Penelitian ini menguji pengaruh kedisiplinan kerja, kepuasan kerja, dan stres kerja terhadap kinerja karyawan bagian keuangan dengan organizational citizenship behavior (OCB) sebagai variabel mediasi. Populasi penelitian ini seluruh perusahaan ritel di Pekanbaru. Sampel penelitian ini PT. Matahari Department Store Tbk, PT. Hero Supermarket Tbk, dan PT. Matahari Putra Prima Tbk dengan total responden yaitu 120. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode survei dengan penyebaran kuesioner. Untuk analisis data menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan software SmartPLS. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap OCB. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap OCB. Stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap OCB. OCB berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian keuangan. Kedisiplinan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian keuangan melalui OCB. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian keuangan melalui OCB, dan stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan bagian keuangan melalui OCB
Pembelajaran Penjasorkes dikatakan berhasil apabila seluruh tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai (Abdulkadir, 2001). Namun dalam kenyataannya, masih ada sekolah-sekolah yang memiliki hasil belajar Penjasorkes rendah yang belum mencapai standar ketuntasan yang telah ditentukan. Begitu juga halnya pada siswa kelas Vb SDN 6 Palangka Kota Palangka Raya berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Penjasorkes menunjukkan bahwa hasil belajar Penjasorkes pada beberapa siswa belum sesuai dengan yang diharapkan atau kurang dari standar yang sudah ditentukan yaitu 75. Dengan menggunakan metode daring Learning, siswa diharapkan mempunyai minat belajar yang tinggi. Penelitian ini dilaksanakan secara daring dan menurut pendekatan kualitatif yang diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses serta hasil belajar siswa dalam mempelajari Penjasorkes.Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-September Tahun Pelajaran 2020/2021.Tempat Penelitian ini dilaksanakan di SDN 6 Palangka yang terletak di Jl. Tjilik Riwut Km. 1. Kelas yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah kelas Vb SDN 6 Palangka Kota Palangka Raya. Subjek penelitian adalah siswa kelas Vb SDN 6 Palangka dengan jumlah siswa 30 orang. Teknik pengumpulan data dari penelitian adalah Angket (Kuesioner) dan Data tes hasil belajar Penjasorkes siswa dengan pembelajaran daring learning diperoleh dari guru mata pelajaran Penjasorkes. Setiap 3 bulan sekali pada SDN 6 Palangka dilakukan Ulangan Tengah Semester (UTS) untuk mengetahui sampai dimana pemahaman siswa terhadap pembelajaran Penjasorkes yang sudah diajarkan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa data angket respon belajar Penjasorkes siswa dengan pembelajaran daring di kelas Vb SDN 6 Palangka Kota Palangka Raya yaitu rata-rata sebesar 84,17% sangat baik berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebelum pembelajaran daring hasil rata-rata 72,13 setelah pembelajaran Penjasorkes dengan daring learning memberikan hasil yang positif dan sangat baik, terlihat dari munculnya kriteria penilaian yang ditetapkan dan skor rata-rata penilaian dengan kategori sangat baik. Ulangan Tengah Semester (UTS) yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap pelajaran Penjasorkes dengan daring learning menunjukkan hasil yang sangat baik dengan skor rata-rata 82,24. Hasil belajar menjadi sangat baik, tidak lepas dari respon siswa terhadap pembelajaran tersebut. Jika respon siswa terhadap pembelajaran tersebut positif maka hasil yang diperoleh akan baik bahkan meningkat 10,11 dari sebelumnya.
Melalui kerangka One Belt One Road Cina secara masif membangun konektivitas kawasan melalui laut, dan darat. Salah satunya membangun jalur kereta api di kawasan Asia Tenggara, Laos menjadi negara pertama yang terintegrasi dengan jalur kereta cepat Cina. Secara geografis Laos bukan negara dengan sumber daya alam melimpah, volume ekspor Laos ke Cina berada pada urutan 7 dari negara Asia Tenggara lain dengan komoditas utama berupa hasil pertanian. Tulisan ini berusaha menggambarkan motivasi Cina membangun jalur kereta cepat Cina-Laos dengan biaya fantastis hampir sepertiga gross domestic product (GDP) Laos. Laos menjadi starting point Cina dalam mendorong integrasi Cina dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara lain. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi pustaka
Generasi Z adalah generasi yang dilahirkan setelah generasi Y atau generasi millenial. Sebagian besar peneliti memperkirakan generasi ini lahir dalam kurun waktu 20-25 tahun terakhir, meskipun banyak peneliti masih memperdebatkan mengenai persisnya tahun kelahiran mereka. Generasi Z ini sekarang sudah menginjak dewasa, bahkan sudah mulai banyak yang mewarnai dunia kerja terutama dalam bidang bisnis. Para pakar meyakini mereka akan menjadi pemutar roda perekonomian dunia dalam waktu dekat ini. Ketertarikan untuk menekuni dunia bisnis yang tinggi pada generasi Z inilah yang mendorong dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran beberapa jenis kecerdasan yang mempengaruhi minat berwirausaha bagi generasi Z. Obyek penelitian difokuskan pada mahasiswa yang tercatat aktif di perguruan tinggi di Yogyakarta pada tahun 2021 dan telah menempuh mata kuliah kewirausahaan. Sampel ditentukan sebanyak minimal 100 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner melalui googleform. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda. Temuan dari penelitian ini bahwa kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha pada generasi Z. Sedangkan kecerdasan adversitas dinyatakan tidak berpengaruh pada minat wirausaha generasi Z.
This study aims to determine the effect of predominant wind angle on the concentration of CO received by receptors (receptor position) due to the cement industry. This research was conducted in the surrounding area of the cement industry in Padang City. The sampling of CO concentration was undertaken at 3 sampling points, that is Unand Blok D Residence, Padang Besi Residence, and Batu Gadang Residence, that is representing of the receptor positions (α), i.e. 0°, 45° and 90°. In addition, sampling was also conducted at background point in Bukit Sungkai, Batu Busuk, Padang City. Sampling CO concentration at 4 sampling points using an impinger. The sampling of each location was done every hour for 24 hours of measurement (24 data per sampling point), with a total of 96 data. The results showed CO concentrations range between 124,502 and 287,292 μg/Nm3. The highest concentration was found at α 0° (Unand Blok D Residence) while the lowest concentration was located at α 90° (Batu Gadang Residence). Meanwhile, CO concentrations in the background point (Bukit Sungkai, Batu Busuk) is relatively lower than the three-sampling point above, ranging from 44.22 μg/Nm3 up to 74.13 μg/Nm3. The decrease in CO concentration on wind coming angle occurred from 0° to 45° by 13.79% and α 0° to 90° by 25.38%. This decrease happened by shifting α from 0° to 90°. This indicated that there is an effect of predominant wind angle direction towards CO concentration received by the receptor.
The problem faced by the wood processing industry in Indonesia today is the shortage of wood raw materials. This occurs because the speed at which timber is used is not balance with the speed at which new stands are build. Meanwhile, the need for wood for furniture, building materials and other needs continues to increase in line with population growth. Therefore, it is necessary to find alternative raw materials for the wood processing industry. Bamboo is one material that can be use for this purpose. Bamboo is a long fiber and has advantages in terms of the harvest period, namely within 3-4 years it can be harvested, shorter than 8-20 years for fast-growing timber species. In this research, a combination of fiber and laminate boards with epoxy adhesive. The material used is the type of betung bamboo (Dendrocalamus asper) and then tested on the combination of fiber and laminated bamboo boards there are 3 tests, namely fracture strength, absorption capacity and density. The results of this research indicate that from the treatment of 255g adhesive and 127.5g of fiber has a higher average compared to 127.5g of adhesive and 255g of fiber. From the test results, the combination of fiberboards and laminate boards as HDF (Hard Dencity Fiberboard) classified which can be used for materials for making adhesive walls, ceilings, pinyi and containers. However, in contrast to the 127.5g adhesive and 255g fiber treatment included in the MDF (Medium Dencity fiberboard) classification, furniture such as household appliances, molding, window frames, door skins and car dashboards are used.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.