2015
DOI: 10.22146/jml.18725
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

KONDISI HABITAT DAN EKOSISTEM MANGROVE KECAMATAN SIMPANG PESAK, BELITUNG TIMUR UNTUK PENGEMBANGAN TAMBAK UDANG (Habitat Conditions and Mangrove Ecosystem in Simpang Pesak District, East Belitung for Development of Shrimp Pond)

Abstract: AbstrakKondisi habitat dan ekosistem mangrove menjadi aspek penting dalam pengembangan usaha perikanan budidaya di wilayah pesisir. Penelitian bertujuan untuk mengkaji kondisi habitat dan ekosistem mangrove berdasarkan kualitas perairan, tanah, dan vegetasi mangrove serta kondisi sosial ekonomi masyarakat. Penelitian dilakukan di empat desa Kecamatan Simpang Pesak Kabupaten Belitung Timur pada bulan April -November 2013. Hasil penelitian menunjukkan kualitas air seperti salinitas 28-30, suhu 27-36 o C, pH 7-… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
2
0
4

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
4
Order By: Relevance
“…Komunitas mangrove dapat bermanfaat sebagai tempat pemijahan ikan, pelindung daratan dari abrasi ombak, pelindung daratan dari tiupan angin, gelombang dan badai, pencegah intrusi air laut ke daratan, penyaring air dari kandungan logam berat, tempat persinggahan burung migrasi, habitat beragam biota ekosistem pesisir, sumber pakan ternak, sumber kayu bakar dan sumber obat-obatan (Ghufrona et al, 2015;Siti & Lita, 2017). Hutan mangrove juga sering dimanfaatkan secara langsung untuk tambak ikan dan udang yang tentunya berpengaruh terhadap kelestarian komunitas mangrove (Juwita et al, 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Komunitas mangrove dapat bermanfaat sebagai tempat pemijahan ikan, pelindung daratan dari abrasi ombak, pelindung daratan dari tiupan angin, gelombang dan badai, pencegah intrusi air laut ke daratan, penyaring air dari kandungan logam berat, tempat persinggahan burung migrasi, habitat beragam biota ekosistem pesisir, sumber pakan ternak, sumber kayu bakar dan sumber obat-obatan (Ghufrona et al, 2015;Siti & Lita, 2017). Hutan mangrove juga sering dimanfaatkan secara langsung untuk tambak ikan dan udang yang tentunya berpengaruh terhadap kelestarian komunitas mangrove (Juwita et al, 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…In Indonesia this system is also called "intercropping pond" which means brackish pond with many plants (Arifin &Kepel, 2016). This system in Indonesia aims to minimize costs, increase farmers' incomes, and preserve mangrove forests (Juwita et al, 2015;Ditya et al, 2017;Pringgenies et al, 2017).…”
Section: Integration Of Fisheries and Livestockmentioning
confidence: 99%
“…Jenis Mangrove Sebaran (Stasiun) pengamatan. Selain itu, beberapa faktor lingkungan yang berpengaruh dalam kerapatan relatif suatu jenis, yaitu pasang surut, salinitas, pH, suhu dan substrat (Juwita et al, 2015). Hal ini mengindikasikan bahwa mangrove jenis R. mucronata memiliki persentase individu lebih banyak di Pulau Tanakeke dibandingkan dengan jenis yang lain.…”
Section: Familiunclassified
“…Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan Bengen & Dutton (2004), bahwa mangrove jenis R. mucronata akan tumbuh dengan baik pada daerah substrat berlumpur dan lebih mampu beradaptasi pada substrat yang berpasir. Dengan demikian menurut Juwita et al (2015) jenis mangrove yang memiliki kerapatan relatif tertinggi adalah jenis yang mampu beradaptasi dengan lingkungan.…”
Section: Familiunclassified