<p>Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal, dimana tekanan darah dikategorikan tinggi 140/90 mmhg. Penyakit hipertensi disebabkan karena pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik. 25 dari 32 penderita hipertensi mempunyai kebiasaan pola makan buruk dan 23 dari 32 penderita hipertensi melakukan aktivitas fisik ringan <600 Mets-min/minggu. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Tulang Bawang I tahun 2017. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode pendekatan “restrospektif” populasi penelitian adalah penderita hipertensi sejumlah 267 responden. Teknik sampel yang digunakan simple random sampling analisa data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan distribusi frekuensi hipertensi 32 responden (50,0%) sebanyak 25 (86,2%) mempunyai pola makan buruk, sebanyak 23 (67,9%) melakukan aktivitas ringan <600 Mets-min/minggu. Hasil uji <em>chi square</em> diperoleh data hubungan pola makan dengan kejadian hipertensi dengan <em>p-value</em>=0,000 dan ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi dengan <em>p-value</em>=0,005. Diharapkan pada pihak terkait khususnya Puskesmas Tulang Bawang I untuk menggalakan senam bersama bagi kelompok masyarakat beresiko hipertensi dan mengadakan penyuluhan tentang pentingnya pencegahan hipertensi dengan berbagai metode dan media.</p>
Penggunaan anestesi umum dapat menyebabkan pasien mengalami mual, muntah (sering dikenal dengan istilah PONV). Insidensi PONV mencapai 30% dari 100 juta lebih pasien bedah di seluruh dunia. Di Indonesia insiden terjadinya PONV belum tercatat jelas. Penanganan PONV dapat menggunakan terapi farmakologi dan nonfarmakologi. Salah satu terapi non farmalkologi yaitu pemberian aromaterapi peppermint secara inhalasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi peppermint inhalasi terhadap mual muntah pada pasien post operasi dengan anestesi umum. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan rancangan Non Equivalent Control Group. Populasi pada penelitian ini adalah pasien post operasi dengan anestesi umum dengan jumlah sampel 20 orang. Hasil penelitian menyimpulkan ada perbedaan skor rata-rata PONV sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi peppermint inhalasi pada kelompok eksperimen yaitu 11.10 (p value=0.005), ada perbedaan skor rata-rata PONV pada pengukuran pertama dan pengukuran kedua pada kelompok control yaitu 2.20 (p value=0.006), selanjutnya juga ada perbedaan selisih skor rata-rata PONV pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol yaitu 10.00 (p value+0.000). Hasil ini menunjukkan bahwa aromaterapi peppermint memberikan pengaruh dalam menurunkan skor rata-rata PONV pada pasien post operasi dengan anastesi umum. Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan untuk penerapan terapi aromatik peppermint pada pasien post operasi yang mengalami keluhan mual muntah. Kata kunci: Anestesi Umum, PONV (Mual Muntah Post Operasi), Aromaterapi Peppermint
<p>Pada fase pre operasi, klien mengalami berbagai stresor yang dapat menyebabkan kecemasan. Kecemasan dapat memberikan efek yang dapat mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh yang menyebabkan penundaan operasi dan terhambatnya penyembuhan penyakit pada klien. Penatalaksanaan kecemasan salah satunya dengan relaksasi otot progresif. Terapi ini akan merangsang pengeluaran zat kimia endorphin dan ekefalin serta merangsang signalotakyang menyebabkan otot rileks dan meningkatkan aliran darahke otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik relaksasi otot progresif terhadap penurunan kecemasan pada pasien pre operasi. Desain penelitian ini adalah <em>pra-eksperimen </em>dengan rancangan<em>one group pretest and post test</em><em>. </em>Sampel penelitian berjumlah 30 orang dengan teknik <em>purposive sampling</em>.Hasil penelitan menunjukkan rata-rata skor kecemasan sebelum terapi relaksasi otot progresif adalah 54.17, dengan standar deviasi 5.427. Sedangkan untuk rata-rata skor kecemasan sesudah terapi relaksasi otot progresif adalah 50,33 dengan standar deviasi 4,999. Analisis uji non parametik menggunakan uji <em>wilcoxon</em> didapatkan hasil ρ<em>value </em>0.000 (ρ<em>value </em>0.000 < α 0.05), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi.Diharapkan agar terapi relaksasi otot progresif dapat dimasukkan kedalam program rumah sakit dalam menangani kecemasan pre operasi.</p>
AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terapi musik terhadap status hemodinamika pasien koma. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen one group pre-post dan dengan teknik consecutive sampling didapatkan sampel 21 pasien di ruang ICU sebuah RS di Lampung. Analisis deskriptif menggambarkan bahwa sesudah terapi musik terjadi penurunan rerata MAP (6,80 mmHg), penurunan rerata frekuensi jantung (6,76 kali/menit), dan penurunan rerata frekuensi pernapasan (4,08 kali/menit). Hasil analisis bivariat dengan tes T dependen menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna terapi musik terhadap MAP (p value = 0,031), frekuensi jantung (p value = 0,015) dan frekuensi napas (p value = 0,000). Penurunan indikator status hemodinamika pada pasien koma dengan cidera kepala dan stroke akan membantu stabilisasi hemodinamika pasien sekaligus membantu proses pemulihan pasien. AbstractThis research attempted to identify the effect of music therapy on hemodynamic status of coma patients. The design used was a quasi experimental one group pre-post test design with a consecutive sampling method. Twenty one samples in the ICU of a hospital in Lampung were participated in the study. The descriptive analysis showed decreasing mean of MAP (6,80 mmHg), heart rate (6,76 bpm), and respiration rate (4,08 bpm) after music therapy. The bivariate analysis using the dependent t test showed a significant relationship of music therapy to MAP (p value = 0,031), heart rate (p value = 0,015) and respiration rate (p value = 0,000). Decreasing the hemodynamic indicators to coma patients with stroke and severe head injury could help to stabilize their hemodynamic balance and to promote faster recovery.
Gagal ginjal kronik (GGK) adalah merupakan penurunan fungsi ginjal secara progresif sehingga tubuh tidak dapat mempertahankan homeostasis.Terapi yang digunakan saat ini salah satunya adalah haemodialisis. Komplikasi dari GGK salah satunya adalah turunnya kadar albumin. Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan lama menderita gagal ginjal kronik dengan kadar albumin pada pasien hemodialisis di RSUD Pringsewu .Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional menggunakan uji statistikuji T independent. Penelitian dilakukan di unit haemodialisa RSUD Pringsewu. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita GGK di RSUD Pringsewu tahun 2013 yang berjumlah 36 penderita. Hasil penelitian didapatkan responden yang mengalami gagal ginjal kronik dengan haemodialisa lebih dari 1 tahun ada27 orang (75,0%). Rata-rata kadar albumin responden adalah 35,6 g/dl (95% CI: 3,43-3,68) dan median 3,70, dengan standar deviasi 0,37 g/dl. Kadar albumin terendah adalah 2,50g/dl dan tertinggi adalah 4,00 g/dl.Hasil analisis menemukan ada hubungan yang signifikan antara lama menderita gagal ginjal kronik dengan kadar albumin (p vallue : 0,004). Dalam penelitian ini peneliti memberikan saran agar petugas haemodialisa melaksanakan reuse harus sesuai dengan standar operasional prosedur, perawat dapat memberikan dorongan untuk pasien menjalani diit yang tepat dan waktu menjalani haemodialisa yang cukup.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.