Poor waste management has become a problem in Kuta Jeumpa Village of Jeumpa Sub-district of Aceh Barat Daya Regency. The people of Kuta Jeumpa Village still throw their household wasteinto the river. As the result, the water of Putroe Aloh River in Kuta Jeumpa Village is filled with household waste. To overcome this situation, waste management education is needed to be carried out for the people of Kuta Jeumpa to manage their waste properly. The people of Kuta Jeumpa village need to be taught on how to turn waste into a source of income, for example by introducing on how to make processed food from household waste. After the the people of Kuta Jeumpa received the waste management education, they have succeeded in making new processed food products from household waste with the help of university students and lecturers. The products produced can provide profit value for the community. In addition, the community was also educated to no longer throw their household waste into the river.
<p align="center"><strong><em>ABSTRACT</em></strong><strong><em></em></strong></p><p class="Abstractisi">Tuna fish is one of the easily perishable consumed food. Therefore before it reaches the consumers a well-designed and well-prepared supply management system is required The objectives of the research are to analyze the product, financial and information flows of tuna fish chain of supply in Banda Aceh through analyzing the performance efficiency of tuna fish supply chain performance at CV Tuah Bahari and PT Nagata Prima Tuna in Banda Aceh. Descriptive analysis is the method used to analyze the product, financial and information flows. Supply Chain Operation Reference (SCOR). Is the method used to measure the supply chain performance efficiency. SCOR preceded with hierarchy preparation based on the SCOR process, i.e. plan, source, make, delivery and return with common dimensions i.e. reliability, responsiveness, flexibility, cost and asset. The supply chain performance efficiency measurement in this research is also supported by the Analytical Hierarchy Process (AHP) and Objective Matrix (OMAX) methods The result of the research pointed out that the tuna fish product and information flow at CV Tuah Bahari and PT Nagata Prima Tuna is not optimal yet, while the financial flow is optimal. In the outcome of CV Tuah Bahari performance efficiency, 4 KPI (Key Performance Indicator) is at Poor category, while at PT Nagata Prima 9 KPI are categorized as Poor. The total performance value of the company is at Average category, with total index value of 62.9 and PT Nagata Prima Tuna 52.7. </p><p class="TubuhTulisanAll"><strong><em>Keywords:</em></strong><strong><em> </em></strong><em>performance efficiency, SCOR, supply chain, tuna fish</em></p><p class="TubuhTulisanAll" align="center"><strong> </strong></p><p class="TubuhTulisanAll" align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p class="Abstrakisi">Ikan tuna tergolong bahan pangan yang memiliki karakteristik mudah rusak. Oleh karena itu, untuk sampai ke konsumen diperlukan suatu sistem manajemen rantai pasok yang baik dan memadai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis aliran produk, aliran keuangan dan aliran informasi pada rantai pasok ikan tuna di Banda Aceh, dengan menganalisis efisiensi kinerja rantai pasok ikan tuna pada CV. Tuah Bahari dan PT Nagata Prima Tuna di Banda Aceh. Metode yang digunakan untuk menganalisis aliran produk, aliran keuangan, dan aliran informasi adalah analisis deskriptif. Metode yang digunakan untuk mengukur efisiensi kinerja rantai pasok adalah <em>Supply</em> <em>Chain</em> <em>Operation</em> <em>Reference</em> (SCOR). SCOR diawali dengan pembuatan hierarki awal yang didasarkan pada proses dalam SCOR, yaitu <em>plan, source, make, delivery,</em> dan <em>return</em> dengan dimensi umum, yaitu <em>reliability, responsiveness, flexibility, cost, </em>dan<em> asset</em>. Pengukuran efisiensi kinerja rantai pasok dalam penelitian ini juga didukung dengan metode<em> Analytical Hierarchy Process </em>(AHP)<em> </em>dan<em> Objective Matrix</em> (OMAX)<em>. </em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa aliran produk dan aliran informasi rantai pasok ikan tuna di CV. Tuah Bahari dan PT. Nagata Prima Tuna belum optimal, sedangkan aliran keuangan sudah optimal. Hasil pengukuran efisiensi kinerja CV. Tuah Bahari, 4 KPI (<em>Key Performance Indicator</em>)<em> </em>berada pada kategori <em>Poor,</em> sementara pada PT Nagata Prima Tuna terdapat 9 KPI berada pada kategori <em>Poor</em>. Total nilai performansi kedua perusahaan berada pada katagori<em> Average</em>, dengan nilai Index Total CV. Tuah Bahari 62.9 dan PT. Nagata Prima Tuna 52.7.</p><strong>Kata kunci:</strong> efisiensi kinerja, <em>SCOR,</em><em> </em>rantai pasok, ikan tuna
Abstrak: Pupuk Organik Cair (POC) adalah pupuk cair yang dibuat dari berbagai bahan alami. Bahan alami tersebut bisa berasal dari sampah dedaunan ataupun dari limbah dan sisa makanan. Sampah dan limbah makanan tersebut difermentasikan secara anaerob (tanpa oksigen) dan tanpa bantuan matahari. Tujuan Kegiatan ini untuk memperkenalkan pembuatan POC Limbah sayur terhadap masyarakat Desa Lapang. Adapun manfaat dari kegiatan ini adalah membantu masyarakat dalam pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga dan mengajari masyarakat untuk membuat POC dari limbah sayur. Materi yang diberikan dalam kegiatan ini adalah bagaimana memanfaatan limbah sayuran menjadi produk yang bernilai ekonomis. Materinya antara lain tentang mengolah sampah menjadi pupuk organik cair. Materi diberikan dengan cara presentasi dengan menggunakan powerpoint. Masyarakat yang hadir pada saat berlangsungnya kegiatan pengabdian masyarakat berjumlah 20 orang. 70 persen yang hadir adalah wanita, sementara sisanya adalah pria. Pengabdian ini juga dihadiri oleh Penyuluh dari BPP Desa Johan Pahlawan. Cara pembuatan pupuk organik mampu disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat Desa Lapang. Dampak dari pengabdian ini yaitu setelah mengetahui cara pembuatan POC, masyarakat Desa Lapang bisa merealisasikannya dengan cara membuat POC, menggunakannya dan bisa juga memasarkan POC tersebut.Abstract: Liquid Organic Fertilizer (POC) is a liquid fertilizer made from various natural ingredients. This natural material can come from leaves or from waste and food scraps. waste and food scraps are fermented anaerobically (without oxygen) and without sunlight. The purpose of this service is to introduce the manufacture of vegetable waste POC to the people of Lapang Village. The benefits of this activity are to help the community in waste management and household waste and teach the community to make POC from vegetable waste. The material given in this activity is how to use vegetable waste into products of economic value. The materials include processing waste into liquid organic fertilizer. The material are given by means of presentation using a power point. There were 20 people who attended the community service activities. 70 percent attended were women, while the rest were men. This service was also attended by the Extension Officer from BPP Johan Pahlawan Village. How to make organic fertilizers can be well socialized to the people of Lapang Village. The impact of this service is that after knowing how to make POC, the people of Lapang Village can make it happen by making POC, use it and can also market the POC.
AbstrakAdapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis aliran produk, aliran keuangan dan aliran informasi pada rantai pasok garam rakyat di Kabupaten Pidie, Aceh. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling yaitu teknik snowball sampling. Aliran produk, aliran keuangan, dan aliran informasi adalah tiga aspek yang diteliti. Analisis akan mengikuti metode SCOR (Supply Chain Operation Reference) untuk melihat performance rantai pasok dengan melihat proses Plan, Source, Make, dan Deliver. Hasil penelitian menunjukkan dua tipe rantai pasok, tergantung apakah petani memiliki kesepakatan dengan pedagang pengumpul atau tidak. Bagi petani yang memiliki kesepakatan dengan pedagang pengumpul, garam hasil produksi dijual kepada pedagang pengumpul yang selanjutnya dijual kepada agen penjual. Agen penjual meneruskannya ke penjual grosir yang kemudian di distribusikan kepada pedagang eceran dan konsumen. Aliran keuangan berjalan dari arah sebaliknya, kecuali pada saat pembelian bahan baku kayu bakar, agen pengumpul yang membayarkannya untuk petani. Sedangkan bagi petani yang tidak memiliki kerjasama dengan agen pengumpul, garam langsung dijual kepada pedagang eceran atau konsumen. Aliran keuangan berjalan dari arah sebaliknya untuk kedua jenis rantai pasok dan aliran informasi berjalan dua arah. Kendala utama pada rantai pasok garam adalah tidak sampainya informasi tentang harapan dari perusahaan besar terhadap garam yang dihasilkan petani. Selain itu, perusahan besar merasa bahwa kualitas produk yang dihasilkan petani tidak konsisten. Kata Kunci : Supply chain; Garam rakyat; SCOR. AbstractThe purpose of this research is to analyze the product, financial, and information flow in the local salt supply chain in Pidie Regency, Aceh. The sampling technique used is non-probability sampling, precisely the snowball sampling technique. Product flow, financial flow, and information flow were three elements that investigated. The analysis based on the SCOR (Supply Chain Operation Reference) method to see supply chain performance by studying at the Plan, Source, Make, and Deliver process. The results showed two types of supply chains, depends on whether farmers have an agreement with the collecting agent or not. For farmers who had a deal with the collecting agent, The salts are sold to the collecting agent and then forwarded to the selling agent. The selling agent passes it on to the wholesale seller, who then distributed to retailers and consumers. The flow of finance goes from the opposite direction, except when purchasing raw materials for firewood, the collecting agent pays it first to the farmers. To farmers who did not have agreements with collecting agents, the salt directly sold to retail stores or consumers. Financial flows run in the opposite direction for both types of supply chains, and information flow goes both ways. The main obstacle in the salt supply chain is the lack of information between salt producer and consumers expectations.
Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi memberikan dampak pada setiap aspek, terutama pada aspek UMKM Pisang Sale UD. Bungong Jeumpa. Sejak adanya pandemi Covid-19 permintaan terhadap pisang sale UD. Bungong Jeumpa menurun yang berdampak terhadap pendapatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pandemi Covid-19 terhadap pendapatan usaha pisang sale pada UD. Bungong Jeumpa di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Indonesia. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan usaha pisang sale UD. Bungong Jeumpa mengalami penurunan pendapatan sebesar 46.22%.
Kelor memiliki banyak manfaat, hampir semua bagian tumbuhan kelor dapat dimanfaatkan manusia. Bagian tumbuhan kelor yang paling sering dimanfaatkan adalah daun. Pengabdian ini dilakukan untuk menyampaikan dan mensosialisakan manfaat kelor bagi pemenuhan gizi, obat tradisional dan sebagai antibodi serta desinfektan dalam mencegah covid 19. Selain itu kelor juga dapat dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan makanan yang enak. Pelaksanaan program pengabdian berbasis riset (PBR) melibatkan mahasiswa Universitas Teuku Umar sebagai proses pembelajaran dan mengaplikasi ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Metode tahapan pelaksanaan program PBR implementasi IPTEKS Pemanfaatan perkarangan dengan tanaman kelor dalam memenuhi kecukupan gizi dan Imunomodulator terhadap pencegahan Covid 19, yang dilaksanakan pada KWT Wanita Berusaha dan kelompok tani Makmu Beusare sebagai mitra program PBR yang terletak di desa Pasi Aceh Baroh, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat dilakukan secara sistematis. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan melakukan Survei dan wawancara dengan mitra terkait permasalahan yang dihadapi, kemudian pelatihan dan pendampingan pembibitan dan penanaman kelor, selanjutnya mengadakan sosialisasi dan pendampingan Mitra dalam pengolahan hasil tanaman kelor. Mitra menjadi “Model†bagi petani lainya dengan menerapkan IPTEKS setelah memberikan dampak positif bagi masyarakat Aceh. Kegiatan ini berjalan sukses dengan menghasilkan beberapa kegiatan sesuai dengan kesepakatan baik dari pihak pengusul penyuluh, KWT dan poktan makmu beusare. Hasil setelah mengikuti kegiatan program PBR, warga mengetahui manfaat, khasiat berbagai produk olahan kelor serta mampu membudidayakan dan mengolah hasil tanaman kelor. Selain itu, warga jadi berkeinginan untuk menjadikan kampong mereka menjadi kampong kelor sehingga mampu meningkatkan pendapatan warga dengan berbagi manfaat dan olahan kelor, juga menjadi kampong Destinasi Wisata Kelor.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas pendistribusian beras Bulog kepada masyarakat di Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan, dengan menggunakan metode statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran terhadap efektifitas distribusi beras melalui pengumpulan data kusioner terhadap 84 responden yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan beras Bulog telah didistribusikan dan sudah diterima oleh 510 KK (sebesar 14,9 %) dari total Kepala Keluarga sebanyak 3.409 KK yang terdapat di Kecamatan Samadua. Distribusi beras bulog kepada masyarakat di Kecamatan Samadua yang sudah efektif berdasarakan ketepatan sasaran yaitu sebesar 88,1 %, ketepatan harga sebesar 100 % dan ketepatan kualitas sebesar 89,3 %. Namun, berdasarkan ketepatan waktu belum efektif yaitu sebesar 40,5 %. Oleh sebab itu, maka disarankan kepada Bulog Kabupaten Aceh Selatan agar tepat waktu dalam pendistribusiannya sesuai dengan pedoman distribusi beras yaitu sebulan sekali kepada masyarakat sasaran rumah tangga penerima beras Bulog, agar tercukupi kebutuhan pangan masyarakat dalam bentuk beras setiap bulannya
Abstrak Untuk menjaga kondisi kesehatan para pedagang sayur dan pedagang kaki lima di Meulaboh, diperlukan suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh bagi para pedagang sayur dan pedagang kaki lima. Para pedagang harus bisa menjaga imun tubuh agar tidak mudah terserang penyakit dan virus Covid 19. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengajarkan cara pembuatan suplemen herbal kepada para pedagang. Adapun Metode pelaksanaan Pengabdian adalah: (1) Sosialisasi tentang covid 19 dan pencegahannya dengan menguatkan imun (2) Sosialisasi pentingnya meminum suplemen herbal kepada pedagang (3) Proses Pembuatan suplemen herbal. Masyarakat menyambut baik pengabdian ini. Para pedagang sangat antusias dan ingin membuat suplemen herbal dirumah. Antusias pedagang juga terlihat dari keingintahuan pedagang tentang cara pembuatan suplemen herbal. Program pengabdian ini tentunya sangat bermanfaat bagi para pedagang untuk menjaga imun dan daya tahan tubuh pada saat pandemi covid 19 melanda.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.