Penggunaan anestesi umum dapat menyebabkan pasien mengalami mual, muntah (sering dikenal dengan istilah PONV). Insidensi PONV mencapai 30% dari 100 juta lebih pasien bedah di seluruh dunia. Di Indonesia insiden terjadinya PONV belum tercatat jelas. Penanganan PONV dapat menggunakan terapi farmakologi dan nonfarmakologi. Salah satu terapi non farmalkologi yaitu pemberian aromaterapi peppermint secara inhalasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi peppermint inhalasi terhadap mual muntah pada pasien post operasi dengan anestesi umum. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan rancangan Non Equivalent Control Group. Populasi pada penelitian ini adalah pasien post operasi dengan anestesi umum dengan jumlah sampel 20 orang. Hasil penelitian menyimpulkan ada perbedaan skor rata-rata PONV sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi peppermint inhalasi pada kelompok eksperimen yaitu 11.10 (p value=0.005), ada perbedaan skor rata-rata PONV pada pengukuran pertama dan pengukuran kedua pada kelompok control yaitu 2.20 (p value=0.006), selanjutnya juga ada perbedaan selisih skor rata-rata PONV pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol yaitu 10.00 (p value+0.000). Hasil ini menunjukkan bahwa aromaterapi peppermint memberikan pengaruh dalam menurunkan skor rata-rata PONV pada pasien post operasi dengan anastesi umum. Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan untuk penerapan terapi aromatik peppermint pada pasien post operasi yang mengalami keluhan mual muntah. Kata kunci: Anestesi Umum, PONV (Mual Muntah Post Operasi), Aromaterapi Peppermint
Komunikasi di fasilitas kesehatan merupakan komunikasi komplek, tidak hanya komunikasi dengan tenaga kesehatan tapi juga dengan pasien, masyarakat dan juga peserta didik. Masalah komunikasi di Puskesmas Kedaton adalah belum adanya program peningkatan komunikasi efektif di pelayanan kesehatan, belum adanya program peningkatan komunikasi efektif untuk komunikasi dengan pasien/masyarakat, dan belum adanya program peningkatan komunikasi efektif untuk mahasiswa praktik. Berdasarkan pemaparan di atas perlu ada kerjasama, dalam rangka pengabdian masyarakat bagi Poltekkes Tanjungkarang dan program peningkatan mutu pelayanan bagi Puskesmas Kedaton.. Kegiatan meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, pelaporan dan publikasi. Tahap persiapan kegiatannya yaitu melakukan sosialisasi/persamaaan persepsi, pembentukan tim pokja, mengidentifikasi SOP komunikasi yang sudah dimiliki, mengidentifikasi media komunikasi penyuluhan yang diperlukan (leaflet). Tahap pelaksanaan meliputi menyusun pedoman komunikasi efektif, melakukan role play, bimbingan teknis komunikasi tulisan (pendokumentasian catatan perkembangan pasien terintegrasi) dan membuat video komunikasi efektif di pelayanan kesehatan. Tahap pelaporan yaitu menyusun laporan pengabdian masyarakat, presentasi hasil dan mengumpulkan laporan kegiatan. Kesimpulan komunikasi efektif di fasilitas pelayanan kesehatan meliputi komunikasi antar petugas kesehatan, komunikasi dengan pasien dan masyarakat serta komunikasi dengan peserta didik. Saran merencanakan monitoring dan supervisi untuk menjamin keberlangsungan dan budaya komunikasi efektif, tidak hanya di dalam Gedung puskesmas tetapi juga pelayanan di luar Gedung degan memanfaatkan output kegiatan.
Nurse Satisfaction After Overaning the Patient's Side with SBAR Communication. Hospital service quality must be improved, one aspect is patient safety, its efforts are through increased effective communication. One of the indicators is communicates using the SBAR method. The handover between shift at the hospital has not carried out handover at the patient's side by using the SBAR method and has not been oriented to the patient's condition. Therefore nurses have not focused on the development of the condition of the patients and did not provide nurse satisfaction their nursing care performed. The study aimed to compare nurse satisfaction before and after bedside handover intervention with the SBAR method in the inpatient room. This research is quantitative with a cross-sectional design, the sample of all nurses in the inpatient room is 80 people. The results obtained before the intervention, the highest satisfaction is the need for self-actualization and after the highest satisfaction the need to have. The lowest satisfaction needs before and after the intervention are physiological needs. There is a significant difference between the satisfaction of respondents before and after the intervention. Bedside handover between shift is very useful and gives satisfaction to the nurses, must be carrying out nursing with guidance and supervision and giving rewards to the nurse who practices that when care the patients.
Prisoners experience stress during detention, and this stress must be removed so that the behavior and mentality of prisoners can be quickly restored. Foot massage is one of the non-pharmacological therapies in stress management, which makes individuals more relaxed and able to avoid excessive stress reactions such as headaches, insomnia, anxiety, physical and mental fatigue. Magnesium is a mineral that plays an important role in the body's metabolism. Magnesium deficiency can cause migraines, insomnia, leg cramps, anxiety, arrhythmias, diabetes mellitus, and hypertension. Foot massage with magnesium lotion is expected to provide a relaxing effect as well as magnesium intake so that it can overcome the stress experienced by prisoners. This study aims to determine the effect of foot massage magnesium lotion on the stress level of female prisoners. The research method is a quantitative quasi-experimental design with a pre-test-post-test approach on 120 female prisoners by comparing stress levels before and after doing foot massage with magnesium lotion for 14 days. Foot massage with magnesium lotion is done independently. Based on the results of the study, there was a significant difference between stress levels before and after the intervention, there was no significant difference between the stress levels of respondents who had long been detained and those who had just been detained. Multivariate analysis showed that the main factor in stress levels was the sentence period. Foot massage using magnesium lotion is a supporter of reducing stress levels. This therapy should still be done because it helps reduce stress and is carried out independently by prisoners.
Umur harapan hidup lansia di propinsi Lampung yang terus meningkat akan memberikan konsekuensi tertentu, dimana dengan kondisi degeneratif yang terjadi bila tidak diantisipasi akan menimbulkan berbagai permasalahan, tidak hanya masalah fisik, tetapi juga masalah psikologis, sosial, ekonomi dan spiritual. Pemerintah sudah berusaha mengantisipasi hal ini dengan adanya program kesehatan lansia berupa Posyandu lansia, namun dalam pemanfaataannya masih rendah karena kemampuan kader dalam melaksanakan pelayanan kesehatan lansia masih rendah. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatan pengetahuan kader, kemampuan dalam pemeriksaan kesehatan lansia dan pencatatan kegiatan poyandu. Metode yang digunakan adalah pendampingan kader berupa penyuluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan dan pencatatan laporan pada 20 orang kader lansia. Hasil kegiatan di dapat pengetahuan kader tentang penyakit lansia berupa Hipertensi, Diabetes Mellitus dan Asam Urat meningkat 25%, 60% kader dapat melakukan pengukuran TD, pengecekan gula darah dan asam urat serta 50% kader dapat melakukan pencatatan kegiatan posyandu.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.