ABSTRAK Penelitan pengembangan ini bertujuan untuk menguji kelayakan flipbook sebagai bahan ajar mata pelajaran sistem komputer menggunakan virtual library multiplatform untuk menemukan dan mengakses flipbook melalui gawai masing-masing siswa. Dengan uji validasi ahli media, ahli isi, teman sejawat serta uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan kelompok besar, flipbook diharapkan menjadi inovasi pendidikan yang tepat pada abad 21 saat ini. Jenis penelitian ini menggunakan Research and Development dengan model pengembangan Dick and Carey. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas X bertempat di SMK Informatika Sumber Ilmu Tulangan Sidoarjo jurusan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan). Hasil validasi ahli media dari uji kelayakan flipbook mata pelajaran sistem komputer menggunakan virtual library multiplatform rata-rata 91,6%, sedangkan untuk hasil validasi ahli materi dengan rata-rata 90,9%. Pada hasil uji kelayakan yang didapat dari teman sejawat dengan rata-rata 90% selanjutnya dilakukan pengujian satu-satu (perorangan) dengan hasil rata-rata 85%, pada pengujian kelompok kecil memperoleh rata-rata 88,5%, dan pada pengujian kelompok besar memperoleh 91,16%. Berdasarkan validasi dan uji coba yang telah dilakukan maka flipbook pada mata pelajaran sistem komputer dengan menggunakan virtual library multiplatform ini layak digunakan oleh siswa dalam proses pembelajaran.
The teaching and learning process were boring and made students' participation in the classroom learning activities less enthusiastic that could make students' achievement' decreased. The main objective of this study was to analyze the effect of the Problem Based Learning model-based ICT with students' creativity on historical learning achievement. This research was a quasi-experimental study with a factorial design. The samples of this study were 4 classes, and each class consist of 34 students and total 170 students. The instrument used were learning outcome tests in the form of multiple-choice questions and creativity tests in the form of essay questions. The data on this study were analyzed using inferential statistics with the Two Way Anova technique formula. The results of this study obtained Fcount = 28,908 with a significance value of 0,000 less than 0,05, obtained Fcount = 4,623 with a significance value of 0,033 less than 0,05, the obtained Fcount = 6,060 with a significance value of 0,015 less than 0,05. From the result of this study, it can be implied to improve historical learning achievement, problem-based learning models can be used as an alternative model to create an interactive learning environment.
Pembelajaran biologi lebih diorientasikan pada pembelajaran yang mengutamakan pengalaman belajar bagi peserta didik. Hal ini bisa diperoleh melalui rangkaian kegiatan interaksi aktif teman sejawat dan lingkungan belajar peserta didik. Pembelajaran biologi perlu dikembalikan pada pembelajaran yang sebenarnya yaitu pendekatan produk dan proses pembelajaran dengan cara melibatkan secara aktif seluruh peserta didik dalam mengelola serta mengembangkan keterampilan berfikir kritis, keterampilan proses, mengembangkan pengetahuan maupun pengalaman peserta didik seperti pengembangan pembelajaran berbasis discovery learning. Sehingga pembuatan modul ini dirasa sangat penting untuk dikembangkan. Tujuan penelitian pengembangan ini adalah untuk mengetahui tingkat karakteristik, kelayakan dan keefektifan modul pembelajaran biologi berbasis Discovery Learning pada materi perubahan lingkungan dan daur ulang limbah sesuai dengan kebutuhan peserta didik di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Gresik melalui media google classroom. Dalam pengembangan produk ini menggunakan teori Borg and Gall yang terdiri dari (1) Penelitian pendahuluan dalam rangka mengidentifikasi masalah dan potensinya. (2) Proses pengumpulan data. (3) Pembuatan desain produk. (4) Validasi desain. (5) Revisi desain. (6) Uji coba produk. (7) Revisi produk. Sedangkan model pengembangannya menggunakan model pengembangan produk diadaptasikan dari model ADDIE, yaitu Analyze, Design, Develop, Implement and Evaluate. Berdasarkan pada hasil data kajian analisis yang diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan modul pembelajaran biologi SMA kelas X pada materi perubahan lingkungan dan daur ulang limbah sangat layak untuk diaplikasikan dalam pembelajaran pada peserta didik SMA Muhammadiyah 1 Gresik. Dasar kelayakan ini diambil dari hasil penilaian para ahli baik ahli media, ahli isi materi, dan penilaian teman sejawat. Selain memang layak, modul ini dikembangkan menggunakan pendekatan pembelajaran discovery learning dan dilakukan melalui aplikasi online google classroom dengan tujuan utama adalah pembelajaran yang aktif dan kreatif dari peserta didik.
Kualitas pembelajaran yang baik, salah satunya di dukung oleh literatur yang baik pula. Dengan adanya bahan ajar yang telah divalidasi oleh ahli maka pembelajaran akan menjadi lebih baik. Metode penelitian dengan menggunakan model pengembangan 4D, yaitu pendefinisian Define) yang merupakan tahap menentukan serta mendefinisikan kebutuhan dalam proses pembelajaran yang akan berlangsung, perencanaan (Design) yaitu tahap perancangan perangkat produk berupa bahan ajar, Pengembangan (Develop) yaitu produk yang telah dihasilkan telah dilakukan revisi berdasarkan masukan pakar dan hasil uji keterbacaan, dan pendiseminasian (Disseminate). Hasil yang didapat dari validasi desain menyatakan kelayakan bahan ajar tata rias di Prodi PVKK ratarata validasi ahli 88% (kategori sangat baik/layak). Hasil validasi untuk ahli desain rata-rata 83% (kategori baik/layak), Sedangkan untuk hasil penilaian dari dosen pengajar Prodi PVKK dinilai 98% yakni diartikan dalam kategori sangat baik. Sedangkan uji dalam kelompok kecil sebesar 84,1% yang artinya baik (layak), dan uji kelompok besar yakni 86,15% yang artinya sangat baik (layak). Dengan demikian bahan ajar dasar tata rias dapat mendukung pembelajaran tata rias berjalan baik dan lancar.
Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan pada era globalisasi, terutama dalam memenuhi kebutuhan siswa yang beragam dengan mengadaptasi kurikulum. Pembelajaran saat ini berpusat pada anak didik, menekankan pengalaman siswa secara nyata dan menganut keberagaman. Kurikulum perlu diadaptasi dengan mempertimbangkan karakteristik masing-masing lembaga, lingkungan dan ekosistem sekolah, serta kebutuhan dan karakteristik siswa di lingkungan sekolah. Dalam implementasi kurikulum abad 21, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti mengembangkan kurikulum yang responsif terhadap perubahan global dan teknologi, serta mengakomodasi kebutuhan siswa yang beragam. Studi literatur dilakukan dengan membandingkan dan menarik kesimpulan dari beberapa jurnal, buku, dan hasil penelitian terdahulu untuk mengembangkan kurikulum abad 21. Delapan jurnal digunakan sebagai studi literatur yang diambil dari rentang waktu 2020-2023. Sitasi yang digunakan adalah American Psychological Association 7th edition. Pengembangan kurikulum harus responsif terhadap perubahan global, teknologi, dan masyarakat. Dalam mengembangkan kurikulum, perlu mengakomodasi kebutuhan peserta didik yang beragam dan menentukan tujuan pembelajaran yang relevan. Selain itu, pengukuran efektivitas dan kesesuaian kurikulum juga diperlukan. Kurikulum yang berkelanjutan harus mampu mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan masa depan dengan memberikan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang relevan dalam konteks global, teknologi, dan sosial. Pendekatan terintegrasi dalam pengembangan kurikulum pada abad 21 dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam masyarakat yang semakin kompleks dan terhubung. Kurikulum yang responsif harus memperhatikan perubahan global dan lokal serta mempertimbangkan tujuan pembelajaran yang relevan dan terukur untuk efektivitas dan kesesuaian kurikulum.
<p class="Abstrak"><strong>Abstract:</strong> This study aims to develop a Virlenda-based blended learning model. The products that will be produced develop learning tools with problem-based learning strategies, problem-based evaluation tools, supplements for lecturers and students and the Virlenda learning management system as a forum for carrying out the learning process. The results of the research are design experts with 85.8% validation percentage, material experts with 86.5 validation percentages, media experts with 87.7% validation percentages, 86.5% validation percentages for colleagues. In the small group trial the percentage of responses was 82.7%, for the medium group trial the percentage of responses was 89.6%, while in the large group trial the percentage was 92%. The results of the products developed can be used as guidelines in the learning process, so that products can be mass-produced to be distributed to universities. In the field group trial comparing the old model and the new model, it got 0.458 for Google Classroom and 0.916 for Virlenda, so Virlenda is significantly better than Google Classroom.</p><strong>Abstrak:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model <em>blended learning</em> berbasis Virlenda. Produk yang akan dihasilkan mengembangkan perangkat pembelajaran dengan strategi pembelajaran berbasis masalah, perangkat evaluasi berbasis masalah, suplemen untuk dosen dan mahasiswa serta sistem manajemen pembelajaran Virlenda sebagai wadah untuk melaksanakan proses pembelajaran. Hasil penelitian adalah ahli desain dengan persentase validasi 85,8%, ahli materi dengan persentase validasi 86,5, ahli media dengan persentase validasi 87,7%, dan rekan sejawat 86,5%. Pada uji coba kelompok kecil persentase tanggapannya adalah 82,7%, untuk uji coba kelompok sedang persentase tanggapannya adalah 89,6%, sedangkan pada uji coba kelompok besar persentasenya adalah 92%. Hasil produk yang dikembangkan dapat dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran, sehingga produk dapat diproduksi secara massal untuk didistribusikan ke perguruan tinggi. Dalam uji coba kelompok lapangan yang membandingkan model lama dan model baru didapat 0,458 untuk <em>Google Classroom</em> dan 0,916 untuk Virlenda. Jadi, Virlenda secara signifikan lebih baik daripada <em>Google Classroom</em>.
ABSTRAKPada penelitan pengembangan ini mempunyai tujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa SD Negeri Ketegan 1 Taman Sidoarjo. Adapun tahapan pengujian validasi produk telah dilakukan oleh ahli media, ahli isi, serta uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan kelompok besar. Jenis penelitian ini menggunakan Lee dan Owens. Sasaran penelitian merupakan siswa kelas IV di SDN Ketegan 1 Taman Sidoarjo. Hasil validasi dari ahli media bahan ajar matematika menggunakan model kooperatif rata-rata 90%, hasil validasi ahli materi diperoleh rata-rata 90,3%. Sedangkan uji satu-satu (perorangan) didapatkan hasil rata-rata 86%, pengujian kelompok kecil memperoleh rata-rata 91%, dan pada pengujian kelompok besar memperoleh 93%. Dari hasil validasi dan uji coba yang telah dilakukan maka bahan ajar matematika menggunakan model kooperatif ini dapat digunakan oleh siswa dalam proses pembelajaran, Selanjutnya hasil belajar siswa meningkat dengan adanya penggunaan bahan ajar matematika menggunakan model kooperatif dibuktikan dengan 80% siswa nilainya diatas kreteria ketuntasan minimum.
The implementation of the 2013 curriculum in Indonesia’s education still faces many obstlacles. One of them is the lack of appropriate teaching materials, it causes difficulties for both students and teachers during teaching and learning process. This development aims to produce a student worksheet with used guided discovery learning model for student grade X, analysing the appropriateness of the worksheet, and analysing students responses on the developed worksheet. The type of this study is Research and Development. Development model used in this study is the one according to Branch that is ADDIE which consists of analyse, design, development, implementation, and evaluation. The results showed a content worthiness score of 87.21% with very decent criteria, presentation worthiness of 89.09% with very decent criteria, linguistic worthiness of 83.64% with very decent criteria and graphics worthiness of 89.67% with very decent criteria. The average of the four components of the study and validation was 87.37% with very decent criteria. While the average score of the percentage of student responses was 83.13% with very good criteria. So it can be concluded that the Student Worksheet (LKS) developed was stated to be very suitable for use in the learning process and obtain positive responses from students
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.