up information and look for innovations so that students can think ahead and keep up with the times according to the era of super-smart society 5.0. Lecturers act as tutors or teachers, facilitators, and inspire students to achieve learning objectives. Based on the results of the study, it can be concluded that lecturers must have the ability in digital literacy and train students to be able to think critically and creatively in learning Biochemistry in the era of super-smart society 5.0.
Kabupaten Lamongan memiliki potensi yang cukup besar di dalam mengembangkan sektor peternakannya. Fenomena ini terlihat dari kontribusi sektor terhadap pembentukan PDRB pertanian dan wilayah yang selalu meningkat antar waktu. Tujuan utama dari penelitian ini adalah (1) menentukan komoditas ternak ruminansia yang dapat diunggulkan berdasarkan dukungan sumberdaya wilayah yang dimiliki oleh Kabupaten Lamongan; dan (2) mengidentifikasi wilayah mikro yang dapat dijadikan sebagai basis pengembangan peternakan. Penelitian dilakukan pada tanggal 12 sampai dengan 30 Oktober 2018 di wilayah administratif Kabupaten Lamongan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitis statistik dan deskriptif dengan data sekunder yang dihimpun merupakan data berkala selama periode tujuh tahun yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2017 yang bersumber dari beberapa instansi terkait. Variabel yang diamati di dalam penelitian ini meliputi variabel populasi ternak, Lahan pertanian, Rumahtangga pertanian, Fasilitas pelayanan peternakan dan Variabel pendukung. Model perhitungan dalan penelitian ini meliputi: (a) Analisis LQ (Location Quotient), (b) pendugaan ketersediaan sumber pakan, (c) perhitungan daya tampung wilayah, (d) indeks spesialisasi Rumah Tangga Pertanian. Berdasarkan seluruh analisis yang dilakukan terhadap ketersediaan sumberdaya dan keterbatasan yang dimiliki oleh Kabupaten Lamongan maka wilayah pengembangan ternak ruminansia dapat diarahkan kepada beberapa wilayah dan beberapa subsistem; subsistem budidaya dan pasca panen (pengolahan). Wilayah pengembangan ternak meliputi Kecamatan Mantup, Tikung, Ngimbang, Sambeng, Modo, Solokuro dan Paciran sebagai sentra pengembangan subsistem budidaya, sementara Sukorame, Deket dan Babat sebagai wilayah ekspansinya. Sementara subsistem pengolahan dapat diarahkan terutama kepada Turi dan Paciran. Meskipun kedua wilayah ini tidak direncanakan untuk menjadi wilayah pengembangan sektor pertanian, tetapi subsistem pengolahan produk ternak tentunya masih dapat dilakukan. Upaya ini dapat dijustifikasi karena subsistem pengolahan tidak membutuhkan lahan sebagai basis produksinya, melainkan keterkaitan antar wilayah.
RINGKASANPenelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Mei sampai dengan 14 Juni 2016 dilakukan di Laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman ekstrak kulit nanas terhadap kualitas fisik dan organoleptik daging bebek petelur afkir. Materi Penelitian adalah daging bebek petelur afkir sebanyak 3 kg bagian dada dan paha tanpa tulang dan kulit nanas sebanyak 2 kg. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial (3x3) dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah fakor A terdiri dari A 1 = konsentrasi ekstrak kulit nanas 0% (tanpa perendaman), A 2 = konsentrasi ekstrak kulit nanas 20% (20 ml ekstrak kulit nanas), A 3 = konsentrasi ekstrak kulit nanas 40% (40 ml ekstrak kulit nanas), faktor B terdiri dari B 1 = perendaman dengan waktu 0 menit, B 2 = perendaman dengan waktu 30 menit, B 3 = perendaman dengan waktu 60 menit. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam Analysis Of Variace (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Duncan's Multiple Range Test (DMRT) bila terdapat pengaruh nyata. Variabel yang diamati meliputi kualitas fisik (uji nilai pH dan susut masak) dan kualitas organoleptik (warna, aroma dan tekstur). Hasil penelitian menujukkan bahwa perendaman bebek afkir dalam ekstrak kulit nanas memberikan pengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap uji nilai pH, susut masak, warna, aroma dan tekstur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi dan lama perendaman ekstrak kulit nanas terhadap kualitas fisik dan organoleptic daging bebek afkir tidak terjadi interaksi yang nyata (P<0,05) antara lama perendaman ekstrak kulit nanas dan konsentrasi yang berbeda terhadap pengempukan daging bebek petelur afkir, karena Fhitung < Ftabel (P<0,05), tetapi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pH, warna dan tekstur, karena Fhitung > Ftabel (P<0,05). Pada konsentrasi 20 % selama 60 menit dapat meningkatkan presentasi tingkat kesukaan terhadap warna dengan nilai rata-rata (31,88) dan tekstur dengan nilai rata-rata (30,77). Tetapi belum mampu memperbaiki nilai aroma, susut masak dan pengempukan ekstrak kulit nanas mampu menurunkan nilai pH daging bebek afkir dengan nilai rata-rata (5,76). ABSTRACT This research was carried out on 23 May until 2 June 2016 done in laboratory animal husbandry Faculty of Islamic University of Lamongan. This research aims to know the influence of Concentration and long soaking the skin extract of pineapple to quality physical and organoleptic unproductive duck meat. The research material is unproductive duck meat as much as 3 kg, the chest and thinghs without bone and skin the pineapple as much 2 kg. the methods used in this study was a randomized Complete design experiments (RAL) factorial pattern (3x3) with two factors and repeat 3 times. The treatment applied was faktor A consists of A 1 = pineapple skin exstract concentration of 0 % (no submersion), A 2 = the concentration of the extract of pineapple sikn 20 % ...
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan media pembelajaran berbasis e-learning pada siswa kelas X materi Redoks di SMA Negeri 8 Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang terdiri dari studi literatur dan studi lapangan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi kelas, penyebaran angket, dokumentasi, wawancara guru, dan wawancara siswa. Instrumen penelitian ini terdiri atas lembar observasi, angket, dan lembar wawancara. Lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 8 Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terbatasnya media pembelajaran di SMA Negeri 8 Semarang pada mata pelajaran Kimia khususnya materi Redoks kelas X. Hal tersebut dikarenakan guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dengan menggunakan teknologi, kesulitan guru dalam berinovasi mengembangkan media pembelajaran, serta kurangnya aplikasi e-learning yang membuat siswa kurang tertarik dalam pembelajaran. SMA Negeri 8 Semarang telah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung dalam menerapkan pembelajaran berbasis e-learning. Pembelajaran kimia berbasis e-learning dapat diterapkan pada materi redoks untuk mengatasi kesulitan belajar siswa dan meningkatkan motivasi belajar demi memperoleh nilai yang lebih baik.
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan atau gagal tumbuh pada anak yang ditandai dengan keadaan tubuh anak yang lebih pendek dibawah standar normal. Stunting disebabkan karena konsumsi asupan gizi dan nutrisi yang kurang, salah satunya yaitu asupan protein. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran protein khusunya protein hewani dalam mencegah stunting pada anak balita. Desain penelitian pada artikel ini adalah literature review, dengan mancari beberapa sumber literatur berupa jurnal penelitian dan penetapan jurnal adalah protein hewani dan stunting pada anak balita. Jurnal penelitian yang dipilih dibuat ringkasan berupa desain penelitian, gambaran penelitian, variabel, serta hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dari beberapa jurnal, diketahui bahwa kurangnya asupan protein hewani sebagai salah satu faktor penyebab stunting. Asupan protein hewani dapat meningkatkan tinggi badan dan menurunkan angka stunting pada anak balita di Indoneisa. Mengkonsumsi protein hewani dengan peristiwa stunting pada balita mempunyai hubungan yang signifikan. Protein hewani berperan besar dalam mencegah stunting pada balita. Disarankan memberi asupan gizi yang cukup pada balita , terutama asupan protein hewani.
This study aims to analyzed the guided inquiry learning model of students' chemistry learning outcomes at SMA Negeri 8 Semarang. This research method used descriptive analysis. Data analysis techniques in this study were conducted with a literature review. Data collection methods were carried out by observation, questionnaire distribution, documentation, teacher interviews, and student interviews. This research instrument consists of observation sheets, questionnaires, and interview sheets. The results of the study showed that students still had difficulty in the chemical learning material, therefore the right learning model was needed to improve student learning outcomes, one of them was by applying the guided inquiry learning model. Based on the results of the study it can be concluded that the guided inquiry learning model can help overcome student learning difficulties in chemistry learning and could improve student learning outcomes in school.
This study aims to determine how much influence of guided inquiry learning assisted flash application on electrolyte solution materials to the results of student class X learning in SMA Negeri 8 Semarang. This research method using an experimental method. The sampling technique used cluster random sampling technique. Method of data collection was done with documentation to find out the population, questionnaire for student responses, test (pretest and posttest), and observation to assess aspects of affective and psychomotor learning outcomes. Hypothesis test used in this research is an analysis of influence between variables, a test of difference of two means, and coefficient of determination. The result of different test of two mean value of posttest tcount is 6.68 more than ttable 1.995 with dk = 70 and 5% significance level mean that experiment class learning result is higher than control class. Implementation of guided inquiry learning model with flash application contributes 64% of student learning outcomes. Display of flash application using Software Adobe Flash CS 6. Based on the results of research, can be concluded that guided inquiry learning assisted flash application has a positive effect on student learning outcomes in SMA Negeri 8 Semarang on the material of electrolyte and nonelectrolyte solution.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.