Marketing of palm sugar products in District of Lima Puluh Kota is still managed traditionally, rarely use online marketing. Product marketing of Gusereen still relies on word of mouth and the limited use of groups on social media. This training activity aims to provide knowledge on how to make imooji digital brochures to increase promotion and sales of Gusereen products. The collection of data and information is conducted by observing and interviewing the needs and situations experienced by partners, business processes and obstacles faced. Training method is using the PLA (Participatory Learning and Action) method. Exposure of lesson materials to partners is conducted by providing information on the use of imooji, the choice of packages provided, and how to use imooji. Participants get lesson learn and guidance through the direct practices of using the application. The training practices carried out include 1) How to log in and register as a new user; 2) How to use the imooji user interface; 3) Choose a preferred and suitable template for Gusereen products; 4) Upload photos of the products; 5) Change text or product images; 6) Save and preview the created imooji; and 7) Publish or share imooji on social media. This training succeeded in increasing participants' knowledge by 45% from pre-test to post-test. Participants benefit from the training provided and 87% of participants understand the material provided. This training is expected to be the beginning of the transfer of knowledge and information to the palm sugar business community, especially for palm sugar business actors in Labuah Gunuang.
Penelitian ini didasarkan pada: ketergantungan petani yang menggunakan pupuk anorganik dan meningkatkan harga pupuk anorganik yang berakibat pada peningkatan biaya produksi dan berkurangnya keuntungan usahatani padi, sehingga mempengaruhi kesejahteraan petani keluarga. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pendapatan petani padi, 2) Untuk mengetahui perbedaan pendapatan antara petani pupuk organik padi dan pupuk petani padi anorganik. Metode pencapaian tujuan dilakukan dengan: analisis usahatani menggunakan rumus pendapatan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pendapatan petani padi pupuk organik adalah Rp.657.838 menjadi 14.633.798; pendapatan rata-rata sebesar Rp. 5.464.104,03. Sedangkan pendapatan petani padi pupuk anorganik adalah Rp. 500.983 hingga Rp 14.189.743; pendapatan rata-rata sebesar Rp 5.901.806,24; 2) Pendapatan petani padi pupuk organik tidak berbeda nyata dengan pendapatan petani padi anorganik.
Lareh Sago Halaban sub-district is one of the largest Aren producers in Lima Puluh Kota Regency; however, it is famous as Nagari Tuak which sells Aren to produce palm wine. Palm sugar processing is generally carried out into molded sugar, while granulated palm sugar is still limited. This study aimed to analyze the added value of palm sugar products in Lareh Sago Halaban sub-district by comparing the added value of molded sugar with granulated palm sugar products. The research area was determined purposively, 30 molded palm sugar processors and five granulated palm sugar processors as respondents. The study was conducted in November-December 2020. The data were processed using the Hayami method. The added value of molded palm sugar is IDR 960 (the add-value ratio is 26%), and the added value of granulated palm sugar is IDR 2.452 (the add-value ratio is 46%). The added value of granulated palm sugar is in the high category (> 40%) and molded sugar is in the medium category (15-40%). The highest percentage of owner compensation factor of production for molded palm sugar is received by workers (44%), meanwhile, for granulated palm sugar is obtained by owners of capital (processors if owned by themselves) is 41%.
Penelitian ini didasarkan pada paradigma baru pembangunan pertanian yaitu pembangunan pertanian terpadu. Pembangunan pertanian bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dan teknologi maju yang murah, sederhana, dan efektif disertai penataan dan pengembangan kelembagaan pertanian di pedesaan. Pertanian terpadu sebagai solusi permasalahan dalam pembangunan ekonomi. Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisa pendapatan petani model pertanian terpadu jagung-sapi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dimana dilakukan di Kabupaten Lima Puluh Kota tepatnya di Kecamatan Payakumbuh. Pemilihan daerah penelitian dilakukan dengan cara segaja. Penelitian ini akan dilakukan selama 3 bulan pada bulan juli - Oktober 2022. Penentuan sampel penelitian menggunakan metode pengambilan sampel bola salju. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara menggunakan kuisioner untuk memperoleh data primer dan metode dokumentasi untuk memperoleh data sekunder. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis pendapatan usaha tani, dan menggunakan analisis R/C ratio dan profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata jumlah produksi jagung yang dihasilkan 3,48 ton/hektar. Penerimaan total yang diperoleh sebesar Rp11.327.000 dan biaya total sebesar Rp8.759.250. Jadi pendapatan total yang diperoleh dari usahatani jagung terpadu adalah Rp 2.567.750. Rata-rata jumlah produksi sapi yang dihasilkan 3 ekor/musim. Penerimaan total yang diperoleh adalah Rp 98.441.500 dengan biaya total Rp 78.910.069,57. Jadi pendapatan total yang diperoleh dari usaha ternak sapi terpadu adalah sebesar Rp 19.531.430,43. Nilai R/C ratio usahatani jagung terpadu adalah 1,26; dengan nilai tingkat keuntungan sebesar 30,54%. Sedangkan nilai R/C ratio usahatani sapi terpadu adalah 1,22, dengan nilai tingkat keuntungan sebesar 22,37%. Nilai R/C ratio dan tingkat keuntungan yang diperoleh menunjukkan model usahatani terpadu jagung-sapi layak untuk diusahakan dan dikembangkan.
Pola pemeliharaan itik petelur di Provinsi Sumatera Barat khususnya di Kabupaten Limapuluh Kota sebagian besar menggunakan model kombinasi dikandangkan dan penggembalaan di sawah sehingga peternak sering berpindah-pindah tempat untuk mencari lokasi sawah yang sedang musim panen. Seiring tuntutan efisiensi pemeliharaan dan keterbatasan lahan diperlukan alternatif pola pemeliharaan itik dengan analisis kelayakan usahanya.Tujuan penelitian ini adalah analisis kelayakan usaha pola pemeliharaan semi intensif kering itik petelur dara (fase grower) umur dua bulan di Kabupaten Limapuluh Kota. Metode analisis kelayakan usaha dengan pendekatan rasio R/C (revenue/cost) pada model penerapan pola pemeliharaan semi intensif kering itik petelur dara (fase grower) sebanyak 102 ekor umur satu hari sampai dua bulan dengan kandang panggung tertutup dan kandang terbuka sistem kering tanpa kolam pemandian dengan pagar pembatas di Kabupaten Limapuluh Kota. Pakan yang diberikan adalah pakan komplit pabrikan umur 0-14 hari dilanjutkan pakan adukan umur 15-60 hari.Hasil penelitian menunjukkan komponen biaya tetap berupa biaya penyusutan kandang, sewa tanah dan peralatan sebesar Rp 47.800,00 ; biaya listrik dan air sebesar Rp 12.000,00 biaya variabel berupa pembelian bibit DOD (Day Old Duck) untuk 102 ekor sebesar Rp 620.000,00 ; biaya pakan dan obat-obatan sebesar Rp 2.001.640,00 ; biaya sekam dan jerami untuk alas kandang sebesar Rp 15.000,00 ; biaya tenaga kerja sebesar Rp 120.000,00. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan itik petelur grower umur dua bulan (mortalitas 1%) sebesar Rp 3.232.000,00 dan penjualan kotoran itik sebesar Rp 28.000,00. Total biaya sebesar Rp 2.816.440,00 dengan total pendapatan sebesar Rp 3.260.000,00 sehingga didapatkan rasio R/C sebesar 1,16. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pola pemeliharaan semi intensif kering itik petelur dara (fase grower) umur dua bulan diperoleh : biaya tetap sebesar 2,1% dari total biaya, biaya bibit sebesar 22% dari total biaya, biaya pakan sebesar 71,1% dari total biaya, biaya alas kandang sebesar 0,5% dari total biaya dan biaya tenaga kerja sebesar 4,3% dari total biaya. Rasio R/C sebesar 1,16 sehingga layak untuk dikembangkan karena lebih tinggi dari bunga bank.
This research is based on the application of innovation, creativity, and differentiation of kue talam by utilising the ample availability of sweet corn by the wants and needs of consumers and producers. This study is based on the application of innovation, creativity, and differentiation of sweet corn talam cakes by utilising the ample availability of sweet corn by the wants and needs of consumers and producers, so that the cakes are attractive and tasty to increase the income of entrepreneurs and corn farmers. This study aims to analyse the business income of sweet corn talam cake agro-industry. To analyse the income of the sweet corn talam cake agro-industry business, it was carried out using quantitative descriptive methods using the income formula. The results showed that: The total cost required in the agro-industrial business of sweet corn talam cake is Rp 1,995,168; The total revenue obtained from the agro-industrial business of sweet corn talam cake is Rp 2,880,000, the amount of income earned is Rp 884,832.
Pertanian Ramah Lingkungan dapat dikembangkan melalui sistem pertanian terpadu tanaman dan ternak. Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui gambaran produksi dan faktor produksi usaha tani terpadu tanaman padi dan ternak sapi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dimana dilakukan di Kabupaten Lima Puluh Kota tepatnya di Kecamatan Harau. Pemilihan daerah penelitian dilakukan dengan cara segaja. Penentuan sampel penelitian menggunakan metode pengambilan sampel bola salju. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara menggunakan kuisioner untuk memperoleh data primer dan metode dokumentasi untuk memperoleh data sekunder. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif menggunakan pendekatan teknik triangulasi yang menguji keabsahan data dengan metode, sumber, dan teori. Jumlah produksi padi yang dihasilkan oleh petani usaha tani terpadu tanaman padi dan ternak sapi di daerah penelitian berkisar antara 3.300 - 16.200 Kg. Namun rata-rata jumlah produksi padi yang dihasilkan adalah 6.940,88 Kg. Adapun faktor-faktor produksi dalam usaha tani padi usaha tani terpadu tanaman padi dan ternak sapi, meliputi: lahan sawah, kandang sapi, benih padi, bibit/bakalan ternak sapi, pupuk organik, pupuk anorganik, pakan ternak sapi, pestisida, obat dan vitamin ternak sapi, tenaga kerja dan modal.
This study aims to assess the performance of farming practices of Lampai Kuning rice as an improved variety. Data were collected using survey method that relied upon primary data generated during the 2016/2017 production season. Data were collected through the use of a set of structured questionnaire administered on thirty farmers in Nagari Aie Angek, Sijunjung Regency. Stata version 12 was used to test the stochastic frontier model to measure the efficiency of Lampai Kuning rice.The results showed that the use of manure and Urea had negative effect on the Lampai Kuning rice, while the use of NPK had positive effect. The level of technical efficiency of Lampai Kuning rice was very low at the 0,55 level. The study reveals that large land size led to high Lampai Kuning rice production. Farmers could double their cocoa production by using factor of production appropriately.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.