Ulva lactuca is a potential source of functional salt. The production of the functional salt is limited by the fishy smell of the product. The purpose of this research was to determine the concentration of activated charcoal that can reduce the fishy odor of seaweed salt. The functional salt was extracted using activated charcoal at 0.5; 0.75; 1; 1.25 and 1.5%. The sensory and functional properties of the salt including mineral content, Na: K ratio, NaCl levels, total phenol and antioxidant activity were characterized. The sensory tests showed that 1.5% activated charcoal improved salt's consumer acceptance. The selected functional salt contained Na 91.00±1.28 g/kg; K 44.88±0.06 g/kg with a Na: K ratio of 2.03±0.03. This salt also contained NaCl 9.08±0.42%; total phenols of 13.72±0.19 mg GAE/g extract and antioxidant activity expressed by IC50 1681.27±3.80 mg / L.
Channa striata atau yang dikenal dengan ikan gabus adalah ikan air tawar yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, khususnya kandungan albuminnya untuk penyembuhan luka. Jenis ikan air tawar lain yang diduga memiliki potensi albumin selain ikan gabus adalah ikan toman (Channa micropeltes) dan ikan betutu (Oxyeleotris marmorata). Penelitian ini bertujuan menentukan profil protein albumin pada ikan gabus, toman, dan betutu. Metode yang dilakukan yaitu ekstraksi protein, pengukuran kadar protein serta identifikasi profil protein dengan SDS-PAGE. Pengukuran kadar protein dilakukan pada ekstrak ikan segar, rebus, dan setelah pemurnian dengan presipitasi amonium sulfat. Kadar protein pada ekstrak ikan gabus segar 11,62±0,17 mg/g, rebus 6,28±0,57 mg/g dan murni 105,23±0,44 mg/g. Kadar protein ekstrak ikan toman segar 10,47±0,17 mg/g, rebus 8,19±0,33 mg/g dan murni 42,76±1,65 mg/g. Kadar protein ekstrak ikan betutu segar 4,47±0,33mg/g, rebus 2,95±0,17 mg/g dan murni 54,09±0,16 mg/g. Profil protein albumin pada ikan gabus, toman dan betutu memiliki bobot molekul 50-52 kDa.
Amina biogenik merupakan komponen basa nitrogen yang terbentuk oleh dekarboksilasi asam amino. Amina biogenik yang sering terdeteksi pada produk perikanan di antaranya histamin, tiramin dan kadaverin. Gen pengkode dekarboksilasi asam amino tersebut yaitu histidine decarboxylase (hdc), tyrosine decarboxylase (tdc) serta lysine decarboxylase (ldc). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat DNA bakteri beserta konsentrasi dan kemurniannya, menyeleksi media pertumbuhan bakteri, mendeteksi gen hdc, tdc dan ldc menggunakan multiplex PCR serta identifikasi bakteri.. Sampel yang digunakan yaitu ikan tuna beku, tongkol beku, cakalang beku, tuna loin, pindang tongkol potong dan pindang tongkol bumbu kuning serta kontrol positif menggunakan ikan tuna yang disimpan pada suhu ruang selama 3 hari. Penelitian terdiri dari tahap pra-pengayaan bakteri pada media marine broth dan lactose broth, isolasi DNA sampel tanpa dan hasil pra-pengayaan, uji kemurnian dan konsentrasi isolat serta amplifikasi gen target hdc, tdc, ldc menggunakan multiplex PCR. Hasil yang diperoleh yaitu kualitas isolat DNA bakteri pada umumnya sudah murni, dengan konsentrasi isolat 15,75-157,84 ng/µL. Teknik multiplex PCR berhasil mendeteksi gen hdc, tdc dan ldc pada ikan scombridae. Kondisi optimum amplifikasi PCR yaitu annealing pada suhu 50°C selama 90 detik. Gen yang terdeteksi pada sampel tanpa pra-pengayaan yaitu tdc, sedangkan ldc dan hdc ditemukan pada sampel hasil pra-pengayaan media lactose broth dan marine broth. Bakteri pembentuk amina biogenik teridentifikasi sebagai Enterococcus fecalis, M. morganii, E. aerogenes, Citrobacter sp., Hafnia paralvei dan Obesumbacterium proteus. Amina biogenik merupakan komponen basa nitrogen yang terbentuk oleh dekarboksilasi asam amino. Amina biogenik yang sering terdeteksi pada produk perikanan di antaranya histamin, tiramin dan kadaverin. Gen pengkode dekarboksilasi asam amino tersebut yaitu histidine decarboxylase (hdc), tyrosine decarboxylase (tdc) serta lysine decarboxylase (ldc). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat DNA bakteri beserta konsentrasi dan kemurniannya, menyeleksi media pertumbuhan bakteri, mendeteksi gen hdc, tdc dan ldc menggunakan multiplex PCR serta identifikasi bakteri.. Sampel yang digunakan yaitu ikan tuna beku, tongkol beku, cakalang beku, tuna loin, pindang tongkol potong dan pindang tongkol bumbu kuning serta kontrol positif menggunakan ikan tuna yang disimpan pada suhu ruang selama 3 hari. Penelitian terdiri dari tahap pra-pengayaan bakteri pada media marine broth dan lactose broth, isolasi DNA sampel tanpa dan hasil pra-pengayaan, uji kemurnian dan konsentrasi isolat serta amplifikasi gen target hdc, tdc, ldc menggunakan multiplex PCR. Hasil yang diperoleh yaitu kualitas isolat DNA bakteri pada umumnya sudah murni, dengan konsentrasi isolat 15,75-157,84 ng/µL. Teknik multiplex PCR berhasil mendeteksi gen hdc, tdc dan ldc pada ikan scombridae. Kondisi optimum amplifikasi PCR yaitu annealing pada suhu 50°C selama 90 detik. Gen yang terdeteksi pada sampel tanpa pra-pengayaan yaitu tdc, sedangkan ldc dan hdc ditemukan pada sampel hasil pra-pengayaan media lactose broth dan marine broth. Bakteri pembentuk amina biogenik teridentifikasi sebagai Enterococcus fecalis, M. morganii, E. aerogenes, Citrobacter sp., Hafnia paralvei dan Obesumbacterium proteus.
Sidat merupakan salah satu ikan konsumsi yang memiliki rasa yang unik serta kaya akan vitamin A, B1, B2, B6, C, D, protein albumin, DHA (Docosapentaenoic acid) dan EPA (Eicosapentaenoic acid) lebih dikenal dengan omega-3, serta kandungan mineralnya. Penelitian bertujuan menentukan kandungan protein dan steroid serta struktur jaringan di berbagai bagian tubuh yang berbeda pada ikan sidat (Anguilla bicolor bicolor). Ikan sidat dianalisis pada tiga bagian tubuh meliputi bagian depan, tengah, dan belakang. Profil protein diidentifikasi dengan metode SDS-PAGE dan Bradford, steroid dengan metode ekstraksi, struktur jarigan dengan metode mikroskopis. Analisis SDS-PAGE pada daging ikan sidat memiliki bobot molekul protein berkisar 9–199 kDa. Kadar protein terlarut pada daging bagian depan, tengah, belakang secara berturut-turut sebanyak 0,307±0,02 mg/mL, 0,298±0,00 mg/mL, dan 0,349±0,05 mg/mL. Protein larut air dan garam pada bagian depan, tengah, belakang secara berturut-turut 0,469±0,01 mg/mL, 0,336±0,03 mg/mL, 0,437±0,00 mg/mL dan 1,571±0,16 mg/mL, 1,312±0,11 mg/mL, 1,242±0,11 mg/mL. ikan sidat mengandung steroid pada pelarut etil asetat. Struktur jaringan daging dan kulit ikan sidat memiliki muscle fiber dan lapisan stratum compactum.
Produk perikanan menjadi salah satu komoditas pangan penting dalam dunia perdagangan, akan tetapi perkembangan tersebut diikuti dengan meningkatnya kasus pemalsuan produk perikanan yang dapat merugikan konsumen. Oleh karena itu diperlukan metode untuk mengidentifikasi secara spesifik spesies produk perikanan. Salah satu metode seafood authentication yang telah dikembangkan adalah metode berbasis DNA. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi dan kemurnian DNA berdasarkan beberapa metode isolasi pada produk perikanan segar dan olahan. Metode isolasi DNA yang digunakan pada penelitian ini adalah metode konvensional setiltrimetilamonium bromida (CTAB) dan beberapa kit komersial (DNAzol, TianGen, Qiagen, dan Fasmac). Konsentrasi dan kemurnian DNA ditentukan berdasarkan spektrofotometri nanodrop, serta visualisasi elektroforegram hasil elektroforesis. Hasil isolasi DNA menunjukkan bahwa konsentrasi DNA produk perikanan segar lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi isolat DNA pada produk perikanan olahan. Isolat DNA dengan metode isolasi CTAB memiliki tingkat kemurnian DNA yang lebih baik jika dibandingkan isolat DNA meggunakan kit komersial pada semua sampel. Isolat DNA yang diekstraksi menggunakan kit komersial dengan tingkat kemurnian yang mendekati metode CTAB terdapat pada isolat DNA dengan kit TianGen.
Fish is a highly perishable food due to internal and external factors. Cathepsin, a proteolytic enzyme available in animal tissues, affects quality deterioration of fish by hydrolizing muscle proteins. Yellow pike fish have an edible portion that is relatively high but has not been used optimally. The aim of the study was to extract the cathepsin enzyme from yellow pike meat. The method used extraction, characterization, and precipitation of ammonium sulfate (NH4)2SO4 fraction at concentrations of 40-50% to 70-80%. The extraction results showed the crude extract activity of cathepsin from yellow pike fish which was 0.19 U/mL. The optimum activity of the cathepsin enzyme at a pH 5 (0.24 U/mL), temperature of 50°C (0.10 U/mL) and metal ions increased cathepsin activity, one of which was CuCl2 increased cathepsin activity to 0.92 U/mL and FeCl3 increased activity to 1.41 U/mL. The best precipitate at 40-50% ammonium sulfate concentration with specific activity 1.15 U/mg.
Ulva lactuca is one of the potential seaweed in the raw material for making functional salt. The obstaclein making seaweed functional salt is the fishy smell on the product. The purpose of this research was todetermine the concentration of activated charcoal that can reduce the fishy odor of seaweed salt withfunctional properties that are acceptable to consumers. The methods used include functional salt extractionusing activated charcoal at a concentration of 0.5; 0.75; 1; 1,25 and 1,5%, sensory test and functionalsalt characterization. Functional salt characterization includes mineral content (Na and K), Na: K ratio,NaCl level, total phenol and antioxidant activity. The optimum concentration of active charcoal is 1.5%which increases the receptivity of the functional salt aroma. Selected functional salts contain Na minerals91.00±1.28 g/kg; K 44.88±0.06 g/kg with a Na: K ratio of 2.03±0.03; levels of NaCl 9.08±0.42%; total phenolsof 13.72±0.19 mg GAE/g extract and antioxidant activity expressed by IC50 1681.27±3.80 mg / L.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.