Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru dalam pembelajaran membaca dan menulis di sekolah dasar. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 151 Pekanbaru yang terhitung pada bulan Februari hingga Maret. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa SDN 151 Pekanbaru. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah Gerakan Literasi Sekolah di SDN 151 Pekanbaru khususnya kelas 4 terdiri atas beberapa program seperti membaca Al-quran, membaca buku, perpustakaan, dan pojok literasi. Peran guru dalam membaca melalui GLS yaitu membimbing siswa dalam menemukan buku bacaan yang tepat, sebagai fasilitator dengan memberikan pelayanan untuk memudahkan dalam proses pembelajaran, sebagai motivator bagi siswa dalam belajar. sedangkan peran guru dalam menulis yaitu melatih siswa dalam menciptakan suatu karya tulis, sebagai fasilitator dengan memberikan rasa senang pada siswa, dan mengevaluasi hasil kerja siswa seperti kegiatan menulis puisi, pantun dan meringkas
Saat ini hasil belajar anak belum bisa dikatakan berhasil secara optimal dimana bagi anak slow learner, pembelajaran daring bukanlah solusi yang baik. hal ini didukung oleh tidak semua orang tua dan guru berperan secara optimal. Masalah ini menjadi salah saru alasan penelitian yang bertujuan untuk mengkaji peran guru dan orang tua dalam mengatasi kesulitan belajar matematika anak slow learner di masa pandemi covid-19. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif, dengan desain penelitian yang digunakan merupakan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian digunakan peneliti ada 3 yaitu satu guru mata pelajaran .matematika, satu orangtua anak ABK, dan satu kepala sekolah. Mengunakan wawancara online dan metode observasi untuk mengumpulkan data. Teknik analisis data yang digunakan adalah penyederhanaan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran guru yakni adanya perlakuan khusus di kelas, guru selalu memantau tugas-tugas anak slow learner, dan adanya video pembelajaran matematika yang di kirimkan oleh guru via whatsapp. Adapun peran orang tua yakni merupakan pendidik bagi anak, orangtua sebagai pelindung anak, anak prioritas orangtua, dan orangtua mengetahui kondisi anak ketika di rumah. Adapun peran kepala sekolah yakni kepala sekolah membimbing guru dalam proses pembelajaran, dan adanya evaluasi untuk guru. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa guru, orangtua, dan kepala sekolah sangatlah berpengaruh dalam mengatasi kesulitan belajar anak slow learner.
Rendahnya kemampuan literasi menyebabkan rendahnya minat baca di kalangan siswa sekolah dasar. Salah satu langkah pemerintah dalam meningkatkan kemampuan minat baca siswa adalah dengan proram Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Namun berbagai kendala muncul terkait implementasi program GLS. Banyak guru yang mengeluhkan kurangnya motivasi dari kepala sekolah dan lingkungan masyarakat untuk memfasilitasi pelaksanaan GLS, selain itu guru juga mengeluhkkan waktu pelaksaan yang belum optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program GLS dan kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program GLS. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan metode kualitatif. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan purposive sampling. Hasil penelitian dari dua sekolah terdapat beberapa tahapan GLS yang telah dilaksanakan, yaitu pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Pada sekolah pertama program yang dilaksanakan adalah menulis catatan harian pada hari senin, bercerita pada hari rabu, membaca 15 menit pada hari Selasa dan Kami, tadarus pada hari jumat, lomba literasi, pemanfaatan pojok baca, pemanfaatan teras baca. Sedangkan pada sekolah kedua program GLS yang telah dilaksanakan adalah pengadaan perpustakaan sekolah, serasi (Selasa Rabu Literasi), membaca bersama setiap hari Kamis
Implementasi kurikulum 2013 terkait pelaksanaan pembelajaran, menuntut guru untuk melaksanakan pembelajaran tematik integrative yang menekankan pendekatan saintifik serta menggunakan model-model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Sehingga, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 di salah satu sekolah dasar yaitu Sekolah Dasar Negeri 017 Desa Tandan Sari, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian adalah guru kelas, kepala sekolah serta peserta didik. Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara serta dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 guru melaksanakaan pembelajaran berdasarkan tema, akan tetapi guru menyampaikan perpindahan mata pelajaran. Di dalam Proses pembelajaran guru menggunakan 5 langkah pendekatan saintifik yaitu, mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Akan tetapi di dalam proses pembelajaran guru tidak menggunakan model-model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Hal ini dikarenakan pemahaman guru terkait model pembelajaran masih sangat rendah.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan siswa SD yang masih kurang dalam memahami bacaan secara kritis dan kreatif pada pembelajaran membaca. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran multiliterasi terhadap kemampuan membaca siswa SD. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah eksperimen kuasi dengan desain non-equivalent control group pretest posttest. Data yang dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu data hasil pretest dan posttest kemampuan membaca dari siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik pemberian tes yaitu tes obyektif pendekatan pilihan ganda (multiple choice) dan essai. Perlakukan (treatment) yang diberikan adalah model pembelajaran multiliterasi pada kelas eksperimen, sedangkan kelas kontrol tidak belajar dengan model pembelajaran multiliterasi. Hasil skor rata-rata posttest kelas eksperimen adalah 18,76, sedangkan skor rata-rata posttest siswa kelas kontrol adalah 16,04. Dari hasil penulisan tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran multiliterasi memberikan pengaruh pada kemampuan membaca siswa SD. Kata kunci: Pembelajaran multiliterasi, kemampuan membaca THE EFFECT OF TEACHING MULTILITERACY MODEL IN READING SKILL OF ELEMENTARY STUDENTS Abstract This study is backed by the lack of competence of elementary students in terms of comprehending a text critically and creatively in teaching reading. The method used in the study is quasi-experiment for which its design is non-equivalent control group pretest posttest. The collected data that answer the research questions is derived from pretest and posttest of reading skill shown both students from the experiment and control class. The technique of test is objective test approaches, multiple choice and essay for reading skill. Teaching multiliteracy model as the treatment in this research is applied for the experiment class but the control class is not. The everage score of posttest in reading skill for the students in the experiment class showed 18,76 and the students in the control class showed 16,04. The result of study points out that teaching multiliteracy model gives an effect for the students in reading skill. Keywords: learning multiliteracy model, reading skill
Perkembangan tentang Literasi di Indonesia sampai saat ini masih dikatakan rendah. Hal tersebut tertulis dalam hasil kajian dari program for international student assesment ( PISA) yang mengungkapkan dalam pengetahuan membaca Indonesia menduduki tempat dengan urutan 57 dari 65 negara di dunia. Implementasi merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk menilai, mengevaluasi dan mengukur apakah kebijakan tersebut dapat berjalan dengan semestinya dan membutuhkan penilaian atau tidak. Literasi adalah kemampuan dalam membaca, menulis, menyimak, dan berbicara untuk mengetahui pengetahuan seseorang baik dalam lisan dan tulisan. Permasalahan yang dihadapi oleh SDN 006 Simpang Perak Jaya dalam GLS adalah rendahnya minat baca pada siswa. Waktunya yang terlalu singkat hanya 15 menit. Kemudian jumlah siswa yang banyak dalam satu kelas terkadang membuat siswa kurang terkontrol oleh guru serta rotasi pertukaran buku dengan Pabrik RAPP yang tidak terjadwal dalam pertahunnya terkadang membuat siswa merasa bosan dengan buku yang itu-itu saja. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembiasaan di dalam dan di luar kelas Gerakan Literasi Sekolah SDN 006 Simpang Perak Jaya. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data yang dilakukan lewat teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Temuan penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut. Terdapat beberapa pembiasaan di dalam kelas seperti membaca 15 menit, mading dan pertukaran buku antar kelas. Sedangkan pembiasaan di luar kelas adalah kunjungan taman baca dan kunjungan perpustakaan
Masih banyak siswa yang kesulitan memecahkan masalah yang diminta dan berdampak pada hasil nilai yang diperoleh oleh peserta didik. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis HOTS (High Order Thingking Skills) pada Tema 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia Subtema 3 Manfaat Lingkungan. Jenis penelitian ini yaitu pengembangan dengan menggunakan model ADDIE yang disederhanakan menjadi empat tahapan yaitu (Analysis, Design, Development, Impementasi). Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa angket yang diberikan kepada ahli desain, ahli materi, ahli bahasa untuk menguji kelayakan, serta respon guru dan peserta didik untuk menguji kemenarikan. Jenis data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah data kualitatif yang dianalisis menggunakan data kuantitatif berupa data angka dan diinterpretasikan dengan pedoman kriteria kategori penilaian untuk menentukan kualitas produk. Hasil dari penelitian ini, menghasilkan produk LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) yang dapat digunakan pada jenjang SD sebagai bahan ajar atau pegangan buku ajar peserta didik yang telah memenuhi kriteria sangat baik dengan skor rata-rata dari ahli desain 90% ahli materi 88% dan ahli bahasa 90% dengan kategori sangat layak serta respon yang diberikan oleh pendidik 99% dengan kategori sangat menarik, dan dilakukan uji coba skala kecil 84% dengan kategori sangat menarik. Bahan ajar LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) sudah layak digunakan dalam proses pembelajaran.
Membaca buku merupakan salah satu aktivitas belajar yang efektif untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan, namun pada kenyataannya, permasalahan yang masih ditemukan sampai saat ini adalah rendahnya minat membaca pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi minat baca mahasiswa PGSD FKIP UIR setelah terbentuknya program pojok literasi dan menelaah pengaruh program pojok literasi terhadap minat baca mahasiswa PGSD FKIP UIR. Penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Untuk mengetahui pengaruh program pojok literasi terhadap minat baca mahasiswa PGSD FKIP UIR, maka peneliti menggunakan analisis data regresi linear sederhana. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa program pojok literasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap minat baca mahasiswa. Rata-rata minat baca mahasiswa adalah 107,39 dengan kategori baik dan memiliki persentase 83,89%. Program pojok literasi memberikan pengaruh pada minat baca mahasiswa dilihat dari aspek semangat dalam membaca buku, kesadaran sebagai mahasiswa untuk membaca buku, kesadaran akan pentingnya buku, ketertarikan untuk membaca buku, ketertarikan terhadap buku bacaan, memanfaatkan waktu untuk membaca buku, memilih buku bacaan, keinginan mencari sumber bacaan buku. Minat baca mahasiswa juga sangat berkaitan dengan kesadaran mahasiswa untuk membaca. Apabila mahasiswa sadar dengan membaca maka akan menambah pengetahuan maka minat baca mahasiswa juga akan meningkat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.