The objective of this research was to determine the performance of Bali bull in rainy season under feedlotting management on farmer level in Timor Island. Twenty Bali bulls with 2.0-2.5 years old on the basis of teeth eruption were used in this study. Feed for animals was field grass, king grass and corn straw. The type, quantity and quality of feed given in accordance with the habits of farmers in the fattened cattle. Research was conducted by direct observation in farmer management during rainy season. Data measured were daily gain, feed consumption and feed conversion. The data collected was tabulated and analyzed descriptively. The result showed that the average of daily gain weight was 0.53 kg/head/d, dry matter intake was 3.88 kg/head/d and feed conversion was 7.55 kg DM/kg daily gain. In conclusion, performance of Bali bull fattened at farmers level with forage in the rainy season could be improved.
INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplemen tepung darah terhadap kualitas dan kuantitas sperma kambing Bligon jantan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Reproduksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Penelitian berlangsung selama lima bulan yakni dari bulan Juni sampai Oktober 2008 dengan 3 bulan perlakuan pakan. Sembilan ekor kambing Bligon jantan berumur 8 sampai 12 bulan, dibagi dalam 3 kelompok perlakuan pakan yakni R 0 , R 1 , dan R 2 masing-masing 3 ekor. Perlakuan R 0 diberikan pakan dasar rumput gajah (60%) dikombinasikan dengan jagung giling (15%), dedak padi (15%), bungkil kedelai (10%), perlakuan R 1 diberikan pakan dasar rumput gajah (60%) dikombinasikan dengan jagung giling (15%), dedak padi (15%), bungkil kedelai (5%) dan tepung darah (5%), perlakuan R 2 diberikan pakan dasar rumput gajah (60%) dikombinasikan dengan jagung giling (15%), dedak padi (15%), dan tepung darah (10%). Penampungan sperma dengan menggunakan vagina buatan dilakukan 2 kali seminggu selama 4 minggu. Variabel yang diukur adalah volume sperma, pH, motilitas, konsentrasi, persentase hidup, dan abnormalitas spermatozoa. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan ulangan sama. Perbedaan diantara perlakuan dianalisis dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata volume sperma berbeda sangat nyata (P≤0,01), R 0 (tanpa tepung darah) adalah 0,42 ml, lebih rendah dari perlakuan R 1 0,82 ml dan R 2 0,69 ml, sedangkan antara R 1 dan R 2 berbeda nyata (P≤0,05). Pengaruh perlakuan terhadap motilitas sperma sangat nyata (P≤0,01) yakni perlakuan R 1 84,17% kemudian diikuti R 2 81,67% dan yang paling rendah R 0 65,00%. Pengaruh perlakuan terhadap konsentrasi spermatozoa sangat nyata (P≤0,01), R 1 5.537,67 juta sel/ml sperma dan R 2 4.415,33 juta sel/ml sperma lebih tinggi dibandingkan dengan R 0 3.081,00 juta sel/ml sperma. Pengaruh perlakuan terhadap spermatozoa hidup sangat nyata (P≤0,01), pada perlakuan R 0 69,88%, perlakuan R 1 dan R 2 masing-masing 91,25% dan 87,63% sedangkan antara R 1 dan R 2 berbeda nyata (P≤0,05). Pengaruh perlakuan terhadap pH sperma dan abnormalitas spermatozoa tidak nyata. Pemberian suplemen tepung darah pada kambing Bligon jantan sebagai pakan sumber protein yang dikombinasikan dengan bungkil kedelai, jagung giling, dan dedak halus dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma. Perlu dilakukan upaya peningkatan produktivitas ternak kambing lokal dengan pemberian pakan tambahan tepung darah sebagai pakan tambahan alternatif sumber protein pada daerah yang kualitas pakannya rendah.(Kata kunci: Kambing, Kualitas sperma, Tepung darah) ABSTRACT The experiment was conducted to determine the quality and quantity of semen of buck Bligon fed elephant grass supplemented with blood meal. The experiment was carried out in Laboratory of Animal Physiology and Reproduction, Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Nine bucks Bligon age 8 to 12 months were used in the experiment. The experimental anima...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan dedak padi dan jagung giling terhadap kualitas nutrisi silase rumput gajah serta mengetahui level terbaik pemberian dedak padi dan jagung giling terhadap kualitas nutrisi silase rumput gajah. Dilakukan di laboratorium Fakultas Pertanian Unimor dan laboratorium Peternakan Undana selama dua bulan yakni Februari sampai Maret 2013. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan empat ulangan sehingga terdapat 16 unit percobaan. Adapun perlakuan yang diuji dalam penelitian ini terdiri dari 1) R0 : rumput gajah 3 kg tanpa dedak padi dan jagung giling; 2) R1 : rumput gajah 3 kg + dedak padi100 gr + jagung giling 100 gr; 3) R2 : rumput gajah 3 kg + dedak padi 200 gr + jagung giling 200 gr dan; 4) R3 : rumput gajah 3 kg + dedak padi 300 gr + jagung giling 300 gr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembuatan silase rumput gajah dengan kombinasi dedak padi 200 gram ditambah jagung giling 200 gram pada setiap 3 kilogram hijauan rumput gajah mampu memberikan hasil terbaik terhadap variabel kandungan protein kasar 12,61% dan serat kasar sebesar 28,37% sedangkan pada variabel kandungan bahan kering menunjukan nilai perlakuan yang relatif sama. Secara Umum dapat dikatakan bahwa pemberian dedak padi yang dikombinasikan dengan jagung giling pada pembuatan silase rumput gajah mampu mempertahankan nilai nutrisi kandungan rumput gajah. ©2016 dipublikasikan oleh JAS.
This study aims to determine the quality of Bali cattle spermatozoa diluted using sugarcane juice-egg yolk. This research was carried out in the stables and Laboratory of the Faculty of Agriculture, University of Timor in August-September 2020. Semen was collected from an adult male bali cattle, aged ± 4.5 years in healthy condition. The method used in this study is an experimental method using a completely randomized design consisting of 4 treatments and 5 replications. Each treatment was T1: 0.075 ml semen + 0.3 ml of egg yolk sugarcane juice diluent and stored for 24 hours, T2: semen 0.075 ml + 0.3 ml of diluent for egg yolk cane juice and stored for 48 hours, T3: semen 0.075 ml + 0.3 ml of diluent for egg yolk sugarcane juice and stored for 72 hours, T4: semen 0.075 ml + 0 ,3 ml of egg yolk sugarcane juice diluent and stored for 96 hours. The variables measured were individual motility, viability, spermatozoa abnormalities, and semen pH. The results showed that the T4 treatment on a shelf life of 96 hours still showed a good average value with individual spermatozoa motility values of 45%, spermatozoa viability of 77.3%, spermatozoa abnormalities of 12.5% and semen pH 6.6. It can be concluded that the use of cane juice-egg yolk diluent has a positive impact because it is able to maintain the viability of spermatozoa for 96 hours.
The experiment was conducted for 3 months using nine (9) males Bali Cattle ages 2,5 - 3,5 or an average of 3.0 years old based on teeth estimated with initial body weight range is 227-290 kg or an average of 257.40±23,60 kg in the Fattening Stalls, Bero Sembada Farmers Group, Laen Manen Sub District, Belu Regency, East Nusa Tenggara. This research is adapted to the practice of ranchers in fattened cattle that includes management of feeding, housing, and health. The type of feed given during the study was Centrosema pubences, Clitoria ternatea, Fresh Corn Straw, Kinggras, Leucaena leucocepala, Natural Grass, Elephant Grass, and Turi. The results of the research showed that the Bali cattle male finishing phase on fattening with forage, yield dry matter intake (kg/head/day) reached 7.079 or 2.509 % of BW, while the crude protein and organic material intake respectively 1.053 and 6.440 (kg/head/day). Digestibility coefficients of dry matter were 56.68%, crude protein 69.86%, and organic matter 68.83%. It can be concluded that the use of forage on fattening male Bali cattle by ranchers was the produce dry matter intake, crude protein, and organic matter are high quite but gives relatively low digestibility.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suplementasi dl-methionine dalam pakan terhadap kinerja organ non karkas ayam broiler. Penelitian ini dilaksanakan di Kandang Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Timor, Kelurahan Sasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara. Penelitian ini berlangsung selama 39 (1 masa produksi). Penelitian ini menggunakan 80 ekor ternak ayam broiler berumur 1 hari atau Day Old Chick (DOC) Strain CP 707. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah, terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diuji adalah: T0 (pakan control), T1 (T0 + dl-methionine 0,30%), T2 (T0 + dl-methionine 0,50%), dan T3 (T0 + dl-methionine 0,70%). Variabel yang diamati adalah persentase berat non karkas, persentase darah, persentase bulu, persentase berat potong, persentase berat kepala, persentase berat leher, dan persentase lemak abdominal ayam broiler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap berat dan persentase darah, bulu, berat potong dan non karkas ayam broiler (P<0,05) sedangkan berat dan persentase kepala, leher, serta lemak abdominal berpengaruh tidak nyata. Rata-rata berat kepala T0:48,58±2,29; T1:46,07±2,83; T2: 48,48±8,35; dan T3: 52,36±4,13 g/ekor. Berat leher T0: 66,10±11,74; T1: 69,53±4,60; T2: 70,67±19,01; dan T3: 82,13±8,45 g/ekor. Berat lemak abdominal T0: 20,57±2,49; T1: 22,91±8,39; T2: 27,87±11,94; dan T3: 26,62 ±9,56 g/ekor. Disimpulkan bahwa pakan komersial yang disuplementasi dengan dl-methionine sebesar 0,70% meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan non karkas berat bulu, berat darah, berat kepala dan leher, lemak abdominal, serta berat potong ayam broiler.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui viabilitas dan derajat keasaman (pH) semen babi Landrace pada pengencer sitrat kuning telur yang disimpan selama 24 jam. Semen yang digunakan berupa semen segar dari pejantan babi Landrace berusia 1 tahun 8 bulan. Semen dikoleksi dengan metode manual menggunakan induk buatan. Penelitian ini menggunakan metode eksperiment menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan (60 menit, 120 menit, 180 menit, 240 menit) dan empat ulangan sehingga terdapat 16 unit percobaan. Semen segar dievaluasi makroskopis dan mikroskopis di laboraturium Faperta Universitas Timor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan pengencer sitrat kuning telur dalam semen babi Landrace berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap viabilitas semen babi Landrace dengan presentase R1 60 menit 88.38 %, R2 120 menit 52.63 %, R3 180 menit 43.38 %, dan R4 240 menit 24.00 %. Penambahan pengencer sitrat kuning telur memberikan daya hidup terbaik dengan lama waktu penyimpanan selama 180 menit. Sedangkan untuk derajat keasaman (pH) tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0.005) dimana nilai rataan pHnya R1 60 menit 5.5, R2 120 menit 5.25, R3 180 menit 5.25 dan R4 20 menit 5.0. ©2016 dipublikasikan oleh JAS.
Penelitian ini bertujuan membandingkan kualitas ransum yang dibuat sendiri dengan ransum konvensional terhadap penampilan (PBBH ), konsumsi ransum, dan konversi ransum ayam broiler, dilaksanakan di kandang peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Timor, Kabupaten Timor Tengah Utara selama 1 (satu) bulan lebih berlangsung dari tanggal 17 Februari sampai dengan 24 Maret 2015. Masing-masing ransum di berikan pada ayam Broiler dari umur 0-35 hari atau 5 minggu dengan melihat penampilan ayam broiler dan PBBH. Jumlah ayam broiler yang digunakan sebanyak 80 ekor. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan ransum buatan memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap pertambahan bobot badan, konsumsi dan konversi ransum. Bobot badan akhir umur 35 hari pada perlakuan ransum buatan dengan rataan pada kisaran 184,58-223,15 gram/ekor; dengan rata- rata akhir 205,39 gram/ekor lebih tinggi dibandingkan pada perlakuan ransum konvensional yang menghasilkan kisaran rataan 181,88-209,91 gram/ekor; dengan rata-rata 194,62 gram/ekor. Konsumsi ransum selama 35 hari pada perlakuan ransum buatan pada kisaran rataan 629,39-658,78 gram/ekor, dengan rata-rata 640,43 gram/ekor, lebih rendah dibandingkan pada perlakuan ransum konvensional yang menghasilkan rataan 695,15-728,48, dengan rata-rata 713,81 gram/ekor. Konversi ransum pada perlakuan ransum buatan berada pada kisaran ratan 2,81-3,48 gram/ekor, dengan rata- rata konversi ransum 3,12 gram, lebih baik dibandingkan pada perlakuan ransum konvensional yang menghasilkan kisaraan rataan 3,08-3,88 gram/ekor, dengan rata-rata konversi 3,67 gram. ©2016 dipublikasikan oleh JAS.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.