Kecamatan Indramayu merupakan salah satu kecamatan di pesisir Kabupaten Indramayu yang memiliki potensi besar dalam memberikan kontribusi produksi udang vaname melalui kegiatan budidaya baik dengan teknologi tradisional maupun intensif. Budidaya udang di Indramayu yang telah berlangsung sejak tahun 1980-an tentunya memberikan dampak terhadap keberlanjutan kawasan pesisir di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai status keberlanjutan kawasan pesisir berbasis kegiatan budidaya udang vaname di Kecamatan Indramayu. Metode yang digunakan adalah metode analisis Rap-Shrimp Farm (Rap-SF) hasil modifikasi dari RAPFISH dengan menggunakan 5 dimensi yaitu ekologi, ekonomi, sosial, hukum dan kelembagaan, serta teknologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status keberlanjutan kawasan pesisir di Kecamatan Indramayu berdasarkan tingkat teknologinya menunjukkan perbedaan. Indeks keberlanjutan kawasan pesisir berbasis budidaya udang vaname dengan teknologi tradisional plus dikategorikan kurang berkelanjutan dengan nilai indeks yang dihasilkan sebesar 50,36 dan untuk teknologi intensif dikategorikan cukup berkelanjutan dengan indeks keberlanjutan sebesar 51,85. Guna meningkatkan status keberlanjutannya maka direkomendasikan strategi pengelolaan kawasan pesisir berbasis budidaya udang vaname dilakukan dengan pendekatan pengelolaan kawasan budidaya berbasis klasterisasi.
Dwi Putri Wigiani, Bambang Widigdo, Kadarwan Soewardi, Taryono, and Aldiano Rahmadya. 2019. The Vannamei Prawns Aquaculture based Coastal Carrying Capacity in The Coast Areas of Indramayu. Aquacultura Indonesiana, 20(2) : 109-116. Theutilization of coastal area nowadays is commonly used for vannamei prawns aquaculture, either with traditional technology "plus" and intensive technology. The regency of Indramayu is a district in which coastal regions are now utilized to vannamei prawns aquaculture. The uncontrolled development of this aquaculture farming will cause an impact on the surrounding environment, and will eventually threaten other environment sectors in the coastal areas of Indramayu. This research was aimed to calculate the carrying capacity of the coastal area in sub-district of Indramayu. The analysis of the carrying capacity used the approach of Rakocy and Allison (1981) which stated that waste water recipient amounts to 100 times the volume of waste, in addition to using the assumptions developed by Boyd and Musig (1992) stated that the maximum feed in prawn ponds, the volume of waters using a model developed by Widigdo and Pariwono (2003). Water quality parameters used Total Suspended Solid (TSS). The measurement results of the carrying capacity amounted to 83.50 Ha. Based on spatial analysis, the area of prawn ponds in sub-district of Indramayu was 890 Ha, when compared to the carrying capacity analysis based on TSS, the shrimp pond area in Indramayu District has over-exceeded the carrying capacity. In conclusion, the carrying capacity of the coastal area for vannamei prawn aquaculture was 83.50 Ha.
Kecamatan Indramayu merupakan salah satu kecamatan di pesisir Kabupaten Indramayu yang memiliki potensi besar dalam memberikan kontribusi produksi udang vaname melalui kegiatan budidaya baik dengan teknologi tradisional maupun intensif. Budidaya udang di Indramayu yang telah berlangsung sejak tahun 1980-an tentunya memberikan dampak terhadap keberlanjutan kawasan pesisir di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai status keberlanjutan kawasan pesisir berbasis kegiatan budidaya udang vaname di Kecamatan Indramayu. Metode yang digunakan adalah metode analisis Rap-Shrimp Farm (Rap-SF) hasil modifikasi dari RAPFISH dengan menggunakan 5 dimensi yaitu ekologi, ekonomi, sosial, hukum dan kelembagaan, serta teknologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status keberlanjutan kawasan pesisir di Kecamatan Indramayu berdasarkan tingkat teknologinya menunjukkan perbedaan. Indeks keberlanjutan kawasan pesisir berbasis budidaya udang vaname dengan teknologi tradisional plus dikategorikan kurang berkelanjutan dengan nilai indeks yang dihasilkan sebesar 50,36 dan untuk teknologi intensif dikategorikan cukup berkelanjutan dengan indeks keberlanjutan sebesar 51,85. Guna meningkatkan status keberlanjutannya maka direkomendasikan strategi pengelolaan kawasan pesisir berbasis budidaya udang vaname dilakukan dengan pendekatan pengelolaan kawasan budidaya berbasis klasterisasi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.