2018
DOI: 10.22146/agritech.31538
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Karakteristik Beras Analog Berindeks Glisemik Rendah dari Oyek dengan Penambahan Berbagai Jenis Kacang-Kacangan

Abstract: The aim of this research was to determine the best legumes for increasing protein of artificial rice that was made of dried growol or oyek based on physical, sensory charactersitics and glycemic index. The experiment design of this research was randomized complete design with the single factor of legumes type, that were soybean mungbean, vevet bean, and cowpeas. The first step of artificial rice processing was mixing dried oyek and legumes flour with 3:7 ratio. The next step was forming the dough into the same… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(3 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Penambahan tepung kecambah kacang hijau pada formulasi beras analog diharapkan dapat meningkatkan nilai gizi beras khususnya kadar protein dan aktivitas antioksidannya dibandingkan beras sosoh. Selain itu, dibandingkan jenis kacangkacangan lainnya, penggunaan kacang hijau pada formulasi beras analog menghasilkan karakteristik organoleptik yang lebih disukai (Kanetro et al, 2017) Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi beras analog yang tepat dengan mengombinasikan tepung mocaf, tepung jagung, dan tepung kecambah kacang hijau dan mengevaluasi karakteristik fisik, kimia, dan sensorisnya. Dengan variasi kandungan nutrisi yang terkandung pada ketiga bahan, diharapkan inovasi beras analog yang dihasilkan memiliki nilai gizi setara atau melebihi beras padi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Penambahan tepung kecambah kacang hijau pada formulasi beras analog diharapkan dapat meningkatkan nilai gizi beras khususnya kadar protein dan aktivitas antioksidannya dibandingkan beras sosoh. Selain itu, dibandingkan jenis kacangkacangan lainnya, penggunaan kacang hijau pada formulasi beras analog menghasilkan karakteristik organoleptik yang lebih disukai (Kanetro et al, 2017) Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi beras analog yang tepat dengan mengombinasikan tepung mocaf, tepung jagung, dan tepung kecambah kacang hijau dan mengevaluasi karakteristik fisik, kimia, dan sensorisnya. Dengan variasi kandungan nutrisi yang terkandung pada ketiga bahan, diharapkan inovasi beras analog yang dihasilkan memiliki nilai gizi setara atau melebihi beras padi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kandungan protein tepung kecambah kacang hijau dan tepung jagung meningkatkan kadar protein beras analog hingga melampaui kadar protein beras sosoh, seperti pada beras analog F3 (tepung kecambah kacang hijau 30%). Hal senada dikemukakan pada penelitian Kanetro et al, (2017) dimana penambahan tepung kacangkacangan, salah satunya kacang hijau sebesar 30% total formulasi berpeluang dapat menghasilkan beras analog dengan kadar protein mendekati beras analog, yaitu 6,53%. Tepung kecambah kacang hijau mengandung protein sebesar 26-32,13% (Prasetyowati, 2010;Rachim et al, 2020).…”
Section: Kadar Proteinunclassified
“…Selain itu tiwul instan juga dikonsumsi oleh masyarakat di Jawa, utamanya di desa dan pegunungan (Setyowati dan Kanetro, 2015). Beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai tiwul instan dengan memanfaatkan berbagai bahan seperti, oyek dengan penambahan kacang tunggak (Kanetro dan Sri, 2015), oyek dengan penambahan kacang-kacangan (kacang hijau, kedelai, dan kara) (Kanetro et al, 2017). Berdasarkan kajian dari penelitian-penelitian tersebut, belum pernah dilakukan pembuatan tiwul instan (oyek) dengan memanfaatkan potensi lokal yaitu menggunakan tepung mocaf dengan penambahan tepung jagung talango.…”
unclassified