Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah siswa sesudah penerapan model Project based learning dibandingkan dengan sebelum penerapan model tersebut serta korelasi antara kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian one-group pretest-postest group design. Populasi penelitian ini adalah siswa Madrasah Tsanawiyah Swasta Darul Ulum Banda Aceh sedangkan sampel penelitian yaitu siswa kelas VIII2 sebanyak 30 siswa. Instrumen dalam penelitian ini terdiri atas tes kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah. Analisis data dilakukan secara kuantitatif menggunakan uji t yaitu Paired Samples TTest untuk pengujian perbedaan skor yang diperoleh siswa sebelum pembelajaran (pretes) dan setelah pembelajaran (postes). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah siswa setelah penerapan model Project based learning lebih baik dari sebelum penerapan. Selain itu, terdapat hubungan antara kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah siswa yang belajar melalui penerapan model Project based learning. Hubungan kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah berada pada kategori cukup. Kata kunci: Berpikir Kreatif; Pemecahan Masalah; Project based learningAbstract: This research aims to understand the students' creative thinking and problem solving ability after implementing project based learning compared to before implementation and correlation between creative thinking and problem solving ability. It is an experiment research with one-group pretest-postest group design. The population is all students in Madrasah Tsanawiyah Swasta Darul Ulum Banda Aceh, 30 students are selected as samples. The instruments used are creative thinking and problem solving test. Data analysis used t-test, i.e. paired samples T-test to examine score difference before the implementation of project based learning (pretest) and after it (posttest). The result shows that creative thinking and problem solving
AStudents’ skills in expressing mathematical ideas in various ways have not met the expectation. Teachers need to apply the learning providing students’ opportunities to present their mathematical ideas. Utilizing the Brain-Based Learning (BBL) approach with Autograph can help students develop their mathematical communication skills. The purpose of this study was to analyze the development of students’ mathematical communication skills. Twenty-eight 10th grade students in one of the high schools in Banda Aceh participated in the study. The instruments used were a mathematical communication skills test and the activity observation. Data were analyzed using descriptive analysis. The study showed that mathematics learning applying BBL approach with Autograph contribute to developing students’ mathematical communication skills.
Learning can foster students’ character as well as their understanding. Realistic Mathematics Education (RME) is one of learning approach to foster those competences. In this research, the learningbased RME will be supported by using the Geometer's Sketchpad. This study aims to improve the students’ character through Realistic Mathematics Education using Geometer's Sketchpad on proportion topic and analyze the student's learning achievement . The subjects of this research are the 25 eighth grade students in one of public secondary school in Aceh Tamiang, Aceh. Instruments used in the study are character observation sheets and test to assess students’ learning achievement. The data analysis technique used is descriptive analysis. The result of data analysis shows that the implementation of Realistic Mathematics Education using Geometer's Sketchpad in topic of proportion can improve student's critical and creative thinking. In addition student's learning achievement met the minimal mastery criteria.
AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas, hasil belajar, dan respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) pada materi operasi hitung perkalian. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan sebanyak tiga siklus. Subjek penelitian yaitu 33(tiga puluh tiga) siswa kelas IV SD Negeri 46 Banda Aceh. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes formatif hasil belajar siswa, lembar observasi aktivitas siswa, dan angket respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa yang diharapkan dalam pembelajaran terdapat peningkatan dengan menggunakan pendekatan PMR pada materi operasi hitung perkalian di kelas IV SD Negeri 46 Banda Aceh. Siklus-I terdapat 40% aktivitas siswa yang aktif, siklus-II terdapat 80% aktivitas siswa yang aktif, dan pada siklus-III 100% aktivitas siswa aktif. Selanjutnya juga terdapat peningkatan kemampuan operasi hitung perkalian siswa pada setiap siklus. Siklus-I terdapat 33,3% tuntas, siklus-II terdapat 63,6% tuntas, dan siklus-III terdapat 96,97% tuntas. Respon siswa juga sangat positif terhadap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMR pada materi operasi hitung perkalian di kelas IV SD Negeri 46 Banda Aceh. Kata kunci: Pendekatan pendidikan matematika realistik, kemampuan operasi hitung perkalianAbstract This research was conducted to know the activity, learning result, and student's response to learning using Realistic Mathematics Education (RME) approach on multiplication counting material. This research is a Classroom Action Research which carried out three cycles. The subjects were 33 fourth grade students of SD Negeri 46 Banda Aceh. Data collection was done by using formative test of student learning result, student activity observation sheet, and student response questionnaire. The results showed that the expected student activity in the learning process was improved by using RME approach on multiplication counting material in class IV SD Negeri 46 Banda Aceh. There are 40% of active student activity, the second cycle is 80% active student activity, and in 100% cycle 100% active student activity. Furthermore there is also an increase in the ability of student counting operations multiplication in each cycle. The cycle-I is 33.3% complete, the IIcycle is 63.6% complete, and the III-cycle is 96.97% complete. Student response is also very positive on the learning by using PMR approach on the material of multiplication operation in class IV SD Negeri 46 Banda Aceh.
Abstract. Creative thinking ability of students is still low and less attention in Keywords: learning model, Problem Based Learning (PBL), creative thinking ability PendahuluanPendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.Manusia akan tumbuh dan berkembang melalui pendidikan sebagai individu yang sempurna.Manusia dapat menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi dengan berpikir secara kreatif dan mandiri. Pendidikan dapat pula mengembangkan pengetahuan serta meningkatkan mutu kehidupan. Oleh karena itu, pendidikan sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.Salah satu upaya meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui pembelajaran matematika. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang pembelajaran pasal 2 ayat 1 menerangkan bahwa pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan berbasis aktivitas dengan karakteristik (a) interaktif dan inspiratif, (b)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki perkembangan kemampuan penalaran matematis siswa melalui Model Discovery Learning di SMPN 6 Banda Aceh.Penelitian ini menjalankan pendekatan kuantitatif dan kualitatif secara bersama-sama (mix method) dengan jenis penelitian Concurrent Triangulation Strategy.Populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas VIII-4 SMPN 6 Banda Aceh yang berjumlah 30 siswa. Sedangkan sampel penelitian yaitu lima siswa yang terdiriatas satu kelompok belajar yang dipilih secara random dari enam kelompok belajar.Data kemampuan penalaran matematis siswa dikumpulkan melalui tes kemampuan penalaran matematisdan wawancara semi terstruktur.Data kemampuan penalaran matematis siswa yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan melihat kesesuaian data tes dengan wawancara dan relevansinya dengan indikator kemampuan penalaran matematis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan penalaran matematis siswa melalui Model Discovery Learning berkembang secara bervariasi.Pada awal penerapan model siswa kesulitan mengembangkan kemampuannya.Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan sintaks Model Discovery Learning.Siswa terbiasa menerima materi dari guru dalam bentuk jadi.Upaya guru memotivasi dan menggali keberanian siswa pada akhirnya dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran dan mengembangkan kemampuan penalaran matematis.Implikasi penelitian ini yaitu penerapan Model Discovery Learning dapat mengembangkan kemampuan penalaran matematis siswa. Guru hendaknya memperluas penerapan model pembelajaran tersebut untuk materi matematika lainnya dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.