Platelet plays a crucial role in cardiovascular diseases (CVDs) development. Abnormalities in platelet aggregation provokes thromboembolism, eventually leading to death. In Indonesia, breadfruit (Artocarpus altilis) leaf is traditionally used to treat CVDs. This study aimed to evaluate the antiplatelet activity of A. altilis leaf extract (AAE) and to identify its active compound. A. altilis leaves were extracted with ethanol, and the antiplatelet activity was assessed using ADP-induced platelet aggregation. The major compound was isolated with column chromatography followed by preparative TLC, and the structure was determined on the basis of UV, MS, IR, and NMR spectra. The binding mode of the active compound to platelet receptors was characterized in in silico study. AAE exhibited an antiplatelet activity (IC50 of 252.23 µg/mL). A geranylated chalcone, 2-geranyl-2ʹ,3,3,4ʹ-tetrahydroxydihydrochalcone (GTDC) was identified as the antiplatelet compound (IC50 of 9.09 µM). GTDC actions with P2Y12 platelet receptor involving three amino acid residues.
Pendahuluan: Kasturi (Mangifera casturi Kosterman) adalah salah satu dari tumbuhan khas Kalimantan yang memiliki berpotensi bioaktif karena memiliki kandungan fenol dan flavonoid yang tinggi. Tanaman ini digunakan dalam pengobatan oleh masyarakat secara turun temurun dan langka untuk ditemukan, sehingga perlu diketahui zat kimia berkhasiat pada bagian kulit batangnya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar total fenolik dan flavonoid fraksi etil asetat dari ekstrak metanol kulit batang kasturi (M. casturi Kosterman). Metode: Analisis kualitatif melalui skrining fitokimia fenolik dengan reagen FeCl3, sedangkan untuk flavonoid menggunakan Mg-HCl, NaOH 10%, dan H2SO4. Kromatografi lapis tipis (KLT) juga dilakukan dengan eluen metanol dan penampak bercak FeCl3 10% untuk senyawa fenolik, AlCl3 5% dan sitroborat untuk senyawa flavonoid. Penentuan kadar total fenolik dan flavonoid menggunakan metode kolorimetri dengan pereaksi kompleks Folin-Ciocelteu pada fenolik dan pereaksi kompleks AlCl3 pada flavonoid yang absorbansinya diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil: Hasil penelitian diperoleh rendemen ekstrak metanol kulit batang Kasturi sebesar 10,38% dan rendemen fraksi etil asetatnya sebesar 4,2%. Hasil skrining fitokimia dan KLT teridentifikasi kandungan fenolik dan flavonoid. Fraksi etil asetat dari ekstrak metanol kulit batang Kasturi mengandung kadar total fenol sebesar 3,92 mg GAE/g fraksi dan kadar total flavonoid sebesar 5,14 mg QE/g fraksi. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah fraksi etil asetat dari ekstrak metanol kulit batang Kasturi mengandung senyawa fenolik dan flavonoid yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai alternatif sumber obat bahan alam.
Kelompok Wanita Tani (KWT) Cantik Manis merupakan salah satu Kelompok Wanita Tani (KWT) aktif yang berada di bawah naungan UPT BPP Liang Anggang Banjarbaru yang berada di Kelurahan Landasan Ulin Barat. KWT Cantik Manis saat ini tengah aktif membudidayakan tanaman hias Bayam Brazil, yang saat ini hanya digunakan untuk konsumsi sebagai campuran olahan sayuran, keripik dan tanaman hias dipekarangan rumah. Melihat potensi Bayam Brazil, STIKES Borneo Lestari Banjarbaru melalui program pengabdian masyarakatnya membantu memberikan edukasi melalui pengembangan pemanfaatan Bayam Brazil menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis seperti nugget dan sirup. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengenalkan masyarakat tentang cara pengolahan dan pemanfaatan Bayam Brazil. Kegiatan dilakukan dengan memberikan materi (edukasi) tentang antioksidan alami, khasiat dari Bayam Brazil dan demo atau praktek pembuatan sirup dan nugget dari bahan Bayam Brazil. Berdasarkan hasil analisis data terlihat antusias masyarakat terkait kegiatan tersebut. Hal ini karena produk olahan nugget dan sirup ini dapat menjadi salah satu alternatif dalam menjalankan wirausaha produk yang berpotensi berkembang di masyarakat untuk mendukung terwujudnya masyarakat tangguh di era new normal dalam usaha peningkatan derajat ekonomi masyarakat. Masyarakat juga mendapatkan wawasan baru tentang antioksidan alami, khasiat Bayam Brazil dan demontrasi pengolahan nugget dan sirup.
Eleocharis dulcis is a swamp plant has potential as a traditional medicine. The purpose of this study was to compare the results of determining specific and non-specific parameters on simplicia and methanol extract of purun tikus’s stems. Determination of specific parameters includes organoleptic, macroscopic - microscopic tests, water soluble extract content, ethanol soluble extract content and phytochemical screening such as testing for alkaloids, flavonoids, tannins, saponins and steroids/triterpenoids. Determination of non-specific parameters includes drying shrinkage, determination of total ash content, acid insoluble ash content and heavy metal contamination. The results of the study on the specific parameters of stem extract showed that the simplicia powder was light brown in color, had a characteristic odor that was not pungent and had a bitter taste and on microscopic examination only the simplicia could be observed epidermis, transport bundles, parenchyma and collenchyma fragments,. The results of the non-specific simplicia characterization test showed drying shrinkage of 8.91%, total ash content of 13.79%, acid insoluble ash content of 6.89%. The results showed that both simplicia and methanol extract of purun tikus’s stems met the general requirements for specific and non-specific characteristics except for the total ash content of the simplicia which was declared not eligible.
ABSTRAKAntioksidan memiliki peranan penting dalam menghambat radikal bebas pemicu terjadinya stress oksidatif sel penyebab berbagai penyakit degeneratif. Kalangkala (Litsea angulata) merupakan salah satu tumbuhan khas Kalimantan yang diduga berpotensi sebagai antioksidan alami pencegah stress oksidatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol daun dan kulit batang kalangkala (L.angulata) asal Kalimantan Selatan. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan metode DPPH. Secara kualitatif, hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun dan kulit batang kalangkala (L.angulata) menunjukkan adanya bercak kuning berlatar ungu pada plat KLT. Hasil kuantitatif ekstrak etanol daun kalangkala (L.angulata) diperoleh nilai IC 50 sebesar 152,39 ppm, sedangkan ekstrak etanol kulit batang kalangkala (L.angulata) diperoleh nilai IC 50 sebesar 85,33 ppm. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa daun dan kulit batang tumbuhan kalangkala (L.angulata) memiliki aktivitas antioksidan.Kata kunci: Kalangkala, Litsea angulata, daun, kulit batang, antioksidan ABSTRACT Antioxidants have an important role in inhibiting free radicals that trigger oxidative stress cells that cause degenerative diseases. Kalangkala (Litsea angulata) is a typical plant of Borneo which may have antioxidant activity. This study aims to determine the antioxidant activity of ethanol extract of leaves and stem bark of Kalangkala (L.angulata) from South Borneo. Extracts were investigated for antioxidant activity qualitatively and quantitatively using 2,2diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). Qualitatively, the results of antioxidant assays from ethanol extract of leaves and stem bark showed that there were yellow spots with a purple background on the TLC plate. Quantitatively, the ethanol extract of Kalangkala leaves obtained IC 50 values of 152.39 ppm, while the ethanol extract of Kalangkala stem bark obtained IC 50 values of 85.33 ppm. Thus, it can be concluded that the leaves and stem bark of Kalangkala (L.angulata) have antioxidant activity.
A BSTRACT Context: Indonesia is the largest producer of edible bird’s nest (EBN) in the world. Previous research proved that epidermal growth factor (EGF) was detected from edible bird’s nest extract. EGF will increase the metabolism of skin cells and can lighten the skin EGF will increase the metabolism of skin cells and can lighten the skin. Aims: This research aimed to formulate and prove the lightening and the moisturizing effect of EBN cream on white mice. Materials and Methods: The 28 mice were divided into four group treatment. EBN 40% were formulated into cream with two formula types: water in oil (W/O) and oil in water (O/W). Before the treatment, white mice were exposed to UVA radiation until skin color level was 4. For 14 days, white mice were treated and observed skin color level and moisture content by skin analyzer. Results: The skin color level was 1 on day 8 (O/W), on day 9 (W/O), on day 8 (positive control), and showed skin color level was 4 on day 14 (negative control). The average water content on day 14 was 53.70 ± 1.21 (O/W), 50.13 ± 1.39 (W/O), 53.88 ± 0.88 (positive control), and 21.48 ± 2.90 (negative control). Conclusion: No significant difference was observed in lightening effect (Sig. 0.495) and moisturizing effect (Sig. 0.564) between O/W cream and W/O creams. W/O cream has good adhesion and O/W cream has good dispersion.
Free radicals are atoms or molecules, having one or more unpaired electrons. Increased production of free radicals can cause oxidative stress and cause many pathological conditions, e.g. cancers, heart diseases, and other diseases. The antioxidant can inhibit oxidative stress. Kalangkala (Litsea angulata) usually found in the South Kalimantan that can be used as an antioxidant. The study aimed to determine the antioxidant activity of ethanolic extract of Kalangkala fruits and seeds from South Kalimantan. Antioxidant activity was conducted qualitatively and quantitative uses the method DPPH. The result of the antioxidant activity of ethanolic extract of Kalangkala fruits and seeds qualitatively showed the presence of yellow spots on a purple background at Thin Layer Chromatography (TLC). The result of the activity of ethanolic extract of Kalangkala seeds quantitatively obtained IC50 value was 48.78 ppm and activity of ethanolic extract of Kalangkala fruits quantitatively obtained IC50 value was 243.14 ppm. Ethanolic extract of Kalangkala fruits and seeds from South Kalimantan has antioxidant activity.
Penggunaan tanaman sebagai pengobatan diare merupakan sumber potensialsebagai alternatif obat tradisional.Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.)merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antidiare karenamemiliki kandungan senyawa flavonoid, tanin dan saponin.Tujuan dari penelitianini adalah mengetahui efek anti diare dari infusa Kulit Pisang Kepok pada mencityang diinduksi dengan oleum ricini dan mengetahui dosis infusa Kulit PisangKepok yang memberikan efek antidiare yang paling baik.Kulit Pisang Kepokdiekstraksi dengan metode infusa.Pengujian efek antidiare dilakukan denganmenginduksioleum ricinike mencit. Kelompok perlakuan terbagi menjadi 5kelompok yaitu kelompok 1 (kontrol negative),kelompok 2 (kontrol positifloperamid 2mg), kelompok 3 (infusa Kulit Pisang Kepok 5% b/v), kelompok 4(infusa Kulit Pisang Kepok 10% b/v) dan kelompok 5 (infusa Kulit Pisang Kepok15% b/v). Pengamatan antidiare dilaksanakan tiap 30 menit selama 4 jam meliputifrekuensi dan konsistensi diare. Hasilpengamatan frekuensi diaremenunjukkanterdapat perbedaan bermakna antara kelompok 5 dengan kelompok 1dilihat dari penurunan frekuensi diare.Hasil penelitian pada konsistensi fesesmenunjukkankelompok 5memberikan perbaikan konsistensi feses (normal)padamenit ke 180.Infusa Kulit Pisang Kepok 15% b/vmenunjukkan efek antidiareyang paling baik dibandingkan dengan infusa Kulit Pisang Kepok 5% b/v dan10% b/v.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.