HIGH-SCHOOL CHEMISTRY TEACHERS' UNDERSTANDING OF HIGHER ORDER THINKING SKILLS AND ITS IMPLEMENTATIONAbstractTeachers play an essential role in attempts to develop students' higher-order thinking skills through the implementation of classroom assessments. This study explores chemistry teachers' understanding of higher-order thinking skills (HOTS) assessments, how they implement the assessments, and what obstacles they face. This study employed a qualitative approach that involved 12 high-school chemistry teachers in South Jakarta. Data collection was conducted in August and September 2019 through semi-structured interviews. The findings of this study show that the chemistry teachers have a different understanding of higher-order thinking assessments. The majority of teachers associate HOTS with the three highest levels of the cognitive dimension of Revision of Bloom's taxonomy, critical thinking, and problem-solving. The levels of implementation of HOTS assessments among teachers vary. Among obstacles faced by the teachers are the lack of teachers' knowledge and experience in applying HOTS assessments, variability in students' cognitive abilities, the scarcity of learning facilities, and the lack of guidance and training about HOTS assessments in chemistry. AbstrakGuru memegang peranan penting dalam upaya mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir tingkat tinggi melalui penerapan penilaian kelas.Penelitian ini menggali pemahaman guru kimia tentang penilaian kemampuan berpikir tinggi tinggi (HOTS), penerapannya, dan hambatan-hambatan yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang melibatkan 12 orang guru kimia SMA di Jakarta Selatan. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus dan September 2019 melalui wawancara semi-terstruktur. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa para guru kimia memiliki pemahaman yang beragam tentang penilaian HOTS. Mayoritas guru mengaitkan penilaian HOTS dengan tiga jenjang tertinggi dimensi kognitif pada taksonomi Bloom yang telah direvisi, berpikir kritis, dan penyelesaian masalah. Tingkat penerapan penilaian HOTS di kalangan guru bervariasi. Hambatan yang dihadapi para guru Kimia SMA dalam melaksanakan penilaian HOTS, antara lain keterbatasan pengetahuan dan pengalaman guru dalam menerapkan penilaian HOTS, kemampuan kognitif siswa yang bervariasi, keterbatasan fasilitas pembelajaran, dan kurangnya panduan dan pelatihan tentang penilaian HOTS untuk mata pelajaran kimia.
Mathematics is a difficult subject and even becomes a phobia, more due to teaching conventionally in where the teaching and learning process emphasizes more on teacher, working on problems, memorization and speed of arithmetic, so students lack understanding of what they are learning, which in this case does not have an understanding of the concepts taught. Students tends to be lazy and have low motivation to study mathematics both classically and to study independently at home. The growth of information and communication technology in society is reflected in policies to encourage the use of ICT in education and the development of educational multimedia. Multimedia includes using text, images, animation, video and audio to prepare courses for students in various levels of education. Attendance of multimedia technology can help students learn to be more interesting and help students understanding in learning. The purpose of the study was to know whether there was any significant difference in the result between the students of class IV Manyaran 01 Elementary School towards increasing their understanding in math who taught by using the interactive multimedia and who taught by conventionally. The result of the study showed that the interactive multimedia gave an effect to the improvement of the students’ understanding in mathematics.
<p>The present research aims to determine company's ability to generate profit for capital or shareholders represented by proxy profitability and measured by return on equity (ROE) by taking into account working capital. The method of analysis used is multiple linear regressions with profitability as dependent variable and working capital as an independent variable in terms of cash cycle conversion variables, inventory turnover, and liquidity. The data used are secondary data from financial statements of automotive companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) with the observation period of 2012-2016. The finding indicates that cash conversion cycle variable has a significant effect on profitability with negative direction yet does not support the hypothesis. Turnaround voucher variables support hypotheses which have a positive effect on profitability. Liquidity variable has no significant effect on profitability. Limitation of this research is that working capital variable only based on 3 variables. Implications created by the present study are that independent variables in this study have only contributed in explaining the dependent variable by 27.9%. Therefore, future study needs to be expanded with other variables of working capital or other variables. In addition, unit of analysis can be extended to companies other than automotive.</p>
Berdasarkan observasi di pokjar SMPN 39 dan pokjar terang bangsa Semarang tahun 2015 menunjukkan bahwa proses pembelajaran mata kuliah dasar-dasar matematika dan sains S-1 PGPAUD belum menggunakan pendekatan matematika realistik dengan dikaitkan dengan contoh-contoh konkret di kehidupan nyata. Sehingga mahasiswa kurang faham aplikasi dari materi kuliah tersebut dalam kehidupan nyata, kemudian belum dimaksimalkannya media berbasis komputer dalam proses pembelajaran, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang berkaitan dengan masalah tersebut. Dengan rumusan masalah bagaimana mengembangkan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada mata kuliah dasar-dasar matematika dan sains yang valid. Dari hasil penelitian ini telah dihasilkan suplemen materi meliputi 6 buah bab dengan software lectora yang telah divalidasi oleh ahli materi dan media dari UNISSULA dan UPGRIS dengan skor rata-rata 88,5 dan 92,5 yang termasuk kategori sangat layak untuk digunakan dalam proses tutorial..
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, sekurang-kurangnya meliputi pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum/silabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi proses dan hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Peningkatan profesionalisme guru sudah sewajarnya dilakukan untuk bisa lebih profesional sehingga tujuan pendidikan nasional dapat tercapai seperti yang tercantum dalam Undang-ndang Guru. Kenyataannya kemauan dan kemampuan guru TK, SD, dan SMP/MTS masih perlu dibina. Tujuan pada peningkatan yang dipaparkan diantaranya berdasarkan permasalahan: 1) Keterbatasan pengetahuan guru untuk pengembangan pembelajaran di sekolah, 2) Standar pendidikan tidak mencukupi, 3) Mengajar selalu menggunakan metode ceramah, dan 4) Minimnya pengetahuan guru mengenai penggunaan media pembelajaran yang tepat dan benar. Melihat berbagai permasalahan tersebut maka diperlukan peningkatan kualitas pendidikan bagi guru khususnya di wilayah Cabang Aisyiyah Ciracas Jakarta Timur. Program Abdimas ini menekankan pada peningkatan profesionalisme pedagogik bagi guru. Tugas guru tidak hanya menyampaikan materi dalam kelas tetapi harus mempunyai kemampuan penggunaan model pembelajaran dan media pembelajaran. Karena saat ini guru dituntut harus berusaha mengembangkan berbagai kemampuan dalam proses pembelajaran. pelatihan mengajar gaya motivator (mgm) ini diharapkan memberikan manfaat besar bagi guru-guru terutama dalam menjalankan perannya sebagai pendidik dan pengurus organisasi Aisyiyah. Materi pelatihan disusun didasarkan atas analisis kebutuhan peserta yang dilaksanakan melalui pelatihan dengan melibatkan guru-guru. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi dan kebutuhan mereka. Metode pendekatan yang digunakan dalam pengabdian adalah sebagai berikut.1) Pelatiahan, 2) Lokakarya, dan 3) Pembimbingan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar minat siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 20 Kabupaten Tangerang. Instrumen yang digunakan berupa angket menggunakan rumus Alpha Crobach 0,946 pada program spss 22.0 for windows. Dengan meneliti 2 faktor, yaitu faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik. Masing-masing terbagi menjadi beberapa indikator. Faktor instrinsik memiliki 3 indikator, yaitu rasa senang dan tertarik, perhatian, dan aktivitas. Sedangkan faktor ekstrinsik memiliki 2 indikator, yaitu lingkungan, dan orangtua. Hasil penelitian yang didapat berdasarkan faktor instrinsik dan ekstrinsik cenderung masuk dalam kategori sedang dengan kategori rendah 13,75%, kategori sedang 58,75%, dan kategori tinggi 27,5%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ketidakharmonisan keluarga dengan interaksi sosial siswa kelas XI SMA Negeri 10 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif korelatif dengan populasi berjumlah 172 siswa yang terdiri dari siswa kelas XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3, XI MIPA 1, XI MIPA 2. Pengambilan sampel yang dilakukan menggunakan teknik probability sampling. Teknik pengumpulan data dengan cara memberikan instrumen berupa skala angket yang telah diuji melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Data yang diperoleh dianalisis dengan melakukan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dan diperoleh hasil data berdistribusi normal, uji linieritas dan uji linieritas regresi sederhana. Uji hipotesis yang digunakan adalah product moment pearson. Berdasarkan hasil perhitungan uji product moment pearson diperoleh (0,000 < 0,05) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil penelitian menunjukkan ketidakharmonisan keluarga siswa termasuk dalam kategori sedang yang ditunjukkan dari nilai rata-rata sebesar 63,26. Tingkat interaksi sosial siswa termasuk dalam kriteria tinggi dengan menghasilkan nilai rata-rata sebesar 79,60. Terdapat hubungan yang negatif antara ketidakharmonisan keluarga dengan interaksi sosial siswa kelas XI SMA Negeri 10 Jakarta, hal ini diketahui dari nilai koefisien korelasi sebesar 0,527 yang artinya hubungan ketidakharmonisan keluarga dengan interaksi sosial bersifat sedang. Dengan demikian, maka Ho ditolak dan Ha diterima dan dapat dikatakan ketidakharmonisan keluarga memberikan kontribusi (sumbangsih) sebesar 27,8% terhadap interaksi sosial dan sisanya sebesar 72,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Purpose: To maximize the processing of organic waste into compost that is useful for the surrounding community and to find out the cause of the slow processing of waste in Bambe village. Design/methodology/approach: The method used in this research is Fishbone Methods and SWOT Analisys. Findings: The main obstacles to poor organic waste management are the lack of knowledge of Bambe village residents in sorting organic and inorganic waste, unavailability of supporting equipment in managing organic waste into compost, lack of TPS-T places and facilities, inadequate waste processing officers, lack of support from the local government. so that the funding factor from the APBN and the provincial APBD is a problem that can hinder the process of processing organic waste. Research limitations/implications: Can optimize the use of house hold waste in the form of organic waste into compost. Practical implications: The use of house hold waste that can be converted into compost will reduce the amount of existing waste. Originality/value: Socialization of the use of processing and addition of waste processing facilities to residents is very useful for solving existing problems and the local government must be willing to support it in terms of funding so that the waste processing process becomes better. Paper type: Research paper
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.