Pendahuluan: Penyakit ginjal kronik ditandai dengan terjadinya penurunan fungsi ginjal setidaknya tiga bulan atau lebih, penurunan fungsi ginjal dilihat dari penurunan LFG < 60 ml/menit/1,73m2. Stadium akhir dari penyakit ginjal kronik dikenal dengan penyakit ginjal tahap akhir. Pasien penyakit ginjal tahap akhir membutuhkan terapi untuk mengganti fungsi ginjal, salah satu terapi yang bisa digunakan yaitu hemodialisis. Malnutrisi adalah salah satu kondisi yang sering ditemukan pada pasien penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani hemodialisis.
Metode: Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan pendekatan potong lintang. Data didapatkan dari pengukuran langsung dan rekam medis pasien penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani hemodialisis di RSUD Provinsi NTB dengan teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Analisis dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS.
Hasil: Pada penelitian ini didapatkan 116 data yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Berdasarkan IMT didapatkan sebanyak 13 dari 116 sampel mengalami malnutrisi, 58 dari 116 dengan IMT normal dan 45 dari 116 dengan berat badan lebih. Berdasarkan serum albumin didapatkan 33 dari 116 mengalami hipoalbuminemia dan 83 dari 116 dengan serum albumin normal.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan lama menjalani hemodialisis dengan indeks massa tubuh pasien penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani hemodialisis (p=1,000). Terdapat hubungan antara lama menjalani hemodialisis dengan serum albumin pasien penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani hemodialisis (p<0,001)