Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan anak dan warga panti beserta masyarakat sekitar dengan dilaksanakannya khitan massal dan pemeriksaan kesehatan. Metode yang dilakukan adalah intervensi khitan dengan elektrocauter untuk anak, pemeriksaan kesehatan, pemberian terapi, dan pendidikan kesehatan secara individual ke warga yang sakit dan keluarganya. Hasil yang diperoleh 44 anak usia 5-13 tahun, telah dilakukan khitan, dan sejumlah 56 warga dewasa dan lansia telah diperiksa kesehatannya dan telah diberikan terapi sesuai diagnosis penyakit yang ditemukan. Upaya yang telah dilakukan memerlukan keberlanjutan terutama kegiatan khitan untuk dilakukan pada anak lebih muda (usia di bawah 5 tahun) sehingga kebersihan genital dapat lebih mudah dilakukan, serta pemeriksaan kesehatan warga terutama lansia untuk terus dilakukan agar diperoleh “Anak Sehat dan Warga Kuat”.
Komunikasi di fasilitas kesehatan merupakan komunikasi komplek, tidak hanya komunikasi dengan tenaga kesehatan tapi juga dengan pasien, masyarakat dan juga peserta didik. Masalah komunikasi di Puskesmas Kedaton adalah belum adanya program peningkatan komunikasi efektif di pelayanan kesehatan, belum adanya program peningkatan komunikasi efektif untuk komunikasi dengan pasien/masyarakat, dan belum adanya program peningkatan komunikasi efektif untuk mahasiswa praktik. Berdasarkan pemaparan di atas perlu ada kerjasama, dalam rangka pengabdian masyarakat bagi Poltekkes Tanjungkarang dan program peningkatan mutu pelayanan bagi Puskesmas Kedaton.. Kegiatan meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, pelaporan dan publikasi. Tahap persiapan kegiatannya yaitu melakukan sosialisasi/persamaaan persepsi, pembentukan tim pokja, mengidentifikasi SOP komunikasi yang sudah dimiliki, mengidentifikasi media komunikasi penyuluhan yang diperlukan (leaflet). Tahap pelaksanaan meliputi menyusun pedoman komunikasi efektif, melakukan role play, bimbingan teknis komunikasi tulisan (pendokumentasian catatan perkembangan pasien terintegrasi) dan membuat video komunikasi efektif di pelayanan kesehatan. Tahap pelaporan yaitu menyusun laporan pengabdian masyarakat, presentasi hasil dan mengumpulkan laporan kegiatan. Kesimpulan komunikasi efektif di fasilitas pelayanan kesehatan meliputi komunikasi antar petugas kesehatan, komunikasi dengan pasien dan masyarakat serta komunikasi dengan peserta didik. Saran merencanakan monitoring dan supervisi untuk menjamin keberlangsungan dan budaya komunikasi efektif, tidak hanya di dalam Gedung puskesmas tetapi juga pelayanan di luar Gedung degan memanfaatkan output kegiatan.
Traumatic experiences can trigger mental-emotional problems in children, especially in disaster conditions. The purpose of this study is to describe mental and emotional problems in children in South Lampung after the Sunda Strait tsunami natural disaster after being given playing therapy with pop-up books. This study uses a quantitative design with quasi-experimental treatment. The population in this study were preschool and school-age children affected by the Sunda Strait tsunami who lived in temporary village shelters in three villages namely Way Muli Timur, Way Muli Barat, and Kunjir as many as 93 children. The mental-emotional state of the child will be measured before and after therapy. Data collection using the Strength Difficulties Questionnaire questionnaire. The test was conducted using the dependent t-test. The results of data analysis showed that in general the level of strength and difficulty of children was abnormally susceptible (63,4%) at the beginning of the measurement and increased towards normal, in other words, there was an effect of playing therapy with pop-up books on the child's emotional mentality. The results of the bivariate test showed that there was an effect of pop-up books play therapy on children's mental-emotional problems (p-value 0,002). It is recommended that play therapy be combined with other therapies, including consistently to reinforce for children from those closest to them, such as nuclear family and other children's closest people.
Tindakan pembedahan menempati urutan ke-11 dari 50 pertama penanganan pola penyakit di rumah sakit se-Indonesia. Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur pada pasien bedah dalam periode pre operasi bertujuan sebagai persiapan aspek fisik dan mental atau psikologis pasien yang akan menjalani operasi, hal tersebut karena kondisi fisik dan psikoligis dapat mempengaruhi tingkat resiko intra operasi, mempercepat pemulihan, serta menurunkan komplikasi pasca operasi. Diketahui Pengaruh Guided Imagery Terhadap Kualitas Tidur Klien Pre Operasi Diruang Bedah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2020. Penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif dengan metode Quasi Eksperimental dengan pendekatan One grup pretest – posttest, uji statistik menggunkan uji t-test dependen, Sampel yang digunakan adalah pasien pre operasi di RSUD Dr. H. Abdul Moeleok Provinsi Lampung. Dengan nilai p-value 0.000 (a0.05). Terdapat pengaruh guided imagery terhadap kualitas tidur klien pre operasi. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk memasukkan terapi guided imagery sebagai terapi alternatif dalam mengatasi gangguan tidur pada klien pre operasi.Kata Kunci : Guided Imagery, Pre Operasi, Kualitas Tidur
FAMILY ATTITUDES IN UTILIZING POSYANDU LANSIA IN PUSKESMAS KOTA BANDAR LAMPUNG Introduction: In 2020 it is estimated that the number of elderly people will increase by 11.09% (29,120,000 more) with a life expectancy of 70 - 75 years. Data from the Lampung Provincial Health Office, the number of elderly people 89,1061 people, while data from the city of Bandar Lampung the number of elderly people in 2016 was 3,893 people. The number of elderly people in the working area of the Rajabasa Health Center is 3,893 people. The number of elderly visits to the Elderly Posyandu was 1,854 people. A survey conducted on 10 - 14 April 2018 of 15 elderly who did not visit the posyandu stated that they had difficulty going to the posyandu because no one was there to assist them.Purpose: This study aims to determine the attitude of the family towards the use of Posyandu for the elderly in the working area of the Rajabasa Public Health Center, Bandar Lampung City.Methods: The research design used in this study is qualitative research, namely research that produces descriptive data in the form of written or spoken words from the community and observable behavior in the form of family attitudes towards the use of posyandu for the elderly in the work area. Rajabasa Health Center, Bandar Lampung City. .Results: The results showed that a low level of family involvement in the use of posyandu for the elderly.Conclusion: For health workers and other community leaders to motivate families to be involved in the Elderly Posyandu. Keywords: Family, Elderly, Posyandu INTISARI: SIKAP KELUARGA DALAM PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KOTA BANDAR LAMPUNG Pendahuluan: Tahun 2020 diperkirakan jumlah lanjut usia akan meningkat 11.09% (29.120.000 lebih) dengan umur harapan hidup 70 – 75 tahun. Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung jumlah lansia 89.1061 orang sedangkan data kota Bandar Lampung jumlah lansia pada tahun 2016 sebanyak 3.893. Jumlah lansia diwilayah kerja Puskesmas Rajabasa sebanyak 3.893 orang. Jumlah [L1] kunjungan usia lanjut ke Posyandu Lansia sebanyak 1.854 orang. Survey yang dilakukan pada tanggal 10 – 14 April 2018 terhadap 15 lansia yang tidak melakukan kunjungan ke Posyandu mengatakan bahwa mereka kesulitan untuk berangkat ke Posyandu karena tidak ada yang menemani.Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui Sikap Keluarga Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Kota Bandar Lampung.Metode: Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati berupa sikap keluarga terhadap pemanfaatan Posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Kota Bandar Lampung.Hasil: Hasil dari penelitian ini, yaitu didapatkan rendahnya keterlibatan keluarga dalam pemanfaatan Posyandu lansia.Kesimpulan: Agar petugas kesehatan dan tokoh masyarakat lainnya memotivasi keluarga untuk keterlibatannya dalam Posyandu Lansia. Kata kunci: Keluarga, Lansia, Posyandu
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.