This study was intended to determine the free testosterone levels and sperm quality of local rabbit that was given commercial feed supplemented cod fish liver oil. The experiment design that was used in this research was Complete Random Design (CRD) with four experiments of feed, i.e. commercial feed without cod fish liver oil (R-0) as control, commercial feed + 1,5% cod fish liver oil (R-1), commercial feed + cod fish liver oil 3% (R-2), commercial feed + cod fish liver oil 4,5% (R-3). The each experiment included eight rabbits and feed experiment was given starting by 13 weeks to 26 weeks years old. The variable that observed was free testosterone level and sperm quality of local rabbit. The data that was obtained to be analyzed with One Way Anova and if its contrast was done more test with Duncan's Multiple Range Test (DMRT). The result of this research was to show that supplementation of cod fish liver oil in commercial feed was to show the result that a real distinction of (P<0, 05) towards free testosterone level and sperm quality of local rabbit.
The aims of this study were to find out the effects of moringa leaf meal substitution in commercial feed on the sperm quality of male rabbits (bucks). Twenty four months old male rabbits with an average live weight of 1200g were used in this study. There were four treatments in this study including 0% (K0) as control and 15% (K1), 30% (K2), 45% (K3) substitution of moringa leaf meal in commercial feed and each treatment consisted of six replicates. The treatments were carried out for two months. The variables measured were including motility, viability, morphology and the total of sperm. The results showed that there were significant differences (P <0.05) between all treatments (K1, K2, K3) and the control (K0). Substitution of moringa leaf meal up to 45% in commercial feed increase quality of sperm (motility, viability, morphology and the total of sperm. The optimal substitution of moringa leaf meal in commercial feed in this study was 30%. It was concluded that the moringa leaf meal might be substituted in commercial feed up to 45 % to improve the sperm quality of male rabbits (bucks). To get maximum sperm quality of male rabbits it should be better substituted the commercial feed with moringa leaf meal as much as 32.31% - 35.07%.
Kelenjar hipofisa ayam broiler (Gallus sp.) secara empiris diketahui memiliki gonadotropin untuk mempercepat ovulasi pada ikan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja reproduksi dan kelulushidupan larva ikan lele sangkuriang (Clarias sp.) jantan dan betina dewasa yang matang gonad sebanyak 20 pasang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap terdiri atas 4 perlakuan dan 5 ulangan sehingga diperoleh 20 unit percobaan. Dosis ekstrak hipofisa yang digunakan adalah tanpa penyuntikan ekstrak hipofisa ayam broiler (P0), penyuntikan ekstrak hipofisa ayam broiler dengan dosis 600 mg/kgbb (P1), 900 mg/kgbb (P2) dan 1200 mg/kgbb ikan lele sangkuriang (P3). Penyuntikan ekstrak melalui intramuscular di bagian ventral sirip punggung dengan volume 0,5 mL/kgbb. Analisis data secara deskriptif untuk tingkat kematangan gonad, respon ovulasi, performa telur. Analisis data secara statistik untuk aspek morfometri dengan menggunakan uji Wilcoxon, untuk waktu latensi, fekunditas relatif, keberhasilan fertilisasi, keberhasilan penetasan, dan aspek kelulushidupan larva dengan menggunakan One Way Anova memakai program SPSS versi 25. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan nyata terhadap kinerja reproduksi (waktu latensi dan fekunditas relatif), keberhasilan fertilisasi dan keberhasilan penetasan telur, tetapi tidak ada perbedaan nyata kelulushidupan (jumlah larva yang hidup, panjang dan berat) larva ikan lele sangkuriang (Clarias sp.). Ekstrak hipofisa ayam broiler (Gallus sp.) dapat meningkatkan kinerja reproduksi, keberhasilan fertilisasi dan keberhasilan penetasan tetapi tidak mempengaruhi performa telur dan kelulushidupan larva ikan lele sangkuriang (Clarias sp.).
Kata kunci: lele sangkuriang, ekstrak hipofisa, reproduksi, kelulushidupan
Daun kersen (Muntingia calabura L.) mengandung senyawa antioksidan yang mampu mencegah kerusakan pada jaringan hewan. Monosodium glutamat (MSG) merupakan bahan penyedap yang pada kadar berlebih dapat menyebabkan kerusakan struktur histologi duodenum serta meningkatkan sekresi asam lambung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran histologi lambung dan duodenum mencit (M. musculus) yang diberi ekstrak daun kersen setelah diinduksi MSG, serta untuk mengetahui dosis ekstrak daun kersen yang memberikan hasil uji terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 25 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi 5 perlakuan yang terdiri dari 2 kontrol yaitu kontrol negatif (K-) hanya diberi akuades, dan kontrol positif (K+) diberi MSG dosis 0,7 mg/g bb serta 3 perlakuan yang diberi MSG sebanyak 0,7 mg/g bb serta ekstrak daun kersen dosis 0,075 mg/g bb (P1), dosis 0,15 mg/g bb (P2) dan dosis 0,3 mg/g bb (P3). Ekstrak daun kersen dan MSG diberikan secara oral sekali sehari selama 28 hari. Parameter yang diamati pada histologi lambung yaitu erosi vili dan infiltrasi sel radang dan pada histologi duodenum yaitu erosi vili, nekrosis dan infiltrasi sel radang. Hasil penelitian menunjukkan seluruh parameter pada histologi lambung dan duodenum mencit terjadi penurunan tingkat kerusakan yang berbeda nyata (P<0,05) pada seluruh perlakuan (P1, P2, dan P3) dibandingkan kontrol positif (K+) sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun kersen mampu memperbaiki kerusakan pada lambung dan duodenum mencit yang diinduksi MSG dengan dosis yang memberikan hasil uji terbaik adalah 0,3 mg/g bb.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.