Roach populations from different parts of the network of the French Upper Rhone and from Lake Geneva were examined. Several populations were discriminated by the electrophoresis of 16 enzymes coded for by 28 gene loci.90% of the overall genetic variation was due to intrapopulation variation. Some affinity was found between the populations of Lake Geneva and the Rhone immediately downstream, but the stocks of the Rhone farther down proved to be clearly distinct from these (genetic distance D = 0.048) and probably included several independently reproducing populations. One of these populations was only found in the channel, others inhabited a side arm (D between them = 0.035) or succeeded each other in it, presumably in connection with spawning migrations. R&urn6Plusieurs organes de gardons provenant du Lac LCman et de diverses parties du reseau fluvial du RhBne ont CtC trait& par tlectrophorese.Seize systemes enzymatiques ont CtC analyses, codes par 28 loci. La variabilite genetique du gardon est dominee a 90% par la variabilite intrapopulation.Cependant, l'examen du dendrogramme des affinites genetiques fait apparaitre un premier groupe populationnel dans le LCman et une partie du Rh6ne en aval, s&pare des autres par une distance (D = 0,048). Le reste est un groupe hethogene, comprenant plusieurs populations dont il est probable qu'elles se reproduisent independamment les unes des autres, certaines typiques du chenal, d'autres d'un bras mort (D = 0,035 entre elles), d'autres enf'm dont on peut penser qu'elles se succedent dans le bras mort a l'epoque de la reproduction.
Abstract. Zamroni Y, Soewardi K, Suryobroto B, Jaafar Z. 2016. Short Communication: Conservation of mangrove gobies in Lesser Sunda Islands, Indonesia. Biodiversitas 17: 553-557. Ecosystems goods and services from mangrove forests are especially vital to coastal communities. Yet mangrove areas continue to be deforested at unprecedented rates. Using gobioid fishes associated with mangrove forests as focal organisms, we assessed their diversity in 14 selected sites within the Lesser Sunda group of islands. We applied Correspondence analysis to determine the relationships between ecosystems based on the occurrence of these fishes and complementarity analysis to identify the minimum number of sites to conserve maximum diversity based on a rarity algorithm. We recovered 55 gobioid fish species at these mangrove areas, and proposed six mangrove areas within the Lesser Sunda group of islands as areas of conservation priority: Loh Sebita, Oebelo, Bipolo, Lembar Bay, Selindungan, and Kawangu. The three former areas are already within protected zones while the remaining latter three areas are at present unprotected. The argument for the conservation of these three remaining areas is a compelling one, based on our data (diversity of gobioid fishes), and corroborating data (diversity of corals, reef fishes, stomatopods, seagrasses, and marine birds) from other studies.
ABSTRAK Teknologi bioflok merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah kualitas air lingkungan budidaya yang diadaptasi dari teknik pengelolaan limbah secara konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pemeliharaan benih ikan lele dengan penerapan bioflok dari beberapa produk konsorsium, diantaranya bakteri Bacillus megaterium (BM), Supernit (SP), Depok 165 (DP165), Kayajaga (KJ) dengan membandingkan pemeliharaan tanpa teknologi bioflok untuk perbaikan kualitas air. Hasil penelitian dan uji statistik menunjukkan bahwa, konsentrasi TAN terendah oleh probiotik KJ sebesar 2,56 mg L-1 sedangkan kontrol sebesar 5,47 mg L-1 dan konsorsium bakteri memberikan pengaruh terhadap TAN (p<0,05). Konsentrasi amonia terendah oleh probiotik KJ sebesar 0,0001853 mg L-1 sedangkan kontrol sebesar 0,0003973 mg L-1 , dan konsorsium bakteri tidak memberikan pengaruh terhadap amonia (p>0,05). Konsentrasi nitrit terendah oleh probiotik BM sebesar 0,065 mg L-1 sedangkan kontrol sebesar 0,124 mg L-1 , dan konsorsium bakteri memberikan pengaruh terhadap nitrit (p<0,05). Konsentrasi nitrat terendah oleh probiotik BM sebesar 1,203 mg L-1 sedangkan kontrol sebesar 3,437 mg L-1 , dan konsorsium bakteri memberikan pengaruh terhadap nitrat (p<0,05). Konsorsium bakteri memberikan pengaruh terhadap COD (p<0,005) akan tetapi seluruh perlakuan konsorsium memiliki nilai konsentrasi lebih tinggi yang berkisar antara 430475 mg L-1 dibandingkan kontrol. Dari sini ditarik kesimpulan bahwa penerapan bioflok dapat memperbaiki kualitas air, dimana hal ini terlihat dari penurunan nilai konsentrasi parameter TAN, amonia, nitrit, dan nitrat.
AbstrakKondisi habitat dan ekosistem mangrove menjadi aspek penting dalam pengembangan usaha perikanan budidaya di wilayah pesisir. Penelitian bertujuan untuk mengkaji kondisi habitat dan ekosistem mangrove berdasarkan kualitas perairan, tanah, dan vegetasi mangrove serta kondisi sosial ekonomi masyarakat. Penelitian dilakukan di empat desa Kecamatan Simpang Pesak Kabupaten Belitung Timur pada bulan April -November 2013. Hasil penelitian menunjukkan kualitas air seperti salinitas 28-30, suhu 27-36 o C, pH 7-7,5, kecerahan 50-70, TSS 11-85 mg/L dan kekeruhan 0,91-46,00 NTU, yang rata-rata tidak melebihi ambang batas baku mutu untuk tambak udang dan biota laut, sedangkan kualitas tanah yaitu tekstur tanah (liat berpasir), pH tanah 4,8-6,8 dan bahan organik tanah 9-13% juga menunjukkan nilai yang tidak lebih dari ambang batas yang ditentukan. Kajian lainnya yaitu kondisi mangrove dengan kisaran indeks nilai penting 28,30-69,94 menunjukkan mangrove yang berperan dalam ekosistem tersebut dan dalam status mutu baik yang didukung dengan kerapatan 460 pohon/hektar. Oleh karena itu, nilai kerapatan yang tinggi dapat mendukung kegiatan pengembangan tambak udang yaitu dengan konsep ramah lingkungan (silvofisheries). Secara sosial masyarakat juga mendukung pengembangan budidaya tambak udang. Hasil wawancara menunjukkan masyarakat menyediakan (sewa) lahan dan tidak mengabaikan kerusakan lingkungan yaitu tetap mempertahankan mangrove. [28][29][30].00 NTU, are on average rate so it does not exceed the threshold quality standards for shrimp and marine life. Besides, the quality of the soil, which is indicated by the soil texture (sandy clay), soil pH 4.8-6.8 and soil organic matter 9-13% also Abstract This research discusses about conditions of habitats and mangrove ecosystems which become an important aspect to develop a good aquaculture in coastal areas. This study aims to analyze the condition of the habitat and mangrove ecosystem based on the quality of water, soil, vegetation of mangroves, and socio-economic conditions of the social community. The study was conducted in four villages in Simpang Pesak, East Belitung Regency from April to November 2013. The results showed the indicator for water quality such as salinity
Kecamatan Indramayu merupakan salah satu kecamatan di pesisir Kabupaten Indramayu yang memiliki potensi besar dalam memberikan kontribusi produksi udang vaname melalui kegiatan budidaya baik dengan teknologi tradisional maupun intensif. Budidaya udang di Indramayu yang telah berlangsung sejak tahun 1980-an tentunya memberikan dampak terhadap keberlanjutan kawasan pesisir di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai status keberlanjutan kawasan pesisir berbasis kegiatan budidaya udang vaname di Kecamatan Indramayu. Metode yang digunakan adalah metode analisis Rap-Shrimp Farm (Rap-SF) hasil modifikasi dari RAPFISH dengan menggunakan 5 dimensi yaitu ekologi, ekonomi, sosial, hukum dan kelembagaan, serta teknologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status keberlanjutan kawasan pesisir di Kecamatan Indramayu berdasarkan tingkat teknologinya menunjukkan perbedaan. Indeks keberlanjutan kawasan pesisir berbasis budidaya udang vaname dengan teknologi tradisional plus dikategorikan kurang berkelanjutan dengan nilai indeks yang dihasilkan sebesar 50,36 dan untuk teknologi intensif dikategorikan cukup berkelanjutan dengan indeks keberlanjutan sebesar 51,85. Guna meningkatkan status keberlanjutannya maka direkomendasikan strategi pengelolaan kawasan pesisir berbasis budidaya udang vaname dilakukan dengan pendekatan pengelolaan kawasan budidaya berbasis klasterisasi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
334 Leonard St
Brooklyn, NY 11211
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.