2019
DOI: 10.17977/jptpp.v4i11.13044
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penguatan Pendidikan Karakter Nilai Religius Dalam Program Kegiatan Budaya Sekolah

Abstract: <pre><strong>Abstract: </strong>This research aims to describe the program's cultural activities as a deciding of the quality of the school. This research uses qualitative research methods with descriptive type. The results of this research, namely, programs for strengthening the character education religious values that exist in the school consist of extracurricular, co-curricular and cultural school. But the quality of a school is determined from the culture of the schools it has set. This … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
4
0
6

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 13 publications
(12 citation statements)
references
References 4 publications
0
4
0
6
Order By: Relevance
“…Karakter pula adalah suatu ciri kepribadian atau tabiat yang dimiliki oleh manusia, kepribadian ini akan ditunjukkan melalui perilaku kesehariannya, sehingga karakter tidak terlepas dari perilaku yang ditunjukkan oleh seorang individu (Khaironi, 2018). Karakter dibentuk tidak dalam waktu yang pendek, melainkan berproses sejak lama, pembangunan karakter dimulai sejak anak-anak masih usia dini hingga berjalan sampai manusia dewasa, pembangunan karakter sendiri terjadi dan dipengaruhi oleh faktor internal yang ada dalam diri individu ataupun dipengaruhi oleh faktor eksternal yang berada di luar diri individu (Octaviani et al, 2019). Berdasarkan hal tersebut, maka karakter dapat didefinisikan sebagai suatu ciri kepribadian yang khas dan unik, dimana karakter terbentuk atas nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan juga tatanan nilai yang berada di luar dirinya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Karakter pula adalah suatu ciri kepribadian atau tabiat yang dimiliki oleh manusia, kepribadian ini akan ditunjukkan melalui perilaku kesehariannya, sehingga karakter tidak terlepas dari perilaku yang ditunjukkan oleh seorang individu (Khaironi, 2018). Karakter dibentuk tidak dalam waktu yang pendek, melainkan berproses sejak lama, pembangunan karakter dimulai sejak anak-anak masih usia dini hingga berjalan sampai manusia dewasa, pembangunan karakter sendiri terjadi dan dipengaruhi oleh faktor internal yang ada dalam diri individu ataupun dipengaruhi oleh faktor eksternal yang berada di luar diri individu (Octaviani et al, 2019). Berdasarkan hal tersebut, maka karakter dapat didefinisikan sebagai suatu ciri kepribadian yang khas dan unik, dimana karakter terbentuk atas nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan juga tatanan nilai yang berada di luar dirinya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil penelitian itu serupa dengan temuan Musayadah dan Muafiah bahwa di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Pelangi Alam nilai-nilai karakter diintegrasikan pada tema pembelajaran yang telah disesuaikan dengan masa pandemi dan berbasis pada praktik-praktik pembiasaan di dalam modul melalui pembelajaran jarak jauh dan kerja sama dengan orang tua (Musayadah & Muafiah, 2021). Cara lain penguatan karakter di SD alam adalah dengan menekankan pembiasaan dan keteladanan yang menjadikan alam sebagai sumber belajar (Khanifah, 2018;Octaviani et al, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Budaya sekolah adalah sistem nilai, kepercayaan dan norma yang diterima bersama dan dilaksanakan dengan penuh kesadaran sebagai prilaku alami dibentuk oleh lingkungan dengan menciptakan pemahaman yang sama pada sekolah aktivitas sekolah (Johannes et al, 2020;Silkyanti, 2019;Sukadari, 2020). Budaya sekolah menjadi sebuah sekumpulan nilai yang melandasi prilaku, tradisi, kebiasaan, keseharian yang dipratikkan oleh kepala sekolah, guru, orang tua, siswa dan masyarakat (Degeng et al, 2019;Johannes et al, 2020;Norianda et al, 2017;Octaviani et al, 2019). Keberhasilan sebuah lembaga pendidikan tidak hanya didukung oleh sarana dan prasarana saja, akan tetapi guru yang berkualitas ataupun input peserta didik yang baik juga sangat mempengaruhi.…”
Section: Pendahuluanunclassified