2018
DOI: 10.26630/jkep.v14i1.1000
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Pemberian Aromaterapi Peppermint Inhalasi terhadap Mual Muntah pada Pasien Post Operasi dengan Anestesi Umum

Abstract: Penggunaan anestesi umum dapat menyebabkan pasien mengalami mual, muntah (sering dikenal dengan istilah PONV). Insidensi PONV mencapai 30% dari 100 juta lebih pasien bedah di seluruh dunia. Di Indonesia insiden terjadinya PONV belum tercatat jelas. Penanganan PONV dapat menggunakan terapi farmakologi dan nonfarmakologi. Salah satu terapi non farmalkologi yaitu pemberian aromaterapi peppermint secara inhalasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi peppermint inhalasi terha… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

1
1
0
6

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(13 citation statements)
references
References 2 publications
1
1
0
6
Order By: Relevance
“…One of the factors that caused respondents to have difficulty to start sleeping was because they felt anxious. This is also supported by the results of Hananta's research (2014) [36] stating that the prevalence of sleep disorders experienced by breast cancer patients was 67.1%. Cancer patients who face depression are 4.4 times more likely to get sleep disorders than those without depression.…”
Section: Patients Who Have Recently Been Diagnosedsupporting
confidence: 64%
“…One of the factors that caused respondents to have difficulty to start sleeping was because they felt anxious. This is also supported by the results of Hananta's research (2014) [36] stating that the prevalence of sleep disorders experienced by breast cancer patients was 67.1%. Cancer patients who face depression are 4.4 times more likely to get sleep disorders than those without depression.…”
Section: Patients Who Have Recently Been Diagnosedsupporting
confidence: 64%
“…Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rihiantoro, Oktavia dan Udani (2018), dalam penelitiannya bahwa responden berusia > 45 tahun sebanyak 80% pada kelompok intervensi aroma terapi peppermint dan kelompok kontrol sebanyak 50%. 10 Sejalan pula dengan penelitian yang dilakukan Arisdiani, Asyrofi (2019), usia responden yang dilakukan intervensi aroma terapi jahe dan kelompok kontrol antara 18-58 tahun. Usia merupakan faktor yang menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan operasi karena semakin muda usia proses pembedahan dan penyembuhan luka operasi semakin maksimal.…”
Section: Pembahasan Karakteristik Responden Berdasarkan Usiaunclassified
“…9 Hal ini juga dapat dilakukan dengan terapi komplementer seperti pemberian aroma terapi. 10 Menurut Pots, prinsip aroma terapi dalam tubuh adalah merangsang pelepasan neurotransmiter seperti otak dan endorfin, yang mengurangi rasa sakit dan meningkatkan perasaan sejahtera dan relaksasi. Ini pertama melewati sistem limbik ke hipotalamus dan kelenjar hipofisis, dan kedua melewati korteks olfaktorius ke talamus dan kemudian ke neokorteks.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…16 Sebuah studi oleh Gunner beck dalam rihiantoro (2018) menemukan bahwa wanita hamil yang merokok dapat mengganggu perkembangan proses pertumbuhan janin seperti bibir sumbing, palatoskizis yaitu celah langitlangit, yang merupakan gangguan fusi atau migrasi wajah pada usia kehamilan 4 dan 8 minggu setelah pembuahan. 10 Asumsi peneliti bahwa dengan tidak adanya riwayat merokok responden memiliki kesamaan antara kedua kontrol serta tidak memiliki risiko lainnya.…”
Section: Pembahasan Gambaran Karakteristik Respondenunclassified