Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan goal setting terhadap efikasi diri manajer tingkat menengah. Hipotesis yang diajukan ada perbedaan efikasi diri manajer tingkat menengah yang mendapat pelatihan goal setting (kelompok eksperimen) dengan manajer tingkat menengah yang tidak mendapat pelatihan goal setting (kelompok kontrol). Desain eksperimen yang digunakan yaitu pretes-posttes control group design. Subjek penelitian adalah manajer tingkat menengah Di PT BAT Yogyakarta sebanyak 16 orang Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala efikasi diri, adapun analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik Mann Whitney Test dan Wilxocon Signed Ranks Test. Hasil analisis data menunjukkan ada perbedaan efikasi diri antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, dilihat dari selisih skor pretest dan post test (Gained Score) Hasil Gained Score ditemukan nilaiZ= -3,464 dan p < 0,01. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat efikasi diri antara kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan, selanjutnya digunakan analisis Wilxocon untuk melihat perbedaan skor pretes dan posttest pada kelompok eksperimen. Hasilnya menunjukkan ada perbedaan hasil uji beda skor pretes – posttest yang menunjukkan koofisiensi Z sebesar -2,747 dan p < 0,01. Hal ini berarti ada perbedaan tingkat efikasi diri pada manager tingkat menengah pada kelompok eksperimen sesudah pelatihan goal setting. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelatihan goal setting berpengaruh terhadap efikasi diri manager tingkat menengah.h
Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi pengaruh efikasi diri dan kecerdasan menghadapi rintangan terhadap niat berwirausaha pada mahasiswa fakultas ekonomi di Universitas Bangka Belitung. Subjek penelitian ini berjumlah 75 mahasiswa dengan karakteristik subjek adalah mahasiswa aktif fakultas ekonomi Universitas Bangka Belitung dan telah mengikuti mata kuliah kewirausahaan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala niat berwirausaha, skala efikasi diri dan skala kecerdasan menghadapi rintangan. Teknik analisis statistik penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat berwirausaha dengan p = 0.000 (p < 0.01), dan koefisien determinannya sebesar 41.7 %. Kecerdasan menghadapi rintangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat berwirausaha dengan p = 0.000, nilai koefisien determinasi sebesar 18.3%. Secara simultan menunjukkan ada pengaruh efikasi diri dan kecerdasan menghadapi rintangan secara bersama-sama terhadap niat berwirausaha dengan p sebesar 0.000 (p < 0.01). Koefisien determinasi sebesar 0.419. Hal ini berarti bahwa faktor efikasi diri dan kecerdasan menghadapi rintangan mampu memprediksi variabel niat berwirausaha sebesar 41.9 %, sedangkan 58.1 % diprediksi oleh variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini.
AbstrakUpaya terhadap menciptakan kepuasan terhadap pasien merupakan hal utama untuk diwujudkan di setiap Rumah Sakit. Penelitian ini ingin melihat adanya hubungan antara Perceived Organizational Support (POS) dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada para perawat di ruang inap Rumah Sakit DK di Yogyakarta, Indonesia. Subjek penelitian ini berjumlah 72 orang perawat. Karakteristik dari subjek penelitian adalah berumur 20 tahun sampai dengan 50 tahun, dan memiliki tingkat pendidikan minimal Diploma 3. Metode untuk pengumpulan data penelitian adalah menggunakan metode skala, yaitu menggunakan Skala POS dan skala OCB, dengan reliabilitas 0,950 dan 0,905 dan daya beda item total berkisar antara 0,31 s/d 0,80 dan 0,292 s/d 0,806. Analisis data penelitian menggunakan analisis korelasi product moment dan analisis regresi ganda. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara POS dengan OCB pada para perawat rawat inap RS. Aspek POS yang menyatakan bahwa perawat merasakan adanya dukungan organisasi terhadap ide-ide karyawannya dan adanya dukungan organisasi terhadap kesejahteraan karyawannya, adalah aspek POS yang signifikan berpengaruh terhadap timbulnya Organizational Citizenship Behavior pada para perawat Rumah Sakit. AbstractEfforts to create patient satisfaction are the main things to be realized in every hospital. This study wanted to see the relationship between Perceived Organizational Support (POS) and Organizational Citizenship Behavior (OCB) in nurses in the inpatient ward of the DK Hospital in Yogyakarta, Indonesia. The subjects of this study were 72 nurses. The characteristics of the study subjects were aged 20 years to 50 years, and had a minimum education level of Diploma 3. The method for collecting data was using a scale method, that is using the POS Scale and OCB scale, with reliability 0.950 and 0.905 and different power items totaling between 0.31 to 0.80 and 0.292 to 0.806. Analysis of research data using product moment correlation analysis and multiple regression analysis. From this study it can be concluded that there is a relationship between POS and OCB on hospital nurses. Aspects of POS that states that the nurses feel the existence of organizational support for the ideas of employees and the existence of organizational support for the welfare of its employees, is a significant aspect of POS effect on the emergence of Organizational Citizenship Behavior on the nurses Hospital
The aim of this research was to determine the best legumes for increasing protein of artificial rice that was made of dried growol or oyek based on physical, sensory charactersitics and glycemic index. The experiment design of this research was randomized complete design with the single factor of legumes type, that were soybean mungbean, vevet bean, and cowpeas. The first step of artificial rice processing was mixing dried oyek and legumes flour with 3:7 ratio. The next step was forming the dough into the same as rice, steaming, and drying for producing artificial rice that could be stored. The products of artificial rice were analyzed for texture, colour, and preference level of dried and steamed procuct, proximate composition of dried product, and glycemic index (IG) of steamed product. The result of this research showed that the type of legumes affected the physical and sensory characteristic of artificial rice. The best legumes for producing artificial rice was mungbean. The preference level of the best product was better than the other legumes, and the same as original rice. The proximate composition especially protein content of the best product was the same as original rice, and its IG was be categorized in low IG food product.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan menentukan jenis kacang-kacangan yang tepat untuk meningkatkan kadar protein beras analog dari growol kering atau oyek berdasarkan sifat fisik, kimia, sensoris, dan indeks glisemik. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan acak lengkap faktor tunggal yaitu jenis kacang-kacangan yang meliputi kacang kedelai, tunggak, koro, dan kacang hijau. Beras analog/artificial dibuat melalui tahap pembuatan adonan yang terdiri campuran tepung kacang-kacangan dan tepung oyek dengan perbandingan 3:7. Selanjutnya dibentuk menyerupai beras, dikukus, dan dikeringkan sehingga diperoleh beras analog yang dapat disimpan. Produk kering dan produk yang siap dikonsumsi (nasi analog) selanjutnya dianalisis tekstur, warna,tingkat kesukaan, dan komposisi proksimat pada beras analog, serta indeks glisemik pada nasi analog. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kacang-kacangan berpengaruh terhadap sifat fisik dan tingkat kesukaan beras maupun nasi analog. Jenis kacang-kacangan terbaik adalah kacang hijau yang memberikan tingkat kesukaan nasi analog paling baik dibandingkan jenis kacang-kacangan lainnya dan nilainya sama atau tidak berbeda nyata dengan nasi biasa. Komposisi proksimat beras analog terbaik khususnya kadar proteinnya hampir sama dengan beras biasa, dan IG-nya dikategorikan dalam bahan pangan ber-IG rendah.Kata kunci: Beras analog/artificial; ubi kayu; oyek; indeks glisemik; kacang-kacangan
Abstract. The skills of prisoner coaching to provide social support by walinapi in every penitentiary need to be improved. This experimental study aims to determine the effectiveness of social support training using the Game method and the Role Play method in improving the ability to make Social Support welfare against prisoners in the Penitentiary of Yogyakarta. The research subject was 20 prisoners guardian, consisting of 9 men and 11 women. Social Support Training with Game and Role Playing Methods is a treatment to enhance the welfare social support capabilities of prisoners. Training Effectiveness is measured by evaluation of reactions, evaluation of learning and behavioural evaluation. Measurement of social support capabilities is done before and after training using a scale based on 5 aspects of social support. The research data analysis uses independent t-test and pair comparison t-test techniques. The results of the study show that, (1) social support training is effectively improving the ability to support social welfare of the prisoners; (2) there is no difference in effectiveness between social support training using the game method and the role play method.Keywords: game methods; role play methods; social support training Abstrak. Keterampilan pembinaan narapidana untuk memberikan dukungan sosial oleh walinapi di setiap Lembaga Pemasyarakatan perlu ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan dukungan sosial dengan menggunakan metode Bermain dan metode Permainan Peran dalam meningkatkan kemampuan melakukan Dukungan Sosial walinapi terhadap para narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Yogyakarta. Subjek penelitian adalah 20 orang walinapi, yang terdiri dari 9 orang pria dan 11 orang wanita. Pelatihan Dukungan Sosial dengan metode Bermain dan Permaian Peran merupakan perlakuan untuk meningkatkan kemampuan dukungan sosial walinapi terhadap para narapidana. Efektivitas pelatihan diukur dengan evaluasi reaksi, evaluasi pembelajaran dan evaluasi perilaku. Pengukuran kemampuan dukungan sosial dilakukan sebelum dan sesudah pelatihan menggunakan skala yang berdasarkan lima aspek dukungan sosial. Analisis data penelitian menggunakan teknik independent t-test dan pair comparison t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) pelatihan dukungan sosial adalah efektif meningkatkan kemampuan melakukan dukungan sosial walinapi terhadap narapidana; (2) tidak ada perbedaan efektivitas antara pelatihan dukungan sosial yang menggunakan metode Bermain dan metode Permainan Peran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh sistem reward yang sudah disusun di PT.SVU terhadap work engagement dengan keadilan prosedural sebagai variabel kontrol. Jenis penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest Design, di mana kelompok eksperimen diukur variabel tergantungnya (pretest) kemudian dilakukan perlakuan dan dilakukan pengukuran kembali variabel tergantung tersebut (posttest). Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik Analisis Covarian (Ancova), teknik analisis Ancova dirancang untuk mengontrol covariate ketika kelompok secara acak, tetapi tidak untuk mengontrol perbedaan kelompok yang terjadi secara alami. Hasil penelitian didapatkan hasil bahwa Keadilan Prosedural berpengaruh secara signifikan terhadap Work Engagement (F=11,300; p=0,000), sehingga dari hasil ini didapatkan bahwa kelompok berpengaruh terhadap Work Engagement (F=5,369; p=0,000). Berdasarkan hasil analisis dari data yang dianalisis didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,024 maka adanya pengaruh sistem reward terhadap work engagement. Keterbatasan dari penelitian ini, yaitu waktu yang terbatas dalam pelaksanaan penelitian ini sehingga tidak dapat melihat perubahan perilaku, seberapa besar dampak yang dipengaruhi oleh sistem reward. Permasalahan lain yaitu tidak adanya kelompok kontrol juga menjadi catatan untuk peneliti selanjutnya. Lebih lanjut hasil penelitian akan dibahas dalam diskusi penelitian.
Era globalisasi menuntut organisasi untuk mampu berkompetisi agar mampu tetap bertahan dalam persaingan global. Strategi untuk selalu dapat berkompetisi adalah dengan cara memperkuat kapasitas organisasi dan sumber daya manusia yang dimiliki. Upaya untuk memperkuat kapasitas organisasi dan SDM yang dimiliki adalah dengan memberikan perhatian khusus terkait dengan perilaku individu dalam organisasi agar mampu mencapai kinerja yang efektif dan efisien. Salah satu hal yang dibutuhkan oleh karyawan adalah perilaku prososial sering juga disebut sebagai Organizational Citizenship Behavior (OCB). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar pengaruh iklim organisasi dan keterlibatan kerja terhadap OCB Pegawai BPKAD Kabupaten Banggai Laut Provinsi Sulawesi Tengah. Subjek dalam penelitian ini adalah pegawai BPKAD Kabupaten Banggai Laut Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 40 orang. Metode pengumpulan data menggunakan skala iklim organisasi, skala keterlibatan kerja, dan skala OCB. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi dan keterlibatan kerja secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap OCB.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh restrukturisasi birokrasi organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai. Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen dengan jenis rancangan “Nonequivalent control group design”. Subjek Penelitian ini berjumlah 15 pegawai yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dengan jumlah 8 pegawai dan kelompok kontrol dengan jumlah 7 pegawai dengan pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket kepuasan kerja pegawai yang diadaptasi dari Job Descriptive Index menurut Gibson et.al. (2009). Teknik analisis data menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dengan bantuan program SPSS versi 22 for windows. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa restrukturisasi birokrasi organisasi dapat meningkatkan kepuasan kerja pegawai menjadi lebih tinggi., dengan nilai Z = -2,524 dan nilai p = 0,012 (< 0,05). Semakin proporsional struktur birokrasi organisasi akan semakin meningkatkan kepuasan kerja pegawai.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.